Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN

PRAKTIKUM SISTEM
PROTEKSI

NAMA : Andrian Putra


NOMOR BP : 1701031026
KELAS : III B REGULER
NO JOB : 09
NAMA PERCOBAAN : Karakteristik Tegangan Langkah
Pada Trafo Daya
TANGGAL PRATIKUM : 08 Juni 2020
TANGGAL PENYERAHAN : 11 Juni 2020
INSTRUKTUR : 1. Firmansyah, ST.,MT
2. Junaidi Asrul, SST.,MT

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2020
BAB I
TUJUAN

1. Karakteristik objek yang akan dilakukan :


a. Bagaimana mengukur arus dan tegangan langkah dengan
menggunakan hasil pengamatan saat praktek.
b. Bisa mencari nilai tegangan langkah dengan menggunakan rumus
perhitungan:
VL = xI
c. Bisa merangkaian dan menghubungkan elektroda bantu dengan elektroda
pentanahan
d. Bisa melakukan praktek dan membuat karakteristik dari tegangan langkah
e. Bisa menganalisa jarak tegangan langkah yang aman bagi manusia
f. Karakteristik arus bocor fungsi tegangan, I L = f (Vub.) untuk jarak
bervariasi

2. Relevansi

Objek yang dilakukan nantinya harus dapat menentukan nilai tegangan


langkah yang akan digunakan pada daerah yang sebenarnya, sesuai nilai
pengukuran yang tidak membahayakan terhadap pengguna.

3. Pendataan

Pengambilan data dilakukan berdasarkan besaran-besaran yang harus


diukur yang harus dipenuhi sesuai sifat masing jenis pengetanahan sistem
yang digunakan.

4. Solusi

Solusi yang dimaksud disini adalah selesai melakukan perobaan,


maka praktikan mampu untuk mengambilkan suatu alternatif yang tidak
mengurangi fungsi dan faedahnya, yaitu memilih Jenis elektroda yang
akan dipasang pada system pengetanahan agar pada saat terjadi tegangan
langkah.
BAB II
PENDAHULUAN

2.1 Definisi Tegangan Langkah

Tegangan langkah adalah beda potensial pada permukaan tanah dari dua
titik yang berjarak satu langkah yang dialami seseorang yang menghubungkan ke
dua titik tersebut dengan kedua kakinya tanpa menyentuh suatu peralatan apapun.
Adapun rangkaian kejadian dari tegangan langkah beserta rangkaian ekivalennya
dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1. Ilustrasi Tegangan Langkah

Pada saat terjadi fault seperti gambar diatas, tegangan pada tanah
terdistribusi menurun seiring jaraknya terhadap pusat fault. Semakin jauh dari
sumber, maka besar tegangan di tanah semakin kecil. Tegangan langkah yang
dimaksud adalah beda potensial antara dua kaki yang menginjak tanah. Semakin
besar jarak antara dua kaki maka semakin besar tegangan langkah yang dialami.
Keadaan seperti ini juga dapat terjadi ketika terjadi sambaran petir ke tanah.
Gambar 2. Arus yang terjadi disekitar Titik Netral Trafo

Gangguan listrik adalah kejadian yang tidak diinginkan dan mengganggu


kerja alat listrik. Akibat gangguan, peralatan listrik tidak berfungsi dan sangat
merugikan. Bahkan gangguan yang luas dapat mengganggu keseluruhan kerja
sistem produksi dan akan merugikan perusahaan sekaligus pelanggan. Jenis
gangguan listrik terjadi karena berbagai penyebab, salah satunya kerusakan isolasi
kabel gambar .

Gambar 3. Gangguan listrik dibeberapa titik


Pertama gangguan hubung singkat antar phasa L1-L2-L3. Kedua gangguan
hubung- singkat Pemutus Daya. Ketiga gangguan hubung singkat antar phasa
setelah pemutus daya. Keempat hubungsingkat phasa dengan tanah. Kelima
kerusakan isolasi belitan stator motor, sebagai akibatnya terjadi tegangan sentuh
jika badan alat dipegang orang.
2.1.1 Macam Tegangan
Sulit untuk menentukan secara tepat mengenai perhitungan tegangan yang
mungkin timbul akibat kesalahan ke tanah terhadap orang yang sedang berada di
dalam atau di sekitar gardu iduk, karenanya banyaknya faktor yang
mempengaruhi dan tidak diketahui.
Untuk menganalisis keadaan ini maka diambil beberapa pendekatan sesuai dengan
kondisi orang yang sedang berada di dalam atau di sekitar gardu induk tersebut
pada saat terjadi kesalahan ke tanah.
Pada hakekatnya perbedaan tegangan selama mengalir nya arus gangguan
tanah dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Tegangan sentuh

b. Tegangan langkah

c. Tegangan pindah

a.Tegangan Sentuh
Tegangan sentuh adalah tegangan yang terdapat diantara suatu obyek yang
disentuh dan suatu titik berjarak 1 meter, dengan asumsi bahwa obyek yang
disentuh dihubungkan dengan kisi-kisi pengetanahan yang berada dibawahnya.
Besar arus gangguan dibatasi oleh tahanan orang dan tahanan kontak ke tanah dari
kaki orang tersebut.

Tabel 1. Tegangan Sentuh yang diijinkan dan Lama ganguan

Lama Gangguan, t Tegangan Sentuh yang Dijinkan


(detik) (Volt)

0,1 1.980
0,2 1.400
0,3 1.140
0,4 990
0,5 890
1,0 626
2,0 443
3,0 362
b.Tegangan Pindah
Tegangan pindah adalah hal khusus dari tegangan sentuh, dimana
tegangan ini terjadi bila pada saat terjadi kesalahan orang berdiri di dalam gardu
induk, dan menyentuh suatu peralatan yang diketanahkan pada titik jauh
sedangkan alat tersebut dialiri oleh arus kesalahan ke tanah.

2.1.2 Arus Yang Melalui Tubuh Manusia


Kemampuan tubuh manusia terhadap besarnya arus yang mengalir di
dalamnya. Tetapi berapa besar dan lamanya arus yang masih dapat ditahan oleh
tubuh manusia sampai batas yang belum membahayakan sukar ditetapkan. Dalam
hal ini telah banyak diselidiki oleh para ahli dengan berbagai macam percobaan
baik dengan tubuh manusia sendiri maupun menggunakan binatang tertentu.
Dalam batas-batas tertentu dimana besarnya arus belum berbahaya terhadap organ
tubuh.
Manusia telah diadakan berbagai percobaan terhadap beberapa orang
sukarelawan yang menghasilkan batas-batas besarnya arus dan pengaruhnya
terhadap manusia yang berbadan sehat. Batas-batas arus tersebut dibagi sebagai
berikut :
1) Arus mulai terasa atau persepsi.

