SKRIPSI
Oleh :
DHEDE ARYA SETYAWAN
NIM : 10114006
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi
Oleh :
DHEDE ARYA SETYAWAN
NIM : 10114006
ii
HALAMAN PERSUTUJUAN
SKRIPSI
Oleh:
Pembimbing
Mengetahui,
Program Studi S1 Farmasi
Fakultas Farmasi
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji
Mengetahui:
Fakultas Farmasi
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi, yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “AKTIVITAS
ANALGESIK DARI TANAMAN FAMILY MUSACEAE : STUDI
LITERATURE
Kediri.
2. Prof. Dr. apt. Muhamad Zainuddin, selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan
Bhakti Wiyata Kediri yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyelesaikan pendidikan.
3. apt. Dewy Resty Basuki, S.Farm., M.Farm. selaku Dekan Fakultas Farmasi
4. apt. Krisna Kharisma Pertiwi, S.Farm., M.Sc. selaku Ketua Program Studi S1
yang telah memberikan waktu, bimbingan, saran, koreksi dan nasehat dengan
6. Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi IIK Bhakti Wiyata Kediri yang
7. Kedua orang tua saya Ibu dan Ayah,Saudara-Saudara saya yang telah
terselesaikan.
vi
8. Teman-teman seperjuanagn Danang, Faristyan, Gujer, Bagus, Ifan, dan juga
yang paling penting Nur Devi yang telah memberikan semangat, dukungan
yang namanya tidak dapat ditulis satu persatu yang telah memberi
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
Penulis sadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, tetapi kami berharap
Penulis
vii
ABSTRAK
AKTIVITAS ANALGESIK DARI TANAMAN FAMILY
MUSACEAE : STUDI LITERATURE
viii
ABSTRACT
ANALGETIC ACTIVITY
OF FAMILY MUSACEAE PLANT : STUDY LITERATURE
Dhede arya setyawan, Krisna Kharisma.
Key world : Analgetic Activity, Musa paradisiaca L, Male White Mice (Mus
musculus)
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
DAFTAR LAMBANG....................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN.................................................................................... xi
DAFTAR ISTILAH............................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
x
A. Kesimpulan................................................................................... 33
B. Saran............................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 34
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH
% :Persen
& :Dan
/ :Atau
+ :Penjumlahan
- :Pengurangan
x :Perkalian
Daftar Singkatan
FeCl3 : FeriKlorida
Μg : Mikrogram
Mg : Magnesium
mg : MiliGram
g : Gram
ml : MiliLiter
µm : MikroLiter
cm : SentiMeter
m : Meter
mm : MiliMeter
H2SO4 : Asam Sulfat
Na : Natrium
HCl : Hidroklorida
CMC : Carboxymethyl cellulose
xiii
Daftar Istilah
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
obat tersebar di dunia bersama nega lain di Asia, seperti Cina dan India.
efek samping yang ditimbulkan. Kelebihan lain dari obat tradisional itu
sendiri adalah bahannya yang mudah diperoleh dan harganya relatif lebih
samping dan harga obat relatif lebih murah. Pengetahuan tentang tanaman
Saat ini banyak tanaman berkhasiat obat yang dipelajari secara ilmiah
1
2
sebagai pengganti obat kimia, salah satu tanaman yang berpotensi sebagai
tanaman obat yaitu tanaman pisang. Hal ini disebabkan adanya kandungan
gizi yang bervariasi pada pisang. Efek analgesik dari tumbuhan pisang
tersebut diduga berasal dari kandungan asam amino dari tanaman tersebut,
2011). Asam amino tersebut telah terbukti memiliki efek analgesik (Verri
antara jenis-jenis buah lainnya, baik dari segi sebaran, luas pertanaman
sekitar 5.037.472 ton dan Lampung menyumbang 535.732 ton, atau 10,6%
17% dari total populasi buah di dunia (Suherman & Rusli, 2010).
batang, daun, bunga, dan buah (Suyanti, 2012: 23-26). Beberapa bagian
penelitian ini digunakan pelepah pisang, daun pisang, dan akar pisang
sebagai bahan yang diteliti (Wibowo dan Erna, 2015) tanaman pisang
berbagai hal seperti trauma mekanis, fisika, kimia, ataupun trauma lain
menjadi dua bagian menurut (Smeltzer, 2001), yaitu nyeri akut dan nyeri
kronik. Berdasarkan pada lamanya nyeri dengan durasi dari tujuh hari,
akan merangsang reseptor nyeri di ujung saraf bebas di kulit, mukosa serta
yaitu pada pelepah pisang, akar pisang, daun pisang (Musa paradisiacal
L.) dan akan digunakan untuk menguji efek analgesik pada mencit jantan
(Mus musculus). Metode ini dipilih karena, meserasi adalah salah satu
dengan istilah ekstraksi dingin, jadi pada metode ini pelarut dan sampel
teknik ekstraksi yang dapat digunakan untuk senyawa yang tidak tahan
panas atupun tahan panas. Semua bagian tanaman yang digunakan seperti
pelepah pisang, daun pisang, dan akar pisang akan diekstraksi dengan
topik tertentu.
B. Rumusan masalah.
analgesik?
2. Metode apa yang digunakan untuk uji analgesik pada tanaman family
musaceae?
C. Tujuan Penelitian
analgesik.
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi tanaman
Kingdom = Plantae
Ordo = Zingiberalis
Family = Musaceae
6
7
B. Morfologi tanaman
tanaman dengan akar serabut tanpa akar tunggang. Akar tanaman pisang
tanaman pisang sendiri berupa batang sejati atau umbi batang dan biasa
dikenal dengan nama bonggol. Batang sejati tanaman pisang bersifat keras
dan memiliki titik tumbuh (mata tunas) yang akan menghasilkan daun dan
bunga pisang, selain batang sejati tanaman pisang juga memiliki batang
semu. Batang semu ini terdiri dari pelepah daun panjang yang saling
lonjong dengan bagian ujung yang runcing. Bunga pisang yang baru
muncul dikenal juga dengan nama jantung pisang. Bunga tanaman pisang
terdiri atas tangkai bunga, daun penumpung bunga dan mahkota bunga.
Tangkai bunga bersifat keras dan berukuran besar dengan diameter sekitar
berkelamin satu dengan benang sari berjumlah lima buah dan bakal buah
yang beragam, ada yang bulat memanjang, bulat pendek dan bulat persegi
8
selain itu rasa, aroma, warna kulit dan daging buah juga berbeda
C. Tinjauan Simplisia
1. Pengertian simplisia
masa panen dan galur (asal usul, garis keturunan) tanaman yang
2. Ekstrak
a. Faktor biologi
digunakan.
b. Faktor kimia
kimia, yaitu :
senyawa aktif.
3. Ekstraksi
sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut
a. Cara dingin
(BPOM, 2012).
b. Cara panas
dkk, 2000).
1. Flavonoid
atau lebih gugus hidroksil, bersifat agak asam sehingga dapat larut
2. Tanin
dalam air. Secara umum senyawa tanin dibagi menjadi dua jenis,
koloid jika dilarutkan dalam air dan akan membentuk endapan jika
3. Saponin
4. Steroid
ring karbon yang menyatu satu sama lain “four fused ring” yang
(Susilawati, 2001).
5. Terpenoid
Secara umum terpenoid dapat larut dalam lemak dan dapat terdapat
2006:12-14).
stop watch.
1971)
2002)
BAB III
KERANGKA KONSEP
Tanaman Pisang
(Musaceae)
Skrining fitokimia
Aktivitas Farmakologi
Aktivitas Analgesik
24
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dengan topik yang akan diteliti. Pada penelitian ini perbandingan yang
1. Populasi
2. Sampel
3. Teknik Sampling
25
26
a) Kriteria inklusi
b) Kriteria eksklusi
2002).
review
27
penelitian.
C. Unit analisis
subjek penelitian atau dalam pengertian lain, unit analisis diartikan sebagai
3. Menggunakan kriteria:
ditemukan.
E. Analisis Data
HASIL PENELITIAN
30
31
2014).
3 Saponin Mekanisme kerja saponin khususnya saponin
(Fernandes, 2001).
4 Steroid Mekanisme kerja steroid sebagai analgesik dengan
PEMBAHASAN
yang memenuhi kriteria sebagai bahan dasar untuk digunakan pada penelitian
SLR, Dengan menggunakan semua bagian tanaman seperti daun, akar, pelepah,
dan kulit pisang sebagai bahan dengan menggunakan ektraksi maserasi. Ektraksi
cara sederhana yang dapat dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia
pada dalam pelarut. Pelarut akan menembus dinding sel yang mengandung zat
aktif sehingga zat aktif akan larut. Pelarut yang digunakan dari ke 5 jurnal yang
Menurut Trifani (2012), etanol dan air digunakan sebagai pelarut karena bersifat
polar, universal, dan mudah didapat. Senyawa polar merupakan senyawa yang
larut dalam air. Senyawa metabolit sekunder yang diambil adalah tanaman pisang
kandungan asam amino yaitu Alkaloid, Flavonoid, Saponin, Steroid, Tanin, dan
aktivitas analgesik pada tanaman pisang adalah flavonoid steroid, tannin, dan
sehingga mengurangi rasa nyeri (Gunawan dan Mulyani, 2004), saponin yang
32
33
mediator inflamasi dapat dihambat (Ebadi, 2002), dan tannin memiliki aktivitas
metode uji aktivitas analgesik yang dilakukan untuk mengetahui efek analgesik
ekstrak tanaman pisang pada mencit putih jantan yaitu menggunakan metode hot
aktivitas analgesik dari tanaman family Musaceae metode yang paling sering
digunakan dari ke 5 jurnal tersebut yaitu metode hot plate, dikarenakan dengan
metode hot plate oleh Wolf dan Mc Donald, memiliki rangsanganya alami, mudah
menimbulkan rasa sakit dilakukan berkali-kali, dan dapat digunakan pada subyek
yang bergerak ataupun tidak bergerak (Domer, 1971). Seperti pada jurnal 1-5
walaupun ada beberapa jurnal yang menggunakan metode lain seperti writing tes
dan tail flick metode untuk perbandingan seperti yang ditunjukan pada tabel hasil.
34
Hasil analisis uji aktivitas analgesik pada jurnal 1 dengan judul ”uji
efektivitas analgesik ekstrak etanol 95% pelepah pisang uli (musa x paradisiaca
L) pada mencit jantan (mus musculus)”, dari ke 3 dosis yaitu pada dosis 1
Apabila dilihat dari tabel hasil AUC pada jurnal 1 keseluruhan kelompok uji
menunjukan adanya aktivitas analgesik namun tidak semua hasil reaksi sama
dengan kontrol positif namun apabila dilihat dari perbandingan dengan masing-
And Analgesic Activity Of Musa SP. Peel” dengan adanya perbandingan antara
metode hot plate dan writing test dan menggunkan acuan reaksi waktu pada jurnal
menit ke 180 yaitu pada dosis 200mg/kg dan 400mg/kg yaitu sebesar 0.040 dan
0.019 dengan p<(0,05). Hal ini menunjukan bahwa pada dosis 400 mg/kg
memiliki aktivitas analgesic paling besar dari pada dosis 200 mg/kg.
writing test menghasilkan inhibisi sebesar 72,53% yaitu pada dosis 3 (300 mg/kg)
palinng besar dibanding dengan dosis 1(100 mg/kg) sebesar 32,30 % dan dosis 2
(200 mg/kg) sebesar 61,50 %. Pada metode hot plate reaksi terjadi pada jam ke 2
sampai jam ke 3 mengalami penurunan reaksi nyeri dari nilai 8,83 menjadi 6,83
35
pada dosis ke 3, lebih efektif dari pada dosis 1 (100 mg/kg) yang mengalami
penurunan reaksi pada jam 2,5 sebesar 5,33 menjadi 4,83 pada dosis ke 3, dan
dosis ke 2 (200 mg/kg) mengalami penurunan pada jam ke 2 yaitu sebesar 7,33
menjadi 6,00 pada jam ke 2,5 dan 4,50 pada jam ke 3. Pada metode tail flick dosis
ke 3 (300 mg/kg) juga menunjukan reaksi paling efektif menurunkan reaksi nyeri
pada mencit yang berkurang dari mulai menit ke 15 sampai pada jam ke 3 yaitu
sebesar 10,67 menjadi 2,83. Adapun dosis 1 (100 mg/kg) sebesar 6,83 pada menit
ke 15 menjadi 3,67 pada 3 jam setelahnya, pada dosis 2 (200 mg/kg) sebesar 8,67
pada 15 dan menjadi 3,50 pada jam ke 3. Hal ini menunjukan bahwa akar pohon
pisang memiliki efek analgesik pada dosis 100, 200, dan 300 dan yang paling
musa sp.peel” pada penelitian ini hasil yang pada dosis 200 mg/kg BB sebesar
5,023 ± 0,040 dan pada dosis 400 mg/kg BB mendapatkan hasil 6,346 ± 0,019.
Bila diperbandingkan dari ke dua dosis tersebut inhibisi yang paling besar adalah
pada dosis 400 mg/kg BB walaupun tidak disebutkan berapa persen hasil
respon mencit. Penurunan paling signifikan dihasilkan pada menit ke 60-120 dan
Musa sapientum linn”. Penelitian ini menggunakan daun pisang untuk bahan uji
dan menggunakan hot plate metode sebagai uji aktivitas analgesik yaitu dengan
36
membandingkan ekstrak alkohol 400 mg/kg BB dan aqueous ekstrak 400 mg/kg
BB. Jika dilihat dari hasil jurnal pengukuran dilakukan menggunakan waktu (jam)
ke 0-3, ekstrak alkohol 400 mg/kg BB jika dilihat dari jam ke 2 yaitu sebesar 9,17
± 0,11 menjadi 7,23 ± 0,24. Pada aqueous extract 400 mg/kg BB jam ke 2 juga
mengalami penurunan reaksi yaitu sebesar 9,45 ± 0,30 menjadi 6,55 ± 0,10.
analgesik namun bila dilihat dari efektivitasnya aqueous extract 400 mg/kg BB
PENUTUP
A. Kesimpulan
hot plate, metode writing test, dan metode tail flick. Seluruh metode
2. Hasil uji aktivitas analgesik pada metode hot plate didapatkan dari
dosis paling besar, pada jurnal 1 etanol ekstrak dosis 21, 06 mg/kg
sebesar 85,33 %, pada jurnal 2 etanol ekstrak dosis 400 mg/kg nilai
mean sebesar 0,019 dengan p<0,05, pada jurnal ke 3 aqueous ekstrak
dosis 400 mg/kg sebesar 9.17 pada jam ke 2 menjadi 7.23 pada jam ke
3, pada jurnal ke 4 aqueous ekstrak dosis 1000 mg/kg sebesar 26.53
pada jam ke 2 menurun menjadi 20.53 pada jam ke 3, pada jurnal ke 5
etanol ekstrak pada dosis 300 mg/kg pada jam ke 2 rata-rata reaksi
sebesar 8.83 menjadi 8.00 pada jam ke 2.5 dan menjadi 6.83 pada jam
ke 3. Metode writing test pada jurnal ke 4 aqueous ekstrak dosis 1000
mg/kg inhibisinya sebesar: 69,99 %, dan pada jurnal ke 5 etanol ekstrak
dosis 300 mg/kg inhibisi sebesar 72,53 %. Metode tail flick pada jurnal
ke 5 etanol ekstrak dosis 300 mg/kg dengan rata-rata reaksi sebesar
10.67 pada menit ke 15 menjadi 2.83 pada jam ke 3 sehingga dapat
disimpulkan dosis paling efektif menurunkan rasa nyeri pada hewan
coba masing-masing jurnal adalah pada dosis paling besar.
3. Berdasarkan hasil review ke 5 jurnal dapat disimpulkan bahwa sel;uruh
bagian tanaman family Musaceae memiliki aktivitas analgesik,
kandungan yang mungkin berperan adalah flavonoid, tannin, saponin,
36
37
dan steroid dan metode yang paling sering digunakan adalah metode
hot plate dikarenakan metode hot plate memiliki keuntungan
rangsanganya alami, mudah dikontrol, tidak menyebabkan kerusakan
jaringan walaupun rangsangan untuk menimbulkan rasa sakit dilakukan
berkali-kali, dan dapat digunakan pada subyek yang bergerak ataupun
tidak bergerak (Domer, 1971).
B. Saran
Achmad, S.A., Hakim, E.H., Makmur, L., Syah, Y.M., Juliawaty, L.D., dan
Mujahidin, D., 2008, Ilmu Kimia dan Tumbuh-Tumbuhan Obat Indonesia,
Jilid I, Penerbit ITB, Bandung, 16.
Artini, P.E.U.D., Astuti, K. W., dan Warditiani, N.K, 2013. Uji Fitokimia Ekstrak
Etil Asetat Rimpang Bangle (Zingiber purpureum Roxb), Bali Jurusan
Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Udayana, Bali.
Atun, S. dkk.(2007). “Identifikasi Dan Uji Aktivitas Antioksi dan Senyawa Kimia
dari Ekstrak Metanol Kulit Buah Pisang (Musa paradisiaca Linn.)”.Indo.
J. Chem. 7(1): 83 – 87.
Gunawan, S.G., 2008, Farmakologi dan Terapied 5, Jakarta :Balai Penerbit FKUI.
Gupta, S., Garg, V., Sharma, P., & Singh, A. 2011. Analgesic Activity of Aqueous
Extract of Musa paradisiaca. Der Pharmacia Sinica, 2(4), pp. 74-7.
37
38
Harmita, dan Radji, M., 2008, Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3, pp. 123-9,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Hassan, I., Basahi, J. Ismail, I. & Zahran, A. (2014). Effects of airborne heavy
metal pollution on physiological and biochemical processes in lettuce
(Lactuca sativa L. Romaine) Plants. Advances in Env. Biology. (in press).
Ikawati, Z., 2011, Farmakoterapi Penyakit Sistem Saraf Pusat, Bursa Ilmu,
Yogyakarta.
Indrianto A.B., Nita P., Fajjarini B.U., Yulia D.A. dan Pramudya Y.R.A. 2007.
Efek Antiangiogenik Ekstrak Etanol Kulit Buah Rambutan (Nephelium
Lappaceum L.) pada Membran Korio Alantois (Cam) EmbrioAyam yang
Terinduksi bFGF. Karya Ilmiah, Fakultas MIPA Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta.
Mohan, N., Gulecha, V.S., Aurang badkar, V.M., Balaraman, R., Austin, A.
&Thirugananasampathan, S. 2009. Analgesic And Anti-Inflammatory
Activity of a Polyherbal Formulation (PHF-AROGH). Oriental Pharmacy
and Experimental Medicine, 9 (3), 232-237.
Putri Ningsih, ayu, dkk 2013. Uji Aktivitas Anti bakteri Ekstrak Kental Tanaman
Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca Linn.) terhadap Staphylococcus
aureusdan Escherichia coli, universitasAndalas, Sumatera barat.
Sawen, D., & Sraun, T. 2011. Potensi Limbah Kulit Buah Pisang (Musa
Paradisiaca L.) dari Pedagang Gorengan di Kota Manokwari. Seminar
Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, pp. 558-63.
Suherman, J., & Rusli, M. 2010. Pengaruh Konsumsi Pisang Ambon (Musa
acuminata Colla) terhadap Tekanan Darah Wanita Dewasa pada Cold
Stress Test. Jurnal Medika Planta, pp. 21-6.
Verri Jr., W., Vicentini, F., Baracat, M., Georgetti, S., Cardoso, R., Cunha, T.,
Ferreira, S., Cunha F., Fonseca M., & Casagrande R. 2012. Flavonoids as
Anti-Inflammatory and Analgesic Drugs: Mechanisms of Action and
Perspectives in the Development of Pharmaceutical Forms. Dalam Atta-
ur-Rahman, Studies in Natural Products Chemistry: Bioactive Natural
Products. Oxford: Elsevier, pp. 297-33.
41
Lampiran:
42
43
44
45