Anda di halaman 1dari 81

SDIDTK

Simulasi Deteksi Intervensi Dini


Tumbuh Kembang
Melakukan stimulasi
Tujuan Pembelajaran tumbuh kembang bayi,
anak balita, dan anak
pra sekolah
Umum:
Pesertamampu Melakukan deteksi
mengetahui dini tumbuh
dan melakukan kembang
Stimulasi
Deteksi dan Khusus
Intervensi Dini Melakukan intervensi
Tumbuh dini tumbuh kembang
Kembang
(SDIDTK)
Melakukan
pencatatan dan
pelaporan
Mengapa
Tumbuh Kembang
Anak 0-6 thn
Sangat Penting ?
• Jumlah Balita 10% dari seluruh populasi,
• th 2014: 24.062.106 (Profil Kesehatan Indonesia)

Masa Balita:
•Otak balita lebih Plastis
•Sangat peka thd lingk
•Berlangsung sangat pendek
•Tidak dapat diulang
•Golden Period, Window Opportunity,
Critical Period
• Bila deteksi terlambat, maka penanganan
terlambat, penyimpangan sukar diperbaiki
PERIODE PERTUMBUHAN KRITIS
Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak

Peningkatan dengan Peningkatan dengan Peningkatan


Untuk Mencapai Tinggi dan Berat badan
cepat jumlah sel cepat ukuran sel dengan cepat ukuran
optimal
sel
Menentukan tinggi badan Menentukan berat badan
Membangun berat badan
potensial potensial
potensial

Vitamin, mineral
Enersi,
protein
Vitamin, mineral
Seluruh zat gizi secara
seimbang

80% sel otak manusia dibentuk pada saat janin sampai usia 2 tahun

Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN


Sumber : Unicef, Mei 2004 5
6
PERTUMBUHAN OTAK DALAM
36
MASA KRITIS DENGAN NUTRISI
DAN STIMULASI YG OPTIMAL

36 6 year

Created by : Soedjatmiko, IKA FKUI-RSCM,


2008
Waktu untuk mulai stimulasi  synaptogenesis.
Huttenlocher, 1987; Jernigan, et al, 1991; Pfefferbaum et all, 1994

Synaptogenesis  pembentukan sinaps


(hubungan) antar sel otak

(Chugani, 1999)
9
Pengaruh Nutrisi, Kasih Sayang dan Stimulasi
pada Jumlah sel dan Percabangan Sel-sel Otak
Cukup Nutrisi, Kasih Kurang Nutrisi, Kasih
Bayi Baru Lahir Sayang dan Stimulasi Sayang dan Stimulasi
PERTUMBUHAN
Bertambahnya ukuran, jumlah sel dan jaringan
intraselular sehingga dapat diukur dengan satuan
berat badan, panjang badan, lingkar kepala

PERKEMBANGAN
• Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
• Merup hasil interaksi kematangan susunan
syaraf pusat dg organ yang dipengaruhinya
kemampuan:
- Sensorik, Motorik, Kognitif
- Komunikasi / berbahasa
- Emosi - sosial
- Kemandirian
Contoh Gangguan Contoh Gangguan
Pertumbuhan: Perkembangan
• Perawakan pendek • Keterlambatan bicara dan bahasa
• Gagal tumbuh • Gangguan motorik
• Gangguan Pemusatan Perhatian
Hiperaktif (GPPH)
• Kelainan mata pada anak
Leukoria/white pupil, katarak
kongenital)

Penyakit yang menyebabkan gangguan pertumbuhan


dan perkembangan:
- Cerebral Palsy
- Sindroma Down
- Autisme
- Retardasi mental
Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbang Anak
• Ciri-ciri:
• Prinsip-prinsip
1. Perkembangan menimbulkan
perubahan:
1. Perk. Merup hasil proses
• Perk. Terjadi bersamaan dg Pert. kematangan dan belajar:
• Setiap pert. Disertai perub Kematangan: merup. Proses
fungsi intrinsik, sesuai potensi
2. Pert dan Perk pada tahap awal individu
memp.perk. Selanjutnya Belajar: merup perk. Yang
3. Pert. Dan Perk. Memp Kecepatan
berasal dari latihan dan usaha
yang berbeda
4. Perk. Berkorelasi dg. Pert.
2. Pola perk. Dapat diramalkan
Terdapat persamaan pola perk.
5. Perk. Memp. Pola yang tetap: Bagi semua anak
•Pola Sefalokaudal Perk. Berlangsung dari tahapan
•Pola Proksimodistal umum menuju spesifik
6. Perk. Memiliki tahap yang
berurutan
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbang anak
1. Faktor Internal:
• Ras/Etnik/bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin,
genetik, kel. Kromosom
2. Faktor eksternal:
a.Prenatal: gizi, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin,
radiasi, infeksi, kel. Imunologi, anoksi embrio,
psikologi ibu
b.Persalinan
c. Paskasalin: gizi, peny. Kronis, kel. Kongenital, lingk.
Fisik/kimia, psikologi, endokrin, sosioekonomi, lingk.
Pengasuhan, stimulasi, obat2an.
Faktor yang mempengaruhi
NUTRITION

HEALTH

GENETIC

HORMON

LOVE

15
Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK)
 Stimulasi
Kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun
agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal

 Deteksi Dini
Kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan penyimpangan tumbuh
kembang secara dini agar lebih mudah diintervensi

 Intervensi Dini
Tindakan tertentu pada anak yang perkembangan
kemampuannya menyimpang karena tidak sesuai dengan
umurnya.
Konsep Pembinaan Tumbuh Kembang
Cara DETEKSI DINI
Gangguan Tumbuh Kembang
PERTUMBUHAN :
 Timbang berat badannya (BB)
 Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
 Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik
 Sejajar / tidak sejajar dengan kurva baku (NCHS, WH0)

PERKEMBANGAN:

 Tanyakan perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)


 Tanyakan daya pendengarannya dengan TDD (Tes Daya Dengar), penglihatannya dengan
TDL (Tes Daya Lihat),
 Tanyakan masalah perilaku dgn kuesioner MME, autis dengan CHAT, gangguan pemusatan
perhatian dgn kuesioner Conners
PERTUMBUHAN
Deteksi dini penyimpangan PERTUMBUHAN
 Timbang berat badan (BB)
 Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepala (LK)
 Beri tanda di grafik BB, TB, LK di KMS, buku KIA, buku lain

 Lihat garis pertambahan BB, TB, LK:


 BB dibawah garis merah (BGM) atau di atas GM
 Naik, tidak naik atau turun (BB) dari penimbangan yang lalu
 Dalam pita warna yang tetap atau pindah ke pita warna
dibawahnya

 Pertumbuhan yang BAIK bila BB, TB, LK: NAIK dan:


 Berada pada pita warna yang sama dengan bulan lalu
 Atau naik SEDIKIT pada pita warna DIATASNYA
Pemantaun pertumbuhan
di tingkat keluarga & masyarakat menggunakan KMS

• KMS (Kartu Menuju Sehat) adalah kartu yang memuat


kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks
antropometri Berat Badan menurut Umur (BB/U)
• Fungsi KMS:
 Alat pemantauan pertumbuhan anak
 Catatan pelayanan kesehatan anak
 Alat edukasi
KMS
 TIDAK BISA menentukan STATUS GIZI karena
STATUS GIZI ditentukan dengan melihat TABEL BB/TB, yaitu
membandingkan berat badan sekarang dengan berat badan seharusnya
berdasarkan tinggi badan saat ini (tabel BB/TB)
 Berat badan di bawah garis merah (BGM) belum tentu gizi buruk
 Berat badan di pita kuning belum tentu gizi kurang

Langkah-langkah pengisian KMS


1. Memilih KMS berdasarkan jenis kelamin
2. Mengisi identitas anak dan orangtua
3. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak
4. Meletakkan titik BB dan membuat garis pertumbuhan anak
5. Mencatat kejadian yang dialami anak
6. Menentukan status pertumbuhan anak
Interpretasi Pemantauan Pertumbuhan

