Anda di halaman 1dari 3

Nama : Willy Pratama

NIM : 151424006
Prody : Pen.Fisiska

Pentingnya Bahasa Indonesia Bagi Pendidikan Fisika

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan di Indonesia dan menjadi

bahasa persatuan yang digunakan disetiap daerah diIndonesia, meskipun jika kita lihat tidak

semua daerah diIndonesia menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, masih banyak

kita temui orang tua yang berada pada suatu daerah tertentu tidak bisa menggunakan bahasa

indonesia. “Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 2 mei juga belum diketahui secara luas. Bahkan

kedudukan bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran pokok acap kali disepelekan dan

dianggap pelajaran paling membosankan” (http://www.kompasian.com, 22.15, 26/11/2015).

“Saat ini bahasa Indonesia dipahami oleh 90% warga indonesia, namun bahasa Indonesia tidak

menduduki posisi sebagai bahasa ibu bagi mayorias penduduknya. Sebagian besar warga

Indonesia berbahasa daerah sebagai bahasa ibunya. Penutur bahasa Indonesia kerap kali

menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampuradukkan dengan bahasa melayu

lainnya. Namun demikian, bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, surat

kabar, media elektronika, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagi forum publik

lainnya sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga

Indonesia” (http://rofhiah.blogspot.com, 22.20, 26/11/2015).

Pentingnya bahasa Indonesia bagi pendidikan fisika? bahasa merupakan suatu pengantar

manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain. “Sejak lahir hingga dewasa manusia sudah

dikenalkan dengan yang namanya bahasa. Tentu saja seiring dengan berjalannya waktu,

kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa semakin meningkat, tidak terkecuali mahasiswa

(http://www.kompasiana.com, 22.50, 26/11/2015). Bagi mahasiswa bahasa sangatlah penting tak

terkecuali pendidikan fisika bahasa sangatlah berpengaruh dalam penyampaian materi yang

disampaikan. Tak bisa dibayangkan jika Bangsa Indonesia tidak memiliki bahasa persatuan

(Bahasa Indonesia) kemungkinan besar komunikasi yang ada tidak dapat berjalan dengan baik.

Sebagai seorang pendidik yang baik dituntut harus bisa berkomunikasi yang baik dan benar

terutama saat menyampaikan materi kepada para siswanya, jika seorang pendidik tidak dapat

berkomunikasi dengan baik dan benar kepada siswanya maka para siswa akan sulit memahami
materi yang disampaikan dan mungkin tidak akan mengerti. Namun pada realita yang ada kita

dapat melihat bahwa kebanyakan mahasiswa belum mampu/bisa menggunakan bahasa indonesia

yang baik dan benar seperti yang dimuat pada kompasian. “Dalam keseharian, mahasiswa

mengaku belum mampu berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia secara penuh atau

bahkan tidak sama sekali. Jarang sekali kita mendapati seorang mahasiswa yang berbicara

dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Mereka cenderung menggunakan

bahasa yang banyak digunakan oleh lingkungan tempat hidup mereka. Seperti mahasiswa yang

tinggal di kota yang biasa menggunakan bahasa Indonesia gaul atau prokem, serta mahasiswa di

lingkungan kedaerahan yang biasa menggunakan bahasa daerah mereka. Hal ini sesuai dengan

ungkapan Leonard Bloomfield (1995: 44) bahwasanya perbedaan-perbedaan bahasa yang

digunakan oleh seseorang disebabkan oleh perbedaan dalam kepadatan komunikasi. Jadi bahasa

yang mereka gunakan sesuai dengan bahasa yang sering mereka gunakan dalam komunikasi

sehari-hari. Namun selain itu, bisa juga didapati mahasiswa yang menggunakan bahasa Indonesia

di luar perkuliahan, seperti ketika bertemu dengan orang yang memiliki derajat lebih tinggi

ataupun orang yang lebih tua” (http://www.kompasiana.com, 23.15, 26/11/2015).

Sebagai mahasiswa dan sebagai calaon pendidik bangsa kita sudah seharusnya

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita juga harus bisa membiasakan diri kita

untuk menggunakan bahasa Indonesia bukannya bahasa daerah. Seperti yang dimuat pada

kompasiana mahasiswa mayoritas hanya menggunakan bahasa Indonesia lisan pada kesempatan

formal saja. Seperti ketika dalam kegiatan diskusi, presentasi, seminar serta digunakan ketika

bertemu dengan orang yang memiliki derajat lebih tinggi  (http://www.kompasiana.com, 23.45,

26/11/2015).

Kita juga dapat membiasakan diri untuk berbahasa Indonesia dengan cara belajar kelompok dan

diskusi seperti yang termuat pada kompasiana. “Pembelajaran bahasa Indonesia di kalangan

mahasiswa dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan komunikatif dan metode

komunikatif. Selain itu teknik yang digunakan adalah teknik penyajian diskusi dan teknik

penyajian kerja kelompok” (http://www.kompasiana.com, 00.04, 27/11/2015).


http://www.kompasiana.com 21 Februari 2012

http://www.kompasiana.com 13 November 2014

http://rofhiah.blogspot.com 22 Juni 2014


Meskipun saat ini dipahami oleh lebih dari 90% warga Indonesia, bahasa Indones ia tidak menduduki pos isi sebagai bahasa ibu bagi mayoritas penduduknya. Sebagian besar warga Indonesia berbahasa daerah sebagai bahasa ibu. Penutur bahasa Indonesia kerap kali menggunakan ve rsi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnyaatau bahasa ibunya. Namun demikian, bahasa Indonesia digunakan sangatluas di perguruan-perguruan, di surat kabar, media ele ktronika, perangkatlunak, surat-menyurat resmi,

Anda mungkin juga menyukai