Teori ksatria tidak dianggap benar karena tidak ada bukti atau tanda-tanda kolonialisme dari para
prajurit India yang dapat ditemukan di Indonesia.
Teori Brahmana tidak dianggap benar karena pada saat itu penyebaran agama di India tidak berorientasi
pada luas wilayah, sehingga tidak ada konsep Gospel.
Teori Arusbalik tidak dianggap benar karena pada saat itu hanya sedikit saja orang Indonesia yang
sanggup melakukan pelayaran ke India.
Setelah masyarakat pribumi berkeluarga dengan orang hindu-buddha dari India tersebut, tentu saja
berpengaruh pada penyebaran agama hindu-buddha di nusantara sehingga
masyarakat Indonesia mulai mengenal sistem kasta yang mendiffrensiasi banyak golongan.