Anda di halaman 1dari 2

1.

Uji organoleptis
Pada uji organoleptis, krim memiliki karakteristik atau organoleptis yang
sesuai dengan yang disebutkan pada pustaka, yaitu sediaan krim yang ideal adalah
tidak berbau, tidak berawarna atau berwarna putih dan berbentuk semisolid (Anief,
1997).
2. Uji Tipe Emulsi
No Tipe Pengujian Keterangan Hasil
1. Pengenceran Larut dalam air M/A
2. Penambahan Metilen Merata berwarna biru M/A
Blue

3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang dilakukan menunjukkan bahwa sediaan krim yang
dibuat dalam praktikum ini cukup homogen. Hal ini ditandai dengan penyebaran
partikel sediaan krim yang merata ketika diamati di bawah mikroskop dengan
perbesaran 10x.
4. Uji Viskositas
Uji viskositas yang dilakukan pada sediaan krim bertujuan untuk mengetahui
sifat alir suatu sediaan. Viskositas merupakan suatu tahanan yang mencegah zat cair
untuk mengalir, dimana semakin tinggi viskositas maka semakin besar tahanan yang
dihasilkan. Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan viscometer
Brookfield. Hasil pengukuran viskositas pada sediaan krim adalah sebagai berikut.
Shearing Nomor
Rate of Shear Viskositas
stress Spindel
(rpm) (cps)
(cm/cm.s-1)
10 34800 348000 6
20 24750 495000 6
30 24900 747000 6
50 15580 779000 6
60 13350 801000 6
100 9280 928000 6
100 6100 610000 6
60 7930 475000 6
50 7980 399000 6
30 13330 399900 6
20 21250 425000 6
10 25500 255000 6
Tabel 5.4. Tabel Pengukuran Viskositas dengan Viskometer Brookfield.
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sediaan krim yang dibuat
memiliki tingkat viskositas yang rendah. Viskositas sediaan krim berdasarkan pustaka adalah
30000-70000 cps. Tipe aliran yang ditunjukkan pada sediaan krim adalah aliran plastis. Pada
kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tapi memotong sumbu shearing stress (atau akan
memotong jika bagian lurus dari kurva tersebut diekstrapolasikan ke sumbu) pada suatu titik
tertentu yang dikenal dengan sebagai harga yield. Adanya yield value disebabkan oleh
adanya kontak antara partikel-partikel yang berdekatan (disebabkan oleh adanya gaya van der
Waals), yang harus dipecah sebelum aliran dapat terjadi (Martin et al., 2006). Hal ini
ditunjukkan dengan adanya kurva hubungan antara rate of shear vs shearing stress sebagai
berikut.

Grafik 1. Hubungan antara rate of shear vs shearing stress

Martin, A.N., J. Swarbrick, A. Cammarata. 2006. Physical Pharmacy. 5th ed. Philadelphia :
Lea & Febiger.

Anief, M. 1997. Formulasi Obat Topika Dengan Dasar Penyakit Kulit. Cetakan
Pertama.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai