Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Bisul dalam bahasa kedokteran disebut furunkel. Bisul adalah benjolan
besar, merah dan lunak yang terjadi akibat folikel rambut terinfeksi bakteri
staphylococcus auerus atau kadang-kadang oleh streptokokus dan mudah menular
dengan masa inkubasi 2-5 hari. Umumnya, bisul muncul pada daerah-daerah yang
banyak mengandung kelenjar keringat, seperti daerah wajah, punggung dan lipatan
dada, serta daerah tubuh yang sering digaruk atau sering mengalami gesekan.
Abses / bisulan adalah infeksi pada kulit, dengan gejala kulit merah /
bengkak pada jaringn subkutan mana pun. Bengkak disertai nyeri tekan (bayi
menangis bila disentuh), serta bengkak disertai fluktuasi. Infeksi ini biasanya
dijumpai pada hari ke-3 atau lebih. (Muslihatun, 2012)
Bakteri (biasanya stapilococcus) menimbulkan nekrosis pada jaringan tubuh
yang diserangnya. Terbentuknya bagian tengah bisul yang khas terjadi beberapa
hari kemudian. Apabila hal ini terjadi, bagian tengah tersebut berwarna kuning atau
hitam, dan bisul semacam ini dikatakan oleh orang awal sebagai bisul “yang sudah
matang”.

B. Patofisiologi
Bisul biasanya terjadi pada daerah yang sering berkeringat (muka,
punggung, lipatan paha, bokong, leher) jika sering digaruk dan terjadi gesekan akan
mudah terinfeksi. Apabila folikel rambut terinfeksi kuman staphylococcus aureus,
akan terjadi benjolan berisi nanah. Kemudian timbul ‘mata’ yang berwarna putih
dan kuning. Benjolan akan pecah 2-3 hari atau sembuh tanpa pecah. Karena folikel
rambut berdekatan, dapat muncul beberapa buah bisul.

1
Bakteri staphylococcus aureus umumnya masuk melalui luka, goresan atau
robekan pada kulit. Respon primer host terhadap infeksi staphylococcus aureus
adalah mengerahkan sel PMN ketempat masuknya kuman tersebut untuk melawan
infeksi yang terjadi. Sel PMN ini ditarik ketempat infeksi oleh komponen bakteri
seperti formylated peptides atau peptidoglikan dan sitokolin TNF (tumor necrosis
factor) dan IL (interleukin) yang dikeluarkan oleh sel endotel dan makrofak yang
teraktivasi, hal tersebut menyebabkan inflamasi dan terbentuklah pus (gabungan sel
darah putih, bakteri, dan sel kulit mati). Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel
rambut di kulit (folikulitis) yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Radang pus
(nanah) yang dekat sekali dengan kulit disebut pustula. Pustula ini menyebabkan
kulit diatasnya sangat tipis, sehingga pus di dalam dapat dengan mudah mengalir
keluar. Sementara itu, bisulnya (furunkel) sendiri berada pada daerah kulit yang
lebih dalam. Terkadang pus yang berada di dalam bisul diserap sendiri oleh tubuh,
tetapi lebih sering mengalir sendiri melalui lubang yang ada di kulit.
Faktor munculnya bisul adalah mulanya akan timbul bintil merah. Bila
membesar, maka terjadi proses radang atau infeksi, yang terkadang bernanah atau
abses. Proses memerahnya bisul didukung oleh daya tahan tubuh. Artinya, semakin
baik daya pertahanan tubuh seseorang maka bisulnya tidak akan membesar dan
matang (bernanah)

C. Etiologi atau pennyebab


a. Menurunnnya kekebalan tubuh bayi mengakibatkan rentan terhadap sebuh
penyakit. Salah satunya adalah bisul yang muncul pada bagian tubuh bayi.
Bermasalahnya kekebalan bayi bisa disebabkan karena kurangnya tidur pada
bayi atau waktu tidur bayi kurang teratur. Bisul juga bisa menyerang bayi
yang baru lahir. Karena kekebalan tubuhnya baru jauh dari sempurna
b. Kurangnya kebersihan tubuh bayi dan lingkungan sekitar bisa jadi penyebab
munculnya bisul. Bayi yang mulai bisa berrmain dengan alat di sekitarnya bisa
jadi infeksi bakteri dari beberapa mainan yang kotor. Sebagai orang tua perlu

2
memeperhatikan kebersihan mainan, botol susu, bantal, selimut serta tempat
tidur bayi. Selain itu akibat pemilihan pakaian yang ketat atau terbuat dari
bahan yang kurang menyerap keringat, hal ini akan menghambat proses
sirkulasi pada kulit anak, menyebabkan kulit lembab, dan memudahkan
berkembangbiak nya kuman. Bedak juga memicu terjadinya bisul, banyak ibu
beranggapan bahwa bedak dapat mengatasi biang keringat yang kerap timbul
pada kulit anak padahal bedak justru merupakan media yang baik untuk
timbulnya bisul, karena bedak dapat mengahambat keluarnya keringat.
c. Bisul muncul karena alergi pada makanan tertentu. Sebaiknya perhatikan setiap
makanan yang dimakan bayi. Gejala kemerahan pada kulit biasanya memicu
tumbuhnya bisul pada bayi.
d. Kurangnya zat besi pada bayi bisa menyebabkan peredaran oksigen ke otak
menjadi terhambat. Nutrisi pada bayi kurang sempurna sehingga rentan pada
penyakit salah satunya ialah bisul
e. Eksim bisa menjadi penyebab bisul yang menyerang bayi. Kulit yang
mengalami gatal ruam dan peradangan akibat reaksi dari tubuh yang berlebihan
salah satu pencetus tumbuhnya bisul
f. Kulit yang terluka atau tergores dapat menjadi penyebab munculnya bisul.
Karena kulit merupakan celah bakteri untuk masuk
g. Tekanan dan gesekan pada kulit

D. Jenis Bisul
a. Folikulitis yaitu peradangan yang hanya terjadi pada umbi akar rambut saja.
Bila letaknya di permukaan disebut folikulitis superficials profunda. Folikulitis
timbul di daerah berambut, folikulitis superficials biasanya di daerah tungkai
bawah dengan jumlah lebih dari satu. Sedangkan Folikulitis profunda biasanya
timbul di bibir atau dan dagu
b. Furunkel atau karbunkel yaitu peradangan yang terjadi pada umbi akar rambut
dan daerah sekitarnya. Jika lebih dari sebuah disebut furunkolosir . Karbunkel

3
ialah kumpulan furunkel. Lokasi timbulnya biasanya di daerah-daerah yang
sering terjadi pada lokasi gesekan misalnya ketiak dan bokong
c. Abses multipel kelenjar keringat merupakan bisul yang tidak bermata dan
jumlahnya banyak. Biasanya terletak di bagian yang banyak keringat dan
umumnya menyerang anak-anak
d. Hindra adnistis adalah jenis bisul yang mengenai kelenjar apokrin yaitu bila
bisul itu muncul di ketiak atau di daerah genital karena itu karena itu terdapat
pada usia sesudah akil balik sampai dewasa muda. Sering timbul karena banyak
keringat, pemakaian deodorant atau rambut ketiak digunting
e. Skrofuloderma bentuknya memang seperti bisul tetapi sebenarnya adalah
peradangan kelenjar getah bening akibat penyakit TBC