2) Arus mempengaruhi otot.

3) Arus mengakibatkan pinsan atau mati atau arus fibrilasi

4) Arus reaksi

a. Arus Persepsi
Bila seseorang memegang penghantar yang diberi tegangan mulai dari
harga nol dan dinaikkan sedikit demi sedikit, arus listrik yang melalui tubuh orang
tersebut akan memberikan pengaruh. Mula mula akan merangsang syaraf
sehingga akan terasa suatu getaran yang tidak berbahaya bila dengan arus bolak
balik dan akan terasa sedikit panas pada telapak tangan.
Pada Electrical Testing Laboratory New York tahun 1993 telah dilakukan
pengujian terhadap 40 orang laki-laki dan perempuan, dan diperoleh arus rata-rata
yang disebut threshold of perception current sebagai berikut :
1) Untuk laki-laki : 1,1 mA.

2) Untuk perempuan : 0,7 mA.

b. Arus Yang Mempengaruhi Otot


Bila tegangan yang menyebabkan terjadinya tingkat arus persepsi
dinaikkan lagi maka orang akan merasa sakit dan kalau terus dinaikkan maka otot-
otot akan kaku sehingga orang tersebut tidak berdaya lagi untuk melepaskan
konduktor yang dipegangnya.
Di University of California Medical School telah dilakukan penyelidikan
terhadap 134 orang laki-laki dan 28 orang perempuan dan diperoleh angka rata-
rata yang mempengaruhi otot sebagai berikut :
1) Untuk laki-laki : 16 mA.

2) Untuk perempuan : 10,5 mA

Berdasarkan penyelidikan ini telah ditetapkan batas arus maksimal dimana


orang masih dapat dengan segera melepaskan konduktor bila terkena arus listrik
sebagai berikut :
a) untuk laki-laki : 9 mA.

b) Untuk perempuan : 6 mA.

c. Arus Fibrilasi
Apabila arus yang melewati tubuh manusia lebih besar dari arus yang
mempengaruhi otot dapat mengakibatkan orang menjadi pingsan bahkan sampai
mati. Hal ini disebabkan arus listrik tersebut mempengaruhi jantung sehingga
jantung berhenti bekerja dan peredaran darah tidak jalan dan orang segera akan
mati.
Untuk mendapatkan nilai pendekatan suatu percobaan telah dilakukan
pada University of California oleh Dalziel pada tahun 1968 , dengan
menggunakan binatang yang mempunyai badan dan jantung yang kira-kira sama
dengan manusia disebutkan bahwa 99.5 % dari semua orang yang beratnya kurang
dari 50 kg masih dapat bertahan terhadap besar arus dan waktu yang ditentukan
.
d. Arus Reaksi
Arus reaksi adalah arus yang terkecil yang dapat menakibatkan orang
menjadi terkejut, hal ini cukup berbahaya karena dapat mengakibatkan kecelakaan
sampingan. Karena terkejut orang dapat jatuh dari tangga, melemparkan peralatan
yang sedang dipegang yang dapat mengenai bagian-bagian instalasi bertegangan
tinggi sehingga terjadi kecelakaan yang lebih fatal.Penyelidikan yang terperinci
telah dikemukan oleh DR. Hans Prinz dimana batasan-batasan arus tersebut.

e. Tahanan Tubuh Manusia


Tahanan tubuh manusia berkisar di antara 500 Ohm sampai 10.000 Ohm
tergantung dari tegangan, keadaan kulit pada tempat yang mengadakan hubungan
(kontak) dan jalannya arus dalam tubuh. Kulit yang terdiri dari lapisan tanduk
mempunyai tahanan yang tinggi, tetapi terhadap tegangan yang tinggi kulit yang
menyentuh konduktor langsung terbakar, sehingga tahanan dari kulit ini tidak
berarti apa-apa. Sehingga hanya tahanan tubuh yang dapat membatasi arus.

Berdasarkan hasil penyelidikan oleh para ahli maka sebagai pendekatan


diambil harga tahanan tubuh manusia sebesar 1000 Ohm.
2.2 Rangkaian Ekivalen

Gambar 4. Tegangan Langkah

Gambar 5. Rangkaian Ekivalen


Dari gambar rangkaian ganti diatas dapat dirumuskan besarnya tegangan
langkah menjadi persamaan matematis sebagai berikut:
𝐸𝐿 = (𝑅𝑘 + 𝑅𝑓 )𝐼𝑘 ..................................................................................................(1)
Dimana :
El : Tegangan langkah (Volt)
Rk : hambatan tubuh manusia (Ohm)
Rf : hambatan kontak tubuh ke tanah (Ohm)
Ik : arus yang melaui tubuh manusia (Ampere)
Besar arus yang mengalir melewati tubuh manusia menunjukkan tingkat
bahaya yang dapat ditimbulkan. Besar arus ini berbanding lurus dengan besarnya
tegangan langkah. Dengan demikian, semakin besar tegangan langkah, maka
resiko bahaya yang mungkin terjadi juga semakin besar. Oleh karena itu besar
tegangan langkah memiliki batas nilai aman yang diijinkan.
Tabel 2. Batas Aman Tegangan Langkah
Besar Arus Pengaruh terhadap tubuh manusia
(mA)
0 - 0,9 Tidak terasa
0,9 - 1,2 Mulai terasa adanya arus listrik, tidak berbahaya
1,2 – 1,6 Mulai terasa sedikit sengatan seperti kesemutan
1,6 – 6 Mulai kesemutan
6–8 Tubuh terasa kaku, rasa kesemutan semakin bertambah
13 – 15 Tubuh terasa sakit
15 – 20 Otot tidak sanggup lagi melepaskan konduktor
20 – 50 Dapat menyebabkan kerusakan sel tubuh
50 – 150 Pernapasan tertahan, resiko kematian
1000 – 4300 Jantung kehilangan irama denyut, resiko kematian semakin
besar
10000 Kematian

2.3 Rumus
Jika persamaan (1) ditelaah lebih lanjut lagi, dengan beberapa asumsi
maka akan didapatkan persamaan lanjutan dari tegangan langkah sebagai berikut:
𝐸𝐿 = (𝑅𝑘 + 𝑅𝑓 )𝐼𝑘
0,116
𝐸𝑙 = (1000 + 6𝜌)
√𝑡
116+0,696 𝜌
𝐸𝑙 = ......................................................................................................(2)
√𝑡

