Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN

Dosen :
Ir. I Wayan Muliawan, M.T

Disusun Oleh :
I Wayan Gunadi
1761121060

FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WARMADEWA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah
melimpahkan rahmat dan Karunia-nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas
laporan ini tepat pada waktunya. Tugas laporan ini penulis buat sebagai salah satu
syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Jembatan, serta sebagai pembelajaran
menyusun laporan sesuai dengan ilmu yang telah di terima selama kuliah.

Adapun judul Tugas Jembatan ini adalah “Tugas Perencanaan Struktur


Jembatan”
Tugas Laporan ini di susun sudah maksimal atas bantuan banyak pihak, untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:
Bapak Ir. I Wayan Muliawan, MT selaku dosen pembimbing yang telah
dengan sabar membimbing hingga selesainya Tugas laporan ini Atas bantuan dan
bimbingan, penulis mengharapkan Tugas laporan ini mendapat saran dan kritik
membangun demi kesempurnaan dan semoga tugas laporan ini dapat berguna untuk
pembaca.

Denpasar, April 2020

I Wayan Gunadi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Data Teknis


a. Panjang Jembatan : 15,00 m
b. Lebar Jembatan : 6,00 m
c. Lebar Trotoar : 1,00 m
d. Struktur Utama Jembatan : Beton Bertulang
e. Lantai Kendaraan : Beton Bertulang
f. Bangunan Bawah Jembatan : Abutmen dan Pondasi Sumuran
g. Bahan Abutmen : Pasangan Batu Kali
h. Kondisi Tanah Dasar : Keras yang mana terletak 3-5 meter
i. Bahan Pemikul : Beton Bertulang
6
j. Untuk jumlah Pemikul :K= = 3,636 = 4 Buah pemikul
1,65

1.2 Bangunan Atas (Super structure)


a. Sandaran : Pipa φ 3 (86 mm), Mutu BJ 37 (fy) = 240
b. Trotoar : Mutu beton (f’c) = 24 MPa
c. Lantai kendaraan : Mutu beton (f’c) = 24 MPa, Mutu baja
tulangan (fy) = 390 MPa
d. Gelagar memanjang : Beton 58 x 100 cm,Mutu beton (f’c) = 24 MPa
e. Gelagar melintang : Beton 30 x 50 cm, Mutu beton (f’c) = 24 Mpa

1.3 Bangunan Bawah (Sub Structure)


a. Abutment : Pasangan Batu Kali
b. Pondasi : Pondasi Sumuran
BAB II
PERENCANAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN

2.1 Perencanaan Railing Jembatan


2.1.1 Data Perencanaan Pipa Sandaran :
Diameter Pipa Sandaran (do) = 3 inchi = 76.3 mm
Mutu Baja BJ 37 (fy) = 240 Mpa = 2447.319 kg/cm2
Berat Pipa (q) = 9.11 kg/m
Momen Inersia Pipa = 73.5 cm4 = 0.0000007 m4
Section Modulus (Zx) = 19.3 cm3
Panjang Pipa =2m
Gambar 2.1 Detail Pipa Sandaran

2.1.2 Analisa Pembebanan :


a. Beban Vertikal :
q vertical (qy) = q pipa
= 9.11 kg/m = 0.089278 kN/m
Jarak tiang sandaran =2m
My = 1/8 . qy . L2 = 1/8 (9.11)1,252
= 4.555 kg.m = 464.7959184 N.mm
b. Beban Horizontal :
q horizontal (qx) = q sandaran
= 1 kN/m = 101.97 kg/m
Jarak tiang sandaran =2m
Mx = 1/8 . qx . L2 = 1/8 (101.97) 1,252
= 50.985 kg.m = 5202.55102 N.mm
c. Resultan Momen :
Mr = √ M 2x + M 2y = 51.18806746 kg.m

d. Kontrol kekuatan pipa sandaran:


Mn = 0,9 . fy . Zx = 0,9 . 2.4503 . 19.3
= 42509.929 kg.cm
= 425.099 kg.m
Mr / Mn = 0.1204 < 1 OK
2.1.3 Lendutan :
a. Lendutan yang terjadi pada pipa
L
δ ijin= = 0.008333333 m = 0.833333333 cm
240

b. Lendutan yang terjadi akibat beban vertical


5 q y L4 5 .  0,08278  .  1,254
δ y= = δ y = 
384 E I x 384 . 200000 000  . 0 , 0000007
= 0.001265278 m = 0.126527778 cm
c. Lendutan yang terjadi akibat beban horizontal
5 q x L4 5 . 1 .  1,254
δ x= = δ x = 
384 E I x 384 . 200000 000  . 0,000000 7
= 0.001417 m = 0.141723356 cm
d. Resultan Lendutan
δ R =√(δ x )2+(δ y )2 = 0.189986284 cm

δR < δ ijin
0.189986284 < 0.833333333 OK

2.1.4 Tegangan
Jari - jari pipa = 38.1 mm

a. Tegangan beban horizontal


My . R = 0.024093503 Mpa
σ x=
IX

dimana Ix = 735000 mm4


b. Tegangan beban vertikal

Mx . R
σ y= = 0.269683257 Mpa
Iy
dimana Iy = 735000 mm4

c. Resultante Tegangan
σ R =√ (σ x )2 +( σ y )2 = 0.270757375 Mpa

d. Kontrol Tegangan
σ R ≤ σi

0.270757375 < 240 OK


2.2 Tiang Sandaran
Menurut PMJJR tiang-tiang sandaran pada tiap jembatan harus diperhitungkan
dapat menahan muatan horisontal sebesar 100 Kg/m yang bekerja setinggi 90 cm di
atas lantai Trotoar.
2.2.1 Data Perencanaan Tiang Sandaran :
Jarak antar tiang sandaran : 2 m = 2000 mm
Lebar (b) : 0,2 m = 200 mm
Tebal (t) : 0,2 m = 200 mm
Tinggi (h) : 1,05 m = 1050 mm
Selimut (d’) : 20 mm
Tulangan Utama : ∅ 12 mm
Tulangan Sengkang : ∅ 8 mm
Berat pipa (q) : 9,11 kg/m
Faktor reduksi : 0,9
Mutu beton : 25 MPa
Mutu baja tulangan (fy) : 240 Mpa

Gambar Detail Tiang Sandaran


2.2.2 Analisa Pembebanan
a. Beban Mati
Berat Sendiri Tiang = b .h . L . λ
= 0,2m . 0,2m . 2m . 2400 = 192 kg
Berat pipa sandaran = q pipa x jarak tiang sandaran
= 9,11 kg/m . 2 m
= 18,22 kg
PD = Berat sendiri tiang + berat pipa sandaran
= 192 + 18,22
= 210,22 kg
MD = PD . 0,5b
= 210,22 x (0,5 x 0,2)
= 21,022 kg.m
b. Beban Hidup
qL = 100kg/m
PL = qL . L
= 100 . 2
= 200 kg
ML = PL . h
= 200 kg x 1,05 m
= 210 kg.m
c. Beban Ultimate
Vu = 1,2 PD + 1,6 PL
= 1,2 (210,22) + 1,6 (200)
= 572,26 kg = 5722,6 N
Mu = 1,2 MD + 1,6 ML
= 1,2(21,022) + 1,6(210)
= 361,22 kg.m = 361226 N.mm
2.2.3 Peneluangan pada tiang sandaran
a. Tulangan Lentur
Fy 210
M =
0,85 . fc '
= 0,85 .25
= 9,882
Mu 361226
Mn = = 0,9

= 401362 N.mm
Mn 401362
Rn = =
b .t 2
200 .2002
= 0,050 N.mm
ß1 = 0,85

0,85 . β 1 . f ' c 600


ρ balance =
fy
x (
600+ fy )
0,85 .0,85 . 25 600
=
240
x
600+240 ( ) = 0,0537574

1,4 1,4
ρ min =
fy
= 240
= 0,00583

1 2 . m. Rn
ρ perlu =
m ( √
1− 1−
fy )
1 2. 9,882 . 0,050
=9,882 1− 1− ( √ 240 )
= 0,000208548

Karena ρ perlu < ρ min sehingga dipakai ρ min = 0,00583


d = h - d’ - Ø tulangan utama - 1/2 Ø tulangan Sengkang
= 200 - 20 - 12 - ½(8)
= 164 mm = 0,16 m
d tulang = 12 mm
As =ρ.b.d
= 0,00583 . 200 . 164
= 191,22 mm2
2
Digunakan tulangan 2 Ø 12 (As = 226,19 mm )
b. Tulangan Geser
Vu = 1,125kg = 1125 N

Vc =
√ fc ' x b . d
6

=
√25 x 200 x 20
6
= 3333
ØVc = 0,75 x 3333 = 2499,75 N
Kontrol :
Vu ≤ Vc
1125 N ≤ 2499,75 N
Maka tidak diperlukan tulangan geser, tetapi untuk menjaga kestabilan
struktur maka dipasang tulangan minimum dengan jarak maksimum Sehingga
untuk geser dipakai tulangan 2 Ø 8 mm- 100 mm (As=100,53 mm2)
2.3 Perencanaan pelat Lantai jembatan
2.3.1 Pembebanan Pelat Lantai Kendaraan
Pembebanan pada pelat lantai terdiri dari beban hidup dan beban mati.
1. Beban Mati
Menurut RSNI-t-02-2005 standar pembebanan untuk jembatan, berat isi
dari bahan bangunan pada jembatan adalah:
 Beton bertulang / pratekan sebesar 23.5 - 25.5 kN/m3 = 2400-2600 kg/m3
 Perkerasan jalan beraspal sebesar 22.0 kN/m3 = 2240 kg/m3
a. Perhitungan Beban Mati pada tepi plat lantai jembatan
Akibat berat sendiri plat:
Lebar Pelat Lantai (b) = 1 m'
Tebal Pelat Lantai (ts) = 0.25 m
Beban berat sendiri pelat = BJ beton bertulang x lebar pelat x tebel pelat
= 2400 x 1 x 0,25 = 600 kg/m
b. Perhitungan beban mati pada trotoar
Beban pipa sandaran :
Berat pipa sandran = 9.11 kg/m
Beban tiang sandaran :
Lebar penampang tiang = 0.2 m
Tebal penampang tiang = 0,2 m
Tinggi tiang sandaran = 0.9 m
Beban berat sendiri tiang = BJ beton bertulang x L. penampang x tebal
tiang x tinggi tiang
= 2400 x 0,2 x 0,2 x0,9 = 43,2
Beban paving :
BJ Paving = 2000 kg/m3
Lebar paving (bp) = 1 m'
Tebal paving (tp) = 0.06 m
Beban berat sendiri tiang = BJ paving x lebar paving x tebal
paving
= 2000 x 1 x 0,06 = 120 kg/m
Beban pasir :
BJ Pasir = 1600 kg/m3
Lebar pasir (br) = 1 m'
Tebal pasir (tr) = 0.19 m
Beban berat sendiri pasir = BJ pasir x tebel pasir x lebar pasir
= 1600 x 0,19 x 1 = 304 kg/m
Beban Perkerasan dan Overlay
Lebar perkerasan =1m
Tebal perkerasan = 0,05 m
Beban perkerasan = berat jenis aspal x lebar perkerasan x
tebal perkerasan
= 2240 x 1 0,05 = 112 kg/m
Lebar overlay =1m
Rencana overlay = 2 kali
Tebel satu kali overlay = 0,035 m
Tebel overlay = 0,07
Beban overlay = berat jenis aspal x lebar overlay x
tebel overlay
= 2240 x 1 x 0,07 = 156,8 kg/m
Beban perkerasan dan overlay = Beban perkerasan + beban overlay
= 112 + 156,8 = 268,8
2. Beban Hidup

a. Beban Hidup pada Tepi Plat Lantai Jembatan


Menurut RSNI-t-02-2005 standar pembebanan untuk jembatan, semua
elemen dari trotoar atau jembatan penyebrangan yang langsung memikul
pejalan kaki adalah dengan beban nominal 5 kPa.
Beban Trotoar = 510 kg/m
b. Beban hidup pada tengah plat lantai jembatan
Menurut RSNI-t-02-2005 standar pembebanan untuk jembatan,
Pembebanan truk "T" terdiri dari kendaraan truk semi-trailer dengan 3 as
yang ditempatkan pada beberapa posisi dalam lajur lalu lintas rencana.
Beban kendaraan (T) = 500 kN = 50985,8 kg

2.3.2 Perhitungan Gaya Momen


Untuk mempermudah perhitungan momen pelat pada lantai jembatan, pelat
tersebut dianggap sebagai balok.
1. Kombinasi Pembebanan
Berdasarkan SNI-03-2847-2002, didapat kombinasi pembebanan untuk
beban mati dan beban hidup adalah sebagai berikut:
1.2D+1.6L dimana: D = beban mati

L = beban hidup
Pada Trotoar
Beban mati : q mati = 1,6 x (berat pipa sandaran + beban tiang sandaran
+ berat pasir + berat paving + beban perkerasan +
beban Overlay)
= 1,6 x (9,11 + 43,2 + 304 + 120 + 112 + 156,8
= 1354 kg/m
Beban hidup : q hidup = 1,6 x Beban trotoar
= 1,6 x 510
= 816 kg/m
q1 = beban mati + beban hidup
= 1354 + 816 = 2170 kg/m
Pada plat lantai Kendaraan
Beban mati :q mati (q2) = 1,2 x (beban sendiri plat lantai + Beban Perkerasan
dan overlay + Beban mati pada trotoar )
= 1,2 x (600 + 268,8 + 1354)
q2 = 2667,36 kg/m
Beban hidup : P2 = 1,6 x beban kendaraan (T)
= 1,6 x 50985,8
= 81577,28 kg
2. Perhitungan Momen Akibat Beban Pada Trotoar

0,85 m
Bv (batang BA) = [q1 (1m - 2 ) + q2 x 0,15m ]
0,85 m
= [2170 (1 - 2 ) + 2667,36 x 0,15m ]
=
0,85 m
MBA = - [ q1 x 0,85m x ( 1m - ) ] - [
2

q 2 x ( 1 m−0,85 m ) ²
]
2
0,85 2667,36 x ( 1−0,85 ) ²
= - [2170 (0,85 x (1 - )]- [ ]
2 2
=
0,85 m
MFG = + [ q1 x 0,85m x (1m - ) ] + [
2

q 2 x ( 1 m−0,85 m ) ²
]
2
= lalala
3. Perhitungan Momen Akibat Beban Pada Lantai Kendaraan
Untuk mencari momen yang terjadi pada tiap perletakkan maka kita
sederhanakan dahulu sendi-sendi menjadi jepit-jepit.
Perhitungan Momen Primer

1 1
MBC° = + q x l2 = + x 2989,2672 x 1,52 = 560,488 kg.m
12 2
MBC° = MCD° = MDE° = MEF° = 560,4876kg.m
1 1
MCB° = - q x l2 = - x 2989,2672 x 1,52 = -560,488 kg.m
12 2
MBC° = MCD° = MDE° = MEF° = -560,4876kg.m
Analisa Perhitungan Distribusi Momen
Untuk mencari momen ujung terjepit pada tiap perletakan, dilakukan distribusi
momen dengan menggunakan metode cross
Perhitungan kekuatan dan distribusi momen
Join A:
Kekakuan
:
KAA' = 0
KAB = 4EI/L = 4EI/1,5 = 2,667 EI
∑ KA = 2,667 EI

Faktor distribusi:
FAA' = 0
FAB = ∑KAB/∑KA =
2,667EI/2,667EI = 1

Join B:
Kekakuan
:
KBA = 4EI/L = 4EI/1,5 = 2,667 EI
KBC = 4EI/L = 4EI/1,5 = 2,667 EI
∑KB = 5,333 EI

Faktor distribusi:
FBA = ∑KBA/∑KB =
2,667EI/5,333EI = 0,5
FBC = ∑KBA/∑KB =
2,667EI/5,333EI = 0,5

Join C:
Kekakuan
:
KCB = 4EI/L = 4EI/1,5 = 2,667 EI
KCD = 4EI/L = 4EI/1,5 = 2,667 EI
∑KC = 5,333 EI

Faktor distribusi:
FCB = ∑KCB/∑KC =
2,667EI/5,333EI = 0,5
FCD = ∑KCD/∑KC =
2,667EI/5,333EI = 0,5

Join D:
Kekakuan
:
KDC = 4EI/L = 4EI/1,5 = 2,667 EI
KDE = 4EI/L = 4EI/1,5 = 2,667 EI
∑KD = 5,333 EI

Faktor distribusi:
FDC = ∑KDC/∑KD =
2,667EI/5,333EI = 0,5
FDE = ∑KDE/∑KD =
2,667EI/5,333EI = 0,5
Join E:
Kekakuan
:
KED = 4EI/L = 4EI/1,5 = 2,667 EI
KEE' = 0 EI
∑KE = 2,667 EI

Faktor distribusi:
FED = ∑KED/∑KE =
2,667EI/2,667EI = 1
FEE' = 0
Catatan : batang A’A dan EE’ tidak memiliki kekakuan, karena ditumpu satu
tumpuan saja
Perhitungan Distribusi Momen ( MomenPerlawanan dan Induksi)
Siklus 1
Momen Jepit
Di titik A:
Ma = MAA' + MABº = -1082,4724 kg.m
Di titik B:
Mb = MBAº+ MBCº =0 kg.m
Di titik C:
Mc = MCBº + MCDº = 0 kg.m
Di titik D:
Md = MDCº + MDEº = 0 kg.m
Di titik E:
Me = MEDº + MEE' = 1082,4724 kg.m

- Momen Perlawanan
Di titik A:
MAA' = -Ma . FAA' = 0 kg.m
MAB = -Ma . FAB = 1082,4724 kg.m
Di titik B:
MBA = -Mb . FBA = 0 kg.m
MBC = -Mb . FBC = 0 kg.m
Di titik C:
MCB = -Mc . FCB = 0 kg.m
MCD = -Mc . FCD = 0 kg.m
Di titik D:
MDC = -Md . FDC = 0 kg.m
MDE = -Md . FDE = 0 kg.m
Di titik E:
MED = -Me . FED = -1082,4724 kg.m
MEE' = -Me . FEE' = 0 kg.m

- Momen Induksi
Pada batang AA'
MAA' = 0 kg.m
Pada batang AB
MAB = 1/2MBA = 0 kg.m
Pada batang BA
MBA = 1/2MAB = 541,2362 kg.m
Pada batang BC
MBC = 1/2MCB = 0 kg.m
Pada batang CB
MCB = 1/2MBC = 0 kg.m
Pada batang CD
MCD = 1/2MDC = 0 kg.m
Pada batang DC
MDC = 1/2MCD = 0 kg.m
Pada batang DE
MDE = 1/2MED = -541,2362 kg.m
Pada batang ED
MED = 1/2MDE = 0 kg.m
Pada batang EE'
MEE' = 0 kg.m

Anda mungkin juga menyukai