• Satu kali penimbangan/pengukuran:


– tidak dapat menyimpulkan pertumbuhan

• Menilai pertumbuhan:
– Ukur/timbang secara periodik
– Hubungkan titik-titik BB, TB, LK menjadi garis
– Bila kurva BB, TB, LK sejajar dengan kurva
pertumbuhan  pertumbuhan normal
Kesimpulan dari penentuan Status Pertumbuhan:
Pemantaun pertumbuhan
oleh Tenaga Kesehatan menentukan Status Gizi
STATUS GIZI
– Tentukan berat ideal berdasar tinggi saat ini
– Bandingkan berat sekarang dengan berat ideal
pada tinggi badan sekarang
– BB /TB :
• > 90 – 110 % : normal (gizi baik)
• > 80 – 90 % : malnutrisi ringan
• > 70 – 80 % : malnutrisi sedang
• < 70 % : malnutrisi berat
• >110 – 120 % : overweight
• > 120 % : obesitas
PENGUKURAN LINGKAR KEPALA

Pada bagian ukuran terbesar tergantung


bentuk kepala
a. Minimal tiap 3 bln sampai umur 1 tahun
b. Minimal tiap 6 bl sampai umur 2 tahun
c. Minimal tiap tahun sampai umur 6 thn
INTERPRETASI:
NORMAL : bila garis pertumbuhan LK SEJAJAR
dengan garis grafik didekatnya, dan di dalam
“jalur hijau”
TIDAK NORMAL : bila garis pertumbuhan LK
TIDAK SEJAJAR dengan garis grafik didekatnya
atau di luar “jalur hijau” segera rujuk ke
Rumah Sakit
…pengukuran lingkar kepala

Pertumbuhan LK NORMAL

Pertumbuhan LK
ABNORMAL
Lingkar Kepala Tidak Normal

 557 Makrosefali (follow up 20 th) :


20% mati,
70% yang hidup (56%) tekanan intrakranial >>
30% yang hidup (24%) tekanan normal: 88% IQ normal,
5 % RM ringan,
7 % RM berat
(Lober & Priestly, 1981)
 Mikrosefali: retardasi mental
PERKEMBANGAN

DETEKSI dan
INTERVENSI DINI
Aspek Perkembangan Anak
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
1. Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan) mulai umur 3 bulan,
 minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn
 minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.
2. Tanya pendengaran anak dengan TDD (tes daya dengar)
mulai umur 3 bln
 minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn
 minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn
3. Tes penglihatan anak dengan TDL (tes daya lihat) mulai
umur 3 tahun, tiap 6 bulan.
4. Tanya gangguan perilaku dengan KMME (kuesioner masalah
mental emosional), CHAT (checklist for autisme in toddler)
dan Conners untuk Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktifitas
1. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP)
 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,
tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
 mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2
tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
 untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya
atau terlambat

Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil
berukuran 0,5-1 cm
Interpretasi (penafsiran) KPSP :
 “Ya”, bila orang tua menjawab: anak bisa melakukan atau
pernah atau sering atau kadang-kadang.
 “Tidak”, bila anak belum pernah/tidak pernah/ibu tidak
tahu

 Bila “Ya” berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak sesuai


tahap perkembangannya (S)
 Bila “Ya” berjumlah 7-8, berarti meragukan (M)
 Bila “Ya” sama atau kurang dari 6, kemungkinan ada
penyimpangan (P)  rinci jawaban “tidak” pada aspek
perkembangan mana
2. Test Daya Dengar (TDD)
 Mulai umur 3 bulan
Tiap 3 bulan sampai umur 1 tahun
Tiap 6 bulan umur 1-6 tahun,
 Umur < 24 bln dijawab oleh ibu / pengasuh
 Umur > 24 bln perintah melalui ibu/ pengasuh agar
dikerjakan oleh anak

Alat :
 Daftar pertanyaan: 0-6 bln, 6-9 bln, 9-12 bln, 12-24
bln, 2 – 3 thn, > 3 thn.
 Gambar binatang (ayam,anjing,kucing), manusia
 Mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir, bola)
Tes daya dengar (TDD)
(umur < 24 bulan)
 Bacakan pertanyaan kepada ibu/pengasuh dengan lambat,
jelas dan nyaring, satu persatu.
 Semua pertanyaan harus dijawab oleh orangtua/pengasuh.
 Tunggu jawaban dariorangtua/pengasuh

Jawaban “Ya” jika:


 Menurut orangtua, anak dapat melakukan dalam satu
bulan terakhir.

Jawaban “Tidak” jika:


 Menurut orangtua anak tidak pernah, tidak tahu atau
tidak dapat melakukan dalam satu bulan terakhir.
Interpretasi (penafsiran) Tes Daya Dengar:

1. Bila ada satu atau lebih jawaban “Tidak”,


kemungkinan anak mengalami gangguan
pendengaran.
2. Catat jumlah ketidakmampuan anak.

Intervensi (tindakan):
 Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi
3. Tes Daya Lihat (TDL)

 Mulai umur 3 tahun, ulang tiap 6 bulan


 Dikerjakan oleh tenaga kesehatan atau guru

Alat dan Sarana :


1. Ruangan
2. Dua buah kursi
3. Poster huruf E dan penunjuk
4. Guntingan huruf E
3. Tes Daya Lihat (TDL)
Cara:
 gantungkan poster 3 m dari anak,
 setinggi mata anak dalam posisi duduk
 latih anak mengarahkan kartu E dengan benar ke atas,
bawah, kanan, kiri, sesuai yang ditunjuk pada poster
 Tutup sebelah mata dengan kertas
 Tunjuk huruf E pada poster satu persatu mulai baris 1 -4
 Puji bila anak dapat mencocokkan arah huruf E
 Ulangi pada mata sebelahnya.
Interpretasi (penafsiran)
Bila tdk dapat mencocokkan posisi E s/d baris ketiga
gangguan daya lihat
Intervensi (tindakan): rujuk
3. Deteksi Dini Gangguan Perilaku
Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan
petugas/guru/ kader
(tidak rutin)
1. Dgn kuesioner daftar tilik untuk autisme (Checklist
for autism in toddlers/CHAT) bagi anak umur 18
bulan s/d 3 tahun.
2. Dgn Kuesioner Masalah Mental Emosional
(KMME) bagi anak 3 - 6 tahun.
3. Dgn kuesioner Abreviated Conner Rating Scale
untuk Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktifitas (GPPH) bagi anak umur 3 tahun
ke atas.
Kusioner CHAT (Autis)
DETEKSI DINI
PENYIMPANGAN PERILAKU
Kuesioner KMME

1.Kuesioner GPPH
3. 1. CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)
• American Academy of Pediatrics
• Autistic Spectrum Disorder (ASD) > 18 bln
• 9 pertanyaan untuk orangtua
• 5 pengamatan oleh pemeriksa
• Interpretasi:
– Kemungkinan besar (severe risk) ASD
– Kemungkinan (mild risk) ASD
– Kemungkinan gangguan perkembangan lain
– Dalam batas normal
• Screen Test
Daftar Tilik Deteksi Dini Autis (CHAT)
• Deteksi dini autis pada umur 18-36 bulan.
• Bila ada keluhan/kecurigaan dari orang tua/pengasuh/petugas
karena ada 1 (satu) atau lebih
1. Keterlambatan bicara.
2. Gangguan komunikasi/interaksi sosial.
3. Perilaku yang berulang-ulang.
• Tanyakan dan amati perilaku anak
• 9 pertanyaan untuk ibu/pengasuh (A): ya/ tidak
• 5 perintah bagi anak (B): ya/tidak
Interpretasi (penafsiran) CHAT
• Risiko tinggi menderita Autis: tidak A5, A7, B2-4  rujuk
• Risiko rendah menderita Autis: tidak A7, B4
• Kemungkinan ggn perkembangan lain: tidak 3 atau lebih A1-4,
A6, A8-9, B1, B5
• Normal
Ringkasan kuesioner Autis (CHAT)
A. Pertanyaan pada orangtua / pengasuh
1. Senang di ayun-ayun, diguncang-guncang
2. Tertarik memperhatikan anak lain
3. Suka memanjat tangga
4. Suka main ciluk-ba, petak umpet
5. Bermain pura-pura membuat minuman
6. Meminta dengan menunjuk
7. Menunjuk benda
8. Bermain dengan benda kecil
9. Memberikan benda utk menunjukkan sesuatu

