Abstrak: Studi kasus ini menyajikan penatalaksanaan skabies pada seorang pasien usia pra
sekolah dengan pendekatan kedokteran keluarga yang bersifat holistik, komprehensif, terpadu,
dan berkesinambungan. Didapatkan perbaikan masalah klinis pasien. Dilaksanakan pula
pemutusan rantai penyebaran dengan perbaikan perilaku kesehatan pasien, keluarga, dan
komunitas sekitar, serta perbaikan lingkungan.
Kata kunci: sarcoptes scabiei, kedokteran keluarga, anak pra-sekolah.
Abstract: The case study presents management of scabies on pre-school toddler with holistic,
comprehensive, integrated, and continuous family medicine approach. The symptoms of scabies
are clinically recovered. Infection chain was stopped by improving health behavior of the patient,
his family, and environmental condition.
Keywords. Sarcoptes scabiei, family medicine, pre-school children.
tidak mempunyai sumber dana kesehatan khusus, seperti Tindakan yang dilakukan meliputi tindakan terhadap
tabu-ngan kesehatan. Selama ini keluarga berobat ke layanan pasien, keluarga, dan lingkungannya. Pada pasien dan
kesehatan jika keluhan sudah benar-benar mengganggu dan keluarga diberikan krim permetrin 5% yang dioleskan pada
tidak teratasi dengan obat warung. seluruh tubuh (dari leher hingga ke ujung jari kaki), dan
Dalam menetapkan masalah serta faktor yang mem- dilakukan edukasi terhadap keluarga mengenai skabies
pengaruhi, digunakan konsep Mandala of Health (Gambar (penyebab, gejala, cara penularan, terapi), dan mengenai
1). Diagnosis holistik yang ditegakkan pada pasien adalah higiene pribadi serta lingkungan. Keluarga diberikan motivasi
sebagai berikut. Pada poin I, alasan kedatangan: gatal-gatal untuk mencuci, menjemur, dan menyeterika pakaian dan seprai
di seluruh tubuh sejak satu tahun yang lalu dengan harapan yang digunakan dalam 1 minggu terakhir.
gatal-gatal bisa hilang dan tidak timbul lagi, keluarga memiliki Tindakan untuk mengatasi masalah lingkungan antara
kekhawatiran penyakit gatal ini sulit disembuhkan. Pada poin lain dengan melakukan penyuluhan mengenai skabies yang
II, diagnosis kerja yang ditegakkan adalah skabies. Pada poin dihadiri oleh kader, wakil dari Puskesmas, dan para warga.
III didapatkan masalah perilaku berupa higiene pasien dan Pada kesempatan tersebut juga disampaikan pentingnya
keluarga kurang serta perilaku berobat yang buruk. Pada menjaga higiene lingkungan dan perilaku berobat yang baik.
poin IV didapatkan masalah pendapatan keluarga yang
kurang dan tidak adanya tabungan kesehatan. Pada poin V Hasil pembinaan yang telah dilakukan dievaluasi dengan
ditetapkan skala fungsional pasien derajat 3 yang sesuai menggunakan indeks koping, dengan hasil peningkatan skor
dengan usia pasien. dari 2,2 menjadi 3. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
GAYA HIDUP
- Pemenuhan
kebutuhan
primer
prioritas utama
- Alokasi khusus
untuk kesehatan
PERILAKU KESEHATAN
FAMILY LINGK. PSIKO-SOSIO-EKONOMI
- Higiene pribadi dan
- Pendapatan keluarga rendah
lingkungan kurang
- Kehidupan sosial dengan
- Berobat hanya jika ada
lingkungan baik
keluhan
PASIEN
- Gatalgatal seluruh tubuh sejak 1 th
- Pemuatan Fiak LINGK. KERJA
PELAYANAN - Tidak ada
- Status generalis dalam batas
KESEHATAN hubungan
normal
- Jarak
- Status dermatologik Papul
rumah–
muilti-pel milier sebagian
KDK
eritematosa, seluruh tubuh terutama
dekat
lipatan paha dan bokong serta sela
jari tangan. Pustul, erosi, ekskoriasi,
scratch mark (+)
- Lab: ditemukan telur dan
LINGK. FISIK
FAKTOR BIOLOGI - Ventilasi dan penerangan di
- Pasangan KK dan dalam rumah kurang
seluruh keluarga di - Banyak pakaian ditumpuk
rumah kakek pasien dan digantung di sembarang
menderita skabies tempat
Komunitas:
- pemukiman padat dengan sanitasi buruk
- warga sekitar juga menderita skabies
Fungsi biologis
− Pasangan KK dan anggota keluarga 2 − Edukasi mengenai penyakit dan − Terselenggara penyuluhan 4
yang tinggal di rumah kakek pasien pencegahannya melalui penyuluhan- − Keluhan berkurang
menderita skabies − Pengobatan − Ditemukannya tungau, tero-
− Pemeriksaan tungau dan terowongan wongan dan telur
Fungsi ekonomi dan pemenuhan
kebutuhan
− Pendapatan keluarga yang rendah 2 − Motivasi untuk menambah penghasilan − Istri KK berniat memanfaatkan 3
dengan memanfaatkan waktu luang waktu luang untuk memperoleh
penghasilan tambahan
− Keluarga tidak memiliki tabungan 3 − Motivasi mengenai perlunya memiliki
tabungan − Keluarga berniat menyisihkan 4
pendapatan untuk tabungan
Faktor perilaku kesehatan keluarga
− Higiene pribadi dan lingkungan kurang 3 − Edukasi mengenai higiene − Keluarga mencuci baju setelah 3
− Berobat jika hanya ada keluhan 3 − Edukasi dan motivasi untuk memerik- dipakai, rumah masih kotor
sakan kesehatan berkala karena adanya − Keluarga sudah berkeinginan 3
risiko untuk terjadi kekambuhan untuk memeriksakan kesehatan
berkala
Lingkungan rumah
− Ventilasi dan penerangan di dalam 2 − Memperbaiki ventilasi dan penerangan − Pintu rumah belum dibuka dan 2
rumah kurang dengan membuka pintu rumah pada kipas angin belum dibersihkan,
siang hari dan menggunakan kipas angin ventilasi dan penerangan di
yang selalu dibersihkan dalam rumah masih kurang
− Banyak pakaian ditumpuk dan digan- 2 − Edukasi untuk mencuci dan menyeterika
tung di sembarang tempat baju yang menumpuk. · Pakaian masih ditumpuk dan 2
digantung di sembarang tempat
Total Skor : 17 21
Rata-rata Skor : 2,2 3
sesuai dengan tatalaksana skabies. Pasien juga diberikan menyimpannya dalam lemari.
