TUBERCULOSIS (TB)
Disusun Oleh :
1. Definisi Tuberculosis
Tuberkulosis (TB) milier adalah jenis dari tuberkulosis (TBC) yang terjadi akibat
penyebaran bakteri Mycobacterium tuberculosis dalam jumlah besar ke setiap
organ tubuh. Kondisi TB milier ditandai dengan keberadaan nodul atau bercak kecil
sebesar 1-5 mm pada organ-organ yang terinfeksi. Nama TB milier berasal dari pola
yang terlihat pada hasil rontgen dada dengan banyaknya bercak kecil yang
menyebar di seluruh paru-paru. Bercak-bercak tersebut terlihat seperti biji millet
yang kemudian memunculkan istilah “milier”. TB jenis ini bisa memengaruhi organ
apa pun, termasuk paru-paru, hati, dan kelenjar getah bening.
Terdapat 2 jenis infeksi TBC, yaitu Tuberkulosis aktif dan Tuberkulosis
laten :
Tuberkulosis aktif
Tuberkulosis laten
Tuberkulosis juga dapat memengaruhi bagian lain dari tubuh, termasuk tulang,
usus, ginjal, kelenjar getah bening, dan otak. Gejala TBC akan bervariasi sesuai
dengan organ yang terinfeksi.
Sebagai contoh, gejala TBC tulang dapat mencakup nyeri punggung, adanya
pembengkakan di sekitar tulang belakang, dan rasa kaku. Sementara gejala TBC
usus meliputi sering mual dan kembung, serta penurunan nafsu makan secara
drastis.
⸙ Gejala Tuberkulosis laten
Pada sebagian orang yang terinfeksi, bakteri TB bisa tetap tidak aktif dan tidak
menimbulkan gejala. Kondisi ini disebut TB laten, TB tidak aktif, atau infeksi
TB tidak menular. Karena tidak ada gejala pada TB laten, infeksi hanya akan
diketahui melalui tes darah atau tes kulit TB. Pengobatan tetap penting untuk
penderita karena bakteri bisa menjadi aktif suatu saat ketika kekebalan tubuh
menurun.
Nyeri dada
Sesak Nafas
Demam
Note :
Tidak semua orang yang terinfeksi bakteri TB pasti akan sakit dan menunjukan gejala.
Sistem kekebalan tubuh biasanya dapat mencegah kita jatuh sakit.
5. Cara Penularan Tuberculosis
a) Infeksi primer
b) Infeksi laten
Pada tahap ini, orang yang terinfeksi tidak akan merasa sakit atau tidak
menunjukkan gejala. Kondisi ini dikenal juga dengan TB laten.
Penderita TB laten tidak bisa menularkan penyakit TBC.
c) Infeksi aktif
Kondisi aktifnya infeksi bakteri TBC ini adalah onset dari penyakit TB paru
aktif, yaitu ketika infeksi TBC menunjukan kemunculan gejala awal.
6. Faktor-faktor risiko
TBC merupakan penyakit yang dapat terjadi pada setiap orang, terlepas dari
berapa usia dan apa kelompok ras penderitanya. Namun, terdapat beberapa
faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit
TBC. Faktor risiko hanyalah kondisi-kondisi yang dapat memperbesar peluang
untuk terkena penyakit atau kondisi kesehatan tertentu. Berikut adalah faktor-
faktor risiko penyebab munculnya penyakit tuberculosis :
Pengidap HIV, diabetes melitus (kencing manis), malnutrisi, atau penyakit
lain yang membuat sistem imun lemah.
Orang yang tinggal atau bekerja satu tempat dengan pasien TBC, misalnya
di tempat pengungsian atau klinik.
Penyakit TBC dapat disembuhkan dengan menjalani pengobatan yang tepat dan
sesuai aturan. Biasanya, penderita antituberkulosis yaitu obat antibiotik yang
khusus digunakan untuk menghentikan infeksi bakteri TBC. Pengobatan terdiri atas
dua tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan.diharuskan mengonsumsi obat TBC
selama 6-12 bulan. Pengobatan TBC yang tepat dilakukan melalui kombinasi
beberapa jenis Berikut adalah obat-obatan yang umumnya digunakan untuk
mengatasi TBC disebut juga dengan obat tuberkulosis lini pertama :
Isoniazid
Ethambutol (Myambutol)
Pyrazinamide
Streptomisin
Biasanya pasien akan merasa lebih baik setelah beberapa minggu menjalani
pengobatan tahap intensif. Namun, kondisi ini bukan berarti menandakan bakteri
penyebab TBC sudah hilang sepenuhnya dari tubuh. Penderita tetap perlu
menyelesaikan tahap pengobatan lanjutan sekalipun gejala-gejala TBC sudah
hilang. Apabila pengobatan tidak diselesaikan dengan tuntas atau berhenti di
tengah-tengah, bakteri tuberkulosis dapat kembali aktif menginfeksi bahkan bisa
menyebar ke bagian tubuh lain. Pemakaian antituberkulosis yang tidak tuntas juga
dapat membuat bakteri kebal terhadap antibiotik atau mengalami efek resistansi
antibiotik TBC. Kondisi yang disebut juga dengan TB MDR ini akan mempersulit
pengobatan tuberkulosis karena semakin sedikit antituberkulosis yang bisa
memusnahkan bakteri TBC.
Obat lini kedua untuk TBC resistan obat
Orang yang resistan terhadap obat antituberkulosis lini kedua akan menjalani
pengobatan TBC lini kedua, dengan jenis obat antibiotik yang digunakan adalah :
Pyrazinamide
Amikacin bisa diganti dengan kanamycin
Ethionamide atau prothionamide
Cycloserine atau PAS
Capreomycin
Para-aminosalicylic acid (PAS)
Ciprofloxacin
Ofloxacin
Levofloxacin
8. Pencegahan Tuberkulosis
Salah satu perlindungan dari penyakit TBC adalah vaksinasi BCG (Bacillus
Calmette-Guerin). Vaksin ini termasuk salah satu vaksin rekomendasi imunisasi
dasar anak, dan biasanya diberikan ketika bayi berumur 1 bulan. Selain vaksin
BCG, pencegahan penularan TBC juga dapat dilakukan dengan cara :
Menerapkan etika batuk atau bersin, seperti menutup hidung dan mulut,
menggunakan masker atau tisu, dan tidak membuang dahak sembarangan
Menjaga kebersihan, misalnya selalu membuang masker dan tisu di tempat
sampah setelah digunakan
Menerapkan gaya hidup sehat, contohnya tidak merokok, rutin berolahraga,
serta membuka jendela untuk sirkulasi udara bersih di rumah
Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.alodokter.com/tuberkulosis
2. https://hellosehat.com/pernapasan/tbc/tb-milier/
3. https://hellosehat.com/pernapasan/tbc/pengertian-tbc/
4. https://www.sehatq.com/penyakit/tuberkulosis
5. Tuberculosis (TB): Progression of the Disease, Latent and Active
Infections, https://www.youtube.com/watch?v=202hkf43HXQ