Anda di halaman 1dari 71

IDENTIFIKASI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK

ALGA COKLAT SARGASSUM sp. TERHADAP MENCIT

(Mus musculus) (Pilot Study)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Kedokteran Gigi

Andi Istiayulianingsih
J111 12 293

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

i
IDENTIFIKASI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK

ALGA COKLAT SARGASSUM sp. TERHADAP MENCIT

(Mus musculus) (Pilot Study)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

Andi Istiayulianingsih
J111 12 293

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Identifikasi efek antiinflamasi ekstrak alga coklat Sargassum sp.


terhadap mencit (Mus musculus) (Pilot Study)

Oleh : Andi Istiayulianingsih / J 111 12 293

Telah Diperiksa dan Disahkan

Pada Tanggal 3 September 2015

Oleh :

Pembimbing

Dr.drg. Asmawati, M.Kes


NIP. 19681028 199802 2 002

Mengetahui,

iii
Identifikasi Efek Antiinflamasi Ekstrak Alga Coklat Sargassum Sp. Terhadap Mencit
(Mus musculus) (Pilot Study)

ABSTRAK

Rumput laut merupakan salah satu kekayaan alam bawah laut yang memiliki banyak
khasiat. Kandungan yang dimilikinya berpotensi untuk digunakan sebagai obat-obatan dalam
bidang kedokteran gigi, salah satunya yaitu inflamasi. Inflamasi adalah respon yang mucul
ketika terjadi trauma, infeksi atau kerusakan jaringan. Senyawa bioaktif dalam rumput laut
berupa sulfatpolisakarida bisa dijadikan sebagai sumber daya untuk menyembuhkan penyakit
yang berhubungan dengan proses inflamasi. Sehingga rumput laut bisa digunakan sebagai
obat atau agen antiinflamasi yang berasal dari alam. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi efek antiinflamasi ekstrak alga coklat Sargassum sp. yang diujikan pada
mencit. Sampel yang digunakan yaitu 18 ekor mencit jantan dengan rentang berat badan 14-
35 g, usia 2-4 bulan dan telah diadaptasikan selama satu minggu sebelum digunakan sebagai
hewan percobaan. Mencit dibagi dalam tiga kelompok masing-masing terdapat 6 mencit.
Kelompok pertama sebagai kontrol negatif, diinjeksikan larutan NaCMC dengan dosis 10
mg/35 gBB; kelompok kedua sebagai kontrol positif, diinjeksikan sodium diklofenak dengan
dosis 0,35 mg/35 gBB; dan kelompok ketiga diinjeksikan bahan uji ekstrak metanol
Sargassum sp. dengan dosis 6,125 mg/35 gBB. Setelah 30 menit, diinjeksikan bahan
penginduksi radang yaitu pepton 1% sebanyak 0,05 ml dan dilanjutkan dengan pengukuran
volume radang pada telapak kaki mencit menggunakan plethysmometer pada waktu jam
pertama sampai jam keempat setelah induksi radang dilakukan. Analisis data menggunakan
uji repeated ANOVA. Hasil penelitian diperoleh nilai P (0,02) < 0,05 yang menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara volume radang jam pertama sampai jam
keempat setelah dilakukan penginduksi radang pada kelompok bahan uji ekstrak metanol
Sargassum sp.

Kata kunci : antiinflamasi, Sargassum sp., radang telapak kaki, mencit.

iv
Identification Anti-Inflammatory Effect Of Extract Brown Seaweed Sargassum sp.

To Mice (Mus musculus) (Pilot Study)

ABSTRACT

Seaweed is one of natural resource beneath the sea has many benefits. Its contain has
potential to used as medicine in dentistry, one of which is anti-inflammatory. Inflammation
is response that appears when trauma, infection and tissue injury occurs. Bioactive
compound in seaweed form sulphated polysaccharide can be resource for cure diseases
associated with inflammation. So, seaweed can be used as medicine or anti-inflammatory
agent derived from nature. The purpose of this study is to identify antiinflammatory effect of
extract brown seaweed Sargassum sp. to mice. Sample used are 18 of male mices weighing
14-35 g for age 2-4 months were obtained for one week before they use as animal
experiment. Mices were divided into 3 groups (n=6). G 1 : negative control and injected
NaCMC solution with dose 10 mg/35 gBB. G 2 : positive control and injected sodium
diclofenac with dose 0,1 mg/10 gBB. G 3 : methanol extract of Sargassum sp. with dose
6,175 mg/35 gBB. After 30 minutes, 0.05 ml of 1% pepton injected to hind paw mice. The
paw volume of mice at first hour until fourth hour after pepton injected was measured by
plethysmometer. Analisis data using test of repeated ANOVA. Result of experiment were
obtained P (0,02) < 0,05 showed there are significant differences between volume of
inflammation first hour until fourth hour after inducer of inflammation is done in methanolic
extract Sargassum sp. group.

Keyword : anti-inflammatory, Sargassum sp., paw edema, mice.

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa tercurahkan atas kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala,

karena rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan

judul “Identifikasi Efek Antiinflamasi Ekstrak Alga Coklat Sargassum sp. Terhadap

Mencit (Mus musculus) (Pilot Study)”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam mencapai gelar Sarjana

Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, dan bimbingan dari

berbagai pihak, mulai dari masa perkuliahan sampai pada masa penyusunan skripsi

ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis, Ir. A. Iskandar Muri, MH dan Hj. Tunastia

Burhanuddin, SE serta saudara penulis A.Meidin Anugerah atas doa,

dukungan, perhatian dan kasih sayang yang senantiasa tercurahkan kepada

penulis.

2. Dr. drg. Bahruddin Thalib, Sp.Pros selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Hasanuddin.

3. Dr. drg. Asmawati, M.Kes selaku pembimbing skripsi yang senantiasa

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan saran kepada penulis

selama penyusunan skripsi ini.

vi
4. drg. A. Tajrin, Sp.BM, M.Kes sebagai penasehat akademik yang telah

memberikan arahan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

jenjang perkuliahan dengan baik.

5. Seluruh staf dosen yang telah memberikan bimbingan dan ilmunya selama

perkuliahan serta seluruh staf karyawan Fakultas Kedokteran Gigi yang turut

berperan dalam kelancaran kegiatan penulis selama di bangku perkuliahan.

6. Kak Eda dan Pak Amir atas dukungan dan bantuannya selama penyusunan

skripsi.

7. Teman seperjuangan Dwi Fitrah Ariani Bahar yang selalu setia menemani

selama masa penyusunan skripsi. Terima kasih atas semangat dan motivasi

yang selalu menguatkan.

8. Teman-teman seperjuangan Skripsi Bagian Oral Biologi yang menjadi rekan

penelitian bersama mengenai Alga Coklat dan atas dukungan yang selalu

diberikan; Siti Nur Asriani Zakaria, Zulfitri Jahili, Nurwahida, Rizki

Amaliyah Roem, Suci Amalia Rachman, Siti Mutmainnah, Ikramullah

Mahmuddin, Andi Syamsul Alam, Aryan.

