Anda di halaman 1dari 5

Nama: Imroatuz Zakiyah

NIM : 157795055
S2 Pendidikan Sains 2015
Kelas C

AKTIVITAS DAN KOEFISIEN AKTIVITAS

Sifat-sifat fisis dari larutan garam, seperti konduktivitas dan titik beku memberi kesan
bahwa ion-ionnya mungkin terklaster bersama dengan ion-ion positif yang memiliki lebih
banyak ion negatif daripada ion positif dalam lingkungan sekitar mereka, dan ion-ion negatif
pada gilirannya memiliki kelebihan ion positif di sekitar ion-ion negatif. Dalam kondisi
seperti ini, efektivitas dari ion dalam menentukan laju reaksi kimia, dan juga dalam
mengubah sifat-sifat fisik dari zat pelarutnya, akan lebih  rendah dibandingkan efektivitas
seandainya setiap ion mampu bertindak sendiri-sendiri. Hanya dalam larutan yang encer
sajalah ion-ion bisa cukup bebas dari pengaruh ion-ion sekitarnnya sehingga dapat bertindak
sebagai partikel-partikel yang indipenden.
Untuk mencapai kesepakatan antara perhitungan kesetimbangan eksperimental dengan
hitungan yang teoritis, seorang kimiawan mengalikan konsentrasi aktual (molaritas, sebagai
contoh) dengan bilangan tertentu disebut “koefiensi aktivitas”, untuk mendapatkan
konsentrasi efektif disebut “aktivitas”.
Aktivitas dari spesies A dapat didefinisikan sebagai berikut:
aA = fA [A]

dimana aA adalah aktivitas, fA koefisien aktivitas, dan [A] molaritas dari spesies A. Sebagai
contoh, aktivitas dari ion hidronium adalah
aH3O+ = f H3O+ - [H3O+]
Dan aktivitas ion hidroksinya adalah
aOH-= fOH- [OH-]
Tetapan sebenarnya untuk disosiasi air, Kw adalah
Kw = aH3O+ x aOH-
Kita bisa memilih apakah aktivitas atau koefisien yang akan kita buat tanpa berdimensi
namun umumnya yang kita pilih adalah koefisien aktivitas. Akibatnya, aktivitas
diekspresikan dengan satuan yang sama seperti konsentrasi. Dalam berair aktivitas biasanya
mol per liter. Dari definisinya terlihat bahwa semakin ideal suatu larutan berarti semakin
dekatya aktivitas dengan konsentrasi, koefisien aktivitas akan semakin mendekati satu. Pada
pengenceran tak terhingga, fA = 1 dan aA = [A].
Sejumlah besar bukti eksperimen menunjukkan bahwa interaksi elektrostatis antar ion dan
antara ion dan molekul pelarut dapat menyebabkan selisih yang besar antara aktivitas dan
konsentrasi. Hubungan semacam ini umum tidak hanya antara ion yang menjalani reaksi
kimia. Sebagai contoh, banyak senyawa yang kelarutannya meningkat berkat adanya
elektrolit yang tidak mengandung ion yang beraksi secara kimiawi dengan ion yang dari
endapan. Tetapan hasil kelarutan produk Ksp dari BaSO4
Ksp = [Ba2+][SO42-]
Kelarutannya bertambah dari 1.0x10-10 di air menjadi 2.9x10-10 di 0.01M larutan KNO3
padasuhu 25ºC. Efek ini disebabkan hubungan elektrostatis dari ion-ion. Pengklasteran ion
NO3- disekitar Ba2+ dan pengklasteran ion K+ terhadap SO42- cenderung akan melindungi ion
Ba2+ dan SO42-sehingga mengurangi keefektifannya membentuk BaSO4 kembali.
Selain konsentrasi dari elektrolit yang ditambahkan, besarnya muatan dari ion
menentukan seberapa tinggi tingkat interaksi elektrostatis dengan ion-ion lain dalam larutan.
Sebagai contoh ion dengan muatan +2 akan lebih mengurangi aktivitas suatu subtansi
daripada yang akan dilakukan oleh sebuah ion berkaonsentrasi sama namun dengan muatan
+1. Ketentuan ini digunakan untuk menghitung kekuatan ionik yang dijelaskan melalui
persamaan:
1 ❑
μ= ∑ C i Z i2
2 i
dengan Ci merupakan konsentrasi molar dan Zi merupakan muatan ion dari setiap spesies
ionic di dalam larutan. Jadi ion-ion yang bermuatan dua seperti Mg +2 dan SO42- mempunyai
efek yang (2)2 atau 4x lebih besar daripada ion-ion bermuatan tunggal seperti Na + dan Cl-
dalam merendahkan aktivitas dari spesies yang bereaksi
Kita sekarang dapat merangkum fakta-fakta mengenai perilaku non ideal elektrolit dengan
cara membuat daftar yang membuat sifat-sifat koefisien aktivitasnya:
1. Dalam larutan elektrolit pengendapan tak terbatas, koefisien aktifitas pertama-tama
aka berkurang seiring naiknya kekuatan ionic akibat pengenceran tak terhingga,
kemudian bergerak melalui sebuah minimum yang relatif datar dalam daerah dengan
kekuatan ionic 0.4 sampai 1 dan kemudian bertambah ke suatu nilai-nilai yang
seringkali lebih besar dari 1 pada kekuatan ionic yang tinggi. Tampaknya, ketika
konsentrasi elektrolitt meningkat ke nilai yang besar, semakin banyak molekul air
yang terikat pada ion-ion zat terlarutnya sehingga molekul-molekul air tidak terikat
yang bertindak sebagai pelarut semakin lama semakin sedikit. Aktivitas ini mungkin

2
saja nantinya lebih besar daripada konsentrasi. Sehingga koefisien aktivitasnya akan
lebih besar dari 1.
2. Yang menentukan nilai dari koefisien aktivitas adalah kekuatan ionic bukan sifat
dasar dari elektrolit di dalam larutannya
3. Koefsien aktivitas tergantung dari besarnya muatan listrik pada ion tersebut namun
bukan dari tandanya. Pada kekuatan ionic tertentu, kondisikoefisien aktivitas dari ion
+2
4. Koefisien aktivitas tergantung dari ukuraan ion-ion ion yang terhidrasi. Umumnya
ion-ion lebih kecil menunjukkan perilaku yang lebih menjauhi perilaku ideal daripada
yang ditunjukkan oleh ion-ion yang lebih besar ekuatan ionic yang sama
5. Secra umum kehadiran ion-ion akan mempunyai efek yang lebih kecil terhadap
aktivitas elektrolit lainnya. Ion-ion memang mempengaruhi molekul-molekul sampai
suatu tingkat tertentu dengan cara berinteraksi dengan dipole-dipol yang ada, atau
bahkan menginduksi dipole-dipol itu. Namun merupakan hal yang wajar apabila
koefisien aktivitas dari sebuah molekul netral dianggap bernilai satu pada kondisi-
kondisi larutan yang normal.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kita dapat mensubtitusikan aktivitas dengan


molaritas jika senyawa sangat encer. Namun untuk senyawa yang lebih pekat, koefisien
aktifitas menurun dengan meningkatnya interaksi antar ion yang berlawanan muatan
.sehingga keefektifan ion untuk mempertahankan keseimbangan menurun dan endapan akan
larut untuk mengembalikan aktivitas. Konstanta kelarutan untuk AgCl adalah
Kºsp= αAg+ x αCl-
Dimana Kºsp merupakan konstanta kesetimbangan dalam bentuk aktivitas. Dalam bentuk
konsentrasi, persamaan ini menjadi
K o sp=f Ag+¿ ¿¿
Atau
¿

Tabel dibawah menunjukkan koefisien aktivitas rata-rata beberapa elektrolit 1-1 pada
suhu 25°C pada konsentrasi diatas 0.1m berdasakan rumus Debye–Hückel. Semua nilai
koefisien aktivitas dibawah ini memiliki tingkat keakurasian ±0.002

      
3
m/(mol kg - HC LiC NaC KC CsC LiNO NaNO KNO CsNO
1
) l l l l l 3 3 3 3
     .    .    .
0.01 0.90 0.90 0.902 0.90 0.89 0.903 0.900 0.897 0.896
4 3 1 9
     .    .    .
0.02 0.87 0.87 0.870 0.86 0.86 0.872 0.866 0.861 0.860
5 3 8 5
0.05     .    .    . 0.83 0.82 0.820 0.81 0.80 0.825 0.811 0.799 0.795
0 5 6 7
     .    .    .
0.10 0.79 0.79 0.778 0.77 0.75 0.788 0.762 0.739 0.733
6 0 0 6
        .    .    .
0.2 0.76 0.75 0.735 0.71 0.69 0.752 0.703 0.663 0.655
7 7 8 4
     .    .    .
0.4   0.75 0.74 0.693 0.66 0.62 0.728 0.638 0.576 0.561
5 0 6 8
0.6       .    .    . 0.76 0.74 0.673 0.63 0.58 0.727 0.599 0.519 0.501
3 3 7 9
     .    .    .
0.8   0.78 0.75 0.662 0.61 0.56 0.733 0.570 0.476 0.458
3 5 8 3
     .    .    .
1.0   0.80 0.77 0.657 0.60 0.54 0.743 0.548 0.443 0.422
9 4 4 4
     .    .    .
1.2   0.84 0.79 0.654 0.59 0.52 0.757 0.530 0.414 0.393
0 6 3 9
1.4       .    .    . 0.87 0.82 0.655 0.58 0.51 0.774 0.514 0.390 0.368
6 3 6 8
     .    .    .
1.6   0.91 0.85 0.657 0.58 0.50 0.792 0.501 0.369  
6 3 0 9
     .    .    .
1.8   0.96 0.88 0.662 0.57 0.50 0.812 0.489 0.350  
0 5 6 1
     .    .    .
2.0   1.00 0.92 0.668 0.57 0.49 0.835 0.478 0.333  
9 1 3 5
2.5       .    .    . 1.14 1.02 0.688 0.56 0.48 0.896 0.455 0.297  
7 6 9 4
     .    .    .
3.0   1.31 1.15 0.714 0.56 0.47 0.966 0.437 0.269  
6 6 9 8
     .    .    .
3.5   1.51 1.31 0.746 0.57 0.47 1.044 0.422 0.246  
8 7 2 4
     .    .    .
4.0   1.76 1.51 0.783 0.57 0.47 1.125 0.408    
2 0 7 3

4
4.5       .    .    . 2.04  1.74 0.826 0.58 0.47 1.215 0.396  
  1 3 3
5.0       .    .    . 2.38  2.02   0.874   0.47 1.310 0.386    
  4

Anda mungkin juga menyukai