DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH:
Grafik 2.1
Dari grafik tersebut nampak bahwa aluminium terlihat lebih mudah patah dalam
menghadapi tekanan aluminium hanya tahan antara 120-130 MPa sebelum akhirnya
bengkok dan kemudian patah di tekanan 250 MPa. Sedangkan besi murni seperti
terlihat dalam grafik baru bengkok/mengalami degradasi di tekanan sebesar 225
MPa dan baru patah di tekanan sebesar 350 MPa.
Akan tetapi solusi untuk masalah aluminium tersebut adalah penambahan
material lain dan disebut aluminium alloy, campuran aluminium itu seperti Mangan,
Titanium, Zirconium, Tembaga, hingga Cadmiun. Bahan-bahan tersebut membantu
menguatkan aluminium sehingga dalam beberapa jenis aluminium alloy dapat
mengalahkan kekuatan besi seperti grafik dibawah ini
Grafik 2.2
Dapat dilihat bahwa aluminium alloy 5083-H34 yang dicampur dengan mangan
1%, chromium 0,25%, dan magnesium 4% dapat meningkatkan kekuatan tarik dari
aluminium itu sendiri, melebihi mild steel atau besi dengan kandungan karbon 2%.
Sifat aluminium alloy yang tetap ringan juga tahan terhadap perubahan temperature
yang ekstrem cocok untuk bahan utama pesawat terbang dan kebutuhan industri
yang membutuhkan material yang ringan serta kuat.
Grafik 3.2
Grafik 3.3
Dari grafik terlihat bahwa dalam industry otomotif semakin banyak
menggunakan aluminium sebagai bahan baku utama kendaraan mereka. Dan bagian
yang paling banyak dalam menggunakan aluminium sebagai bahan adalah body serta
chassis. Penggunaan aluminium pada kedua bagian tersebut adalah untuk
meningkatkan efisiensi karena mereduksi beban dan meningkatkan kekuatan dalam uji
tabrak kendaraan.
VI. Simpulan
Kita bisa menyimpulkan bahwa industri otomotif tidak hanya berkembang
karena kemauan konsumen yang mau kendaraan yang aman serta cepat. Dibutuhkan
perkembangan teknologi yang mengikuti dan memenuhi tuntutan jaman, salah satunya
adalah aluminium.
Aluminium telah menjelma dari bahan yang kurang dilirik menjadi salah satu
bahan penting dalam industri otomotif. Aluminium dicari karena massa jenisnya yang
hanya sepertiga besi, kekuatannya, fleksibilitas, sifat bahannya, dan ketahanan terhadap
korosi. Aluminium juga lebih aman disbanding besi karena bisa menyerap dua kali gaya
tabrak disbanding dengan besi.
DAFTAR PUSTAKA
Gandara, Maria J.F. 2012. Aluminium The Metal of Choice. Material and
Technology. 47(3). 261-265.
Hirsch, Jurgen. 2011. Aluminium in Innovative Light-Weight Car Design.
Materials Transaction. 52(5). 818-824.
P., Hovorun T., dkk. 2017. Modern Materials for Automotive Industry. Journal
of Engineering Sciences. 4(2). 8-18.