9. Teman-teman angkatan Mastikasi 2012 terima kasih atas dukungan dan

bantuannya selama ini.

10. Seluruh pihak yang turut membantu penulis selama ini yang tidak bisa

disebutkan satu-persatu namanya.

vii
Dalam penulisan skripsi ini penulis merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatakan kemampuan

yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis

harapkan demi penyempurnaan pembuatan skripsi ini. Semoga karya kecil ini dapat

bermanfaat. Aamiin.

Makassar, 2 September 2015

Andi Istiayulianingsih

viii
ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
SAMPUL DALAM .................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................................. iv
ABSTRACT ............................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... . xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ . xiii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 4
1.4 Hipotesis................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 5
2.1 Rumput laut .............................................................................................. 5
2.1.1 Taksonomi dan deskripsi Sargassum sp. ......................................... 7
2.1.2 Kandungan ...................................................................................... 9
2.1.3 Kandungan antiinflamasi ................................................................ 9
2.1.4 Manfaat dan kegunaan .................................................................... 12
2.2 Inflamasi ................................................................................................... 14
2.2.1 Deskripsi inflamasi .......................................................................... 14
2.2.2 Tanda-tanda inflamasi ..................................................................... 15
2.2.3 Mekanisme inflamasi ...................................................................... 16
2.3 Obat antiinflamasi ................................................................................... 18
2.3.1 Mekanisme obat antiinflamasi ......................................................... 18
2.3.2 Golongan obat antiinflamasi ............................................................ 19
2.3.3 Diklofenak ........................................................................................ 21

x
2.4 Ekstraksi .................................................................................................. 23
2.5 Pengujian efek antiinflamasi .................................................................... 24
2.5.1 Induksi edema pada telapak kaki .................................................... 24
2.5.2 Induksi edema pada telinga ............................................................. 25
2.5.3 Induksi inflamasi peritonial............................................................. 25
BAB III KERANGKA KONSEP .............................................................................. 26
BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................................... 27
4.1 Jenis penelitian ....................................................................................... 27
4.2 Rancangan penelitian ............................................................................... 27
4.3 Tempat dan waktu penelitian.................................................................... 27
4.3.1 Tempat penelitian ............................................................................. 27
4.3.2 Waktu penelitian ............................................................................... 27
4.4 Variabel penelitian .................................................................................... 27
4.4.1 Variabel menurut fungsinya ............................................................. 27
4.4.2 Variabel menurut skala pengukurannya ........................................... 28
4.5 Definisi operasional variabel ................................................................... 28
4.6 Alat dan bahan penelitian ......................................................................... 28
4.7 Sampel penelitian ..................................................................................... 29
4.8 Kriteria sampel ......................................................................................... 29
4.9 Prosedur penelitian ................................................................................... 29
4.10 Alat ukur dan pengukuran ...................................................................... 31
4.11 Analisis data ........................................................................................... 31
4.12 Data penelitian ....................................................................................... 31
4.13 Alur penelitian ........................................................................................ 32
BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................................. 33
BAB VI PEMBAHASAN ......................................................................................... 39
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 45
7.1 Kesimpulan............................................................................................... 45
7.2 Saran ......................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 46
LAMPIRAN .............................................................................................................. 48

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Rumput laut coklat.................................................................................. 5


Gambar 2.2. Rumput laut hijau.................................................................................... 5
Gambar 51. Diagram batang rerata volume telapak kaki mencit pada semua
kelompok perlakuan .............................................................................. 34
Gambar 5.2. Diagram garis rerata volume radang telapak kaki mencit pada
semua kelompok perlakuan ................................................................... 35

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Data volume telapak kaki mencit pada semua kelompok perlakuan.......... 33
Tabel 5.2.Rerata persentase radang telapak kaki mencit dan standar deviasi
pada kelompok kontrol negatif (NaCMC) .................................................. 36
Tabel 5.3.Data perbandingan volume radang telapak kaki mencit waktu jam
pertama, kedua, ketiga dan keempat pada kelompok kontrol
negatif (NaCMC) ....................................................................................... 36
Tabel 5.4.Rerata persentase radang telapak kaki mencit dan standar deviasi
pada kelompok kontrol positif (sodium diklofenak) .................................. 37
Tabel 5.5.Data perbandingan volume radang telapak kaki mencit waktu jam
pertama, kedua, ketiga dan keempat pada kelompok kontrol
positif (Sodium diklofenak) ....................................................................... 37
Tabel 5.6.Rerata persentase radang telapak kaki mencit dan standar deviasi
pada kelompok kontrol positif Sargassum sp. ............................................ 38
Tabel 5.7.Data perbandingan volume radang telapak kaki mencit waktu jam
pertama, kedua, ketiga dan keempat pada kelompok kontrol
positif Sargassum sp. ................................................................................. 38

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Alat dan bahan penelitian....................................................................... 49


Lampiran 2 Kegiatan penelitian ............................................................................... 51
Lampiran 3 Surat keterangan persetujuan etik.......................................................... 53
Lampiran 4 Surat penugasan dan izin penelitian ...................................................... 55
Lampiran 5 Surat penyelesaian penelitian................................................................. 60
Lampiran 6 Surat penugasan seminar skripsi dan daftar hadir.................................. 63
Lampiran 7 Data hasil penelitian .............................................................................. 67
Lampiran 8 Kartu kontrol bimbingan skripsi ........................................................... 68
Lampiran 9 Analisis data ........................................................................................... 70

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dan

tersebar di wilayah perairannya. Oleh karena itu, negara ini memiliki begitu banyak

keanekaragaman baik habitat, flora dan fauna. Keanekaragaman flora yang dimiliki

ini pula yang menyebabkan keanekaragaman tanaman yang memiliki banyak khasiat

termasuk dalam hal pengobatan. Dalam hal wilayah perairan, Indonesia telah dikenal

sebagai wilayah dengan daerah perairan laut yang luas, sehingga tidak sedikit dari

masyarakat yang sering memanfaatkan daerah perairan laut tersebut sebagai habitat

untuk membudidayakan flora di dalamnya untuk dimanfaatkan dan diolah menjadi

obat.

Di antara semua flora di dalam laut, rumput laut adalah salah satu flora yang

cukup baik dan menjanjikan untuk diproduksi menjadi obat karena relatif mudah

diperoleh, bisa diandalkan, dan yang paling penting, suplainya dapat diperbaharui

melalui cara budidaya. Rumput laut atau dengan nama lain alga adalah flora yang

kaya akan senyawa bioaktif dengan potensi yang baik untuk digunakan dalam bidang

obat-obatan atau farmasi.1

Beberapa laporan yang menyatakan bahwa kegunaan dari rumput laut telah

ditemukan sejak 2500 tahun yang lalu dalam literatur-literatur Cina. Banyak sejarah

yang membahas tentang pemanfaatan rumput laut untuk berbagai tujuan. Kegunaan

1
rumput laut sebagai bahan pengobatan juga telah ditemukan dan dikembangkan yaitu

upaya mengisolasi senyawa bioaktif dari sumber laut karena memiliki manfaat yang

cukup besar terhadap kesehatan.2

Rumput laut telah digunakan sebagai bahan makanan dalam waktu yang lama,

makanan langsung untuk manusia maupun hewan, obat-obatan, pupuk organik,

bahan industri (agar, alginat, karaginan), bahan bakar alami dan masih banyak lagi.

Seiring berkembangnya waktu, penemuan semakin meningkat tentang rumput laut

yang banyak digunakan untuk aktivitas biologi, termasuk antibakteri, sitotoksik,

aktivitas antikoagulan, kemampuan aglutinasi sel darah merah dan menstimulasi

migrasi sel, antikanker, efek pada respon imun, antiinflamasi, antioksidan, serta

antivirus.3,4

Rumput laut adalah salah satu bahan yang berpotensi untuk diekstraksi menjadi

agen antiinflamasi. Aktivitas antiinflamasi ω-3 polyunsaturated fatty acids (ω-3

PUFAs) telah diteliti secara in vivo dan in vitro. Beberapa alga yang dapat dijadikan

makanan telah dilaporkan memiliki kandungan ω-3 PUFAs yang tinggi. Ekstrak dari

rumput laut coklat (alga coklat) jenis Sargassum fulvellum dan Sargassum thunbergii

telah diuji sebagai antipireutik, analgesik dan antiinflamasi pada mencit.3 Selain itu,

beberapa penelitian lain mengatakan bahwa alga coklat jenis Turbinaria ornata

sebagai bahan alami yang kaya akan karbohidrat dan sulfat polisakarida bisa

dijadikan mediator antiinflamasi pada beberapa penyakit.5

Dewasa ini, pencarian obat-obatan alami terhadap penyakit yang sifatnya

inflamasi, khususnya yang berasal dari organisme laut termasuk alga dengan khasiat

2
tertentu sedang menarik perhatian banyak ilmuwan dari daerah-daerah di seluruh

dunia.1

Sulawesi Selatan adalah daerah dengan garis pantai ± 2.500 km sehingga daerah

ini memliki prospek yang cukup baik untuk pengembangan budidaya rumput laut.

Berdasarkan fisiografi tanah yang datar, Kabupaten takalar khususnya Desa Punaga

merupakan daerah yang sangat tepat untuk budidaya rumput laut. Selain itu, sebagian

besar masyarakatnya juga telah melakukan kegiatan budidaya rumput laut. Hal inilah

yang menyebabkan produksi rumput laut Sulawesi Selatan terus mengalami

peningkatan.6

Adanya potensi senyawa bioaktif dari alga coklat yang dapat digunakan sebagai

agen antiinflamasi dalam bidang kesehatan khususnya kedokteran gigi yang sejalan

dengan produksi rumput laut daerah Sulawesi Selatan yang terus meningkat, maka

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya efek antiinflamasi dari alga

coklat Sargassum sp. yang diperoleh dari perairan laut Desa Punaga yang diujikan

pada mencit.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diperoleh rumusan masalah yaitu

apakah ekstrak alga coklat Sargassum sp. memiliki efek antiinflamasi terhadap

mencit ?

3
1.3. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek antiinflamasi ekstrak

alga coklat Sargassum sp. terhadap mencit.

1.4. Hipotesis penelitian

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat efek antiinflamasi ekstrak

alga coklat Sargassum sp. terhadap mencit.

4
BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Alga Coklat jenis 1)


Padina sp.
manfaat
2)
Turbinaria sp.
1)
Makanan
3)
Sargassum sp.
2)
Kosmetik

3)
Bahan industri

4) 1) 1) 1)
Aktivitas biologi Antiinflamasi Induksi Tikus
edema pada
telapak kaki
5)
Bahan bakar 2)
Analgesik 2)
alami Mencit
2)
Induksi
3)
edema pada
6)
Pupuk organik Antibakteri telinga

4) 3)
Antikoagulan Induksi
inflamasi
peritonial

Keterangan :
batas penelitian

5
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental murni (True Experimental).

4.2. Rancangan penelitian

Penelitian ini menggunakan metode pretest-posttest control group design.

4.3. Tempat dan waktu penelitian

4.3.1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat yaitu :

1) Laboratorium Fitokimia, Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin.

2) Laboratorium Biofarmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin.

4.3.2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2015.

4.4. Variabel penelitian

4.4.1. Variabel menurut fungsinya :

1) Variabel sebab/independen : Ekstrak alga coklat Sargassum sp.

2) Variabel akibat/dependen : Efek antiinflamasi.

6
4.4.2. Variabel menurut skala pengukurannya :

Kategorial (Ordinal)

4.5. Definisi operasional variabel

a. Ekstrak alga coklat Sargassium sp. adalah bahan uji yang digunakan sebagai uji

efektifitas antiinflamasi dengan dosis 175 mg/kg bb p.o.

b. Efek antiinflamasi adalah efek bekerjanya antiinflamasi yang terbuat dari ekstrak

alga coklat Sargassum sp. dalam menghambat volume radang pada telapak kaki

mencit. Efek bekerjanya anti inflamasi ini diukur dengan alat pengukur volume

radang yang disebut dengan plethysmometer.

4.6. Alat dan bahan penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain 1,3 :

1. Mencit adalah hewan yang dijadikan sebagai sampel percobaan. Mencit yang

digunakan adalah mencit dengan rentan berat badan 14 sampai 35g.

2. Pepton 1% adalah bahan yang akan diinjeksikan secara intraplanar ke dalam

telapak kaki mencit sebagai induktor radang yang akan menimbulkan radang

dalam waktu relatif singkat.

3. Ekstrak alga coklat Sargassum sp. dengan dosis 175 mg/kg bb p.o.

4. Larutan NaCMC dengan dosis 1ml/kg p.o sebagai bahan uji kontrol negatif.

5. Sodium diklofenak dengan dosis 10mg/kg sebagai bahan uji kontrol positif.

6. Needle 25-gauge, dengan ukuran panjang 5-8 inci adalah alat yang digunakan

untuk menginjeksikan lamda karagenan pada subplantar kaki belakang mencit.

7
7. Plethysmometer adalah alat mengukur volume radang pada kaki belakang

mencit.

4.7. Sampel penelitian

Sampel yang digunakan adalah mencit jantan sebanyak 18 ekor dan dibagi

masing-masing 6 ekor untuk 3 kelompok perlakuan.