Dimana :
El : tegangan langkah (Volt)
ρ : hambat jenis tanah disekitar (Ohm meter)
t : waktu kejut (detik)
dari penurunan persamaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa besar tegangan
langkah yang diijinkan dipengaruhi juga oleh waktu kejut.
Tabel 3. Waktu Kejut Tegangan Langkah

2.3.1 Besar tegangan langkah yang diijinkan


Dari persamaan (1) dengan beberapa asumsi dapat ditentukan besar
tegangan langkah yang diijinkan
𝐸𝑙 = 𝐼𝑘 (𝑅𝑘 + 6 𝜌).................................................................................................(3)
Dengan besar Ik adalah 0,134 A diambil dari besar arus fibrilasi, Rk
diasumsikan sebesar 1000 Ohm, dan hambat jenis tanah diambil nilai 3000 Ohm
meter.
Didapatkan nilai El sebesar 2546 Volt.
Arus fibrilasi adalah arus dimana besarnya dapat menyebabkan jantung
mulai fibrilasi. Besar arus ini dijadikan batas arus aman pada perhitungan besar
tegangan langkah. Besar arus fibrilasi dihitung dengan asumsi waktu kejut sebesar
0,75 detik.
0,116
𝐼𝑘 = ................................................................................................................(4)
√𝑡

Pengambilan nilai waktu 0,75 detik dianggap sudah cukup realisis. Nilai
tegangan langkah sebesar 2546 V dianggap masih pada batas aman namun tetap
saja memiliki resiko membahayakan. Pada kenyataannya besar tegangan langkah
yang terjadi pada daerah yang memiliki sistem grounding akan bernilai lebih
kecil.
2.4 Karakteristik

Karakteristik tegangan langkah


Vlangkah = f (r)
1.4
jarak elektroda (meter)

1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 1 2 3 4 5 6
Tegangan langkah (volt)

Gambar 6. Tegangan Langkah terhadap Jarak pentahanan Trafo ke Manusia

2.5 Teori Tambahan


a. Cara mengatasi tegangan langkah
Tegangan langkah yang terlalu besar dapat membahayakan manusia, karena
tegangan langkah tersebut dapat menimbulkan arus mengalir ke tubuh manusia
yang cukup besar. Untuk mengatasinya dapat dilakukan beberapa cara.
1. Menerapkan sistem pentanahan
Dengan menerapkan sistem pentanahan maka besar tegangan langkah yang terjadi
akan lebih kecil jika dibandingkan dengan besar tegangan langkah tanpa sistem
pentanahan. Besar tegangan langkah yang terjadi dengan sistem pentanahan
dirumuskan sebagai berikut
𝐼
𝐸𝑙 = 𝐾𝑠 𝐾𝑖 𝜌 𝐿

𝐾𝑖 = 0,65 + 0,172 𝑛
1 1 1 1 1
𝐾𝑠 = 𝜋 (2ℎ + 𝐷+ℎ + 2𝐷 + ⋯ + (𝑛−1)𝐷)

Dengan
Ki : faktor koreksi
Ks : faktor pengaruh pentanahan
n : konstanta koreksi
h : kedalaman penanaman konduktor
D : jarak antar konduktor paralel
2. Menambahkan kerikil pada daerah yang beresiko Kerikil pada daerah yang
rentan bahaya tegangan langkah dapat membuat hambatan kontak antara
manusia dan tanah.

Gambar 7. Trafo Daya


3. Menerapkan mekanisme wajib APD Alat Pelindung Diri (APD) adalah
peralatan preventif yang dipakai oleh pekerja saat didaerah yang beresiko
bahaya. APD standar yang digunakan adalah safety shoes, safety helmet, safety
glasses, dan safety gloves.

Gambar 8. Pengamatan pada Trafo Daya


Gambar 9. APD
BAB III
DAFTAR MATERIAL

Alat dan komponen yang digunakan dalam percobaan untuk pengukuran


sehingga memperoleh berupa data.

Tabel 4. Daftar Material

No Jenis Alat Jumlah


1 Elektroda Batang 2 batang
2 Tang Ampere 1 unit
3 Multimeter 1 unit
4 Kabel pentanahan, 10 meter, 2 set
5 Meteran 1 set
6 Palu 1 set
7 Penjepit Kabel 3 set
BAB IV
GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 10. Rangkaian Tegangan Langkah

Gambar 11. Rangkaian Tegangan Langkah Sketcup Pro 2018


BAB V
LANGKAH KERJA

a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan saat praktek termasuk
elektroda bantu
b) Menanam elektroda bantu dengan jarak (r) dari titik netral trafo.
c) Mengukur arus yang mengalir dari titik netral trafo ke tanah ataupun
gardu dengan menggunakan tang ampere

d) Menjepitkan kabel pentanahan pada kabel titik netral trafo dengan


elektroda bantu tersebut dan mengukur tegangan dan arus diantara
keduanya.

e) Setelah itu lakukan pengamatan terhadap tegangan.


f) Pada langkah 2), lakukan percobaan pada titik netrak panel MDP. Lanjutkan
dengan langkah 3 s.d. langkah 5.
BAB VI
TABULASI DATA
Selama melakukan praktikum, praktikan melakukan pengambilan data,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 5. Pengukuran tegangan langkah dari titik netral trafo

HASIL PENGUKURAN HASIL PERHITUNGAN


Rho tanah Arus yang
Jarak dari titik
Tegangan (v) Arus (mA) mengalir pada
netral trafo
manusia
AC DC AC DC ( Ω-m) (mA)

1 meter 0,6 0,2 7,8 1,4 483,07 0,1539

1,5 meter 0,8 0,2 9,4 1,5 1202,55 0,09737

2 meter 1,1 0,24 14,84 1,64 1861,994 0,09037

2,5 meter 1,34 0,24 17,5 1,84 3005,428 0,07040

Tabel 6. Pengukuran tegangan langkah dari titik grounding


HASIL PENGUKURAN HASIL PERHITUNGAN
Rho tanah Arus yang
Jarak dari titik
Tegangan (v) Arus (mA) mengalir pada
grounding trafo
manusia
AC DC AC DC (Ω-m) (mA)
1 meter 0,66 0,23 7,6 1,4 545,368 0,1544

