Fiqqih Faizah 1
Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah sistem bilangan
desimal, yaitu sistem bilangan yang menggunakan 10 macam simbol untuk
mewakili suatu besaran. Sistem ini banyak digunakan karena manusia
mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan.
Banyaknya simbol yang mewakili angka dalam suatu sistem bilangan disebut
dengan Basis atau Radiks yang dituliskan sebagai lambang kecil mengikuti
bilangan utama (2910, A516, dsb)
Desimal 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Heksa 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
Biner 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 1010 1011 1100 1101 1110 1111
bit ke-5 bit ke-4 bit ke-3 bit ke-2 bit ke-1 bit ke-0
Bobot 25 24 23 22 21 20
Desimal 32 16 8 4 2 1
MSB LSB
Catatan:
Untuk pekerjaan dalam elektronika digital, Anda harus
menghafal simbol biner yang digunakan untuk cacah paling
sedikit sampai 9.
D3 Teknik Listrik Bandara – Politeknik Penerbangan Surabaya 8
Disebut bilangan radiks 8 Desimal Biner Oktal
Angka yang digunakan:
0 000 0
1 001 1
{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} 2 010 2
Merupakan metode dari 3 011 3
pengelompokan 3 bit 4 100 4
Biasanya digunakan oleh 5 101 5
perusahaan komputer 6 110 6
yang menggunakan kode 7 111 7
3 bit untuk 8 1000 10
merepresentasikan 9 1001 11
instruksi/operasi 10 1010 12
D3 Teknik Listrik Bandara – Politeknik
9
Penerbangan Surabaya
Sistem bilangan berbasis 16
Menggunakan 16 simbol, yaitu :
{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F}.
Huruf A untuk cacahan 10, B untuk 11, C untuk
12, D untuk 13, E untuk 14, dan F untuk 15.
Merupakan metode dari pengelompokan 4 bit
Komputer digital dan sistem yang berdasarkan
mikroprosesor menggunakan sistem bilangan
heksadesimal
Contoh:
Desimal (radiks = 10, digit = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}:
5185,6810 = 5 x 103 + 1 x 102 + 8 x 101 + 5 x 100 + 6 x 10-1 + 8 x 10-2
= 5 x 1000 + 1 x 100 + 8 x 10 + 5 x 1 + 6 x 0,1 + 8 x 0,01
dibagi 2
dikali 2(i)
Digit hasil
0,3125 2 = 0,625 0 (MSB)
0,625 2 = 1,25 1
0,25 2 = 0,50 0
0,5 2 = 1,0 1 (LSB)
0,312510 = ,01012
17910 = 2638
17910 = B316
Dr i n d i r i
n 1
101111012 = 2758
D3 Teknik Listrik Bandara – Politeknik Penerbangan Surabaya 20
Angka biner dikelompokkan setiap 4 digit dari belakang
Setiap kelompok biner dicari padanannya dalam angka
heksadesimal
Contoh: 1101011010102 = ?16
1101011010102 = D6A16
D3 Teknik Listrik Bandara – Politeknik Penerbangan Surabaya 21
Rumus konversi radiks-r ke desimal:
Dr i n d i r i
n 1
5728 = 39210
6248 = 1100101002
D3 Teknik Listrik Bandara – Politeknik Penerbangan Surabaya 23
Bilangan oktal tidak bisa dikonversikan langsung ke
bilangan heksadesimal
Proses konversi oktal ke heksadesimal melalui 2 tahap,
yaitu konversi oktal biner dan biner heksadesimal
Contoh: 6248 = ?16
oktal biner biner heksadesimal
6248 6 2 4 1100101002 0001 1001 0100
6248 = 19416
D3 Teknik Listrik Bandara – Politeknik Penerbangan Surabaya 24
Rumus konversi radiks-r ke desimal:
Dr i n d i r i
n 1
2A616 = 67810
D3 Teknik Listrik Bandara – Politeknik Penerbangan Surabaya 25
Setiap angka oktal dicarikan padanannya dalam biner
(4 digit)
Hasil padanan dirangkai secara berurutan
Contoh: A916 = ?2 dan 516 = ?2
A916 A 9
1010 1001
A916 = 101010012
516 5
0101
516 = 01012
D3 Teknik Listrik Bandara – Politeknik Penerbangan Surabaya 26
Bilangan heksadesimal tidak bisa dikonversikan langsung
ke bilangan oktal
Proses konversi oktal ke heksadesimal melalui 2 tahap,
yaitu konversi heksadesimal biner dan biner oktal
Contoh: A916 = ?8
1010 1001 2 5 1
A916 = 2518
D3 Teknik Listrik Bandara – Politeknik Penerbangan Surabaya 27
Dasar Komputer Digital, karangan Bartee Thomas C., terbitan Erlangga