antihistamin klasik sedatif ringan untuk mengurangi rasa Intervensi yang dilakukan terhadap lingkungan adalah
gatal yaitu klortrimeton sekali sehari pada malam hari. memberi penyuluhan mengenai skabies (gejala, penata-
Permetrin sebagai anti skabies lebih poten jika dibandingkan laksanaan, penyebaran penyakit, dan pencegahannya)
dengan lindan (gameksan) atau krotamiton, juga lebih poten terhadap warga masyarakat dalam satu RW. Selain itu,
dan aman pada bayi dan anak. Obat ini efektif untuk kasus penemuan kasus skabies pada lingkungan telah dilaporkan
skabies yang gagal dengan pengobatan skabies lain kepada Puskesmas setempat. Setelah dilakukan pelaporan
khususnya lindan. Penularan skabies terutama melalui kontak ke pihak Puskesmas, mereka hanya dapat menyediakan Salep
langsung yang erat, maka untuk keberhasilan terapi seluruh 2-4 untuk pengobatan skabies. Salep 2-4 yang mengandung
keluarga yang tinggal dalam 1 rumah harus diobati dengan belerang endap (sulfur presipitatum) dengan konsentrasi 4-
anti skabies secara serentak. 4-8 20% tidak efektif terhadap stadium telur, oleh karena itu
Penularan melalui kontak tidak langsung seperti melalui penggunaannya tidak boleh kurang dari tiga hari. Kekurangan
perlengkapan tidur, pakaian, atau handuk memegang peranan lain dari obat ini yaitu berbau, lengket, mengotori pakaian,
penting, maka dilakukan edukasi kepada keluarga pasien dan kadang mengiritasi kulit.4,6
untuk mencuci pakaian, sprei, gorden dan menjemur sofa
dan tempat tidur. Hal ini dilakukan untuk mematikan semua Daftar Pustaka
tungau dewasa dan telur sehingga tidak terjadi kekambuhan.6 1. Tabri F. Skabies pada bayi dan anak. Dalam: Boediardja SA, Sugito
Dalam menatalaksana pasien, seorang dokter perlu TL, Kurniati DD, editor. Infeksi kulit pada bayi dan anak. Jakarta:
memperhatikan pasien seutuhnya, tidak hanya tanda dan Balai Penerbit FKUI, 2003.p.62-79.
2. Meinking T, Taplin D. Scabies, infestation. Dalam: Schachner
gejala penyakit namun juga psikologisnya. Pembinaan LA, Hansen RC, editor. Pediatric Dermatology, edisi ke-2. New
keluarga yang dilakukan pada kasus ini tidak hanya mengenai York: Churchill Livingstone Inc., 1995.1347-89.
penyakit pasien, tetapi juga mengenai masalah-masalah 3. Kramer WL, Mock DE. Scabies. Insect and pests. Available at:
lainnya seperti fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan http://www.Ianr.uw.edu/pubs/g_1295.htm. Diunduh pada 10 Maret
2006.
keluarga, perilaku kesehatan keluarga, dan lingkungan.9 4. Handoko RP. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai
Masalah ekonomi yang dialami adalah tidak adanya Penerbit FKUI, 2002.
tabungan keluarga. Hal ini karena rendahnya pendapatan 5. Bagian Kulit dan Kelamin. Pedoman pelayanan medis
keluarga sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Perjan RSCM.
Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, 2005.
pangan dan sandang. Keluarga dimotivasi untuk menambah 6. Sungkar S. Skabies. Jakarta: Yayasan Penerbit Ikatan Dokter In-
sumber pendapatan tambahan melalui pemanfaatan waktu donesia, 1995.
luang, seperti berdagang atau menjadi pramuwisma paruh 7. Amer M, El-Gharib I. Clinical trials permethrin versus crotamiton
waktu. Masalah lingkungan rumah pada keluarga adalah and lindane in the treatment of scabies. International Journal of
Dermatology 1992;31:357-8.
ventilasi dan penerangan di dalam rumah yang masih kurang 8. Schultz MW, Gomez M, Hansen RC, et al. Comparative study of
serta banyaknya pakaian ditumpuk dan digantung di 5% permethrin cream and 1% lindane lotion for the treatment of
sembarang tempat, yang merupakan lingkungan yang baik Scabies. Archives of Dematology 1990;126:167-70.
untuk berkembang biaknya parasit seperti skabies. Keluarga 9. Gan GL, Azwar A, Wonodirekso S. A primer on family medicine
practice. Singapore: Singapore International Foundation, 2004.
dimotivasi untuk memperbaiki ventilasi dan penerangan
dengan membuka pintu rumah pada siang hari dan meng-
gunakan kipas angin yang selalu dibersihkan, serta selalu HQ
mencuci dan menyeterika pakaian setelah digunakan dan