B. Pengamatan perilaku anak


• Anak memandang mata pemeriksa
• Anak melihat ke benda yang ditunjuk
• Bermain pura-pura membuat minum
• Menunjuk benda yang disebut
• Menumpuk kubus
3.2. Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)
• Bila ada kecurigaan orangtua/petugas (tidak
rutin) anak umur 3- 6 tahun
• 12 pertanyaan untuk deteksi dini masalah
mental - emosional, tiap 6 bulan
• Tanyakan pada orangtua/pengasuh.

• Catat jawaban “Ya”atau “Tidak”.


• Hitung jumlah jawaban “Ya”.

Interpretasi (penafsiran) KMME


Jawaban Ya > 1: kemungkinan anak mengalami
masalah mental emosional.
Ringkasan isi kuesioner KMME

1. Sering terlihat marah


2. Menghindar dari teman-teman
3. Perilaku merusak dan menentang lingkungan
4. Takut atau kecemasan berlebihan
5. Konsentrasi buruk/sulit
6. Kebingungan
7. Perubahan pola tidur
8. Perubahan pola makan
9. Sakit kepala, sakit perut, keluhan fisik
10. Putus asa
11. Kemunduran perilaku
12. Perbuatan yang diulang-ulang
Intervensi (tindakan):
1. Bila ditemukan 1 atau lebih masalah mental emosional:
• Lakukan konseling pada orang tua menggunakan
Buku Pedoman Pola Asuh yang mendukung
perkembangan anak.
• Evaluasi setelah 3 bulan,
• bila tidak ada perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang
ada fasilitas tumbuh kembang anak/kesehatan jiwa.
2. Bila ditemukan 2 atau lebih masalah mental emosional,
rujuk anak ke Rumah Sakit.
Dalam surat rujukan harus dituliskan jumlah dan masalah
mental emosional yang ditemukan.
3.3. Kuesioner Deteksi dini Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan
petugas/guru/kader (tidak rutin) umur > 3 thn
 10 pertanyaan
 Terjadi di mana saja, kapan saja
 Nilai: 0 (tidak pernah); 1 (kadang-kadang); 2 (sering);
3 (selalu)
Interpretasi (penafsiran)
 Nilai > 13 kemungkinan GPPH

Intervensi :
 Nilai > 13 rujuk RS, tuliskan kelainan yang ada
 < 13 tetapi ragu, periksa ulang 1 bulan lagi
Ringkasan kuesioner deteksi GPPH

1. Tidak kenal lelah, aktifitas berlebihan


2. Mudah gembira, impulsif
3. Mengganggu anak lain
4. Gagal selesaikan kegiatan, perhatian singkat
5. Gerakkan anggota badan/kepala terus menerus
6. Kurang perhatian, mudah teralihkan
7. Permintaan harus segera dipenuhi, mudah frustasi
8. Mudah menangis
9. Suasana hati mudah berubah, cepat dan drastis
10. Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan
tak terduga
Bila tidak ada penyimpangan :

