Konsep Dan Aplikasi Model Keperawatan Menurut Dorothea Orem Dalam Keperawatan Komunitas
Konsep Dan Aplikasi Model Keperawatan Menurut Dorothea Orem Dalam Keperawatan Komunitas
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus
dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat
harus mampu berfikir logis,dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi
fenomena respon manusia. Banyak bentuk – bentuk pengetahuan dan ketrampilan
berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain degan
menggunakan model – model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap
model dapat digunakan dalam praktek keperwatan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik,
memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable – variable utama yang
mempengaruhi situasi kilen. Langkah – langkah yang harus dilakukan perawat dalam
memilih model keperawatan yang tepat utk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan informasi awal tentang focus kesehatan klien,umur, pola
hidup dan aktivitas sehari – hari untuk mengidentifikasi dan memahami
keunikan pasien.
2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa
asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.
3. Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care
yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model
konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia
mempublikasikannya dengan judul “Nursing Conceps of Practice Self Care”.
Model ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua tahun
1980 dikembangkan pada multi person ‘s unit (keluarga, kelompok dan
komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi
teori yang meliputi : teori self care, teori self care deficit dan teori nursing
system.
A. Biografi Dorothea E. Orem
Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di
Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939
pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika
selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas
pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian
pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan
keperawatan
b. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
c. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk
model teori keperawatan komunitas
d. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan,
yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
e. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
f. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik
Amerika tentang teori keperawatan.
g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan
diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun
1971).
h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama
diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu
; Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap
orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu
individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori
ini dikenal dengan teori self care (perawatan diri).
Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan
orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem
mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
APLIKASI TEORI OREM
Kondisi klien yang dapat mempengaruhi self-care dapat berasal dari faktor
internal dan eksternal, factor internal meliputi usia, tinggi badan, berat badan,
budaya/suku, status perkawinan, agama, pendidikan, dan pekerjaan. Adapun factor
luar meliputi dukungan keluarga dan budaya masyarakat dimana klien tinggal.
Ketidakseimbangan baik secara fisik maupun mental yang dialami oleh klien
dengan DM menurut Orem disebut dengan self-care deficit. Menurut Orem peran
perawat dalam hal ini yaitu mengkaji klien sejauh mana klien mampu untuk merawat
dirinya sendiri dan mengklasifikasikannya sesuai dengan klasifikasi kemampuan
klien yang telah kami sebutkan sebelumnya.
Setelah mengkaji dan mendapatkan informasi yang lengkap barulah perawat
mulai bekerja untuk mengembalikan kemampuan self-care klien secara optimal sesuai
dengan kondisi aktual klien yang berhubungan dengan Diabetes Mellitus yang
diderita oleh klien.
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa
semua manusia mempunyai kebutuhan - kebutuhan self care dan mereka mempunyai
hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian
perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada
tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan
diberikan.
Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan
suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan
sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.