Anda di halaman 1dari 2

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS

Angkatan : XIV
Nama Mata Pelatihan : Etika Publik
Nama Peserta : Rully Ardinanda, S.Pd
Nomor Daftar Hadir : 25
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : UPT Diklat BKPSDM Kota Lubuklinggau
Instansi : Dinas Pendidikan Kab. Musi Rawas Utara
Unit Kerja : SD Negeri Karang Anyar

PENERAPAN
KODE ETIK ASN

(Sumber foto : http://brebesnews/2013/02/bupati-brebes-launching-mesin-absensi-sidik-jari)

“ABSEN SIDIK JARI’

Pada sebuah kasus dimana sejumlah ASN dilingkungan Pemprov Nusa Tenggara Barat ada yang
mengisi daftar hadir untuk satu bulan kedepan, padahal ASN tersebut tidak hadir atau bolos. Untuk
mengantisipasi hal ini muncul ide dari Pemerintah Nusa Benggara barat untuk menerapkan sistem Absensi
Sidik Jari (Hand Key). Wakin Gubernur kemudian menjelaskan bahwa saat ini ASn terlalu kreatif dalam
pengisian absensi, ada yang menitip kepada teman dan ada yang saling mengabsenkan.
Dengan adanya sistem Absen Sidik Jari(Hand Key) ini diharapkan para kalangan ASN sadar untuk
dapat disiplin terutama pada ketentuan jam masuk dan jam pulang. Dengan taatnya pada jam masuk dan pulang
kerja diharapkan terwujudnya disiplin kinerja aparatur dan kinerja instansi pemerintah secara keseluruhan.

Dari kasus diatas terdapat dua kelompok tokoh yang bekerja dengan mengutamakan nilai-nilai etika
dan kelompok yang megabaikan nilai-nilai etika. Kelompok pertama yakni Pemprov yang mengambil
kebijakan untuk menerapkan sistem Absensi Sidik Jari (Hand Key). mereka berharap dengan adanya sistem
absensi seperti ini para pegawai ASN dapat disiplin waktu dan bekerja sesuai dengan perundangan yang
berlaku. Kemudian kelompok yang kedua adalah oknum ASN yang melakukan tindakan berupa menitipkan
absen kepada teman, bahkan ada yang telah mengabsen untuk satu bulan kedepan. Sikap seperti ini
bukanlah cerminan dari nilai-nilai etika. Sebagai pelayan publik, seorang ASN hendaknya bekerja secara
disiplin dan selalu berpegang teguh pada perundangan yang berlaku.
Dalam penerapannya nanti, saya yang saat ini berkerja di Instansi Dinas Pendidikan Musi Rawas Utara
pada Unit kerja SD Negeri Karang Anyar akan selalu bekerja sesuai dengan nilai-nilai etika publik. Dari
kasus diatas dapat di jadikan sebagai contoh bahwa kebijakan yang dilakukan oleh Pemprov NTB untuk
menerapkan sistem sistem Absensi Sidik Jari (Hand Key) sangatlah efektif, karena akan menumbuhkan
kesadaran disiplin waktu bagi ASN. Saat ini di SD Karang Anyar telah menerapkan sistem Absensi Sidik
Jari (Hand Key). Selama ini saya selalu melakukan absen sidik jari setiap hari sebanyak dua kali, saat jam
masuk dan jam pulang. Hal ini sangat bermanfaat karena akan menjadikan ASN sebagai pegawai yang
Disiplin sesuai dengan nilai-nilai Etika.
Namun sama halnya dengan kasus diatas, masih terdapat juga oknum yang tidak melakukan absen
sidik jari karena merasa hal tersebut masih tidak terlalu penting karena menggap mereka masih berstatus
honorer dan mereka berfikir tidak akan ada pengaruhnya terhadap mereka. Hal seperti ini sangat
disayangkan, karena nilai-nilai etika telah diabaikan dalam kinerja. Sebagai ASN yang profesional
hendaknya kita menjahui hal-hal yang akan menghilangkan nilai-nilai etika pada diri kita, bekerjalah
profesioan sesuai dengan perundangan yang berlaku.
Dan pada akhirnya, setelah kegiatan Latsar CPNS ini selesai, kami anggota ASN selalu berkomitmen
untuk menjalankan nilai-nilai etika, selalu bekerja sesuai dengan kode etik guru sehingga kami berharap
nantinya kami menjadi ASN yang profesional dan berkualitas dengan berlandaskan nilai-nilai etika.

Anda mungkin juga menyukai