Anda di halaman 1dari 8

I.

Patofisiologi
DM tipe 1 (IDDM) terjadi pada 10% dari semua kasus diabetes. Secara

umum DM tipe ini berkembang pada anak-anak atau pada awal masa dewasa

yang disebabkan le! kerusakan sel " pancreas akibat autimun# se!ingga

terjadi de$isiensi insulin abslut. eaksi autimun umumnya terjadi setela!

waktu yang panjang (&-1' ta!un) yang ditandai le! adanya

parameter-

 parameter sistem imun karena terjadi kerusakan sel ". iperglikemia terjadi

 bila 0-&0% dari sel " rusak. *enyakit DM dapat menjadi penyakit mena!

un dengan resik kmplikasi dan kematian. +actr-$aktr yang

menyebabkan terjadinya autimun tidak diketa!ui# tetapi prses itu

diperantarai le! makr$ag dan lim$sit , dengan autantibdi yang

bersirkulasi ke berbagai antigen sel " (misalnya antibdy sel islet#

antibdy insulin) (IS

+armakterapi# 00&).
*ada DM tipe II (/IDDM) terdapat dua masala! utama yang

 ber!ubungan dengan insulin# yaitu  resistensi insulin dan gangguan

sekresis insulin. /rmalnya insulin akan terikat dengan reseptr k!

usus pada

 permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptr

tersebut# terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metablisme gluksa

didalam sel.

esistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan

reaksi intrasel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak e$ekti$ untuk

menstimulasi

 pengambila gluksa le! jaringan. ntuk mengatasi resistensi insulin

dan mencega! terbentuknya gluksa dalam dara!# !arus terdapat

peningkatan

 jumla! insulin yang disekresikan.


*ada penderita tleransi gluksa terganggu# keadaan ini terjadi akibat
sekresi insulin yang berlebi!an dan kadar gluksa akan diperta!ankan pada

tingkat yang nrmal2sedikit meningkat. /amun demikian# jika sel 3 sel beta
tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutu!an akan insulin# maka

kadar gluksa akan meningkat dan terjadi diabetes melitus tipe II. Meskipun

terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri k!as diabetes melitus

tipe II# namun masi! terdapat insulin dengan jumla! yang adekuat untuk

mencega!

 pemeca!an lemak dan prduksi badan ketn yang menyertainya. 4arena

itu# ketasidsis diabetik tidak terjadi pada diabetes tipe II ("runner 5

Suddart!#

001).

II. Komplikasi Diabetes Melitus


Diabetaes Melitus (DM) merupakan penyakit krnis yang akan diderita

seumur !idup# se!ingga prgesi$itas penyakit ini akan terus berjalan dan pada

suatu saat akan menimbulkan kmplikasi. *enyakit DM biasanya

berjalan lambat dengan gejala-gejala yang ringan sampai berat# ba!

kan dapat

menyebabkan kematian akibat baik kmplikasi akut maupun krnis.


1. 4mplikasi 6kut
6da tiga kmplikasi akut DM yang penting dan ber!ubungan dengan

gangguan keseimbangan kadar gula dara! jangka pendek.


a. ipglikemia
ipglikemia terjadi jika kadar gula dara! turun !ingga 70

mg2dl. 4elu!an dan gejala !ipglikemia dapat ber8ariasi# tergantung

sejau! mana gluksa dara! turun. 4elu!an pada !ipglikemia pada

dasarnya dapat dibagi dalam dua kategri# yaitu kelu!an

akibat tak tidak mendapat kalri yang cukup se!ingga mengganggu

$ungsi intelektual dan kelu!an akibat e$ek samping !

rmn lain yang berusa!a meningkatkan kadar gluksa dalam

dara!.

 b. 4etasidsis Diabetes


*ada DM yang tidak terkendali dengan kadar gula dara! yang

terlalu tinggi dan kadar insulin yang renda!# maka tubu!

tidak dapat menggunakan gluksa sebagai sumber energi. Sebagai

gantinya tubu!
akan memeca! lemak sebagai sumber energi alternati$.

