SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menempuh Ujian Sarjana pada
31115026
TASIKMALAYA
2019
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
yang dibuat untuk melengkapi sebagai persyaratan menjadi Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi
dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapat
Berjudul
Oleh
31115026
Disetujui Oleh,
Pembimbing I Pembimbing II
Depresi merupakan gangguan mental yang umum terjadi didunia. Depresi dapat
diatasi dengan memanfaatkan tanaman salah satunya daun kembang sepatu. Daun
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) diduga memiliki aktivitas antidepresan
karena memiliki kandungan senyawa kuersetin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas dan dosis optimal antidepresan daun kembang sepatu. Daun
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) dimaserasi dengan pelarut etanol 70%.
Hasil ekstraksi diujikan pada mencit dengan kelompok perlakuan: kontrol negatif
(PGA 1%), kontrol positif (fluoksetin 2,6 mg/kg BB mencit), dosis uji I (100
mg/kg BB mencit), dosis uji II (250 mg/kg BB mencit), dan dosis uji III (500
mg/kg BB mencit), menggunakan metode TST,OFT dan FST. Hasil penelitian
menunjukan ekstrak etanol daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L)
memiliki aktivitas antidepresan. Dosis yang optimal sebagai antidepresan adalah
dosis uji 2 pada metode TST,FST dan OFT pada durasi Central square dan
Grooming. sedangkan dosis uji 3 pada metode OFT pada durasi Rearing.
Depresi merupakan gangguan mental yang umum terjadi didunia. Depresi dapat
diatasi dengan memanfaatkan tanaman salah satunya daun kembang sepatu. Daun
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) diduga memiliki aktivitas antidepresan
karena memiliki kandungan senyawa kuersetin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas dan dosis optimal antidepresan daun kembang sepatu. Daun
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) dimaserasi dengan pelarut etanol 70%.
Hasil ekstraksi diujikan pada mencit dengan kelompok perlakuan: kontrol negatif
(PGA 1%), kontrol positif (fluoksetin 2,6 mg/kg BB mencit), dosis uji I (100
mg/kg BB mencit), dosis uji II (250 mg/kg BB mencit), dan dosis uji III (500
mg/kg BB mencit), menggunakan metode TST,OFT dan FST. Hasil penelitian
menunjukan ekstrak etanol daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L)
memiliki aktivitas antidepresan. Dosis yang optimal sebagai antidepresan adalah
dosis uji 2 pada metode TST,FST dan OFT pada durasi Central square dan
Grooming. sedangkan dosis uji 3 pada metode OFT pada durasi Rearing.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana S-1 Farmasi di
tetapi hal tersebut dapat terselesaikan oleh adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak yang turut andil dalam menyelesaikan Skripsi ini. Oleh karena itu,
Husada Tasikmalaya.
2. Drs. Hj. Enok Nurliawati, S.Kep, M.Kep., selaku Ketua STIKes Bakti Tunas
Husada Tasikmalaya.
3. Nur Rahayuningsih, M.Si., Apt selaku Ketua Prodi S-1 Farmasi STIKes Bakti
4. Maritsa Nurfatwa, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing utama yang telah
5. Nur Laili Dwi Hidayati, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
6. Bapak/Ibu staff dosen beserta karyawan Program Studi S-1 Farmasi STIKes
8. Kedua orang tua tercinta, Bapak Ade Wahid dan Ibu Mumun. Serta kakak
Ahmad Arifin yang telah memberikan dukungan moril, materil serta do’anya
12. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah
Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa
yang akan datang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
ABSTRAC
KATA PENGANTAR................................................................................i
2.2 Depresi........................................................................................... 9
2.2.1 Definisi................................................................................ 9
2.2.2 Etiologi.............................................................................. 10
2.2.3 Patofisiologi....................................................................... 11
2.2.5 Terapi................................................................................. 14
2.3 Antidepresan................................................................................ 16
2.5 Fluoksetin..................................................................................... 17
2.7 Mencit.......................................................................................... 18
2.8 Kerangka Berfikir........................................................................ 19
2.9 Hipotesis...................................................................................... 20
3.6.1 alkaloid...............................................................................24
3.6.3 saponin................................................................................25
3.6.6 Kuinon...............................................................................26
3.7.1 Fluoxetin............................................................................26
3.7.2 PGA...................................................................................27
3.7.3 Ekstrak daun Kembang Sepatu..........................................27
3.8.1 Fluoxetin............................................................................27
3.8.2 PGA...................................................................................28
3.10.1......................................................................Tail
4.5 Hasil Pengujian Antidepresan Ekstrak Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis L.).............................................................................................41
5.2. Saran......................................................................................................56
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Tabel Waktu Penelitian.............................................................................7
3.1 Tabel Dosis Ekstrak Etanol Daun Kembang Sepatu.................................27
4.1 Tabel Hasil Penyiapan Sampel...................................................................39
4.2 Tabel Hasil Ekstrasi....................................................................................40
4.3 Hasil Penapisan Fitokimia..........................................................................40
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kembang sepatu........................................................................................7
2.2 Mencit........................................................................................................18
3.1 Tail Suspension Test..................................................................................30
3.2 Open Field Test.........................................................................................33
3.3 Forced Swimming Test...............................................................................36
4.1 Grafik immobility time pada metode tail suspension test (s)......................42
4.2. Grafik rearing pada metode open field test (s)..........................................45
4.3. Grafik gromming.......................................................................................49
4.4 Grafik central square..................................................................................52
DAFTAR DIAGRAM
DIAGRAM Halaman
3.1 Pengujian metode Tail Suspension Test....................................................31
3.2 Pengujian metode Open Field Test............................................................34
3.3 Pengujian metode Forced Swimming Test.................................................36
BAB I
PENDAHULUAN
baru dalam kehidupan yang tidak dapat diselesaikan, masalah yang timbul
tersebut dapat menyebabkan depresi. Depresi dapat menjadi salah satu faktor
masalah kesehatan yang serius bagi kehidupan manusia, karena orang yang
(WHO, 2015). Depresi tetap menjadi suatu faktor kontribusi pada penurunan
Sebanyak 800.000 kasus bunuh diri telah dilaporkan setiap tahun dengan
mayor merupakan salah satu yang tertinggi dan angka tersebut terus
1
2
Selain obat sintetik, obat yang bersumber dari alam terutama tumbuhan juga
samping yang jauh lebih rendah. Tumbuhan mengandung senyawa aktif yang
(Harborne, 1987).
tanaman yang tumbuh subur dan banyak terdapat di Indonesia. Tanaman ini
pagar. Bunganya bisa digunakan sebagai pengkilap sepatu karena itu sering
Hal tersebut dibuktikan oleh Khalid dkk, (2014) yang menyatakan bahwa
dosis 100 mg/kg BB 250mg/kg BB dan 500 mg/kg BB mencit ekstrak etanol
mekanisme kerja menghambat MAO-A dan MAO-B. Oleh karena itu, tidak
dapat dijadikan sebagai parameter aktivitas antridepresan dari suatu obat. Ada
diantaranya metode Tail Suspension Test (TST), Open Field Test (OFT), dan
Forced Swimming Test (FST). Metode yang banyak digunakan untuk menguji
tersebut dianggap paling mudah dan biayanya relatif murah, akan tetapi
dengan metode tersebut tidak cukup untuk mengukur semua keadaan depresi
sehingga kemungkinan hasil yang didapatkan kurang optimal. Maka dari itu
Swiss Webster dengan metode Tail Suspension Test (TST), Open Field Test
.2 Identifikasi Masalah
etanol daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) pada mencit jantan
galur Swiss Webster dan menentukan dosis daun Kembang Sepatu (Hibiscus
Test (TST), Open Field Test (OFT), dan Forced Swimming Test
(FST)?
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Instansi
3. Bagi Masyarakat
pengobatan antidepresan.
Bakti Tunas Husada dengan waktu mulai dari Januari 2019 sampai Mei
2019.
7
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Klasifikasi
sebagai berikut :
Kindom : Plantae
Subkindom : Tracheobionta
Divisiom : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
8
9
2.1.2 Morfologi
berbentuk lanset garis yang selalu lebih pendek dari kelopak bunganya
2.2 Depresi
(unipolar). Yaitu berupa suatu emosi yang meresap dan menetap berupa
9
10
2.2.2 Etiologi
1. Keturunan/Genetik
depresi.
2. Kepribadian
10
11
yang berlebihan, rendah diri, terlalu tergantung pada orang lain, dan
3. Situasi/Lingkungan
4. Kondisi Medik
5. Pengunaan Obat
prednison, obat tekanan darah , obat tidur, antibiotik dan bahkan pil
2.2.3 Patofisiologi
11
12
depresi berat.
2. Depresi atipikal
3. Dysthymia
12
13
Dysthymia berasal dari kata Yunani dys, yang artinya sakit atau
4. Depresi psikotik
(2008.) Yaitu :
13
14
ketidakyakinan.
2.2.5 Terapi
1. Tujuan Terapi
2. Terapi Depresi
A. Terapi Non-Farmakologi
terapi akut pada pasien dengan kelainan depresi mayor berat dan
14
15
dkk, 2008).
B. Terapi Farmakologi
15
16
yang baik pada pasien dengan depresi atipikal. Pasien yang gagal
2.3 Antidepresan
metode ini merupakan salah satu dari beberapa pendekatan yang lazim
16
17
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut
cair. Simplisia yang diekstrak mengandung senyawa aktif yang dapat larut
dan senyawa yang tidak dapat larut seperti serat, karbohidrat, protein dll.
2.5 Fluoksetin
Test (TST), dan Open Field Test (OFT). Metode-metode tersebut memiliki
Buccafusco, 2009).
2.7 Mencit
17
18
sebagai berikut :
Kindom : Mamalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
siklus hidup relatif pendek, jumlah anak per kelahiran banyak, variasi
reproduksiny mirip hewan lain, seperti sapi, kambing, domba dan babi.
18
19
depresi, hal tersebut menjadi salah satu faktor masalah kesehatan yang
kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau
gangguan mood yang bersifat searah (unipolar). yaitu berupa emosi yang
2014).
19
20
Namun sampai saat ini efek samping obat-obat tersebut masih tinggi.
Tail Suspension Test (TST), dan Open Field Test (OFT). Dimana metode-
2.9 Hipotesis
20
21
antidepresan.
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.1 Alat
Alat yang digunakan adalah kandang mencit, alat TST, alat OFT,
alat FST, timbangan, sonde oral, stop watch, penangas air, maserator,
3.1.2 Bahan
lieberman burchard LP, mayer LP, dragendorf LP, serbuk seng, asam
klorida, eter, amil alkohol, asam sulfat, vanilin, besi (III) klorida,
3.2 Sampel
22
3.3 Preparasi Sampel
dibawah sinar matahari secara tidak langsung sampai kering. Setelah itu dilakukan
sortasi kering dan dihaluskan dengan cara diblender kemudian diayak dengan
pengayak no. 40 hingga diperoleh serbuk halus yang homogen (Sari dkk, 2017).
Hewan yang digunakan adalah mencit jantan galur Swiss Webster, dengan
bobot badan rata-rata 20-30 g, sehat dan prilaku normal, yang sebelum diuji mencit
diadaptasi selama 1 minggu dan diinduksi stres ringan dengan siklus terang gelap 48
(t-1) (n-1) ≥ 15, bahwa (t) merupakan jumlah perlakuan sedangkan (n) merupakan
sehingga didapatkan n ≥ 5.
dengan menggunakan pelarut etanol 70%. Serbuk direndam dengan pelarut etanol
70% sambil sesekali diaduk. Setiap 24 jam sekali dilakukan pergantian pelarut selama
23
3 hari , maserat dipisahkan dengan penyaringan menggunakan kertas saring dan
ampas dari hasil maserasi diekstraksi kembali menggunakan pelarut etanol 70%.
atas water bath, hingga didapatkan ekstrak kental etanol daun kenikir. Ekstrak kental
dilakukan untuk mengetahui persentase ekstrak yang dihasilkan dari setiap gram
serbuk kering dengan metode ekstraksi yang dipilih. Perhitungan rendemen ekstrak
sinensis L.)
3.6.1 Alkaloid
dikocok kuat-kuat hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan asam dipipet, kemudian
(Farnsworth, 1996).
3.6.2 Flavonoid
24
yang ditarik dengan amil alkohol. Untuk lebih memudahkan pengamatan,
3.6.3 Saponin
Sampel dicampur dengan air dalam tabung reaksi dan dipanaskan beberapa
saat diatas tangas air, kemudian disaring. Setelah dingin filtrat dalam tabung reaksi
pada penambahan 1 tetes asam klorida encer menunjukkan bahwa dalam sampel
Sampel digerus dan dipanaskan dengan air di atas tangas air, kemudian
disaring panas-panas. Sebagian kecil filtrat ditetesi larutan besi (III) klorida.
Sebagian kecil filtrat diuji ulang dengan penambahan larutan gelatin 1%. Adanya
1996).
Sampel disari dengan eter, kemudian diuapkan hingga kering. Pada residu
3.6.6 Kuinon
Sampel digerus dan ditambahkan dengan air kemudian disaring. Filtrat ditetesi
25
3.6.7 Mono dan Seskuiterpenoid
Simplisia disari dengan eter, kemudian diuapkan hingga kering. Pada residu
(Farnsworth, 1996).
Dosis fluoksetin untuk antidepresan sebesar 20-80 mg (Depkes RI, 2016). Dosis yang
20 mg x 0,0026=0,052 mg/20 g BB
1000
0,052 mg x =2,6 mg/kg BB
20
Jadi dosis fluoksetin yang digunakan adalah sebesar 2,6 mg/kg BB mencit.
PGA digunakan sebagai kontrol negatif, PGA yang digunakan adalah sebesar 1 % .
Menurut penelitian Khalid dkk, (2014) menyatakan bahwa dosis 100 mg/kg
BB mencit, 250mg/kg BB mencit dan 500 mg/kg BB mencit ekstrak etanol bunga
signifikan terhadap mencit. Oleh karena itu, dosis ekstrak etanol daun kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) yang diberikan adalah 100mg/kg BB, 250mg/kg
26
3.8 Pembuatan Sediaan
210,62
0,052 mg/20 g BB x =0,547 /20 g BB
20
5 mL
0,547 x =13,675 mg
0,2
5 mL
2 mg x =50 mg
0,2
5 mL
5 mg x =125 mg
0,2
27
c. Dosis Uji 3 (500mg/kg BB mencit)
5 mL
10 mg x =250 mg
0,2
Pengujian ini menggunakan 25 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok sebagai
berikut :
Sebelum digunakan pengujian, hewan uji dipuasakan selama 12jam tetap diberi
minum. Sediaan diberikan secara per oral. Setiap uji aktivitas antidepresan dilakukan
Metode ini dapat dilakukan menggunakan alat khusus ataupun alat sederhana.
Batang kayu panjang (50cm) diletakan secara horizontal diatas meja. Ekor mecit
digantung menggunakan alat perekat antar ekor dan batang kayu. Pengamatan uji TST
2009).
28
Gambar 3.1 Tail Suspension Test (TST)
(Adem, 2012)
2 hari gelap
In d u k si S tre ss
2 hari terang
7 H a ri
2 hari gelap
1 hari terang
Hari Ke-9
Tunggu 6 jam
29
Pemberian sediaan uji sesuai
dengan kelompok
POST-TEST
Kelompok Uji
(Pengujian dilakukan
selama 6 menit)
Open field test (OFT) merupakan metode uji yang digunakan untuk menguji
fungsi motorik dan perilaku dengan cara mengukur aktivitas spontan pada tempat
terbuka yang berhubungan dengan keaadaan depresi (Buccafusco, 2009). Data yang
diperoleh berupa rearing ditandai dengan hewan uji berdiri diatas kedua kaki belakang,
grooming ditandai dengan hewan uji membersihkan bagian cakar, hidung, muka,
kepala, badan, kaki, ekor dan genital, serta central square dilihat dari saat mencit
30
mengendus, menjilat, dan mencondongkan tubuh ke dinding. Dan respon central
square menunjukkan aktivitas lokomotor pada manusia (Gould, 2009). Pada metode
OFT molekul yang berperan dalam penurunan grooming, peningkatan rearing, dan
central square adalah GABA nergik, serotonin dan hormon terutama hormon adrenal.
Hormon adrenal juga berperan pada TST dan FST (Kalueff dkk, 2006). Mencit
dimasukan kedalam kotak tanpa tutup dan diamati selama 6 menit. Pengukurran
(Choleris, 2001).
Diagram metode Open Field Test (OFT) terlihat pada diagram 3.2
31
2 hari gelap
In d u k si S tre ss
2 hari terang
8 H a ri
2 hari gelap
2 hari terang
Hari Ke-9
Tunggu 6 jam
32
POST-TEST
Kelompok Uji
(Pengujian dilakukan
selama 6 menit)
Forced Swimming Test adalah salah satu metode yang biasa digunakan untuk
mengukur efek suatu obat antidepresan pada hewan uji. Khasiat dari suatu obat
antidepresan di ukur melalui lama immobility time yang lebih singkat dibandingkan
kelompok uji yang tidak diberikan obat antidepresan atau ekstrak yang berfungsi
sebagai antidepresan. Kemampuan bertahan (immobility time) pada hewan uji diartikan
sebagai keadaan putus asa pada manusia yang merupakan salah satu penyebab dari
33
Gambar 3.3 Forced Swimming Test (FST)
(Carlos dkk, 2015)
Diagram metode Forced Swimming Test (FST) terlihat pada diagram 3.3
2 hari gelap
In d u k si S tre ss
2 hari terang
8 H a ri
2 hari gelap
2 hari terang
Hari Ke-9
34
PRE-TEST Data disimpan
Kelompok Uji dalam bentuk
(Pengujian dilakukan tabel
selama 6 menit)
Tunggu 6 jam
POST-TEST
Kelompok Uji
(Pengujian dilakukan
selama 6 menit)
35
Data yang di peroleh dari masing masing metode, kemudian dianalisis dengan
uji normalitas Shapiro-wilk, uji homogenitas variansi, dilanjutkan Anova dan uji LSD
dengan taraf kepercayaan 95%. Apabila syarat uji Anova tidak terpenuhi maka
dilakukan uji Kruskal-Wallis. Untuk uji Shapiro-Wilk dan uji homogenitas variansi,
apabila nilai signifikansi >0,05 (α : 5%) maka data dalam distribusi normal dan
bermakna bila nilai signifikansi (probabilitas) <0,05 dan dinyatakan tidak bermakna
bila nilai probabilitas >0,05. Untuk uji LSD, perbedaan antar dosis dinyatakan
tidak bermakna apabila nilai probabilitas >0,05. Uji Kruskal-Wallis adalah uji non-
signifikan secara statistik antara dua atau lebih kelompok variabel yang berskala
36