 Beri pujian pada keluarga


 Lanjutkan pemenuhan kebutuhan anak:
 Lanjutkan pemantauan tumbuh kembang
berkala

Bila ditemukan penyimpangan  intervensi


segera (tindakan
segera)
STIMULASI
Stimulasi (rangsang bermain)
pada umur 0 – 3 bulan

 ciptakan rasa nyaman, aman, senang


 Senyum, tatap mata, ajak bicara,
 tirukan ocehan dan mimik bayi
 gantung benda berwarna, berbunyi
 meraih, meraba, pegang mainan, angkat
kepala
 gulingkan kanan-kiri, tengkurap-telentang
Stimulasi (rangsang bermain)
pada umur 0 – 3 bulan
• Peluk, cium, pandang
 ciptakan rasa nyaman, mata, senyum, bicara,
aman, senang
• Mencari sumber suara,
 Senyum, tatap mata, ajak
bicara, • Bermain cilukba, melihat
wajah di cermin
 tirukan ocehan dan mimik
bayi • Memeluk, mengayun
 gantung benda berwarna, • Melihat, meraih,
berbunyi menendang mainan
 meraih, meraba, pegang • Mengamati benda kecil,
mainan, angkat kepala benda bergerak
 gulingkan kanan-kiri, • Mengambil benda kecil
tengkurap-telentang • Memegang dgn 2 tangan,
makan sendiri
• Berguling-guling, duduk,
Stimulasi pada umur 3 – 6 bulan
• Peluk, cium, pandang mata, senyum, bicara,
• Mencari sumber suara,
• Bermain cilukba, melihat wajah di cermin
• Memeluk, mengayun
• Melihat, meraih, menendang mainan
• Mengamati benda kecil, benda bergerak
• Mengambil benda kecil
• Memegang dgn 2 tangan, makan sendiri
• Berguling-guling, duduk,
Stimulasi pada umur 6 – 9 bulan
• Peluk, senyum, bicara, panggil namanya,
• Bersalaman, tepuk tangan, melambai ke orang lain
• Panggil : mama, papa
• Cilukba, melihat cermin
• Tunjuk dan sebutkan nama gambar
• Bacakan dongeng
• Pegang mainan dengan 2 tangan
• Masukan benda kecil ke dalam wadah
• Sembunyikan dan cari mainan
• Mainan yang mengapung di air
• Mencoret-coret, memukul-mukul
• Duduk, merangkak, berdiri berpegangan
Stimulasi pada umur 9 – 12 bulan
 Peluk, senyum, bicara, panggil, ditanya
 Cilukba, melambai pada orang lain
 Tunjuk dan sebutkan nama gambar
 Bicara pada boneka, menyanyi,
 Masukkan benda ke wadah
 Mainan yang mengapung di air
 menyusun balok, menggambar
 main alat dapur, minum dari gelas,
 makan bersama
 gelindingkan bola, berdiri, membungkuk,
 berjalan berpegangan, naik tangga
Stimulasi pada umur 12 - 15 bulan

 Peluk, senyum, bicara, panggil, ditanya


 Cilukba, melambai pada orang lain
 Tunjuk dan sebutkan nama gambar
 Masukkan benda ke dalam wadah
 Menggambar, menyusun kubus, puzzle sederhana
 main boneka, sendok, piring, gelas
 berjalan tanpa berpegangan,
 berjalan sambil tarik mainan, mundur, jinjit
 panjat tangga, lempar-tangkap -tendang bola
 lepas celana, makan sendiri
 meniru perkerjaan di rumah tangga
Stimulasi pada umur 15 -18 bulan
• Berjalan mundur, jinjit, naik tangga
• Tangkap dan lempar bola
• Balok, puzzle, menggambar
• Bermain air, meniup, menendang bola
• Bercerita tentang gambar di buku
• Menyebutkan nama benda, menyanyi
• Main telpon-telponan, menyatakan keinginan
• Bermain dgn teman sebaya, petak umpet
• Merapikan mainan, membuka baju
• Makan bersama
• Merangkai manik besar
Stimulasi pada umur 18 - 24 bulan

• Bicara, bertanya, bercerita, bernyanyi,


• Tanya jawab, main telpon-telponan
• Perintah sederhana, membantu pekerjaan
• Nonton TV sambil dijelaskan
• Melepas baju, rapikan mainan
• Makan bersama dengan sendok garpu
• Balok, puzzle, menggambar, membentuk lilin
• Buat rumah-rumahan, petak umpet
• Berjalan, berlari, melompat
• Berdiri satu kaki, naik turun tangga
• Melempar, menangkap, menendang bola
Stimulasi pada umur 24 - 36 bulan