1,5 meter 0,87 0,23 9,13 1,4 1346,451 0,09582

2 meter 1,27 0,24 14,5 1,6 2200,1655 0.08943

2,5 meter 1,27 0,24 13,3 1,7 3747,932 0,05407


Tabel 7. Pengukuran tegangan langkah dari titik grounding panel NDP
HASIL PENGUKURAN HASIL PERHITUNGAN
Rho tanah Arus yang
Jarak dari titik
Tegangan (v) Arus (mA) mengalir pada
grounding panel NDP manusia
AC DC AC DC (Ω-m) (mA)
1 meter 0,66 0,24 9,2 2 450,521 0,1782

1,5 meter 0,85 0,22 7,4 1,2 1623,040 0,079156

2 meter 0,91 0,23 7,4 1,2 3089,081 0.04658

2,5 meter 0,93 0,23 10,8 1,6 3379,861 0,04370

CATATAN : Tahanan kaki kiri = Tahanan Kaki Kanan = 2000 Ohm

Pertanyaan
1) Jelaskan yang dimaksud dengan tegangan Langkah. Dimana aplikasinya.
2) Tentukan batas minimum jarak antara manusia/operator terhadap
peralatan listrik/trafo daya apabila arus bocor ketanahnya 66% dari arus
beban trafo 200 Ampre dengan kondisi tanah ladang.
3) Tentukan batas minimum jarak antara manusia/operator terhadap
peralatan listrik/trafo daya apabila arus bocor ketanahnya 66% dari arus
beban trafo 200 Ampre dengan kondisi tanah berbatu.
4) Bandingkan jawaban nya antara point 2 dan point 3.

Jawaban

1. Tegangan Langkah adalah tegangan yang timbul diantara dua kaki orang
yang sedang berdiri di atas tanah yang sedang dialiri oleh arus kesalahan ke tanah.
Tegangan langkah disebabkan oleh aliran arus gangguan melalui tanah. Semakin
dekat personil dengan ground rod atau grounded device, semakin besar
konsentrasi arus dan semakin besar pula tegangan atau potensial listriknya. Aliran
arus listrik menciptakan tegangan jatuh (voltage drop) karena adanya arus listrik
mengalir melalui permukaan tanah dan seseorang atau personil maintenance yang
berdiri dengan lebar langkah kaki tertentu menjadi bagian jembatan dari voltage
drop sehingga menciptakan lintasan paralel bagi arus listrik.
Pengalikasiannya pada sistem pentanahan gardu induk, distribusi,
pembangkit, jalur transmisi yang bisa mengakibatkan tegangan langkah.

2. r = .....?
I = 66 % x 200
𝟔𝟔
= x 200
𝟏𝟎𝟎
= 132 A

E1 = Ik (Rk + 6ρ)

= 132 (1000 + 6(100))


= 132 (1000 + 600))
= 132 (1600)
= 211200

ρ = 100 Ω – m
ρ
VL = xI
2𝛑(𝐫)^𝟐

100
211200 = x 132
2(𝟑,𝟏𝟒)(𝐫)^𝟐
13200
211200 =
6,28(𝐫)^𝟐

1326336 r^2 = 13200


𝟏𝟑𝟐𝟎𝟎
r^2 = 𝟏𝟑𝟐𝟔𝟑𝟑𝟔

r^2 = 9,952 x 10-3


r = √0,009952
= 0,0997 m
3. r = .....?
I = 66 % x 200
𝟔𝟔
= x 200
𝟏𝟎𝟎
= 132 A

E1 = Ik (Rk + 6ρ)

= 132 (1000 + 6(3000))


= 132 (1000 + 18000))
= 132 (1800)
= 2508000

ρ = 3000 Ω – m
ρ
VL = xI
2𝛑(𝐫)^𝟐

3000
2508000 = x 132
2(𝟑,𝟏𝟒)(𝐫)^𝟐
3000
2508000 =
6,28(𝐫)^𝟐

1326336 r^2 = 369000


𝟏𝟑𝟐𝟔𝟑𝟑𝟔
r^2 = 𝟑𝟔𝟗𝟎𝟎𝟎

r^2 = 0,025
r = √0,025
= 0,158 m

4. Hasilnya sangat berbeda hal ini disebabkan oleh tahanan jenisnya berbeda
sebab struktur tanahnya berbeda yaitu tanah ladang dan tanah berbatu sehingga
jarak tegangan langkah dari trafo ke manusia berbeda pula.
Fasa

Trafo

Manusia

0,0997

Pentanahan

Gambar 12. Ilustrasi Jarak Trafo Daya dengan Manusia


Fasa

Trafo

Manusia

0,158

Pentanahan

Gambar 13. Ilustrasi Jarak Trafo Daya dengan Manusia


BAB VII
ANALISA

7.1 Analisa Rangkaian


Dalam rangkaian pada gambar mendeskripsikan bahwa semakin besar
lebar langkah kaki personil, semakin besar pula tegangan yang dirasakan oleh
personil tersebut. Untuk memperoleh diri atau menghindar dari bahaya terkena
tegangan langkah bagi personil yang sedang bekerja di zona equipotensial, dapat
terbaik secara sederhana yaitu selalu waspada terhadap adanya tegangan langkah.
Hal ini berarti bahwa personil yang berdiri di dekat titik arus gangguan jika arus
gangguan mengalir ke tanah akan menimbulkan beda potensial besar antara kaki
ke kaki. Beda potensial tersebut akan semakin mengecil pada area yang semakin
jauh dari titik gangguan.
Pada rangkaian percobaan bayangan gambar merah menjelaskan terjadi
tegangan langkah pada personil tersebut sedangkan bayangan gambar hitam
menyatakan personil dalam area aman hal ini disebabkan personil tersebut berada
dalam satu wilayah tegangan potensial yang sama.
7.2 Analisa Data
Pada praktikum yang berjudul “Karakteristik Pengujian Tegangan
Langkah pada Sistem Pengentanahan Titik Netral Trafo”, disini praktikan
melakukan percobaan sebanyak 3 kali yaitu :
a. Percobaan tegangan langkah pada netral trafo
b. Percobaan tegangan langkah pada grounding bodi trafo
c. Percobaan tegangan langkah pada bodi panel

Ketiga percobaan tersebut praktikan menentukan beberapa parameter yaitu


sebagai berikut :
a. Tegangan langkah
b. Arus langkah
1. Percobaan tegangan langkah pada netral trafo
Sebelum melakukan pengambilan data, praktikan mengukur arus
pentanahan pada netral trafo terlebih dahulu. Adapun besar arus pentanahan yang
terukur pada titik netral trafo sebagai berikut :
 Arus AC
 Arus DC

Adapun data yang telah didapatkan setelah melakukan pratikum adalah sebagai
berikut :
a. Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang ± 1 meter sebagai
titik awal dari trafo, didapatkan data sebagai berikut :
Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 0,6 Volt (AC) dan sebesar 0,2 volt
(DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 7,8 mA (AC) dan sebesar 1,4
(DC).

b. Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 1,5 m dari titik
awal, didapatkan data sebagai berikut :
Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 0,8 Volt (AC) dan sebesar 0,2 volt
(DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 9,4 mA (AC) dan sebesar 1,5 mA
(DC).

c. Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 2 m dari titik


awal, didapatkan data sebagai berikut :
Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,1 Volt (AC) dan sebesar 0,24 volt
(DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 14,84 mA (AC) dan sebesar 1,64
mA (DC).

d. Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 2,5 m dari titik
awal, didapatkan data sebagai berikut :
Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,34 Volt (AC) dan sebesar 0,24 volt
(DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 17,5 mA (AC) dan sebesar 1,84
mA (DC).
2. Percobaan tegangan langkah pada grounding trafo
Sebelum melakukan pengambilan data, praktikan mengukur arus
pentanahan pada netral trafo terlebih dahulu. Adapun besar arus pentanahan yang
terukur pada titik netral trafo sebagai berikut :
 Arus AC
 Arus DC

Adapun data yang telah didapatkan setelah melakukan pratikum adalah sebagai
berikut :
a. Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang ± 1 meter sebagai
titik awal dari trafo, didapatkan data sebagai berikut :
Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 0,66 Volt (AC) dan sebesar 0,23 volt
(DC). Untuk arus langkah terukur sebesar 7,6 mA (AC) dan sebesar 1,4 (DC).

b. Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 1,5 m dari titik
awal, didapatkan data sebagai berikut :
Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 0,87 Volt (AC) dan sebesar 0,23 volt
(DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 9,13 mA (AC) dan sebesar 1,4
mA (DC).

c. Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 2 m dari titik


awal, didapatkan data sebagai berikut :
Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,27 Volt (AC) dan sebesar 0,24 volt
(DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 14,5 mA (AC) dan sebesar 1,6
mA (DC).

d. Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 2,5 m dari titik
awal, didapatkan data sebagai berikut :
Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,27 Volt (AC) dan sebesar 0,24 volt
(DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 13,3 mA (AC) dan sebesar 1,7
mA (DC).
3. Percobaan tegangan langkah pada grounding panel
Sebelum melakukan pengambilan data, praktikan mengukur arus pentanahan
pada netral trafo terlebih dahulu. Adapun besar arus pentanahan yang terukur pada
titik netral trafo sebagai berikut :
 Arus AC
 Arus DC

Adapun data yang telah didapatkan setelah melakukan pratikum adalah sebagai
berikut :
a. Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang ± 1 meter sebagai
titik awal dari trafo, didapatkan data sebagai berikut :
Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 0,66 Volt (AC) dan sebesar 0,24 volt
(DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 9,2 mA (AC) dan sebesar 2 (DC).

b. Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 1,5 m dari titik
awal, didapatkan data sebagai berikut :
Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 0,85 Volt (AC) dan sebesar 0,22 volt
(DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 7,4 mA (AC) dan sebesar 1,2 mA
(DC).

c. Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 2 m dari titik


awal, didapatkan data sebagai berikut :
Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 0,91 Volt (AC) dan sebesar 0,23 volt
(DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 7,4 mA (AC) dan sebesar 1,2 mA
(DC).

d. Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 2,5 m dari titik
awal, didapatkan data sebagai berikut :
Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 0,93 Volt (AC) dan sebesar 0,23 volt
(DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 10,8 mA (AC) dan sebesar 1,6
mA (DC).
Grafik VL = F (IL)
20
18
16
14
12
Iac

10
8 Grafik
6
4
2
0
0.6 0.8 1.1 1.34
Vac

Gambar 14. Karakteristik VL = f (IL) Tabel 1 Bagian (AC)

Grafik VL = F (IL)
2
1.8
1.6
1.4
1.2
Idc

1
0.8 Grafik
0.6
0.4
0.2
0
0.2 0.2 0.24 0.24
Vdc

Gambar 15. Karakteristik VL = f (IL) Tabel 1 Bagian (DC)


Grafik VL = F (IL)
16
14
12
10
Iac

8
6 Grafik
4
2
0
0.66 0.87 1.27 1.27
Vac

Gambar 16. Karakteristik VL = f (IL) Tabel 2 Bagian (AC)

Grafik VL = F (IL)
1.8
1.6
1.4
1.2
1
Idc

0.8
0.6 Grafik
0.4
0.2
0
0.23 0.23 0.24 0.24
Vdc

Gambar 17. Karakteristik VL = f (IL) Tabel 2 Bagian (DC)


Grafik VL = F (IL)
12

10

8
Iac

4 Grafik

0
0.66 0.85 0.91 0.93
Vac

Gambar 18. Karakteristik VL = f (IL) Tabel 3 Bagian (AC)

Grafik VL = F (IL)
2.5

1.5
Idc

1 Grafik

0.5

0
0.24 0.22 0.23 0.23
Vdc

Gambar 19. Karakteristik VL = f (IL) Tabel 3 Bagian (DC)

Apabila nilai tegangan langkah besar maka nilai arus yang mengalir ikut
besar juga, sedangkan nilai tegangan langkah kecil maka nilai arus yang mengalir
ikut kecil, hal ini telah dideskripsikan pada hukum ohm. Dimana tegangan
sebanding dengan arus yang mengalir.
7.3 Analisa Perbandingan
1. Pengukuran tegangan langkah dari titik netral trafo
Tegangan AC
𝛒
a. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,6 = x 0,0078
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟏)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟕𝟖𝛒
0,6 =
𝟔,𝟐𝟖

3,768 = 0,0078 ρ


𝟑,𝟕𝟔𝟖
𝟎,𝟎𝟎𝟕𝟖

483,07 Ω – m = ρ

𝛒
b. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,8 = x 0,0094
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟏,𝟓)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟗𝟒𝛒
0,8 =
𝟏𝟒,𝟏𝟑

11,304 = 0,0094 ρ


𝟏𝟏,𝟑𝟎𝟒
𝟎,𝟎𝟎𝟗𝟒

1202,55 Ω – m = ρ

𝛒
c. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐
𝛒
1,1 = x 0,01484
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟐)^𝟐

𝟎,𝟎𝟏𝟒𝟖𝟒𝛒
1,1 =
𝟐𝟓,𝟏𝟐

27,632 = 0,01484 ρ


𝟐𝟕,𝟔𝟑𝟐
𝟎,𝟎𝟏𝟒𝟖𝟒

1861,994 Ω – m = ρ

𝛒
d. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
1,34 = x 0,0175
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟐,𝟓)^𝟐

𝟎,𝟎𝟏𝟕𝟓𝛒
1,34 =
𝟑𝟗,𝟐𝟓

52,595 = 0,0175 ρ


𝟓𝟐,𝟓𝟗𝟓
𝟎,𝟎𝟏𝟕𝟓

3005,428 Ω – m = ρ

Tegangan DC

𝛒
a. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,2 = x 0,0014
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟏)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟒𝛒
0,2 =
𝟔,𝟐𝟖
1,256 = 0,0014 ρ


𝟏,𝟐𝟓𝟔
𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟒

897,142 Ω – m = ρ

𝛒
b. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,2 = x 0,015
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟏,𝟓)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟓𝛒
0,2 =
𝟏𝟒,𝟏𝟑

2,826 = 0,0015 ρ


𝟐,𝟖𝟐𝟔
𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟓

1884 Ω – m = ρ

𝛒
c. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,24 = x 0,00164
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟐)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟔𝟒𝛒
0,24 =
𝟐𝟓,𝟏𝟐

6,0288 = 0,00164 ρ


𝟔,𝟎𝟐𝟖𝟖
𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟔𝟒

3676,097 Ω – m = ρ
𝛒
d. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,24 = x 0,00184
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟐,𝟓)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟖𝟒𝛒
0,24 =
𝟑𝟗,𝟐𝟓

9,42 = 0,00184 ρ


𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟖𝟒
𝟗,𝟒𝟐

5119,56 Ω – m = ρ

2. Pengukuran tegangan langkah dari titik grounding

Tegangan AC
𝛒
a. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,66 = x 0,0076
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟏)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟕𝟔𝛒
0,66 =
𝟔,𝟐𝟖

4,1448 = 0,0076 ρ


𝟒,𝟏𝟒𝟒𝟖
𝟎,𝟎𝟎𝟕𝟔

545,368 Ω – m = ρ
𝛒
b. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,8 = x 0,00913
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟏,𝟓)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟗𝟏𝟑𝛒
0,8 =
𝟏𝟒,𝟏𝟑

12,2931 = 0,00913 ρ


𝟏𝟐,𝟐𝟗𝟑𝟏
𝟎,𝟎𝟎𝟗𝟏𝟑

1346,451 Ω – m = ρ

𝛒
c. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
1,27 = x 0,0145
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟐)^𝟐

𝟎,𝟎𝟏𝟒𝟓𝛒
1,27 =
𝟐𝟓,𝟏𝟐

31,9024 = 0,0145 ρ


𝟑𝟏,𝟗𝟎𝟐𝟒
𝟎,𝟎𝟏𝟒𝟓

2200,1655 Ω – m = ρ
𝛒
d. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
1,27 = x 0,0133
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟐,𝟓)^𝟐

𝟎,𝟎𝟏𝟑𝟑𝛒
1,27 =
𝟑𝟗,𝟐𝟓

49,8475 = 0,0133 ρ


𝟒𝟗,𝟖𝟒𝟕𝟓
𝟎,𝟎𝟏𝟑𝟑

3747,932 Ω – m = ρ

Tegangan DC

𝛒
a. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,23 = x 0,0014
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟏)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟒𝛒
0,23 =
𝟔,𝟐𝟖

1,4444 = 0,0014 ρ


𝟏,𝟒𝟒𝟒𝟒
𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟒

1031,714 Ω – m = ρ
𝛒
b. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,23 = x 0,0014
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟏,𝟓)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟒𝛒
0,23 =
𝟏𝟒,𝟏𝟑

0,23 = 0,0014 ρ


𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟒
𝟎,𝟐𝟑

2321,357 Ω – m = ρ

𝛒
c. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,24 = x 0,0016
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟐)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟔𝛒
0,24 =
𝟐𝟓,𝟏𝟐

6,0288 = 0,0016 ρ


𝟔,𝟎𝟐𝟖𝟖
𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟔

3768 Ω – m = ρ
𝛒
d. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,24 = x 0,0017
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟐,𝟓)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟕𝛒
0,24 =
𝟑𝟗,𝟐𝟓

9,42 = 0,0017 ρ


𝟗,𝟒𝟐
𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟕

5541,176 Ω – m = ρ

3. Pengukuran tegangan langkah dari titik grounding panel NDP

Tegangan AC
𝛒
a. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,66 = x 0,0092
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟏)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟗𝟐𝛒
0,66 =
𝟔,𝟐𝟖

4,1448 = 0,0092 ρ


𝟒,𝟏𝟒𝟒𝟖
𝟎,𝟎𝟎𝟗𝟐

450,521 Ω – m = ρ
𝛒
b. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,85 = x 0,0074
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟏,𝟓)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟕𝟒𝛒
0,85 =
𝟏𝟒,𝟏𝟑

12,0105 = 0,0074 ρ


𝟏𝟐,𝟎𝟏𝟎𝟓
𝟎,𝟎𝟎𝟕𝟒

1623,040 Ω – m = ρ

𝛒
c. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,91 = x 0,0074
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟐)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟕𝟒𝛒
0,91 =
𝟐𝟓,𝟏𝟐

22,8592 = 0,0074 ρ


𝟐𝟐,𝟖𝟓𝟗𝟐
𝟎,𝟎𝟎𝟕𝟒

3089,081 Ω – m = ρ
𝛒
d. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,93 = x 0,0108
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟐,𝟓)^𝟐

𝟎,𝟎𝟏𝟎𝟖𝛒
0,93 =
𝟑𝟗,𝟐𝟓

36,5025 = 0,0108 ρ


𝟑𝟔,𝟓𝟎𝟐𝟓
𝟎,𝟎𝟏𝟎𝟖

3379,861 Ω – m = ρ

Tegangan DC

𝛒
a. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,24 = x 0,002
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟏)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟐𝛒
0,24 =
𝟔,𝟐𝟖

1,5072 = 0,002 ρ


𝟏,𝟓𝟎𝟕𝟐
𝟎,𝟎𝟎𝟐

753,6 Ω – m = ρ
𝛒
b. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,22 = x 0,0012
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟏,𝟓)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟐𝛒
0,22 =
𝟏𝟒,𝟏𝟑

3,1086 = 0,0012 ρ


𝟑,𝟏𝟎𝟖𝟔
𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟐

2590,5 Ω – m = ρ

𝛒
c. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,23 = x 0,0012
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟐)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟐𝛒
0,23 =
𝟐𝟓,𝟏𝟐

5,776 = 0,0012ρ


𝟓,𝟕𝟕𝟔
𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟐

4814,667 Ω – m = ρ
𝛒
d. VL = xI
𝟐𝛑(𝐫)^𝟐

𝛒
0,23 = x 0,0016
𝟐(𝟑,𝟏𝟒)(𝟐,𝟓)^𝟐

𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟔𝛒
0,23 =
𝟑𝟗,𝟐𝟓

9,0275 = 0,0016 ρ


𝟗,𝟎𝟐𝟕𝟓
𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟔

5642,1875 Ω – m = ρ

Perhitungan Ik (arus yang mengalir melalui tubuh manusia)

Tabel 1
Bagian AC

a. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ) Ik
0,6 = (1000 + 6 (483,07)) Ik
0,6 = (1000 + 2898,42) Ik
0,6 = 3898,42 Ik
𝟎,𝟔
= Ik
𝟑𝟖𝟗𝟖,𝟒𝟐

1,539 x 10-4 A = Ik
1,539 x 10-1 mA = Ik
0,01539 mA = Ik

b. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ) Ik
0,8 = (1000 + 6 (1202,55)) Ik
0,8 = (1000 + 7215,3) Ik
0,8 = 8215,3 Ik
𝟎,𝟖
= Ik
𝟖𝟐𝟏𝟓,𝟑

9,737 x 10-5 A = Ik
9,737 x 10-2 mA = Ik
0,009737 mA = Ik

c. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
1,1 = (1000 + 6 (1861,994)) Ik
1,1 = (1000 + 11171,964) Ik
1,1 = 12171,964 Ik
𝟏,𝟏
= Ik
𝟏𝟐𝟏𝟕𝟏,𝟎𝟔𝟒

9,037 x 10-4 A = Ik
9,037 x 10-1 mA = Ik
0,9037 mA = Ik

d. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
1,34 = (1000 + 6 (3005,428)) Ik
1,34 = (1000 + 18032,568) Ik
1,34 = Ik
𝟏,𝟑𝟒
= Ik
𝟏𝟖𝟎𝟑𝟐,𝟓𝟔𝟖

7,040 x 10-4 A = Ik
7,040, x 10-1 mA = Ik
0,7040 mA = Ik
Bagian DC
a. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,2 = (1000 + 6 (897,142)) Ik
0,2 = (1000 + 5382,852) Ik
0,2 = 6382,852 Ik
𝟎,𝟐
= Ik
𝟔𝟑𝟖𝟐,𝟖𝟓𝟐

3,133 x 10-5 A = Ik
3,133 x 10-2 mA = Ik
0,03133 mA = Ik

b. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,2 = (1000 + 6 (1884)) Ik
0,2 = (1000 + 11304) Ik
0,2 = 12304 Ik
𝟎,𝟐
= Ik
𝟏𝟐𝟑𝟎𝟒

1,625 x 10-5 A = Ik
1,625 x 10-2 mA = Ik
0,01625 mA = Ik

c. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,24 = (1000 + 6 (3676,097)) Ik
0,24 = (1000 + 22056,582) Ik
0,24 = 23056,582 Ik
𝟎,𝟐𝟒
= Ik
𝟐𝟑𝟎𝟓𝟔,𝟓𝟖𝟐

1,040 x 10-5 A = Ik
1,040 x 10-2 mA = Ik
0,01040 mA = Ik
d. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,24 = (1000 + 6 (5119,56)) Ik
0,24 = (1000 + 30717,36) Ik
0,24 = 31717,36 Ik
𝟎,𝟐𝟒
= Ik
𝟑𝟏𝟕𝟏𝟕,𝟑𝟔

7,566 x 10-6 A = Ik
7,566 x 10-3 mA = Ik
0,007566 mA = Ik

Tabel 2
Bagian AC
a. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,66 = (1000 + 6 (545,368)) Ik
0,66 = (1000 + 3272,208) Ik
0,66 = 4272,208 Ik
𝟎,𝟔𝟔
= Ik
𝟒𝟐𝟕𝟐,𝟐𝟎𝟖

1,544 x 10-4 A = Ik
1,544 x 10-1 mA = Ik
0,1544 mA = Ik

b. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,87 = (1000 + 6 (1346,451)) Ik
0,87 = (1000 + 8078,706) Ik
0,87 = 9078,706 Ik
𝟎,𝟖𝟕
= Ik
𝟗𝟎𝟕𝟖,𝟕𝟎𝟔

9,582 x 10-5 A = Ik
9,582 x 10-2 mA = Ik
0,09582 mA = Ik

c. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
1,27 = (1000 + 6 (2200,1655)) Ik
1,27 = (1000 + 13200,993) Ik
1,27 = 14200,993 Ik
𝟏,𝟐𝟕
= Ik
𝟏𝟒𝟐𝟎𝟎,𝟗𝟗𝟑

8,943 x 10-5 A = Ik
8,943 x 10-2 mA = Ik
0,08943 mA = Ik

d. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
1,27 = (1000 + 6 (3747,932)) Ik
1,27 = (1000 + 22487,592) Ik
1,27 = 23487,592 Ik
𝟏,𝟐𝟕
= Ik
𝟐𝟑𝟒𝟖𝟕,𝟓𝟗𝟐

5,407 x 10-5 A = Ik
5,407 x 10-2 mA = Ik
0,05407 mA = Ik

Bagian DC
a. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,23 = (1000 + 6 (1031,714)) Ik
0,23 = (1000 + 6190,284) Ik
0,23 = 7190,284 Ik
𝟎,𝟐
= Ik
𝟕𝟏𝟗𝟎,𝟐𝟖𝟒

3,198 x 10-5 A = Ik
3,198 x 10-2 mA = Ik
0,03198 mA = Ik

b. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,23 = (1000 + 6 (2321,357)) Ik
0,23 = (1000 + 13928,142) Ik
0,23 = 14928,142 Ik
𝟎,𝟐𝟑
= Ik
𝟏𝟒𝟗𝟐𝟖,𝟏𝟒𝟐

1,540 x 10-5 A = Ik
1,540 x 10-2 mA = Ik
0,01540 mA = Ik

c. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,24 = (1000 + 6 (3788)) Ik
0,24 = (1000 + 22608) Ik
0,24 = 23608 Ik
𝟎,𝟐𝟒
= Ik
𝟐𝟑𝟔𝟎𝟖

1,016 x 10-5 A = Ik
1,016 x 10-2 mA = Ik
0,01016 mA = Ik

d. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,24 = (1000 + 6 (5541,176)) Ik
0,24 = (1000 + 33247,056) Ik
0,24 = 34247,056 Ik
𝟎,𝟐𝟒
= Ik
𝟑𝟒𝟐𝟒𝟕,𝟎𝟓𝟕

7,007 x 10-6 A = Ik
7,007 x 10-3 mA = Ik
0,007007 mA = Ik

Tabel 3
Bagian AC
a. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,66 = (1000 + 6 (2703,126)) Ik
0,66 = (1000 + 2703,126) Ik
0,66 = 3703,126 Ik
𝟎,𝟔𝟔
= Ik
𝟑𝟕𝟎𝟑,𝟏𝟐𝟔

1,782 x 10-4 A = Ik
1,782 x 10-1 mA = Ik
0,1782 mA = Ik

b. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,85 = (1000 + 6 (1623,040)) Ik
0,85 = (1000 + 9738,24) Ik
0,85 = 10738,24 Ik
𝟎,𝟖𝟓
= Ik
𝟏𝟎𝟕𝟑𝟖,𝟐𝟒

7,9156 x 10-5 A = Ik
7,9156 x 10-2 mA = Ik
0,079156 mA = Ik

c. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,91 = (1000 + 6 (3089,081)) Ik
0,91 = (1000 + 18534,486) Ik
0,91 = 19534,486 Ik
𝟎,𝟗𝟏
= Ik
𝟏𝟗𝟓𝟑𝟒,𝟒𝟖𝟔

4,658 x 10-5 A = Ik
4,658 x 10-2 mA = Ik
0,04658 mA = Ik

d. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,93 = (1000 + 6 (3379,861)) Ik
0,93 = (1000 + 20279,166) Ik
0,93 = 21279,166 Ik
𝟎,𝟗𝟑
= Ik
𝟐𝟏𝟐𝟕𝟗,𝟏𝟔𝟔

4,370 x 10-5 A = Ik
4,370 x 10-2 mA = Ik
0,04370 mA = Ik

Bagian DC
a. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,24 = (1000 + 6 (753,6)) Ik
0,24 = (1000 + 4521,6) Ik
0,24 = 5521,6 Ik
𝟎,𝟐𝟒
= Ik
𝟓𝟓𝟐𝟏,𝟔

4,346 x 10-5 A = Ik
4,346 x 10-2 mA = Ik
0,04346 mA = Ik

b. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,22 = (1000 + 6 (2590,5)) Ik
0,22 = (1000 + 2590,5) Ik
0,22 = 16543 Ik
𝟎,𝟐𝟐
= Ik
𝟏𝟔𝟓𝟒𝟑

1,329 x 10-5 A = Ik
1,329 x 10-2 mA = Ik
0,01329 mA = Ik

c. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,23 = (1000 + 6 (4814,667)) Ik
0,23 = (1000 + 28888,002) Ik
0,23 = 28888,002 Ik
𝟎,𝟐𝟑
= Ik
𝟐𝟖𝟖𝟖𝟖,𝟎𝟎𝟐

7,695 x 10-5 A = Ik
7,695 x 10-2 mA = Ik
0,007695 mA = Ik

d. VL = (Rk + Rf) Ik

VL = (1000 + 6ρ)Ik
0,23 = (1000 + 6 (5642,1875)) Ik
0,23 = (1000 + 33853,125) Ik
0,23 = 34853,125 Ik
𝟎,𝟐𝟑
= Ik
𝟑𝟒𝟖𝟓𝟑,𝟏𝟐𝟓

7,172 x 10-6 A = Ik
7,172 x 10-3 mA = Ik
0,007172 mA = Ik

Untuk nilai ρ (rho) jenis tanah dihitung dari nilai pengukuran AC dan DC
baik itu tegangan maupun arus, tetapi yang di isikan pada tabel-tabel dari nilai
pengukuran AC sebab saat ini pengguna AC lebih banyak dari DC.
BAB VIII
KESIMPULAN

Setelah selesai melakukan percobaan dan analisis maka dapat disimpulkan


sebagai berikut:
1. Tegangan langkah adalah beda potensial pada permukaan tanah dari dua titik
yang berjarak satu langkah yang dialami seseorang yang menghubungkan ke dua
titik tersebut dengan kedua kakinya tanpa menyentuh suatu peralatan apapun.
2. Hubungan sebab akibat tegangan langkah terhadap tubuh manusia;
Besar Arus Pengaruh terhadap tubuh manusia
(mA)
0 - 0,9 Tidak terasa
0,9 - 1,2 Mulai terasa adanya arus listrik, tidak berbahaya
1,2 – 1,6 Mulai terasa sedikit sengatan seperti kesemutan
1,6 – 6 Mulai kesemutan
6–8 Tubuh terasa kaku, rasa kesemutan semakin bertambah
13 – 15 Tubuh terasa sakit
15 – 20 Otot tidak sanggup lagi melepaskan konduktor
20 – 50 Dapat menyebabkan kerusakan sel tubuh
50 – 150 Pernapasan tertahan, resiko kematian
1000 – 4300 Jantung kehilangan irama denyut, resiko kematian semakin
besar
10000 Kematian

3. Cara mengatasi tegangan langkah


a. Menerapkan sistem pentanahan
b. Menambahkan kerikil pada daerah yang beresiko
c. Menerapkan mekanisme wajib APD

4. Besar tegangan langkah melalui perhitungan dengan menggunakan persamaan :


𝝆
𝑽𝑳 = x I
𝟐 𝝅 𝒓𝟐
DAFTAR PUSTAKA

[1] https : //www.tneutron.net/mesin/tegangan-langkah-dan-tegangan-sentuh/


[2] https : //ikkholis27.wordpress.com/2014/12/28/sistem-pentanahan-dan-cara
mengatasi-tegangan-langkah/
[3] https : //blog.ub.ac.id/gudanglistrik/2013/12/15/tegangan-langkah-step-
voltage/
[4] https : //blog.ub.ac.id/farhanhamaris/2013/12/09/tegangan-langkah/
[5] https : //elektro-unimal.blogspot.com/2013/06/macam-macam tegangan.html

Anda mungkin juga menyukai