E. Tanda dan Gejala


a. Beberapa gejala dari folikulitis adalah adanya keluhan rasa gatal dan rasa
terbakar pada daerah rambut, berupa peninggian kulit yang berbatas jelas
disertai peradanan. Letaknya superficial atau lebih dalam dari kulit, cairannya
terdiri dari nanah.
b. Pada furunkel atau karbunkel, timbul dengan keluhan nyeri. Kelainan bberupa
peninggiann kulit yang terbatas, kemerahan, bentukk kerucut karena adanya
masa padat yang disebabkan oleh infiltrasi sel-sel radang pada jaringan bawah
kulit. Kemudian pada tempat rambut keluar tampak bintik-bintik putih sebagai
mata bisul, kemudian benjolan tadi akann melunak dan memecah
c. Pada abses multipel kelenjar keringat, gejalanya berupa peninggian kulit
tterbatas, kemerahan, jumlah lebih dari satu, tidak nyeri, berbentuk kubah ddan
lama memecah
d. Pada Hidraadenitis disertai gejala demam,, ruam berupa peninggian kulit
terbatass yang meradang.
e. Pada skrofuloderma, bentuknya mirip dengan hidraadenitis tetapi pada
permulaanya tidak disertai demam dan tidak ada tanda-tanda radang

4
F. Pencegahan
a. Jika bayi mudah berkeringat, usahakan agar keringat segera dikeringkan
b. Jaga kebersihan tubuh bayi sepanjang hari dengan sering memandikannya jjika
terlalu banyak keringat yang keluar
c. Upayakan lingkungan disekitar bayi selalu bersih
d. Ventilasi udara diruangan bayi harus cukup sehingga ruangan bayi tidak
lembab
e. Jangan kenakan bayi dengan pakaian yang tidak menyerap keringat
f. Gantung pakaian bayi segera jika basah dan kotor
g. Jangan membubuhkan bedak pada kulit bayi apabila keluar keringat
h. Usahakan kebutuhan gizi bayi selalu terpenuhi

G. Peran Bidan pada Bayi dengan Bisulan


Asuhan yang diberikan pada neonatus maupun bayi dengan furunkel
tergantung dari keadaan penyakit yang dialaminya. Asuhan yang lazim diberikan
adalah :
a. Bidan dapat membantu bayi baru lahir maupun bayi yang mengalami bisul
dengan mengompres daerah bisul dengan air hangat selama 20-30 menit, 3-4
kali sehari .
b. Bidan juga dapat menginformasikan kepada klien bahwa bisul yang diderita
anaknya (bayi baru lahir atau bayi) merupakan gangguan kulit yang tidak
terlalu berbahaya dimana sebagian besar akan sembuh dengan sendirinya tanpa
pengobatan namun dengan mempertahankan kebersihannya.
c. Bila luas, diberikan obat antibiotic golongan penicillin atau diberikan antibiotic
eritromisin bila alergi terhadap penicilin
d. Pengobatan topical, lakukan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan
melunakkan nodul. Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam

5
untuk mencegah penularan ke daerah lainnya. Kulit di sekeliling lesi dapat
dibersihkan secara hati-hati dengan sabun antibakteri dan kemudian diolesi
dengan salep antibiotic yang mengandung basitrasin dan neomisin, asam fusidat
atau yang mengandung mupirosin. Bila bisul pecah dan luka menjadi basah
dilakukan kompres dengan larutan rivanol 0,1 % atau povidone iofine 5-10%
e. Memberitahu orang tua untuk tidak memijit bisul terutama di daerah hidung dan
bibir atas karena dapat menyebabkan penyebaran kuman secara homogen.
f. Bila bisul terjadi di daerah yang janggal seperti pada hidung atau telinga maka
dapat berkolaborasi dengan dokter untuk melakukan insisi.
g. Tindakan penjagaan yang khusus harus dilaksanakan dalam perawatan bisul di
daerah wajah karena kulit di daerah tersebut mengalirkan darahnya langsung ke
dalam sinus-sinus venosus kranialis. Thrombosis sinus dengan piemia yang fatal
diketahui pernah terjadi setelah dilakukan manipulasi bisul di tempat ini.

6
7

Anda mungkin juga menyukai