• Sebutkan nama benda, sifat, guna benda


• Bacakan cerita, tanya jawab,
• Anak diminta bercerita pengalaman
• Menonton TV didampingi, menyanyi
• Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan
• Makan dengan sendok garpu
• Puzzle, balok, menggambar, menempel
• Mengelompokkan benda sejenis
• Mencocokan gambar dan benda
• Menghitung
• Melempar, menangkap,
• Berlari, melompat, memanjat, merayap
Stimulasi pada umur 36 - 48 bulan
• Sebutkan nama benda, sifat, guna benda
• Bacakan cerita, tanya jawab, bercerita
• Menonton TV didampingi, menyanyi
• Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan
• Makan dengan sendok garpu, masak-masakan
• Menggunting, menempel, menjahit
• Puzzle, balok, menggambar, mewarna, menulis
• Mengelompokkan benda sejenis
• Mencocokan gambar dan benda
• Menghitung, mengenal angka, huruf
• Melempar, menangkap, berlari, melompat
• Memanjat, merayap, main sepeda roda 3
• Main lalu lintas, ular naga dengan teman
Stimulasi pada umur 48 - 60 bulan
• Sebutkan nama benda, sifat, guna benda
• Bacakan buku, tanya jawab, bercerita
• Menonton TV didampingi, menyanyi
• Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan
• Makan dengan sendok garpu, masak-masakan
• Menggunting, menempel, menjahit
• Puzzle, balok, menggambar, mewarna, menulis
• Mengelompokkan dan mencocokkan benda
• Mengingat, menghafal, mengerti aturan
• Membandingkan besar kecil, banyak sedikit
• Menghitung, konsep satu dan setengah
• mengenal angka, huruf, simbol, musim
• Melempar, menangkap, berlari, melompat
• Memanjat, merayap, sepeda roda 3, ayunan
• bermain, makan dgn teman
Stimulasi pada umur 60 - 72 bulan
• Mengenal nama, fungsi benda-benda
• Bacakan buku, tanya jawab, bercerita
• Menonton TV didampingi, menyanyi
• Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan
• Makan dengan sendok garpu, masak-masakan
• Menggunting, menempel, menjahit,
• Puzzle, balok, menggambar, mewarna, menulis nama
• Mengingat, menghafal, mengerti aturan, urutan
• Membandingkan besar kecil, banyak sedikit
• Menghitung, konsep satu dan setengah
• mengenal angka, huruf, simbol, jam, hari, tanggal
• Melempar, menangkap, berlari, melompat
• Memanjat, merayap, sepeda roda 3, ayunan
• “berjualan”, “bertukang”, mengukur
• Mengenal uang, rambu lalu lintas
ALUR RUJUKAN DINI (D)
Anak 0-6 tahun

Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Sesuai Meragukan Penyimpangan


Tk. Puskesmas dan
jaringannya :
Stimulasi rutin di rumah Tindakan Intervensi 2 minggu Bidan, Perawat

Evaluasi Hasil Intervensi Setelah 2 minggu

Sesuai Meragukan Penyimpangan


Tk. Puskesmas dan
jaringannya :
Tindakan Intervensi 2 minggu Tim medis : Dokter,
Bidan, Perawat,
Nutrisionis, Nakes lain

Evaluasi Hasil Intervensi Setelah 2 minggu

Tk. RS rujukan : Klinik


Tumbuh Kembang :
Sesuai Meragukan Penyimpangan Tim dokter spesialis,
Nutrisionis, Terapis,
Laboratorium,
Rujuk ke klinik tumbuh kembang RS untuk Pemeriksaan
Penunjang
penanganan spesialistik
PENCATATAN & PELAPORAN

Formulir laporan/rekap

SP2TP (proses revisi)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai