Anda di halaman 1dari 19

21

BAB III

ANALISA SITUASI

3.1 Gambaran Puskesmas 5 Ilir Palembang

3.1.1 Sejarah singkat puskesmas 5 ilir


Puskesmas 5 Ilir Palembang berdiri pada tahun 1983 dan direhab pada
tahun 2003 dan sekarang menjadi Puskesmas yang berada di Kecamatan Ilir
Timur II.

Puskesmas 5 Ilir Palembang adalah Pusat Kesehatan Masyarakat induk


yang tidak mempunyai Puskesmas Pembantu dan terjadi beberapa kali pergantian
kepemimpinan Puskesmas.

Adapun pimpinan Puskesmas dari tahun 1986 s/d sekarang yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Daftar nama-nama pimpinan Puskesmas 5 Ilir


No. Nama Periode Tahun
1. Dr.Indah Puspita 1986 – 1999
2. Dr.Hj.Aini Ghandi, M.Kes 1999 – 2001
3. Dr.Justina Tjandra 2001 – 2009
4. Dr.H.Alfarobi,M.Kes 2009 – 2013
5. Dr.H.Pemi Welrado 2013 – sekarang

3.1.2 PROFIL WILAYAH


a. Lokasi

Puskesmas 5 Ilir terletak di wilayah kerja kecamatan Ilir Timur II Kota


Palembang, tepatnya di Jalan Bambang Utoyo Kelurahan 5 Ilir, terletak strategis
karena terletak dipinggir jalan raya yang merupakan lalu lintas kendaraan baik
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
b. Geografis Wilayah Kerja
Puskesmas 5 Ilir di wilayah Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang dan
membina dua kelurahan yaitu :
22

Tabel 3.2 Wilayah Kerja Puskesmas 5 Ilir


No. Kelurahan Luas Wilayah

1. 5 Ilir 1,98 km2

2. Duku 3 km2

Total 4,98 km2

c. Batas Wilayah Kerja Puskesmas 5 Ilir


 Utara : berbatasan dengan Kelurahan 8 Ilir
 Selatan : berbatasan dengan Kelurahan Kuto Batu
 Timur : berbatasan dengan Kelurahan 9 Ilir
 Barat : berbatasan dengan Kelurahan 2 Ilir
Puskesmas 5 Ilir adalah pusat kesehatan masyarakat induk yang tidak
mempunyai puskesmas pembantu.

Tabel 3.3 Jumlah Fasilitas di wilayah kerja Puskesmas 5 Ilir tahun 2013

Fasilitas Kel. 5 Ilir Kel. Duku

Pustu - -
Praktek Dokter Swasta 2 0
Praktek Bidan Swasta 1 1
Posyandu 7 9
Rumah Bersalin 0 2
Dukun terlatih 0 0
23

Tabel 3.4. Peta Demografi di Wilayah Kerja Puskesmas 5 Ilir tahun 2013

No. KELURAHAN
5 Ilir Duku Jumlah
1 Jumlah Penduduk 11.492 18.518 30.010
2 Jumlah Kepala Keluarga (KK) 2.895 3.553 5.687

3 a. KK Gakin 399 622 1.021


4 b. KK Non Gakin 826 979 1.605
5 Jumlah Ibu Bersalin (Bulin) 176 292 468
6 Jumlah Ibu Meneteki (Buteki)

7 Jumlah Ibu Nifas (Bufas) 258 211 469


8 Jumlah Wanita Usia Subur
(WUS)
9 Jumlah Wanita Peserta KB 2106 1725 3831
Aktif
10 Jumlah Bayi 207 383 590
11 Jumlah Anak Balita 426 688 1114
12 Jumlah Anak Batita 642 670 1312
13 Jumlah Anak Baduta - - -
14 Jumlah Remaja 184 296 480
15 Jumlah Usila 1853 2987 4840
16 Jumlah Taman Kanak Kanak 2 2 4
(TK)
17 Jumlah SD / Madrasah 2 5 7
Ibtidaiyah
a. Negeri 0 3 3
b. Swasta 2 2 4
18 Jumlah SMP / Madrasah 1 3 4
Tsanawiyah
a. Negeri 1 1 2
b. Swasta 0 2 2
19 Jumlah SMA / Madrasah 0 4 4
Aliyah
20 Jumlah Rumah 1322 1488 2810
21 Jumlah Rumah Sehat 623 761 1384
24

Tabel 3.5. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di
Wilayah Kerja Puskesmas 5 Ilir Tahun 2013
NO KELOMPOK JUMLAH PENDUDUK  
UMUR
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-
(TAHUN)
LAKI+PEREMPUA
N
1 2 3 4 5
         
1 <1 794 649 1443
2 1-4 768 689 1457
3 5-9 746 634 1380
4 10 - 14 557 689 1246
5 15 - 19 698 768 1466
6 20 - 24 868 747 1615
7 25 - 29 879 783 1662
8 30 - 34 1358 1136 2494
9 35 - 39 2047 1215 3262
10 40 - 44 1645 1345 2990
11 45 - 49 899 954 1853
12 50 - 54 1152 966 2118
13 55 - 59 986 832 1818
14 60 - 64 845 798 1643
15 65 - 69 654 658 1312
16 70 - 74 423 655 1078
17 75+ 235 638 873
   
JUMLAH 15188 14822 30010

d. Penduduk
Pada tahun 2013, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas 5 Ilir
adalah 30.010 jiwa, yang tersebar di dua kelurahan yang terdiri dari 14.822
orang penduduk berjenis kelamin perempuan dan 15.188 orang penduduk
berjenis kelamin laki-laki.
25

e. Kepadatan Penduduk

Wilayah kerja Puskesmas 5 Ilir meliputi 2 (dua) kelurahan yaitu


Kelurahan 5 Ilir dengan luas wilayah kerja 1,98km2 dengan jumlah penduduk
11.492 jiwa dan Kelurahan Duku dengan luas wilayah kerja 3km2 dengan
jumlah penduduk 18.518 jiwa.
Tabel berikut menunjukkan data kepadatan penduduk di wilayah kerja
Puskesmas 5 Ilir tahun 2013.

Tabel 3.6. Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas 5 Ilir Tahun 2013
No. Kelurahan Luas Jml. Jml. Jml. Jml. Jml. Penduduk
Wilayah RT RW KK Rumah Lk. Pr. Jml.

(KM2)
1. 5 Ilir 1,98 23 4 2.895 1.322 5864 5628 11.492
2. Duku 3 37 8 3.553 1.488 9324 9194 18.518
Total 4,98 km 60 12 5.687 2.810 15188 14822 30010

Wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kelurahan Duku.


Kelurahan ini merupakan wilayah kelurahan dengan luas 3 km2, dibandingkan
dengan kelurahan 5 Ilir.

f. Pertumbuhan Penduduk
Ada 4 klasifikasi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu :

1. Kelahiran (Fertility)

2. Kematian (Mortality)

3. Migrasi masuk (In-migration)

4. Migrasi Keluar (Out-migration).

Keberhasilan program Keluarga Berencana sangat berpengaruh pada


laju pertumbuhan penduduk di Kota Palembang. Dengan adanya perubahan
laju pertumbuhan penduduk ini mengakibatkan adanya perubahan pada struktur
penduduk, terutama pada kelompok balita. Jumlah anak balita akan mulai stabil
atau kemungkinan akan berkurang, kelompok usia kerja akan menjadi lebih
26

banyak begitu juga pada kelompok umur usia lanjut (usila) akan lebih banyak.
Perubahan ini tentunya akan sangat mempengaruhi pada sasaran
pelayanan maupun pola penyakit yang dihadapi di masa datang. Perubahan-
perubahan itu diantaranya meliputi :
Perubahan sasaran pelayanan :
 Usia Balita (0 - 5 tahun) relatif stabil dan cenderung menurun.
 Usia Kerja akan mengalami perubahan begitu besar.
 Usia Lanjut cenderung meningkat jumlahnya.
Perubahan pola penyakit :
 Penyakit PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) dan
status gizi anak masih menjadi prioritas. Penyakit akibat pekerjaan dan yang
berhubungan dengan pekerjaan, reproduksi maupun penyakit menular
cenderung meningkat. Penyakit degeneratif juga cenderung meningkat.
Permasalahan kependudukan lainnya adalah tidak meratanya distribusi
penduduk antar kecamatan, keadaan seperti ini menimbulkan berbagai
macam masalah diantaranya terjadinya kawasan kumuh dan kerawanan
sosial lainnya.

3.1.3 GAMBAR SDM PUSKESMAS 5 ILIR


1. Karyawan Puskesmas
Karyawan Puskesmas 5 Ilir berjumlah 21 orang, terdiri dari :
- Dokter Umum : 3 orang
- Dokter Gigi : 1 orang
- Sarjana Ekonomi : 1 orang
- Akper : 3 orang
- Perawat Gigi : 1 orang
- Perawat : 5 orang
- Bidan : 3 orang
- AA : 2 orang
- Sgz : 1 orang
- Sanitasi : 1 orang
- LCPK : 1 orang
27

- Analisa : 1 orang
- S2 KARS : 1 orang
2. Kader Kesehatan

- Kader Posyandu Balita : 70 orang


- Kader Posyandu Lansia : 39 orang
- Dukun yang dibina : 0 orang
- Guru UKS : 14 orang
- Guru UKS yang dilatih : 3 orang
- Dokter kecil yang dilatih : 20 orang

3.1.4 PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

Sesuai dengan Sistem Pelayanan Kesehatan bahwa Upaya kesehatan


dikategorikan dalam 2 (dua) bagian, yaitu kesehatan perorangan, dan kesehatan
masyarakat. Upaya Kesehatan Perorangan diselenggarakan oleh pemerintah dan
masyarakat.
Upaya Kesehatan Masyarakat diselenggarakan dengan tujuan
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Setiap penyelenggara pelayanan
kesehatan masyarakat wajib memberikan pelayanan kesehatan secara
profesional, meliputi :
1) Promosi Kesehatan
2) Pemeliharaan Kesehatan
3) Pemberantasan Penyakit Menular
4) Kesehatan Jiwa
5) Pengendalian Penyakit Tidak Menular
6) Penyehatan Lingkungan
7) Penyediaan Sanitasi Dasar
8) Perbaikan Gizi Masyarakat
9) Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
10) Pengamanan penggunaan zat aditif / tambahan makanan dan minuman
28

11) Pengamanan narkoba


12) Penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Bentuk-bentuk Upaya Kesehatan Masyarakat adalah :


a) Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
pertama, yang wajib sekurang-kurangnya melakukan 6 (enam)jenis pelayanan
dasar, yaitu :
o Promosi Kesehatan
o Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
o Perbaikan Gizi
o Kesehatan Lingkungan
o Pemberantasan Penyakit Menular
o Pengobatan Dasar.
b) Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
o Pos Pelayanan Terpadu (posyandu
o Pos Obat Desa
o Pos Upaya Kesehatan Kerja
o Dokter Kecil dan Upaya Kesehatan Sekolah
o Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
o Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)
Dalam kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, BLUD
puskesmas 5 Ilir melalui 6 Program Puskesmas 5 Ilir merupakan pelaksanaan dari
fungsi puskesmas dengan dua kelompok program yaitu:

1. Program Dasar (Pokok)

Meliputi 6 pokok program dasar yaitu:

1. Promosi Kesehatan 4. Gizi


2. Kesehatan Lingkungan 5. Pemberantasan Penyakit
3. Kesehatan Ibu dan Anak serta Menular
KB 6. Pengobatan
27

2. Program Pengembangan

Puskesmas mengenal pokok program kegiatan dengan mengadakan


beberapa perubahan program dasar, dapat masuk dalam kelompok program
pengembangan yang terkait dengan program dasar. Program Pengembangan
merupakan program yang spesifik sesuai dengan permasalahan kesehatan
masyarakat setempat dan sesuai tuntutan masyarakat, dikenal sebagai program
inovatif. Program spesifik yang terdapat di Puskesmas 5 Ilir adalah:

1. TB Paru
2. Geriatri
3. Gerakan Sayang Ibu

Fasilitas yang disediakan di Puskesmas 5 Ilir ini adalah sbb :

1. Klinik Pelayanan Kesehatan Ibu (KIA/KB)

Kegiatan yang dilakukan di klinik ini meliputi pelayanan


kebidanan terhadap Ibu Hamil (Bumil), Ibu yang telah bersalin (Bufas), dan
Ibu menyusui (Busui). Untuk kegiatan KB, Puskesmas 5 Ilir melayani
kebutuhan masyarakat dalam hal KB berupa IUD, Implant, Pil, Suntikan,
dan Kondom. Klinik ini dalam pelaksanaannya dilayani oleh dua orang
bidan terlatih.

2. Klinik Pelayanan Kesehatan Umum (BP Umum)

Klinik ini melayani pengobatan umum bagi pasien dewasa, yaitu


pasien usia lebih dari 10 tahun. Pengobatan dilakukan terhadap pasien
umum, askes maupun pasien gakin (jamkesmas). Disamping itu, klinik BP
ini juga melayani tindakan kegawatdaruratan dan rujukan pasien dari unit-
unit fungsional lainnya yang tidak dapat ditangani di puskesmas maupun
terhadap pasien-pasien dengan kasus penyakit kronik yang sudah berobat
rutin di puskesmas.

Namun, sebelum dilakukan rujukan, klinik BP dewasa juga akan


28

melakukan perbaikan keadaan umum pasien, baik kasus gawat darurat


umum maupun kebidanan. Selayaknya pelayanan kegawatdaruratan (UGD)
dilaksanakan di tempat terpisah dengan pelayanan BP dewasa (poliklinik).
Namun karena keterbatasan ruangan di Puskesmas, ruang BP dewasa dan
UGD dijadikan satu.

Klinik pelayanan kesehatan umum (BP dewasa) juga melayani


pembuatan keur (surat keterangan sehat). Di klinik ini dilayani pula
pengobatan terhadap penderita TB Paru dan Kusta selain penyakit lainnya.
Pada prinsipnya, pelayanan kesehatan yang dilakukan di BP umum ini
terintegrasi dengan program-program yang ada di puskesmas, yaitu program
pencegahan, pengobatan dan pengendalian penyakit menular (ISPA, diare,
Tb Paru), program penyakit tidak menular (PTM), program p2kelamin,
upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan indera penglihatan dan pendengaran.
Pada pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh seorang dokter umum, yang
dibantu oleh perawat terlatih.

3. Klinik Pelayanan Kesehatan Anak (Klinik MTBS)

Klinik MTBS ini melayani pasien anak, yaitu usia 0-5 tahun dan sd
10 tahun untuk anak. Pada pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh seorang
Dokter Umum yang dibantu oleh para perawat terlatih. Pada klinik ini mulai
dikembangkan sistem Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk anak
usia 2 bulan sampai 5 tahun dan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
untuk anak usia 0-2 bulan . Dengan sistem MTBS dan MTBM ini,
penatalaksanaan terhadap anak sakit dilakukan secara komprehensif, tidak
hanya terfokus pada keluhan sakit anak, namun juga dilakukan pemantauan
terhadap status gizi, riwayat kelahiran, riwayat/pola makan dan riwayat
imunisasinya. Dengan demikian, apabila pada anak sakit ini terdapat
permasalahan gizi dan atau imunisasi, atau penyakitnya berbasis
lingkungan, maka akan dilakukan rujukan ke klinik gilinganmas, disamping
29

pengobatan (kuratif). Disamping itu, pada klinik MTBS ini juga akan
senantiasa dilakukan penyuluhan sesuai dengan permasalahan anak.

Disamping pengobatan, klinik MTBS juga melakukan pemantauan


terhadap tumbuh kembang anak usia 0-60 bulan melalui upaya Stimulasi,
Intervensi dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Pada kegiatan
ini, dilakukan deteksi dini , stimulasi terhadap kasus dengan gangguan
tumbuh kembang. Kemudian juga dilakukan intervensi dengan kasus
gangguan tumbuh kembang dan rujukan kasus dengan gangguan tumbuh
kembang tersebut.

4. Klinik Pelayanan Kesehatan Gigi (BP Gigi)

Klinik ini melayani pengobatan dan perawatan gigi bagi seluruh


lapisan masyarakat yang membutuhkannya terutama pengobatan dasar
seperti pencabutan dan penambalan gigi.

Dalam pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh seorang Dokter Gigi


dan dibantu oleh para perawat gigi yang berpengalaman dan terlatih. Untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan menuju Visi Sehat Optimal,
Puskesmas 5 Ilir melaksanakan kegiatan UKGS bagi anak sekolah di
sekolah-sekolah dan UKGMD bagi masyarakat umum terutama balita dan
ibu hamil di posyandu-posyandu. UKGS dan UKGMD dilaksanakan 3 kali
setahun

5. Gilinganmas (Gizi, Lingkungan dan Imunisasi)

Klinik ini melayani :

a. Konsultasi Gizi, melayani konsultasi Gizi Masyarakat dan Gizi


Perorangan, baik di dalam maupun di luar gedung. Dilaksanakan oleh
seorang Petugas Gizi, setiap hari.

b. Imunisasi, melayani Imunisasi BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak,


TT Bumil/Caten. Dilaksanakan setiap hari Kamis.
30

c. Konsultasi Kesehatan Lingkungan (Sanitasi), memberikan konsultasi


mengenai kesehatan dan kebersihan lingkungan Rumah Sehat, Jamban
Sehat, Sarana Air Bersih, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Dilaksanakan oleh Sanitarian, setiap hari, baik di dalam maupun di luar
gedung.

6. Laboratorium

Melayani pemeriksaan laboratorium sederhana seperti test


kehamilan, HB, golongan darah dan BTA sputum. Khusus untuk
pemeriksaan BTA sputum, Pelayanan dilakukan setiap hari bagi pasien yang
membutuhkan.

7. Penyuluhan Kesehatan

Dilakukan pada perorangan ataupun perkelompok, baik


dilaksanakan di Puskesmas, sekolah ataupun di tempat lain yang
membutuhkan.Pelayanan ini akan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga
penyuluh yang menguasai materi yang dibahas. Kegiatan penyuluhan
meliputi kegiatan di dalam gedung dan kegiatan luar gedung.

8. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

Puskesmas 5 Ilir khusus melayani pelayanan kesehatan terhadap


pasien lansia, yaitu pasien usia lebih dari 45 tahun. Puskesmas Santun Usia
Lanjut ini merupakan program Puskesmas 5 Ilir yang baru dilaksanakan
tahun ini. Pelayanan kesehatan ini dilakukan dengan mengutamakan pasien
lansia, baik di loket pendaftaran, tempat pemeriksaan kesehatan yang
terpisah, maupun pelayanan di apotek. Hal ini bertujuan agar pasien lansia
tidak lama menunggu/mengantri, mengingat keterbatasan fisik dan psikis
pasien-pasien tersebut. Untuk meningkatkan jangkauan pelayanannya,
puskesmas santun usia lanjut juga melakukan pemeriksaan kesehatan secara
berkala terhadap pasien lansia melalui posyandu lansia. Pada saat ini
Puskesmas 5 Ilir telah memiliki 9 posyandu lansia, yang terdapat di masing-
31

masing kelurahan. Kegiatan Posyandu Lansia yang dilaksanakan sebulan


sekali ini meliputi pemeriksaan kesehatan berkala, pengobatan, penyuluhan
kesehatan dan senam lansia. Kegiatan di posyandu lansia ini dilakukan oleh
kader dan petugas dari puskesmas.