4.8. Kriteria Sampel

a. Kriteria Inklusi

- Mencit jantan galur Balb/c

- Sehat

- Umur 2-4 bulan

- Berat badan 14-35 g

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah mencit yang tidak mau makan dan

tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya.

4.9. Prosedur penelitian

Adapun prosedur penelitian ini sebagai berikut :

1. Sediakan bahan uji. Bahan uji berupa alga coklat Sargassum sp. yang telah

diekstrak dan dilarutkan dengan metanol sehingga menjadi sediaan sesuai dosis

yang akan diberikan pada sampel uji. Sargassum sp. dengan dosis 175 mg/kg p.o.

8
2. Sediakan sampel uji. Sampel uji yang digunakan adalah mencit dengan rentan

berat badan 14 sampai 35g yang dikelompokkan ke dalam 3 kelompok, dengan

jumlah 6 mencit pada masing-masing kelompok.

3. Setelah dikelompokkan, mencit diberi perlakuan sesuai kelompoknya masing-

masing.

Kelompok 1 : Kelompok ini sebagai kontrol negatif. Mencit diberikan larutan

NaCMC dengan dosis 1 ml/kg p.o

Kelompok 2 : Kelompok ini sebagai kontrol positif. Mencit diberikan larutan

sodium diklofenak 10 mg/kg.

Kelompok 3 : Mencit diberikan esktrak metanol Sargassum sp. dengan dosis

175 mg/kg p.o

4. Setelah 30 menit, pada masing-masing kelompok mencit, diinjeksikan pepton

1% atau 0,05 ml pada bagian subplantar di telapak kaki kiri mencit.

5. Ukur volume radang telapak kaki kiri mencit pada masing-masing kelompok

dengan mencelupkannya ke dalam plethysmometer untuk setiap rentang waktu

60 menit selama empat jam setelah penginjeksian suspensi pepton 1%.

6. Volume telapak kaki kontrol dan kelompok uji dibandingkan secara statistik dan

dihitung persentasi radang rata-rata dengan rumus sebagai berikut :

% radang =

9
4.10. Alat ukur dan pengukuran

Alat ukut yang digunakan dalam penelitian adalah plethysmometer dan

dilakukan di Laboratorium Biofarmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin.

4.11. Analisis data

Pada penelitian ini, analisis data dilakukan dengan uji repeated ANOVA.

4.12. Data penelitian


Data diolah dengan menggunakan program komputer SPSS versi 20.

10
4.13. Alur penelitian

EKSTRAKSI
Sargassum sp. diekstraksi dengan metode maserasi

SAMPEL
18 ekor mencit dengan rentan berat badan yaitu 14 sampai 35 gram

PEMBAGIAN SAMPEL

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 :


(kontrol (kontrol 6 mencit diberi
negatif) : positif) : ekstrak
6 mencit diberi 6 mencit diberi metanol
larutan larutan sodium Sargassum sp.
NaCMC 1 diklofenak 10 175 mg/kg p.o
ml/kg p.o mg/kg

Setelah 30 menit, injeksi pepton 1% pada bagian subplantar


telapak kaki mencit di semua kelompok

Perubahan volume radang telapak kaki diamati dan


diukur dengan plethysmometer

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

HASIL PENELITIAN
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 18 sampel yang berupa mencit

jantan 18 ekor, di Laboratorium Biofarmasi, Fakultas Farmasi, Universitas

Hasanuddin, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara volume radang jam pertama sampai

jam keempat setelah dilakukan penginduksi radang pada kelompok bahan uji

Sargassum sp. dengan nilai P (0,02) < 0,05.

2. Terdapat efek antiinflamasi pada bahan uji Sargassum sp. dengan dosis 6,125

mg/35 gBB yang diujikan dengan metode induksi edema pada telapak kaki mencit

jantan.

7.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada ekstrak alga coklat Sargassum sp.

sebagai antiinflamasi dengan menggunakan dosis yang berbeda-beda untuk

mengetahui perbandingan efektivitas antiinflamasinya.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada ekstrak alga coklat Sargassum sp.

sebagai antiinflamasi dengan pelarut yang berbeda untuk mengetahui perbedaan

pelarut dalam menghambat inflamasi.

3. Untuk menguji suatu efek antiinflamasi dari tanaman, perlu dilakukan prosedur

penentuan jenis (spesies) dari tanaman tersebut sebelum dilakukan prosedur

pengujian antiinflamasi sehingga hasil penelitian lebih detail.


DAFTAR PUSTAKA

1. Radhika D, Priya R, Veerabahu C. Anti-inflamatory activities of some seaweed


collected from the Gulf of Mannar Coast, Tuticorin, South India. International
Journal of Pharma and Bio Sciences; 2013 Jan; 4(1): (P)39-44.

2. Yuvaraj N, Arul V. In vitro anti-tumor, anti-inflammatory, antioxidant and


antibacterial activities of marine brown alga sargassum wightii collected from
Gulf of Mannar. Global Journal of Pharmacology 8(4): 566-577, 2014.

3. Hong DD, Hien HM, Anh HT. Studies on the analgesic and anti-inflammatory
activities of sargassum swatzii (turner) c.agardh (phaeophyta) and ulva reticulata
forsskal (chlorophyta) in experiment animal models. African Journal
Biotechnology Vol. 10(12), pp. 2308-2314, 21 March, 2011.

4. Boonchum W, Peerapornpisal Y, Kanjanapothi D, Pekkoh J, Amornlerdpison D,


Pumas C, et al. Antimicrobial and anti-inflammatory properties of various
seaweeds from the Gulf of Thailand. International Journal of Agriculture and
Biology, 13: 100-104, 2011.

5. Ananthi S,Gayathri V, Chandronitha, Lakshmisundaram R, Vasanthi HR. Free


radical scavenging and anti-inflamatory potential of marine brown alga
turbinaria ornata (turner) j.agardh. Indian Journal of Geo-Marine Sciences
Vol.40(5), October, pp. 664-670.

6. Selistiawati, Idris A. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi rumput laut


kappaphycus alvarezii (kasus di desa punaga binaan balai budidaya air payau
takalar). Jurnal Vokasi 2011, Vol. 7 No.2 hal : 187-91.

7. Hidayat A. Budidaya rumput laut. Surabaya : Usaha Nasional. 1994; pp : 18-


22,5,9.

8. Setyobudiandi I, Soekendarsi E, Juariah U, Bahtiar, Hari H. Seri biota laut


rumput laut Indonesia jenis dan upaya pemanfaatan. Kendari : Unhalu Press.
2009; pp : 1, 31.

9. Slamet H, Sururi A, Raiba R, Ramlan L. Biologi rumput laut. Ambon :


Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Balai Budidaya Laut Ambon. 2008; pp : 11-2.

10. Kordi G. Kiat sukses budi daya rumput laut di laut dan tambak. Yogyakarta : Lily
Publisher. 2011; pp : 9-11,14-7.
11. Jaswir I, Monsur HA. Anti-inflammatory compounds of macro algae origin : a
review. Journal of Medicinal Plants Research Vol. 5(33), pp. 7146-7154, 31
December, 2011.

12. Suparmi, Sahri A. Mengenal potensi rumput laut kajian pemanfaatan sumber
daya rumput laut dari aspek industri dan kesehatan. Jurnal Sultan Agung
Vol.XLIV No. 118 Juni-Agustus 2009. Hal : 98-109.

13. Rahardjo R. Kumpulan kuliah farmakologi. Jakarta : EGC. 2009; p : 500.

14. Hayes ER, Kee JL. Alih bahasa : Anugerah P. Farmakologi pendekatan proses
keperawatan. Jakarta : EGC. 1996; p : 310.

15. Sherwood L. Alih bahasa : Pendit B. Fisiologi manusia dari sel ke sistem.
Jakarta : EGC. 2011; pp : 450-1.

16. Tanu I. Farmakologi dan terapi. Jakarta : Badan Penerbit FK UI. 2012; pp: 231-2,
40.

17. Suniarti DF, Soekanto SA, Arif Azalia. Farmakologi kedokteran gigi. Jakarta :
Badan Penerbit FK UI. 2012; pp : 30-1.

18. Handa SS. Khanuja SPS, Longo G, Rakesh DD. Extraction technologies for
medical and aromatic plants. Trieste : ICS UNIDO; 2008. P. 21-2.

19. Handayani D, Deapati M, Marlina. Skrining Aktivitas Antibakteri Beberapa


Biota Laut dari Perairan Pantai Painan, Sumatera Barat. Jurnal Sains dan
Teknologi Farmasi 14 (2) : 89-9. 2009. Universitas Andalas, Jurusan Farmasi.

20. Simpi CC, Nagathan CV, Karaigi SR, Kalvane NV. Evaluation of marine brown
algae sargassum ilicifolium extract for analgesic and anti-inflammatory activity.
India : Pharmacognosy Researsh. 2013 Jul-Sep; 5(3): 146-9.

21. Green PG, Dahlqvist SR, Isenberg WM, Strausbaugh HJ. Sex steroid regulation
of the inflammatory response : sympathoadrenal dependence in the female rat.
The Journal of Neuroscience, May 15, 1999, 19(10):4082-9.

22. Hidayati NA, Listyawati S, Setyawan AD. Kandungan kimia dan uji
antiinflamasi ekstrak etanol lantana camara l. pada tikus putih (rattus
norvegicus l.) jantan. Surakarta : Bioteknologi 5(1) : 10-7, Mei 2008.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambar alat dan bahan penelitian

Gambar 1. Sampel uji Sargassum sp. Gambar 2. Timbangan

Gambar 3. Rotary evaporator Gambar 4. Mangkok


Gambar 5. Mencit Gambar 6. Timbangan analitik

Gambar 7. Eksikator Gambar 7. Konekta infus dan


spoit insulin
Lampiran 2. Kegiatan penelitian

Gambar 9. Pencucian sampel Gambar 10. Pengeringan sampel

Gambar 11. Penyaringan ekstrak Gambar 12. Penyimpanan ekstrak


di eksikator
Gambar 13. Pembuatan bahan uji Gambar 14. Bahan uji
menjadi sediaan injeksi oral dimasukkan dengan cara ijeksi oral

Gambar 17. Induksi edema pada Gambar 18. Pengukuran radang


telapak kaki mencit
GET
FILE='C:\Users\Blvcklist09\Documents\Anti Inflamasi Padina.sav'.
DATASET NAME DataSet3 WINDOW=FRONT.
DATASET CLOSE DataSet1.
DATASET CLOSE DataSet2.
GLM V1 V2 V3 V4
/WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial
/MEASURE=Inflamasi
/METHOD=SSTYPE(3)
/EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE ADJ(LSD)
/PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ
/CRITERIA=ALPHA(.05)
/WSDESIGN=Waktu.

General Linear Model

Notes

Output Created 04-MAY-2015 19:38:59


Comments
Input Data C:\Users\Blvcklist09\Documents\Anti
Inflamasi Padina.sav
Active Dataset DataSet3
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 18
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data for all variables in the model.
Syntax GLM V1 V2 V3 V4
/WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial
/MEASURE=Inflamasi
/METHOD=SSTYPE(3)
/EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE
ADJ(LSD)
/PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ
/CRITERIA=ALPHA(.05)
/WSDESIGN=Waktu.
Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.23

Within-Subjects Factors
Measure: Inflamasi

Dependent
Waktu Variable

1 V1
2 V2
3 V3
4 V4

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

V1 -.7189 58.66025 18
V2 -18.9022 42.24673 18
V3 -18.5633 44.52260 18
V4 -25.2544 28.13461 18

a
Multivariate Tests

Partial Eta
Effect Value F Hypothesis df Error df Sig. Squared
b
Waktu Pillai's Trace .333 2.499 3.000 15.000 .099 .333
b
Wilks' Lambda .667 2.499 3.000 15.000 .099 .333
b
Hotelling's Trace .500 2.499 3.000 15.000 .099 .333

Roy's Largest b
.500 2.499 3.000 15.000 .099 .333
Root

a. Design: Intercept
Within Subjects Design: Waktu
b. Exact statistic
a
Mauchly's Test of Sphericity
Measure: Inflamasi
b
Epsilon

Within Subjects Approx. Chi- Greenhouse- Lower-


Effect Mauchly's W Square df Sig. Geisser Huynh-Feldt bound

Waktu .707 5.448 5 .365 .851 1.000 .333

Tests the null hypothesis that the error covariance matrix of the orthonormalized transformed dependent variables is
proportional to an identity matrix.
a. Design: Intercept
Within Subjects Design: Waktu
b. May be used to adjust the degrees of freedom for the averaged tests of significance. Corrected tests are displayed
in the Tests of Within-Subjects Effects table.

Tests of Within-Subjects Effects


Measure: Inflamasi

Type III Sum of Partial Eta


Source Squares df Mean Square F Sig. Squared

Waktu Sphericity
6013.295 3 2004.432 2.825 .048 .142
Assumed

Greenhouse-
6013.295 2.554 2354.162 2.825 .058 .142
Geisser

Huynh-Feldt 6013.295 3.000 2004.432 2.825 .048 .142

Lower-bound 6013.295 1.000 6013.295 2.825 .111 .142


Error(Waktu) Sphericity
36185.297 51 709.516
Assumed

Greenhouse-
36185.297 43.424 833.311
Geisser

Huynh-Feldt 36185.297 51.000 709.516

Lower-bound 36185.297 17.000 2128.547

Tests of Within-Subjects Contrasts


Measure: Inflamasi

Type III Sum of Partial Eta


Source Waktu Squares df Mean Square F Sig. Squared

Waktu Linear 4831.351 1 4831.351 5.431 .032 .242

Quadratic 594.320 1 594.320 .958 .341 .053

Cubic 587.624 1 587.624 .950 .343 .053


Error(Waktu) Linear 15123.135 17 889.596
Quadratic 10550.014 17 620.589

Cubic 10512.148 17 618.362

Tests of Between-Subjects Effects


Measure: Inflamasi
Transformed Variable: Average

Type III Sum of Partial Eta


Source Squares df Mean Square F Sig. Squared

Intercept 18110.217 1 18110.217 3.085 .097 .154


Error 99808.414 17 5871.083

Estimated Marginal Means

Waktu

Estimates
Measure: Inflamasi

95% Confidence Interval

Waktu Mean Std. Error Lower Bound Upper Bound

1 -.719 13.826 -29.890 28.452


2 -18.902 9.958 -39.911 2.107
3 -18.563 10.494 -40.704 3.577
4 -25.254 6.631 -39.245 -11.263

Pairwise Comparisons
Measure: Inflamasi

95% Confidence Interval for


b
Mean Difference Difference
b
(I) Waktu (J) Waktu (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

1 2 18.183 9.305 .067 -1.449 37.815


*
3 17.844 6.550 .014 4.024 31.665
*
4 24.536 10.315 .029 2.772 46.299
2 1 -18.183 9.305 .067 -37.815 1.449
3 -.339 7.819 .966 -16.836 16.159
4 6.352 10.235 .543 -15.242 27.947
*
3 1 -17.844 6.550 .014 -31.665 -4.024
2 .339 7.819 .966 -16.159 16.836
4 6.691 8.438 .439 -11.112 24.494
*
4 1 -24.536 10.315 .029 -46.299 -2.772

2 -6.352 10.235 .543 -27.947 15.242


3 -6.691 8.438 .439 -24.494 11.112

Based on estimated marginal means


*. The mean difference is significant at the .05 level.
b. Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).

Multivariate Tests

Partial Eta
Value F Hypothesis df Error df Sig. Squared
a
Pillai's trace .333 2.499 3.000 15.000 .099 .333
a
Wilks' lambda .667 2.499 3.000 15.000 .099 .333
a
Hotelling's trace .500 2.499 3.000 15.000 .099 .333
a
Roy's largest root .500 2.499 3.000 15.000 .099 .333

Each F tests the multivariate effect of Waktu. These tests are based on the linearly independent pairwise comparisons
among the estimated marginal means.
a. Exact statistic

USE ALL.
COMPUTE filter_$=(Kelompok = 1).
VARIABLE LABELS filter_$ 'Kelompok = 1 (FILTER)'.
VALUE LABELS filter_$ 0 'Not Selected' 1 'Selected'.
FORMATS filter_$ (f1.0).
FILTER BY filter_$.
EXECUTE.
GLM V1 V2 V3 V4
/WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial
/MEASURE=Inflamasi
/METHOD=SSTYPE(3)
/EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE ADJ(LSD)
/PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ
/CRITERIA=ALPHA(.05)
/WSDESIGN=Waktu.

General Linear Model

Notes

Output Created 04-MAY-2015 19:39:21


Comments
Input Data C:\Users\Blvcklist09\Documents\Anti
Inflamasi Padina.sav
Active Dataset DataSet3
Filter Kelompok = 1 (FILTER)
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 6
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data for all variables in the model.
Syntax GLM V1 V2 V3 V4
/WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial
/MEASURE=Inflamasi
/METHOD=SSTYPE(3)
/EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE
ADJ(LSD)
/PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ
/CRITERIA=ALPHA(.05)
/WSDESIGN=Waktu.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.15

Within-Subjects Factors
Measure: Inflamasi

Dependent
Waktu Variable

1 V1
2 V2
3 V3
4 V4

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

V1 -23.4183 12.71214 6
V2 -26.0817 10.12600 6
V3 -27.6783 11.01803 6
V4 -42.6383 17.43053 6

a
Multivariate Tests

Partial Eta
Effect Value F Hypothesis df Error df Sig. Squared
b
Waktu Pillai's Trace .405 .682 3.000 3.000 .620 .405
b
Wilks' Lambda .595 .682 3.000 3.000 .620 .405
b
Hotelling's Trace .682 .682 3.000 3.000 .620 .405
b
Roy's Largest Root .682 .682 3.000 3.000 .620 .405

a. Design: Intercept
Within Subjects Design: Waktu
b. Exact statistic

a
Mauchly's Test of Sphericity
Measure: Inflamasi
b
Epsilon

Within Subjects Approx. Chi- Greenhouse-


Effect Mauchly's W Square df Sig. Geisser Huynh-Feldt Lower-bound

Waktu .217 5.687 5 .352 .511 .691 .333

Tests the null hypothesis that the error covariance matrix of the orthonormalized transformed dependent variables is
proportional to an identity matrix.
a. Design: Intercept
Within Subjects Design: Waktu
b. May be used to adjust the degrees of freedom for the averaged tests of significance. Corrected tests are displayed in the
Tests of Within-Subjects Effects table.

Tests of Within-Subjects Effects


Measure: Inflamasi

Type III Sum of Partial Eta


Source Squares df Mean Square F Sig. Squared

Waktu Sphericity Assumed 1342.685 3 447.562 2.703 .083 .351

Greenhouse-Geisser 1342.685 1.532 876.550 2.703 .135 .351

Huynh-Feldt 1342.685 2.073 647.604 2.703 .112 .351

Lower-bound 1342.685 1.000 1342.685 2.703 .161 .351


Error(Waktu) Sphericity Assumed 2484.061 15 165.604

Greenhouse-Geisser 2484.061 7.659 324.336

Huynh-Feldt 2484.061 10.367 239.622

Lower-bound 2484.061 5.000 496.812

Tests of Within-Subjects Contrasts


Measure: Inflamasi

Type III Sum of Partial Eta


Source Waktu Squares df Mean Square F Sig. Squared

Waktu Linear 1053.406 1 1053.406 3.277 .130 .396

Quadratic 226.812 1 226.812 1.997 .217 .285

Cubic 62.467 1 62.467 1.012 .361 .168


Error(Waktu) Linear 1607.420 5 321.484

Quadratic 567.878 5 113.576

Cubic 308.763 5 61.753


Tests of Between-Subjects Effects
Measure: Inflamasi
Transformed Variable: Average

Type III Sum of Partial Eta


Source Squares df Mean Square F Sig. Squared

Intercept 21534.050 1 21534.050 111.840 .000 .957


Error 962.713 5 192.543

Estimated Marginal Means

Waktu

Estimates
Measure: Inflamasi
95% Confidence Interval

Waktu Mean Std. Error Lower Bound Upper Bound

1 -23.418 5.190 -36.759 -10.078


2 -26.082 4.134 -36.708 -15.455
3 -27.678 4.498 -39.241 -16.116
4 -42.638 7.116 -60.931 -24.346

Pairwise Comparisons
Measure: Inflamasi

95% Confidence Interval for


a
Mean Difference Difference
a
(I) Waktu (J) Waktu (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

1 2 2.663 4.706 .596 -9.433 14.760


3 4.260 4.527 .390 -7.376 15.896

4 19.220 10.570 .129 -7.951 46.391


2 1 -2.663 4.706 .596 -14.760 9.433
3 1.597 4.003 .706 -8.693 11.886
4 16.557 9.465 .141 -7.774 40.887
3 1 -4.260 4.527 .390 -15.896 7.376
2 -1.597 4.003 .706 -11.886 8.693
4 14.960 8.440 .137 -6.737 36.657
4 1 -19.220 10.570 .129 -46.391 7.951

2 -16.557 9.465 .141 -40.887 7.774

3 -14.960 8.440 .137 -36.657 6.737

Based on estimated marginal means


a. Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).

Multivariate Tests

Partial Eta
Value F Hypothesis df Error df Sig. Squared
a
Pillai's trace .405 .682 3.000 3.000 .620 .405
a
Wilks' lambda .595 .682 3.000 3.000 .620 .405
a
Hotelling's trace .682 .682 3.000 3.000 .620 .405
a
Roy's largest root .682 .682 3.000 3.000 .620 .405

Each F tests the multivariate effect of Waktu. These tests are based on the linearly independent pairwise comparisons
among the estimated marginal means.
a. Exact statistic

USE ALL.
COMPUTE filter_$=(Kelompok = 2).
VARIABLE LABELS filter_$ 'Kelompok = 2 (FILTER)'.
VALUE LABELS filter_$ 0 'Not Selected' 1 'Selected'.
FORMATS filter_$ (f1.0).
FILTER BY filter_$.
EXECUTE.
GLM V1 V2 V3 V4
/WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial
/MEASURE=Inflamasi
/METHOD=SSTYPE(3)
/EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE ADJ(LSD)
/PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ
/CRITERIA=ALPHA(.05)
/WSDESIGN=Waktu.

General Linear Model

Notes

Output Created 04-MAY-2015 19:39:30


Comments
Input Data C:\Users\Blvcklist09\Documents\Anti
Inflamasi Padina.sav
Active Dataset DataSet3
Filter Kelompok = 2 (FILTER)
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 6
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data for all variables in the model.
Syntax GLM V1 V2 V3 V4
/WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial
/MEASURE=Inflamasi
/METHOD=SSTYPE(3)
/EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE
ADJ(LSD)
/PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ
/CRITERIA=ALPHA(.05)
/WSDESIGN=Waktu.
Resources Processor Time 00:00:00.08
Elapsed Time 00:00:00.11

Within-Subjects Factors
Measure: Inflamasi

Dependent
Waktu Variable

1 V1
2 V2
3 V3
4 V4

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

V1 36.3883 92.13080 6
V2 7.6133 66.73914 6
V3 8.6350 70.00750 6
V4 -2.3517 34.79192 6

a
Multivariate Tests

Partial Eta
Effect Value F Hypothesis df Error df Sig. Squared
b
Waktu Pillai's Trace .353 .545 3.000 3.000 .685 .353
b
Wilks' Lambda .647 .545 3.000 3.000 .685 .353
b
Hotelling's Trace .545 .545 3.000 3.000 .685 .353
b
Roy's Largest Root .545 .545 3.000 3.000 .685 .353

a. Design: Intercept
Within Subjects Design: Waktu
b. Exact statistic

a
Mauchly's Test of Sphericity
Measure: Inflamasi
b
Epsilon

Approx. Chi- Greenhouse


Within Subjects Effect Mauchly's W Square df Sig. -Geisser Huynh-Feldt Lower-bound

Waktu .647 1.621 5 .902 .835 1.000 .333

Tests the null hypothesis that the error covariance matrix of the orthonormalized transformed dependent variables is
proportional to an identity matrix.
a. Design: Intercept
Within Subjects Design: Waktu
b. May be used to adjust the degrees of freedom for the averaged tests of significance. Corrected tests are displayed in the
Tests of Within-Subjects Effects table.

Tests of Within-Subjects Effects


Measure: Inflamasi
Type III Sum of Partial Eta
Source Squares df Mean Square F Sig. Squared

Waktu Sphericity Assumed 4980.131 3 1660.044 .841 .492 .144

Greenhouse-Geisser 4980.131 2.505 1987.947 .841 .478 .144

Huynh-Feldt 4980.131 3.000 1660.044 .841 .492 .144

Lower-bound 4980.131 1.000 4980.131 .841 .401 .144


Error(Waktu) Sphericity Assumed 29597.213 15 1973.148

Greenhouse-Geisser 29597.213 12.526 2362.898

Huynh-Feldt 29597.213 15.000 1973.148

Lower-bound 29597.213 5.000 5919.443

Tests of Within-Subjects Contrasts


Measure: Inflamasi

Type III Sum of Partial Eta


Source Waktu Squares df Mean Square F Sig. Squared

Waktu Linear 3981.197 1 3981.197 1.669 .253 .250

Quadratic 474.637 1 474.637 .294 .611 .056

Cubic 524.297 1 524.297 .273 .624 .052


Error(Waktu) Linear 11926.646 5 2385.329

Quadratic 8064.318 5 1612.864

Cubic 9606.248 5 1921.250


Tests of Between-Subjects Effects
Measure: Inflamasi
Transformed Variable: Average

Type III Sum of Partial Eta


Source Squares df Mean Square F Sig. Squared

Intercept 3792.872 1 3792.872 .289 .614 .055


Error 65671.413 5 13134.283

Estimated Marginal Means

Waktu

Estimates
Measure: Inflamasi

95% Confidence Interval

Waktu Mean Std. Error Lower Bound Upper Bound

1 36.388 37.612 -60.297 133.074


2 7.613 27.246 -62.425 77.652
3 8.635 28.580 -64.833 82.103
4 -2.352 14.204 -38.864 34.160

Pairwise Comparisons
Measure: Inflamasi

95% Confidence Interval for


a
Mean Difference Difference
a
(I) Waktu (J) Waktu (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

1 2 28.775 27.675 .346 -42.366 99.916

3 27.753 17.690 .177 -17.719 73.226

4 38.740 29.180 .242 -36.269 113.749


2 1 -28.775 27.675 .346 -99.916 42.366
3 -1.022 24.167 .968 -63.146 61.103
4 9.965 29.885 .752 -66.857 86.787
3 1 -27.753 17.690 .177 -73.226 17.719
2 1.022 24.167 .968 -61.103 63.146
4 10.987 23.213 .656 -48.684 70.657
4 1 -38.740 29.180 .242 -113.749 36.269

2 -9.965 29.885 .752 -86.787 66.857

3 -10.987 23.213 .656 -70.657 48.684

Based on estimated marginal means


a. Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).

Multivariate Tests

Partial Eta
Value F Hypothesis df Error df Sig. Squared
a
Pillai's trace .353 .545 3.000 3.000 .685 .353
a
Wilks' lambda .647 .545 3.000 3.000 .685 .353
a
Hotelling's trace .545 .545 3.000 3.000 .685 .353
a
Roy's largest root .545 .545 3.000 3.000 .685 .353

Each F tests the multivariate effect of Waktu. These tests are based on the linearly independent pairwise comparisons
among the estimated marginal means.
a. Exact statistic

USE ALL.
COMPUTE filter_$=(Kelompok = 3).
VARIABLE LABELS filter_$ 'Kelompok = 3 (FILTER)'.
VALUE LABELS filter_$ 0 'Not Selected' 1 'Selected'.
FORMATS filter_$ (f1.0).
FILTER BY filter_$.
EXECUTE.
GLM V1 V2 V3 V4
/WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial
/MEASURE=Inflamasi
/METHOD=SSTYPE(3)
/EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE ADJ(LSD)
/PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ
/CRITERIA=ALPHA(.05)
/WSDESIGN=Waktu.

General Linear Model

Notes

Output Created 04-MAY-2015 19:39:40


Comments
Input Data C:\Users\Blvcklist09\Documents\Anti
Inflamasi Padina.sav
Active Dataset DataSet3
Filter Kelompok = 3 (FILTER)
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 6
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data for all variables in the model.
Syntax GLM V1 V2 V3 V4
/WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial
/MEASURE=Inflamasi
/METHOD=SSTYPE(3)
/EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE
ADJ(LSD)
/PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ
/CRITERIA=ALPHA(.05)
/WSDESIGN=Waktu.
Resources Processor Time 00:00:00.05

Elapsed Time 00:00:00.20


Within-Subjects Factors
Measure: Inflamasi

Dependent
Waktu Variable

1 V1
2 V2
3 V3
4 V4

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

V1 -15.1267 23.02283 6
V2 -38.2383 12.54665 6
V3 -36.6467 18.36946 6
V4 -30.7733 12.18014 6

a
Multivariate Tests

Partial Eta
Effect Value F Hypothesis df Error df Sig. Squared
b
Waktu Pillai's Trace .910 10.099 3.000 3.000 .045 .910
b
Wilks' Lambda .090 10.099 3.000 3.000 .045 .910
b
Hotelling's Trace 10.099 10.099 3.000 3.000 .045 .910
b
Roy's Largest Root 10.099 10.099 3.000 3.000 .045 .910

a. Design: Intercept
Within Subjects Design: Waktu
b. Exact statistic

a
Mauchly's Test of Sphericity
Measure: Inflamasi
b
Epsilon

Approx. Chi- Greenhouse-


Within Subjects Effect Mauchly's W Square df Sig. Geisser Huynh-Feldt Lower-bound

Waktu .214 5.735 5 .347 .680 1.000 .333

Tests the null hypothesis that the error covariance matrix of the orthonormalized transformed dependent variables is
proportional to an identity matrix.
a. Design: Intercept
Within Subjects Design: Waktu
b. May be used to adjust the degrees of freedom for the averaged tests of significance. Corrected tests are displayed in
the Tests of Within-Subjects Effects table.

Tests of Within-Subjects Effects


Measure: Inflamasi

Type III Sum of Partial Eta


Source Squares df Mean Square F Sig. Squared

Waktu Sphericity Assumed 2002.250 3 667.417 5.586 .009 .528

Greenhouse-Geisser 2002.250 2.040 981.729 5.586 .023 .528

Huynh-Feldt 2002.250 3.000 667.417 5.586 .009 .528

Lower-bound 2002.250 1.000 2002.250 5.586 .064 .528


Error(Waktu) Sphericity Assumed 1792.252 15 119.483

Greenhouse-Geisser 1792.252 10.198 175.753

Huynh-Feldt 1792.252 15.000 119.483

Lower-bound 1792.252 5.000 358.450

Tests of Within-Subjects Contrasts


Measure: Inflamasi

Type III Sum of Partial Eta


Source Waktu Squares df Mean Square F Sig. Squared

Waktu Linear 616.941 1 616.941 4.012 .102 .445

Quadratic 1260.195 1 1260.195 11.446 .020 .696

Cubic 125.113 1 125.113 1.323 .302 .209


Error(Waktu) Linear 768.875 5 153.775

Quadratic 550.494 5 110.099

Cubic 472.883 5 94.577

Tests of Between-Subjects Effects


Measure: Inflamasi
Transformed Variable: Average

Type III Sum of Partial Eta


Source Squares df Mean Square F Sig. Squared

Intercept 21883.524 1 21883.524 26.857 .004 .843


Error 4074.059 5 814.812

Estimated Marginal Means

Waktu

Estimates
Measure: Inflamasi

95% Confidence Interval

Waktu Mean Std. Error Lower Bound Upper Bound

1 -15.127 9.399 -39.288 9.034


2 -38.238 5.122 -51.405 -25.071
3 -36.647 7.499 -55.924 -17.369
4 -30.773 4.973 -43.556 -17.991

Pairwise Comparisons
Measure: Inflamasi
95% Confidence Interval for
b
Mean Difference Difference
b
(I) Waktu (J) Waktu (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
*
1 2 23.112 4.434 .003 11.713 34.510
*
3 21.520 6.709 .024 4.274 38.766

4 15.647 7.769 .100 -4.325 35.619


*
2 1 -23.112 4.434 .003 -34.510 -11.713
3 -1.592 4.735 .750 -13.763 10.580
4 -7.465 4.922 .190 -20.118 5.188
*
3 1 -21.520 6.709 .024 -38.766 -4.274
2 1.592 4.735 .750 -10.580 13.763
4 -5.873 8.203 .506 -26.959 15.212
4 1 -15.647 7.769 .100 -35.619 4.325

2 7.465 4.922 .190 -5.188 20.118

3 5.873 8.203 .506 -15.212 26.959

Based on estimated marginal means


*. The mean difference is significant at the .05 level.
b. Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).

Multivariate Tests

Partial Eta
Value F Hypothesis df Error df Sig. Squared
a
Pillai's trace .910 10.099 3.000 3.000 .045 .910
a
Wilks' lambda .090 10.099 3.000 3.000 .045 .910
a
Hotelling's trace 10.099 10.099 3.000 3.000 .045 .910
a
Roy's largest root 10.099 10.099 3.000 3.000 .045 .910

Each F tests the multivariate effect of Waktu. These tests are based on the linearly independent pairwise comparisons
among the estimated marginal means.
a. Exact statistic

SAVE OUTFILE='C:\Users\Blvcklist09\Documents\Anti Inflamasi Sargassum.sav'


/COMPRESSED.

Anda mungkin juga menyukai