Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Titrasi Iodometri
Iodometri merupakan titrasi tidak langsung dan digunakan untuk menetapkan senyawa-
senyawa yang mempunyai potensial oksidasi yang lebihbesar dari pada sistem Iodium-Iodida
atau senyawa-senyawa yang  bersifat oksidator, seperti CuSO4.5H2O, garam besi (III),
dimana zat-zat oksidator ini direduksi lebih dulu dengan ICI, dan iodin yang dihasilkan dalam
jumlah yang setara ditentukan kembali dengan larutan baku natrium tiosulfat (Rohman dan
Gandjar, 2007).
Dalam proses analitik, iodium digunakan sebagai pereaksi oksidasi (iodimetri) dan iodide
digunakan sebagai pereaksi reduksi yang cukup kuat untuk titrasi secara langsung dengan
iodium. Maka jumlah penentuan iodometri adalah sedikit, akan tetapi banyak pereaksi
oksidasi cukup untuk  bereaksi sempurna dengan iodida dan ada banyak penggunaan
iodimetri. Salah satu kelebihan ion iodida ditambahkan kepada pereaksi oksidasi yang
ditentukan dengan pembebasan iodium, yang kemudian dititrasi dengan larutan natrium
tiosulfat. Reaksi antara iodium dan tiosulfat berlangsung secara sempurna (Underwood,
1986).
Larutan hanya sedikit larut dalam air, tetapi agak sukar larut dalam larutan yang
mengandung ion iodida. Larutan iodium standar dapat dibuat dengan menimbang langsung
iodium murni dan pengenceran dalam botol volumetric. Iodium dimurnikan dengan cara
rublimasi dan ditambahkan dengan larutan KI pekat, yang ditimbang dengan teliti sebelum
dan sesudah  penambahan iodium. Akan tetapi larutan distandarisasikan dengan suatu standar
primer, As2O3 yang paling bias digunakan (Underwood, 1986).
Larutan standar yang dipergunakan dalam kebanyakan proses iodometrik adalah natrium
tiosulfat. Garam ini biasanya tersedia sebagai  pentahidrat Na2S2O3.5H2O. Larutan ini tidak
boleh distandarisasi dengan penimbangan secara langsung, tetapi harus distandarisasi
terhadap standar primer. Larutan natrium tiosulfat tidak stabil untuk waktu yang lama.
Sejumlah zat padat digunakan sebagai standar primer untuk larutan natrium tiosulfat iodium
murni merupakan standar yang paling nyata, tetapi jarang digunakan karena kesukaran dalam
penanganan dan penimbangan, lebih sering digunakan pereaksi kuat membebaskan iodium
dan iodide, suatu proses iodometri (Underwood, 1986).

DAFTAR PUSTAKA
Day, R. A. dan A. L. Underwood. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Gandjar, G. I. dan A. Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai