BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
mendapat ASI Eksklusif dengan bayi yang mendapat ASI non eksklusif.
dilihat dari berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala. Sedangkan
perkembangan dapat dilihat dari motorik, bahasa, dan sosial. Baik atau tidaknya
bayi (0- 6 bulan) baik yang diberikan ASI eksklusif maupun ASI non eksklusif.
Pertumbuhan
1. Berat Badan
2. Panjang
Badan
ASI Eksklusif 3. Lingkar Normal
Kepala
27
3.2 Hipotesa
3. 3 Definisi Operasional
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.2.1 Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh bayi usia 6 bulan yang terdaftar di klinik
bersalin ibu Sumiariani. Populasi diambil berdasarkan jumlah bayi usia 6 bulan
September-Desember 2016.
4.2.2 Sampel
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2004). Sampel
pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki bayi usia 6 bulan yang
30
a. Kriteria inklusi:
1) Bayi yang lahir dengan berat badan normal pada usia 6 bulan yaitu 2,5-
3,5 kg
4) Bayi yang mengkonsumsi ASI non eksklusif yaitu pemberian ASI tidak
secara penuh selama 6 bulan awal tetapi diselingi oleh susu formula dan
b. Kriteria Eksklusi:
dengan 30 responden bayi dengan ASI eksklusif dan 30 responden bayi dengan
ASI non eksklusif. Namun, karena keterbatasan waktu peneliti, jumlah sampel
pada penelitian ini adalah 30 orang dengan 15 responden bayi ASI eksklusif dan
menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati
haknya. Kerahasiaan catatan tentang data calon responden dijaga dengan tidak
inisial namanya saja untuk menjaga semua kerahasiaan semua informasi yang
diberikan. Data-data yang telah diperoleh dari calon responden juga hanya
calon responden. Kuesioner data demografi meliputi identitas orang tua (nama,
umur, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan) dan identitas bayi (nama, tanggal
lahir, usia, jenis kelamin, masalah kesehatan, berat badan lahir, dan usia
kehamilan).
Perkembangan)
Untuk mengetahui perkembangan anak normal atau tidak normal. Kuesioner ini
perkembangan anak normal , jika jumlah jawaban YA sebanyak 0-5 maka dapat
mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel. Karena penelitian ini melakukan
pengukuran yaitu berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala yang sudah di
dan pada kuesioner perkembangan sesuai dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining
Sumber data berasal dari data sekunder berupa data bayi yang pernah
Universitas Sumatera Utara dan mendapatkan persetujuan dari Klinik bersalin ibu
tanggal 15. Saat melalukan posyandu peneliti bertanya kepada setiap ibu yang
membawa anaknya apakah sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh peneliti
yaitu bayi usia 6 bulan, apabila kriteria tersebut sudah terpenuhi kemudian peneliti
dengan mengukur berat badan, panjang badan dan lingkar kepala, dan juga
dilakukan kurang lebih 10 menit setiap responden. Setelah data terkumpul peneliti
data melalui beberapa tahap yang dimulai dengan editing untuk memeriksa
jawaban telah diisi, dilanjutkan dengan memberi kode untuk memudahkan peneliti
Variabel independen dalam penelitian ini adalah bayi yang mendapat ASI
Eksklusif dan ASI Non Eksklusif. Variabel dependen yaitu pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
perkembangan bayi usia 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif dengan ASI Non
Eksklusif, maka uji yang digunakan adalah Independent T Test Uji chi square.
BAB 5
mengenai perbandingan tumbuh kembang bayi usia 6 bulan yang mendapat ASI
esklusif dengan bayi yang mendapatkan ASI non eksklusif di klinik ibu bersalin
bidan Sumiariani Medan Johor dengan jumlah responden sebanyak 30 orang yaitu
badan, lingkar kepala, dan perkembangan yaitu motorik , bahasa dan sosial pada
bayi usia 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif dengan bayi yang mendapat ASI
non eksklusif.
36
1 Usia ibu
1. 20-35 tahun 14 93,3 13 86,7
2. >35 tahun 1 6,7 2 13,3
2. Pendidikan
1. Tidak Sekolah - - - -
2. SD - - 1 6,7
3. SMP 3 20,0 1 6,7
4. SMA 10 66,7 9 60,0
5. PT 2 13,3 4 26,7
3. Pekerjaan
1. Tidak bekerja 13 86,7 12 80.0
2. Bekerja 2 13,3 3 20.0
4. Penghasilan
1. Tidak ada - - - -
2. <Rp. 1.900.000 8 53,3 5 33,3
3. >Rp. 1.900.000 7 46,7 10 66,7
6. Masalah kesehatan
1. Ya - - - -
2. tidak 15 100 15 100
8. Usia kehamilan
1. 36 Minngu 15 100 14 93,3
2. >36 Minggu - - 1 6,7
karakteristik responden untuk ASI Eksklusif mayoritas berada pada rentang usia
kurang dari Rp 1.900.000 sebanyak 8 orang (53,3%), jenis kelamin bayi laki-laki
orang (100%), berat badan saat lahir berada pada rentang 2,5-3,5 sebanyak 11
orang (73,3%) dan usia kehamilan 36 Minggu sebanyak 100 orang (100%) .
laki-laki sebanyak 9 orang (60%), masalah kesehatan tidak ada sebanyak 15 orang
(100%), berat badan saat lahir berada pada rentang 2,5-3,5 sebanyak 11 orang
Pertumbuhan bayi dilihat dari 3 aspek yaitu, berat badan, panjang badan dan
lingkar kepala.
F % F %
1. Berat badan
1. Normal 7 46,7 7 53,3
2. Tidak normal 8 53,3 8 46,7
2.
Panjang badan 13 86,7 10 66,7
1. Normal 2 13,3 5 33,3
2. Tidak normal
3.
Lingkar kepala 13 86,7 11 73,3
1. Normal 2 13,3 4 26,7
2. Tidak normal
ASI Eksklusif, 7 orang ( 46,7%) memiliki berat badan normal (5-7,5kg) dan 8
orang (53,3%) memiliki berat badan tidak normal, yakni kurang dari atau lebih
dari 5-7,5 kg. Sedangkan dari 15 bayi yang mendapatkan ASI non eksklusif, 7
orang (53,3%) memiliki berat badan normal (5-7,5kg) dan 8 orang (46,7%) ,
diberikan ASI eksklusif, 13 orang (86,7%) memiliki panjang badan normal (60-
70cm) dan 2 orang (13,3%) memiliki panjang badan tidak normal, yakni kurang
dari atau lebih dari 60-70cm. Sedangkan dari 15 bayi yang diberikan ASI non
orang (33,3%) memiliki panjang badan tidak normal, yakni kurang dari atau lebih
dari 60-70cm.
diberikan ASI eksklusif, 13 orang (86,7%) memiliki lingkar kepala normal (40-
44cm) dan 2 orang (13,3%) memiliki lingkar kepala tidak normal, yakni kurang
dari atau lebih dari 40-44cm. Sedangkan dari 15 bayi yang diberikan ASI non
orang (26.7%) memiliki lingkar kepala tidak normal, yakni kurang dari atau lebih
dari 40-44cm.
5.1.3 Perbandingan pertumbuhan bayi yang di berikan ASI Eksklusif dan ASI
Non Eksklusif.
Tabel 5.3 Perbandingan pertumbuhan ASI eksklusif dan ASI non eksklusif
No Pertumbuhan N Mean Std Sig.p Kesimpulan
Deviasi
1. Berat badan
1. ASI Eksklusif 15 7.4067 1.13733 0.046 Berbeda
2. ASI Non 15 7.2333 1.02307 Signifikan
Eksklusif
Panjang badan
1. ASI Eksklusif 15 62.6667 4.98092 0.651 Tidak
2.
2. ASI Non 15 65.2667 6.60591 Berbeda
Eksklusif Signifikan
Lingkar kepala
1. ASI Eksklusif 15 42.1333 2.53170 0.837 Tidak
2. ASI Non 15 42.7333 2.65832 Berbeda
3.
Eksklusif Signifikan
Berdasarkan tabel 5.3 nilai mean berat badan bayi ASI eksklusif adalah
sebesar 7.406 dengan standar deviasi sebesar 1.137 sedangkan berat badan bayi
ASI non eksklusif adalah sebesar 7.233 dengan standar deviasi sebesar 1.023
terbukti bahwa berat badan rata-rata bayi ASI eksklusif lebih besar dari berat
badan rata-rata bayi ASI non eksklusif. Selanjutnya, nilai probabilitas (sig-p)
berat badan bayi antara ASI eksklusif dan ASI non eksklusif adalah sebesar 0.046,
lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa berat badan rata-rata bayi
ASI eksklusif adalah berbeda signifikan dari berat badan rata-rata bayi ASI
eksklusif (p<0.05).
Nilai mean panjang badan bayi ASI eksklusif adalah sebesar 62.333
dengan standar deviasi sebesar 4.980 sedangkan panjang badan bayi ASI non
eksklusif adalah sebesar 65.266 dengan standar deviasi sebesar 6.605 dari nilai
diatas dapat kita lihat bahwa panjang badan bayi ASI non eksklusif lebih besar
dari panjang badan bayi ASI eksklusif. Selanjutnya, nilai probabilitas (sig-p)
panjang badan bayi antara ASI eksklusif dan ASI non eksklusif adalah sebesar
0,651 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa panjang badan
bayi ASI eksklusif dan ASI non eksklusif adalah tidak berbeda signifikan.
Nilai mean lingkar kepala bayi ASI eksklusif adalah sebesar 42,133
dengan standar deviasi sebesar 2,531 sedangkan lingkar kepala bayi ASI non
eksklusif adalah sebesar 42.733 dengan standar deviasi sebesar 2.658, dari niali
diatas dapat kita lihat bahwa lingkar kepala rata-rata bayi ASI non eksklusif lebih
besar dari lingkar kepala rata-rata bayi ASI eksklusif. Selanjutnya, nilai
probabilitas (sig-p) lingkar kepala bayi antara ASI eksklusif dan ASI non
eksklusif adalah sebesar 0,837 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa lingkar kepala rata-rata bayi ASI eksklusif adalah tidak berbeda signifikan
Tabel 5.4
Hubungan Antara Pemberian ASI dengan Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan
Perkembangan
Pemberian ASI Total p-
Normal Tidak normal value
N % N % N %
ASI eksklusif 15 100 - - 15 100.0 0.000
ASI non eksklusif 10 66.7 5 33.3 15 100.0
Total 25 58.3 5 41.7 30 100.0
Tabel 5.4 memperlihatkan bahwa dari 15 bayi yang diberi ASI eksklusif,
yang diberi ASI non eksklusif, ada 10 orang (66.7%) mengalami perkembangan
Selanjutnya, hasil uji chi-square memperlihatkan nilai p-value = 0.000, lebih kecil
dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI eksklusif memiliki
5.2 Pembahasan
pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 6 bulan yang diberikan ASI Ekslusif
bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu.
Menurut Damayanti (2010) manfaat ASI bagi bayi yaitu ASI sebagai nutrisi, yang
merupakan sumber gizi yang sangat ideal bagi bayi karena komposisi ASI
seimbang dan sesuai dengan pertumbuhan kebutuhan bayi, ASI juga dapat
jalinan kasih saying, dalam penelitian ini pertumbuhan bayi jika kita lihat dari
pemberian ASI masuk dalam kategori baik, hal ini bisa kita lihat pada table 5.2
diatas dimana pertumbuhan jika kita lihat darai 3 aspek yaitu, berat badan,
panjang badan, dan lingkar kepala jika kita rata-ratakan berada pada posisi yang
normal.
mengacu pada penyempurnaan fungsi sosial dan psikologis dalam diri seseorang
hal ini bisa kita lihat pada table 5.4 pada table tersebut bisa kita lihat bahwa
5.2.3 Perbedaan Pertumbuhan bayi Usia 6 Bulan yang di berikan ASI Eksklusif
A. Perbedaan Berat Badan Bayi Usia 6 Bulan Yang Diberikan ASI Eksklusif
Hasil penelitian menggunakan uji chi square bahwa nilai mean berat
badan bayi ASI eksklusif adalah sebesar 7.406 kg dengan standar deviasi 1.137
sedangkan berat badan bayi ASI non eksklusif adalah sebesar 7.233 kg dengan
standar deviasi 1.023 Terbukti bahwa berat badan rata-rata bayi ASI eksklusif
lebih besar dari berat badan rata-rata bayi ASI non eksklusif, hal ini menunjukkan
bahwa ASI ekslusif lebih baik dari ASI non eksklusif untuk pertumbuhan bayi
pada usia 6 bulan. Selanjutnya, nilai probabilitas (sig-p) berat badan bayi antara
ASI eksklusif dan ASI non eksklusif adalah sebesar 0,046 lebih kecil dari 0.05
sehingga dapat disimpulkan bahwa berat badan rata-rata bayi ASI Eksklusif
adalah berbeda signifikan dari berat badan rata-rata bayi ASI eksklusif (p<0.05).
Penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Astuti
(2008), yang menunjukkan bahwa kenaikan berat badan bayi yang diberi ASI
Eksklusif berkisar antara 3,5-3,9 Kg. Hal ini menunjukkan bahwa ASI adalah
nutrisi yang sangat sesuai dengan kebutuhan bayi yang tidak bisa ditiru oleh
manusia sehingga mampu menjamin peSI adalah nutrisi yang sangat sesuai
dengan kebutuhan bayi yang tidak bisa ditiru oleh manusia sehingga mampu
menjamin perrtumbuhan bayi, kenaikan berat badan ini lebih baik jika
dibandingkan dengan kenaikan berat badan bayi yang diberikn MP-ASI dini yakni
berkisar antara 3,0-3,4 Kg. Pemberian MP-ASI dini menurunkan konsumsi ASI
dan menyebabkan gangguan pencernaan atau diare. Hal ini disebabkan oleh
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa dari 15 bayi yang mendapatkan
ASI eksklusif, 7 orang ( 46,7%) memiliki berat badan normal (5-7,5kg) dan 8
orang (53,3%) memiliki berat badan tidak normal, yakni kurang dari atau lebih
dari 5-7,5 kg. Sedangkan dari 15 bayi yang mendapatkan ASI non eksklusif, 8
orang (53,3%) memiliki berat badan normal (5-7,5 kg) dan 7 orang (46,7%) ,
dibandingkan dengan berat Badan bayi yang mendapatkan ASI non eksklusif,
bayi yang mendapatkan ASI memiliki berat badan dalam rentang berat badan
normal, sedangkan bayi yang mendapatkan ASI non eksklusif memiliki berat
badan berada pada rentang rendah dikarenakan kandungan lemak pada ASI
cenderung lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi dibandingkan dengan lemak
pada ASI non Eksklusif Sehingga, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif lebih
B. Perbedaan panjang badan bayi usia 6 bulan yang diberikan ASI Eksklusif
Hasil penelitian menggunakan uji chi square bahwa nilai mean panjang
badan bayi ASI eksklusif adalah sebesar 62,666 cm dengan standar deviasi 4,980
sedangkan panjang badan bayi ASI non eksklusif adalah sebesar 65,266 cm
dengan standar deviasi 6,605. Hal ini menunjukkan bahwa panjang rata-rata bayi
ASI non eksklusif lebih besar dari panjang badan rata-rata bayi ASI eksklusif, hal
ini menunjukkan bahwa ASI non Ekslusif lebih baik dari ASI eksklusif untuk
panjang badan bayi antara ASI eksklusif dan ASI non eksklusif adalah sebesar
0,651, lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa panjang badan
rata-rata bayi ASI eksklusif adalah tidak berbeda signifikan dari panjang badan
Jenis asupan dapat memengaruhi pertumbuhan bayi. Salah satu cara untuk
badan bayi. Pada penelitian ini nilai probabilitas (sig-p) panjang badan bayi antara
ASI eksklusif dan ASI non Eksklusif adalah sebesar 0,651, lebih besar dari 0.05
yang berarti tidak ada hubungan antar jenis ASI dengan panjang badan bayi.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Dewey et al. (1992) yang
yang diberi ASI Ekslusif dengan yang diberi ASI non Ekslusif.
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa dari 15 bayi, 13 orang (86,7%)
memiliki panjang badan normal (60-70cm) dan 2 orang (13,3%) memiliki panjang
badan tidak normal, yakni kurang dari atau lebih dari 60-70cm. Sedangkan dari
15 bayi, 10 orang (66,7%) memiliki panjang badan normal (60-70cm) dan 5 orang
(33,3%) memiliki panjang badan tidak normal, yakni kurang dari atau lebih dari
60-70cm.
Panjang badan pada bayi akan bertambah 2,5 cm (1 inci) setiap bulan
Pertambahan panjang melonjak dengan cepat, bukan dengan pola lambat dan
tersebut menyatakan status gizi pada masa lampau. Pertumbuhan panjang badan
relatif kurang sensitif terhadap kekurangan gizi dalam waktu yang pendek apabila
Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
pertumbuhan tinggi badan antara bayi yang diberikan ASI Eksklusif dan yang ASI
non eksklusif. Nutrisi yang terkandung dalam ASI sangat berbeda dari kandungan
nutrisi yang terdapat dalam susu formula ataupun makanan lainnya sehingga
menyebabkan terjadi perbedaan tinggi badan antara kelompok ASI Eksklusif dan
non eksklusif. Panjang tungkai merupakan komponen dari panjang massa anak-
anak yang sangat berhubungan erat dengan pola pemberian makan saat bayi.
Panjang badan pada bayi yang mendapatkan ASI non eksklusif cenderung
lebih cepat bertambah dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan asupan ASI
eksklusif, namun panjang badan pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif
sesuai dengan berat badan bayi. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki
berat badan lebih ideal, artinya panjang badan sesuai dengan berat badan bayi,
Perbedaan tinggi badan antara bayi yang mendapat ASI eksklusif dan susu
formula dapat terlihat pada masa anak-anak. Berdasarkan penelitian Martin et al.
(2002), anak yang pada saat bayinya mendapat ASI secara signifikan lebih tinggi
normal antara berat badan dan panjang badan sesuai dengan usianya. Berbeda
dengan ASI non ekslusif, hal ini dikarenakan ASI non eksklusif merupakan
utama dalam ASI non eksklusif adalah laktosa. Di dalam usus halus laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase. Produksi enzim
laktase pada usus halus bayi kadang-kadang belum mencukupi, untungnya laktase
Sebagian laktosa akan masuk ke usus besar, dimana laktosa ini akan
difermentasi oleh flora usus (bakteri baik pada usus) yaitu laktobasili. Bakteri ini
akan menciptakan keadaan asam dalam usus yang akan menekan pertumbuhan
menyerap kalsium dan fosfor sesuai dengan kebutuhan bayi. Sedangkan ASI non
eksklusif tidak.
C. Perbedaan lingkar kepala bayi usia 6 bulan yang diberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian menggunakan uji chi square bahwa nilai mean lingkar
kepala bayi ASI eksklusif adalah sebesar 42,133 cm dengan standar deviasi 2,531
sedangkan lingkar kepala bayi ASI non eksklusif adalah sebesar 42,733 cm
dengan standar deviasi 2,658. Dari penjelasan diatas dapat kita lihat bahwa
lingkar kepala rata-rata bayi ASI non eksklusif lebih besar dari lingkar kepala
rata-rata bayi ASI eksklusif, selanjutnya, nilai probabilitas (sig-p) lingkar kepala
bayi antara ASI eksklusif dan ASI non eksklusif adalah sebesar 0.837, lebih besar
dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkar kepala rata-rata bayi ASI
Eksklusif adalah tidak berbeda signifikan dari lingkar kepala rata-rata bayi ASI
eksklusif (p<0.05).
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa dari 15 bayi, 13 orang (86,7%)
memiliki lingkar kepala normal (40-44cm) dan 2 orang (13,3%) memiliki lingkar
kepala tidak normal, yakni kurang dari atau lebih dari 40-44cm. Sedangkan dari
15 bayi, 11 orang (73.3%) memiliki lingkar kepala normal (40-44cm) dan 4 orang
(26.7%) memiliki lingkar kepala tidak normal, yakni kurang dari atau lebih dari
40-44cm.
pertama, lingkar kepala bertambah setiap bulannya sekitar 1,5 cm. Ukuran rata-
Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Wulan (2014) menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan lingkar kepala bayi usia
6-7 bulan yang diberikan ASI non eksklusif adalah 9,829 cm dengan standar
deviasi 0,6854, sedangkan rata-rata pertumbuhan lingkar kepala bayi usia 6-7
bulan yang diberikan ASI esklusif adalah 9,657 cm dengan standar deviasi
1,2173.
Pertambahan yang relatif konstan juga dapat diketahui dari proporsi besar
kepala dengan panjang badan. Saat lahir, kepala berukuran seperempat bagian dari
panjang badan dan setelah dewasa, besar kepala hanya seperdelapan dari panjang
badan. Oleh karena itu, lingkar kepala ini hanya efektif pada 6 bulan pertama
sampai umur 2-3 tahun, kecuali pada keadaan tertentu seperti bentuk kepala yang
besar pada anak yang menderita hydrocephalus. Pada dua tahun pertama ini,
otak. Berat otak waktu lahir adalah sekitar 350 gram, pada usia 1 tahun beratnya
hampir mencapai 3 kali lipat yaitu 925 gram 75%, dan mencapai 90% pada usia 6
otak sehingga bila ada hambatan atau gangguan pada pertumbuhan lingkar kepala,
Komposisi yang terdapat dalam ASI non eksklusif juga sudah lengkap, di
susu formula untuk meningkatkan kecerdasan anak. Hal ini perlu diketahui Ibu
sebelum hamil, sehingga Ibu lebih siap untuk memberikan tambahan ASI non
eksklusif.
5.2.4 Perbedaan Pekembangan Bayi Usia 6 bulan yang diberikan ASI eksklusif
Dari tabel 5.4 di atas dapat kita lihat perbedaan perkembangan bayi usia 6
bulan yang diberikan ASI eksklusif dan non eksklusif, dimana pada ASI eksklusif
perkembangan normal sebesar 100 % dan tidak ada perkembangan yang tidak
normal. Berbeda dengan perkembangan bayi usia 6 bulan yang diberikan ASI non
tahap perkembangan bayi usia 0-6 bulan di RSU Assalam Gemolong”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan susu formula sebesar
yang normal. Hal ini juga sesuai dengan teori yang diungkapkan Hanlock (2008)
bahwa pengisapan ASI dengan adanya refleks mengisap merupakan stimulan dini
kondisi lingkungan atau fisik yang kurang mendukung seperti kurang gizi dan
perbedaan perkembangan bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI eksklusif dan ASI
non eksklusif. Hal ini berarti bayi yang diberi ASI eksklusif mempunyai
diberikan ASI non eksklusif. masa bayi adalah masa pada umur 0-12 bulan. ASI
eksklusif adalah bayi yang diberi ASI saja tanpa cairan lain seperti susu formula,
madu, air atau makanan padat seperti pisang, bubur, susu, biskuit, dan lain-lain
selama 6 bulan sejak lahir, karena bayi yang sehat tidak memerlukan makanan
tambahan selain ASI sampai 6 bulan setelah itu baru diperkenalkan dengan
makanan padat, sedangkan ASI tetap diberikan hingga umur 2 tahun (Roesli,
2005).
Selain pemberian ASI eksklusif dan ASI non eksklusif ada jug akebiasaan
para orang tua memberikan makanan pendamping ASI. Pemberian MP-ASI pada
bayi dipengaruhi oleh pengetahuan ibu dan pendidikan ibu. Sedangkan dampak
seorang bayi dibawah umur 4 bulan telah diberi makanan tambahan maka bayi
tersebut akan sulit tidur pada malam hari, selain itu bayi juga akan mengalami
gangguan-gangguan lainnya yaitu sakit perut, mencret, atau sembelit (susah buang
air besar) infeksi, kurang darah. dan alergi. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan bahwa ada perbedaan perkembangan antara bayi yang diberi ASI
peristiwa sangat kompleks yang dipengaruhi faktor gizi, genetik atau bawaan dan
kandungan dan pada masa setelah lahir. Untuk mendapatkan anak yang
kehamilan, asupan gizi saat hamil, bersalin, kemudian perawatan dan stimulasi
anak setelah dilahirkan. Bayi yang dilahirkan tanpa pemberian gizi yang cukup
makanan tambahan atau minuman oleh ibu kepada bayinya baik diberikan ASI
atau susu formula. Susu formula untuk bayi biasanya mengandung banyak kasein.
kandungan kasein dianggap lebih disukai bayi. Meskipun demikian, tidak ada
susu formula yang sebanding dengan ASI bagi bayi baru lahir.
7,2%, pada saat yang sama jumlah bayi dibawah 6 bulan yang diberi susu formula
meningkat dari 16,7% pada tahun 2002 menjadi 27,9% pada tahun 2007. Hanya
sejumlah 14% ibu di tanah air yang memberikan ASI eksklusif pada bayi mereka
sampai bayi berusia 6 bulan. Rata-rata bayi di Indonesia hanya mendapat-kan ASI
pengertian dan keterampilan dalam menyusui, kurang rasa percaya diri serta
terpengaruh oleh kegiatan produsen susu formula yang sangat gencar melakukan
aksi promosi dalam berbagai bentuk untuk memasarkan produk mereka sehingga
ibu lebih cenderung memberikan susu formula daripada ASI eksklusif yang dapat
membawa manfaat lebih besar untuk tumbuh kembang bayi, sehingga dewasa ini
badan, panjang badan dan lingkar kepala dan saat pengukuran KPSP berlangsung
yang rewel dan banyak bergerak akibat menangis sehingga sangat sulit dilakukan
responden.
BAB 6
6.1 Kesimpulan
tumbuh kembang bayi usia 6 bulan yang mendapat ASI ekslusif dan ASI non
ASI ekslusif dan ASI non eksklusif, dimana berat badan rata-rata bayi
ASI eksklusif lebih besar dari berat badan rata-rata bayi dan berbeda
2. Pada penelitian ini panjang badan bayi ASI non eksklusif lebih besar dari
panjang badan bayi ASI eksklusif dan tidak berbeda signifikan antara ASI
Eksklusif denga ASI non eksklusif, hal ini dapat dilihat dari nilai sig-p
>0.05.
3. Rata-rata Lingkar kepala bayi ASI non eksklusif lebih besar dari lingkar
kepala rata-rata bayi ASI eksklusif ini tidak berbeda signifikan antara ASI
eksklusif dengan ASI non eksklusif, hal ini dapat dilihat dari nilai sig-p
>0.05
55
Universitas Sumatera Utara
56
6.2 Saran