Anda di halaman 1dari 8

1.

Kegiatan bisnis
Kegiatan usaha individu atau kelompok yang terorganisir untuk menghasilkan
dan menjual brang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat.
2. Faktor penentu pemilihan lokasi perusahaan
A. Letak dari sumber bahan mentah
B. Letak dari pasar konsumsi
C. Ketersediaan tenaga kerja
D. Ketersediaan transportasi
E. Ketersediaan energi
3. Ciri-ciri perusahaan
A. Operatif: adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi,
penyedia / distribusi barang dan jasa.
B. Koordinatif: diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama
lain untuk mencapai tujuan.
C. Regular: untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang
dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
D. Dinamis: lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan.
E. Formal: tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan
pendirian,
F. Lokasi: perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan
yang secara geografis jelas.
G. Pelayanan bersyarat: keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi
dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
4. Lingkungan eksteral makro dan mikro
a. Makro : pengaruhnya tidak langsung
i. Contohnya : perekonomian, sifat budaya, hubungan internasional
b. Mikro : pengaruhnya langsung
i. Contohnya : distributor, teknologi, supplier
5. Lingkungan internal
a. Contoh : tenaga kerja, alat mesin, bahan baku, modal
6. Kegiatan produksi
a. Kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa
dengan memanfaatkan factor-faktor produksi yang tersedia.
7. Manajemen produksi
a. Kegiatan untuk mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan
suatu barang atau jasa.
8. Tujuan layout pabrik
a. Mencapai produktifitas yang tinggi dengan mengeluarkan biaya rendah
9. Pasar : adalah orang-orang yg mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk
berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.
10. Pemasaran : adalah keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada dan pembeli potensial.
11. Macam-macam pasar
a. Pasar konsumen,
i. Adalah sekelompok pembeli yg membeli barang-barang untuk
dikonsumsi. Bukan untuk dijual atau diproses lebih lanjut. Termasuk
dalam pasar konsumen adalah pembeli rumah tangga (non bisnis)
b. Pasar industry,
i. Adalah pasar yg terdiri atas individu-individu/ lembaga atau organisasi
yg membeli barang-barang untuk dipakai lagi, untuk memproduksi
barang lainnya, kemudian dijual.
c. Pasar penjual,
i. Adalah pasar yg terdiri dari individu-individu/ lembaga atau organisasi
yg membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi atau
disewakan agar mendapatkan laba.
d. Pasar pemerintah,
i. Adalah pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah seperti
departemen, direktorat atau kantor dinas. Contoh: model bisnis
pengadaan barang, pembangunan jalan.
12. Penggolongan barang
a. Penggolongan barang menurut tingkat pemakaian dan kekongkritannya:
i. Barang tahan lama (durable goods)
1. Adalah barang-barang yg secara normal dapat dipakai berkali-
kali. Dapat dipakai untuk jangka waktu yg relative lama.
Missal: pakaian, kacamata, penggaris, dsb.
ii. Barang tidak tahan lama (nondurable goods)
1. Barang –barang yg secara normal hanya dapat dipakai satu kali
atau beberapa kali saja. Artinya barang tersebut akan habis,
tidak dapat dipakai lagi. Contoh: bahan baku, sabun, makanan,
dsb.
iii. Jasa
1. Adalah kegiatan, manfaat atau kepuasan yg ditawarkan untuk
dijual. Missal: jasa reparasi, potong rambut, jasa pendidikan,
dsb. Jasa termasuk kedalam barang tidak konkrit (tidak
kelihatan).
b. Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya:
i. Barang konsumsi
1. Adalah barang-barang yg dibeli untuk dikonsumsi sendiri.
Pembelinya adalah konsumen akhir. Berdasarkan kebiasaan
membeli konsumen, barang konsumsi dikelompokkan lagi
menjadi tiga golongan, yaitu:
ii. Barang konvinien, diakatakan sebagai barang kebutuhan hidup sehari-
hari, dapat dibeli di sembarang tempat. Missal makanan, minuman,
pasta gigi. Barang ini dibutuhkan masyarakat dalam frekuensi
pembelian yg tinggi.
iii. Barang shopping, dapat juga dikatakan sebagai barang perabot rumah
tangga. Dibutuhkan untuk kehidpuan konsumen sehari-hari tetapi
frekuensi pembeliannya jarang dengan jumlah pembelian dan
pengeluaran yg cukup tinggi. Ketika membeli, konsumen cenderung
membanding-bandingkan antara produk satu dengan yg lain. Contoh:
tv, mesin cuci, dsb.
iv. Barang special, adalah barang yang mempunyai ciri khas dan hanya
dapat dibeli di tempat tertentu saja. Seringkali dalam melakukan
pembelian, konsumen harus mengeluarkan pengorbanan atau
melakukan usaha tertentu. Harganya relative mahal dan frekuensi
pembeliannya rendah. Contoh: perhiasan, barang seni, lukisan, bemda
kuno.
v. Barang industry
1. Adalah barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk
kepentingan dalam industri baik secara langsung atau tidak
langsung dipakai dalam proses produksi. Barang industry
dibedakan lagi menjadi:
vi. Bahan baku, merupakan bahan pokok untuk membuat barang lain.
Missal: kapas untuk membuat benang, minyak bumi untuk bensin.
vii. Komponen barang setengah jadi, merupakan barang-barang yg sudah
masuk dalam proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk
akhir. Missal: benang untuk tekstil, onderdil mobil, tepung gandum
untuk roti, dsb.
viii. Perlengkapan operasi
1. Adalah barang-barang yg dapat digunakan untuk membantu
lancarnya proses produksi maupun kegiatan lain dalam
perusahaan. Missal: minyak pelumas untuk mesin, kertas dan
alat tulis untuk membuat catatan.
ix. Instalas i, yaitu alat produksi utama bagi suatu
pabrik/perusahaan yg dapat digunakan untuk jangka waktu yg lama.
Contoh: mesin penggiling gabah, mesin tenun, mesin cetak.
x. Peralatan ekstra, yaitu alat-alat yg dipakai untuk membantu instalasi,
seperti alat angkut dalam pabrik (fooklift truck), gerobak, dsb.
13. Strategi penentuan harga
a. Strategi penentuan harga pada produk baru
i. Skimming price
1. Adalah menetapkan harga awal yg tinggi ketika produk baru
diluncurkan dan semakin lama semakin turun harganya.
Contoh: handphone, laptop, dsb
b. Penetration price
i. Adalah menetukan harga awal yg serendah-rendahnya atau murah.
Dengan tujuan penetrasi pasar dengan cepat dan membangun loyalitas
merk pada konsumen. Contoh: tariff layanan operator baru three, mie
selera rakyat.
c. Strategi penentuan harga yg mempengaruhi psikologis konsumen
i. Prestige pricin/ harga prestise
1. Menetapkan harga yag tinggi demi membentuk image kualitas
produk yg tinggi yg umumnya dipakai untuk produk shopping
dan special. Contoh: rolex, guess, prada.
ii. Odd pricing/ harga ganjil
1. Menetapkan harga yg ganjil atau sedikit di bawah harga yg
telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis pembeli akan
mengira produk yg akan dibeli lebih murah. Contoh:
Barang yg tadinya dihargai rp100.000,- diubah menjadi
rp99.990,-
iii. Multiple – unit pricing/ harga rabat
1. Adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen
membeli produk dalam jumlah yg banyak. Contoh: jika harga
sebungkus mie goreng adalah rp1500,- maka konsumen cukup
membayar rp 1000,- perbungkus jika membeli satu dus isi 40
bungkus mie.
iv. Price lining/ harga lini
1. Memberikan cakupan harga yg berbeda pada lini produk yg
berbeda. Contoh: bioskop grup 21 memberikan harga standar
untuk konsumen bioskop jenis standard dan mengenakan harga
yg lebih mahal pada konsumen bioskop 21 jenis premier.
d. Pemberian potongan pembelian:
i. Potongan kuantitas
1. Misalkan apabila konsumen membeli paling sedikit 10unit akan
diberikan potongan 10%. Jika pembeliannya kurang dari 10
unit maka tidak diberikan potongan.
ii. Potongan tunai
1. Missal penjual memberikan syarat pembayaran produk 3/10,
n/30. Jika pembeli dapat membayar dalam waktu 10hari, akan
mendapat potongan 3% dan pembayaran harus dilakukan dalam
waktu 10 hari sesudah barang diterima pembeli.
iii. Potongan dagang
1. Potongan ini hanya diberikan pada pembeli yg ikut
memasarkan produknya.
iv. Potongan musiman
1. Potongan yg diberikan kepada pembeli yg melakukan
pembelian di luar musim tertentu. Missal pembeli yg membeli
jas hujan pada musim panas, akan memperoleh potongan
sebesar 5%.
e. Penetapan harga geografis
i. Penjual membedakan hargaproduk untuk daerah penjualan yg berbeda-
beda. Missal penjual batik di solo akan memberikan harga batik di
pulau jawa berbeda dengan harga di luar jawa. Hal ini disebabkan
untuk pengiriman ke luar kota harus ditambah ongkos angkut.
14. Unsur penting dalam pasar
a. Orang dengan segala keinginannya
b. Daya beli mereka
c. Kemauan untuk membelanjakan uangnya
15. Ciri bumn
a. Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
b. Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional
dilakukan oleh pemerintah.
c. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan
pemerintah.
d. Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan
usaha.
e. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
f. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan
negara.
g. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup
orang banyak.
h. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
i. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari
keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
j. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
k. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya
prinsip-prinsip ekonomi.
l. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
m. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51%
sahamnya dimiliki oleh negara.
n. Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
o. Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
p. Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
q. Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.
16. Bentuk bums
a. Perusahaan persekutuan
b. Persekutuan komanditer
c. Perseroan terbatas
d. Yayasan
17. Kebaikan dan keburukan firma
a. Kebaikan
i. Fungsi pimpinan dapat dibagi.
ii. Pendirian mudah tanpa akte.
iii. Lebih mudah dalam mencari kredit untuk pengembangan usaha karena
jaminan hutang lebih besar.
iv. Jumlah modal relatif besar jika dibandingkan perusahaan
perseorangan.
b. Keburukan
i. Kelangsungan hidup perusahaan sangat tergantung pada salah satu
anggotanya, karena kalau terjadi perbedaan pendapat dan
mengakibatkan pengunduran diri salah seorang anggotanya maka firma
tersebut akan bubar.
ii. Adanya tanggung jawab bersama terhadap kerugian perusahaan.
iii. Dalam tanggung jawab pemberian jaminan dengan memberikan
seluruh harta kekayaan pribadi anggota sangat merugikan.
18. Kebaikan dan keburukan cv
a. Kebaikan
i. Mudah pendiriannya
ii. Jumlah dana yang ada besar
iii. Manajemen baik karena bisa diversifikasi
iv. Kemampuan mempunyai kredit semakin besar sehingga kesempatan
untuk berkembang juga besar
b. Keburukan
i. Sulit untuk menarik dana terutama pada perusahaan yang kurang
bonafid
ii. Anggota persekutuan selain general partner tidak mempunyai hak
suara
iii. Kelangsungan hidup tidak menentu
19.

Anda mungkin juga menyukai