*emeca!an lemak tersebut kemudian meng!asilkan badan-

badan ketn dalam dara! atau disebut dengan ketsis. 4etsis

inila! yang menyebakan derajat keasaman dara! menurun atau

disebut dengan istila! asidsis. 4edua !al ini lantas disebut dengan

istila! ketasidsis. 6dapun gejala dan tanda-tanda yang dapat

ditemukan pada pasien ketasidsis diabetes adala! kadar gula

dara! 9 :0 mg2dl# terdapat ketn pada urin# de!idrasi karena

terlalu sering berkemi!# mual# munta!# sakit

 perut# sesak napas# napas berbau asetn# dan kesadaran menurun

!ingga kma (Mansjer# 1&&&).


c. Sindrm iperglikemik ipersmlar /nkettik (/4)
Sindrm /4 merupakan keadaan yang didminasi le!

!ipersmlaritas dan !iperglikemia serta diikuti le! peruba!

an tingkat kesadaran. 4elainan dasar bikimia pada sindrm ini

berupa kekurangan insulin e$ekti$. 4eadaan !iperglikemia

persisten menyebabkan diuresis smtik se!ingga terjadi ke!ilangan

cairan dan elektrlit. ntuk memperta!ankan keseimbangan smtik#

cairan akan

 berpinda! dari ruang intrasel ke ruang ekstrasel. Dengan

adanya gluksuria dan de!idrasi# akan dijumpai keadaaan !

ipernatremia dan

 peningkatan smlaritas. Sala! satu perbedaan utama antar

/4 dan ketasidsis diabetes adala! tidak terdapatnya ketsis dan

asidsis

 pada /4. *erbedaan jumla! insulin yang terdapat pada

masing- masing keadaan ini dianggap penyebab parsial

perbedaan di atas.

;ambaran klinis sindrm /4 terdiri atas gejala !

iptensi# de!idrasi berat# takikardi# dan tanda-tanda neurlgis yang

ber8ariasi ("runner 5 Suddart!# 001).


. 4mplikasi 4rnis
a. 4mplikasi makr8askular 
,iga jenis kmplikasi makr8askular yang umum berkembang pada

 pasien DM adala! penyakit jantung krner# penyakit pembulu! dara!

tak# dan penyakit pembulu! dara! peri$er. 4mplikasi ini lebi! sering

terjadi pada pasien DM tipe II yang umumnya menderita !ipertensi#

dislipidemia# dan atau kegemukan (/abyl# 00&). 4mplikasi

ini timbul akibat atersklersis dan tersumbatnya pembulu!-

pembulu! dara! besar# k!ususnya arteri akibat timbunan

plak aterma. 4mplikasi makr8askular atau makrangipati

tidak spesi$ik pada diabetes# namun pada DM timbul lebi! cepat#

lebi! sering# dan lebi! serius. "erbagai studi epidemilgi

menunjukkan ba!wa angka kematian akibat penyakit

kardi8askular dan diabetes meningkat : -< kali dibandingkan pada

rang nrmal. 4mplikasi makrangipati umumnya tidak ada

!ubungannya dengan kntrl kadar gula dara! yang baik.

,etapi tela! terbukti secara epidemilgi ba!wa angka

kematian akibat !iperinsulinemia merupakan suatu $aktr

resik mrtalitas kardi8askular# di

mana peninggian kadar insulin menyebabkan resik

kardi8askular semakin tinggi pula. 4adar insulin puasa 9 1<

m2ml akan meningkatkan resik mrtalitas kardi8askular

sebanyak < kali lipat. iperinsulinemia kini dikenal sebagai

$aktr atergenik dan diduga berperan penting dalam

menyebabkan timbulnya kmplikasi makr8askular.


 b. 4mplikasi /eurpati
4erusakan sara$ adala! kmplikasi DM yang paling sering terjadi.

Dalam jangka waktu yang cukup lama# kadar gluksa dalam

dara! akan merusak dinding pembulu! dara! kapiler yang

ber!ubungan
Separman. 1&&.  Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ilid II . ?akarta  "adan *enerbit

+4I

Anda mungkin juga menyukai