9. Klinik Kesehatan Reproduksi (Kespro)

Klinik Kesehatan Reproduksi (Kespro) merupakan salah satu


program puskesmas 5 Ilir yang khusus memberikan perhatian terhadap
permasalahan kesehatan reproduksi di wilayah kerja Puskesmas 5 Ilir.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh seorang tenaga dokter umum, perawat dan
bidan.

Pelayanan kesehatan reproduksi dilaksanakan di dalam maupun di


luar gedung Puskesmas 5 Ilir. Kegiatan di dalam gedung meliputi
pemeriksaan dan pengobatan terhadap pasien dengan permasalahan
reproduksinya, baik terhadap kespro remaja, wanita usia subur dan pasien
lansia. Setelah itu, akan dilakukan pencatatan/register secara terpisah
terhadap pasien kespro, sehingga dapat diketahui pola kesakitan atau
permasalahan kespro di setiap kelompok usia. Disamping itu, juga akan
dilakukan penyuluhan terhadap pasien tersebut. Khusus terhadap pasien
kespro wus (wanita usia subur), dilakukan konseling/penyuluhan terhadap
pasangannya. Sedangkan, kegiatan kespro yang dilakukan di luar gedung
meliputi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja di sekolah, yang biasanya
bersamaan dengan penyuluhan napza, dan skrining permasalahan kespro
remaja di sekolah.

10. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

Program PKPR ini ditujukan untuk memberikan pelayanan


kesehatan yang komprehensif terhadap remaja, yaitu masyarakat berusia 10-
19 tahun. Program ini dilaksanakan di dalam maupun di luar gedung.
Kegiatan di dalam gedung meliputi pemeriksaan kesehatan dengan
menggunakan status khusus remaja, yang bertujuan untuk memberikan
32

pelayanan kesehatan yang komprehensif, bukan hanya terfokus pada


penyakitnya, namun juga pada riwayat pubertas, perkembangan mental,
riwayat merokok, memakai napza dan lain sebagainya. Setelah itu, pasien
remaja akan diberikan konseling sesuai dengan penyakit dan permasalahan
kesehatan lain yang ditemui pada saat itu, dan terakhir diberikan
obat.Sedangkan kegiatan PKPR di luar gedung, meliputi penyuluhan
tentang kesehatan reproduksi, napza dan merokok. Disamping itu, juga
diadakan kegiatan survei permasalahan perilaku remaja.

11. Lain-Lain

Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah kerjanya,


Puskesmas 5 Ilir melakukan kegiatan-kegiatan secara jemput bola.
Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya adalah Posyandu Balita di 17
Posyandu, Posyandu Balita dan lansia, UKS/UKGS di 11 SD/MI dan SMP,
serta melakukan kunjungan ke rumah pasien bagi pasien-pasien yang
membutuhkannya.

Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan


beban tugas masing-masing puskesmas. Berdasarkan Peraturan Walikota
Palembang Nomor 3 tahun 2009, tanggal 15 Januari 2009, tentang
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas), struktur organisasi Puskesmas 5 Ilir Palembang
adalah sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c. Koordinator Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UKM), terdiri dari :
1) Petugas Pelayanan Kesehatan Wajib, meliputi :
a) Petugas Pelayanan Promosi Kesehatan
b) Petugas Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c) Petugas Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular dan Penyakit tidak Menular
33

d) Petugas Pelayanan KIA dan KB


e) Petugas Pelayanan Perbaikan Gizi Masyarakat
2) Petugas Pelayanan Kesehatan Pengembangan, meliputi :
a) Petugas Pelayanan Keperawatan Kesehatan
b) Petugas Pelayanan Kesehatan Sekolah
c) Petugas Pelayanan Kesehatan Olahraga
d) Petugas Pelayanan Kesehatan Tradisional
e) Petugas Pelayanan Kesehatan Kerja
f) Petugas Pelayanan Kesehatan Usia lanjut
d. Koordinator Pelayanan Kesehatan Perorangan (UKP), terdiri dari :
1) Petugas Pelayanan Kesehatan Wajib, meliputi :
a) Petugas Pelayanan KIA dan KB
b) Petugas Pelayanan Perbaikan Gizi Masyarakat
c) Petugas Pelayanan Pengobatan
d) Petugas Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular dan Penyakit tidak Menular
2) Petugas Pelayanan Kesehatan Pengembangan, meliputi :
a) Petugas Pelayanan Keperawatan Kesehatan
b) Petugas Pelayanan Kesehatan Mata
c) Petugas Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
d) Petugas Pelayanan Kesehatan Jiwa
e) Petugas pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

3.2 Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas 5 Ilir Palembang


Puskesmas 5 Ilir Palembang menyelenggarakan posyandu di kelurahan 5
Ilir dan kelurahan duku yang berjumlah tujuh belas. Pada kelurahan 5 ilir
posyandu terdapat tujuh posyandun yang diselenggarakan antara lain posyandu
mutiara kasih, posyandu wijaya I, posyandu wijaya II, posyandu wijaya III,
posyandu Bunda, posyandu bogenvile, dan posyandu mawar. Sedangkan pada
kelurahan duku terdapat 8 posyandu yang diselenggarakan antara lain posyandu
cempaka, posyandu bakti ibu, posyandu ramah kasih, posyandu flamboyant,
34

posyandu teratai, posyandu taman kenten, posyandu kenari, posyandu ananda,


posyandu bunda.
Puskesmas 5 Ilir Palembang menyelenggarakan posyandu di kelurahan 5 Ilir
dan kelurahan duku yang berjumlah tujuh belas. Pada kelurahan 5 Ilir terdapat
balita berjumlah 963 dan terdapat 8 posyandu, pada kelurahan duku terdapat 1208
anak dan terdapat 9 posyandu. Idealnya satu posyandu dapat melayani sekitar 80-
100 balita sehingga jumlah posyandu di wilayah kerja puskesmas 5 ilir masih
belum sebanding dengan jumlah balita di wilayah kerja. Sehingga idealnya
posyandu di kelurahan duku terdapat 9 posyandu dan di kelurahan duku terdapat
12 posyandu. Sehingga posyandu tidak tersebar merata di semua wilayah kerja
menyebabkan belum tercakupnya seluruh pendataan balita di wilayah kerja
puskesmas 5 Ilir Palembang.

Tabel 3.5 Tingkatan Posyandu di Puskesmas 5 Ilir


Kelurahan Nama Posyandu Strata
Pratama Madya Purnama Mandiri
Lorok Pakjo 1. Mutiara Kasih √

2. Wijaya I √
3. Wijaya II √
4. Wijaya III √
5. HarapanBunda √
6. Bougenvile √
7. Mawar √
8. Cempaka √
9. Bakti Ibu √
10. Ramah Kasih √
11. Flamboyant √
12. Teratai √
13. Taman Kenten √
14. Kenari √
15. Ananda √
16. Bunda √
17. Baru √
35

Tabel 3.6 Jumlah Anak Balita yang di Wilayah Kerja Puskesmas 5 Ilir
No. Kelurahan Jumlah
Perempuan Laki-laki Jumlah
1. 5 Ilir 486 477 963
2 Duku 604 604 1208
TOTAL 2171

3.2 Data Posyandu Mutiara Kasih


Posyandu Mutiara Kasih terletak di jalan Sianjur III RT.04 5 Ilir.
Semua bayi dan balita yang berada di posyandu mutiara kasih berjumlah 76
orang. Berdasarkan indikator posyandu, kader di posyandu mutiara kasih
berjumlah lima orang sehingga dapat digolongkan posyandu purnama.
Frekuensi penimbangan diadakan setiap satu bulan sekali sehingga dapat
digolongkan posyandu purnama cakupan D/S <50%, cakupan KIA <50%,
cakupan KB <50% sehingga digolongkan posyandu madya. Cakupan
kumulatif imunisasi >50% tergolong di purnama, program tambahan tidak ada
maka tergolong di madya sertaa dakupan dana sehat <50% maka tergolong di
madya. Sehingga indicator terbanyak untuk posyandu mutiara kasih adalah
merupakan posyandu tingkat madya.

Tabel 3.7 Catatan Bulanan Kegiatan Pernimbangan di Posyandu Mutiara


Kasih Bulan Desember 2015
Data Kegiatan Jumlah
S Jumlah seluruh balita di wilayah posyandu 76
K Jumlah balita yang memiliki KMS pada 76
bulan ini di wilayah kerja posyandu
D Jumlah balita yang ditimbang bulan ini di 25
wilayah kerja posyandu (N+T+O+B)
N/T Balita yang ditimbang 2 bulan berturut turut N = 12
dan garis pada pertumbuhannya pada KMS T =5
naik (N) atau tidak naik (T)
BGM Balita yang BB nya dibawah garis merah 0
pada KMS
36

O Belita yang tidak ditimbang bulan 6


sebelumnya, tetapi ditimbang bulan ini
B Anak yang baru pertama kali ditimbang 2
bulan ini.

Berdasarkan departemen kesehatan, yang menjadi cakupan di


penimbangan adalah indikator SKDN, yaitu S adalah Semua balita diwilayah
kerja Posyandu, K adalah Semua balita yang memiliki KMS, D adalah Balita yang
ditimbang dan N adalah Balita yang naik berat badannya. Depertemen kesehatan
juga mendata BGM atau Balita yang BB nya dibawah garis merah pada KMS
namun indikator ini tidak dijadikan cakupan yang mempunyai target. Sedangkan
di Puskesmas 5 Ilir terdapat data tambahan selain SKDN dan BGM, juga terdapat
indikator B yaitu Anak yang baru pertama kali ditimbang bulan ini, O yaitu Balita
yang tidak ditimbang bulan sebelumnya, tetapi ditimbang bulan ini, dan T yaitu
Balita yang ditimbang 2 bulan berturut turut dan garis pada pertumbuhannya pada
KMS tidak naik (T) meskipun data-data tersebut tidak dihitung sebagai cakupan
penimbangan namun puskesmas 5 Ilir telah melengkapi data pemantauan balita di
wilayah kerjanya sehingga jika terdapat balita yang beresiko kekurangan gizi atau
BGM dapat cepat ditindaklanjuti,

1. Keberhasilan petugas posyandu


Rumus (N/D x 100%) = 12 / 25 x 100% = 48%
Semakin tinggi persentase akhir maka semakin baik program posyandu
berjalan. Pada posyandu mutiara kasih 48% dari yang ditimbang mengalami
kenaikan berat badan sehingga dapat disimpulkan bahwa program
penimbangan posyandu belum berhasil. Hasilnya minimal harus mencapai
80%, karena dibawah 80% maka keberhasilan program posyandu dapat
dikatakan belum tercapai. Hal ini akan berakibat balita tidak akan terpantau
oleh petugas kesehatan ataupun kader posyandu dan memungkinkan balita ini
tidak diketahui pola pertumbuhan berat badannya.

2. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan


37

Rumus (D/S x 100%) = 25 / 76 x 100% = 32%


Hasil minimal yang harus dicapai adalah 80%, apabila tidak
mencapai target maka tingkat partisipasi masyarakat untuk mencapai kegiatan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangatlah rendah.
Hal ini akan berakibat pada balita yang tidak terpantau oleh petugas
kesehatan atau kader posyandu akan memungkinkan balita ini tidak diketahui
pola pertumbuhan berat badannya.

3. Liputan program posyandu (K/S)


Rumus (K/S x 100%) = 76 /76 x 100% = 100%

Hasil yang didapat harus 100%. Posyandu Mutiara Kasih telah mencapai
target. Karena alasannya balita-balita yang telah mempunyai KMS telah
mempunyai alat instrument untuk memantau berat badannya. Pada posyandu
mutiara kasih cakupan sudah mencapai 100% sehingga liputan program
posyandu telah tercapai.

Anda mungkin juga menyukai