Anda di halaman 1dari 2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : FLORIDA RISMA RUMINTAR

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 015570449

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4440 / Keuangan Publik

Kode/Nama UPBJJ : PALANGKARAYA

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
IPEM 4440/

1. Penyebab paradigma pengelolaan keuangan negara bergeser dari pola sentralitsik ke pola
desentralistik karena desentralistik bertujuan menciptakan aspek kemandirian atau
mengedepankan peran daerah dalam melaksanakan pembangunan kewajiban hak dan
kewenangan daerah secara mandiri dan mampu membawa indonesia menuju kemakmuran
yang inklusif dan berkelanjutan
2. Ya. Faktor yang paling dominan peningkatan pengeluaran Negara adalah Faktor
PEMBANGUNAN, karena pengeluaran ini telah di rencanakan akan digunakan peruntukan dan
tujuanya karena banyak keuntungan yang dapat di ambil dari pembangunan, salah satunya
adalah penerapan fiscal, yang tujuan utamanya adalah mengurangi angka pengangguran dengan
melakuka pembangunan maka banyak tenaga kerja yang akan terserap dan hal ini tentunya
akan berdampak pada peningkatan perekonomian dan perkambangan perekonomian nasional.
3. Sumber pendapatan Negara
a. Pajak, pajak terbagi atas dua menurut kewenangannya, yaitu pajak pusat dan pajak daerah.
Pajak Pusat adalah jenis pajak yang dipungut dan di kelola pemerintah pusat melalui
Direktorat Jenderal Pajak (DJP), sementara Pajak Daerah adalah jenis pajak yang di pungut
dan dikelola Pemerintah daerah melalui Dinas Pendapatan Daerah atau isntansi terkait
b. Non Pajak
Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang
asalnya bukan dari penerimaan perpajakan. Penerimaan ini dapat dari hasil pemyediaan
layanan berupa penyediaan barang dan jasa hingga pelayanan administrative dan di kelola
oleh instansi pemungut PNBP yang terdiri atas kementrian/lembaga dan kementrian yang
berfungsi sebagai bendahara umum Negara, contoh dari PNBP adalah MIGAS dan Non
Migas
c. Hibah adalah : semua penerimaan Negara baik devisa dan atau devisa yang dirupiahkan,
rupiah, jasa, dan atau surat berharga diperoleh dari pemberi hibah yang perlu di bayarkan
kembali dan yang tidak mengikat, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri

Anda mungkin juga menyukai