Contoh lain bagi ikhtilat, misalnya para penumpang lelaki dan perempuan
yang berada dalam satu gerbong keretapi yang sama secara berdesakan-
desakan. Jika seseorang pernah menaiki angkutan umum seperti LRT dan
KTM pada waktu sibuk (masa berkerja dan pulang dari kerja), sangat
mungkin baginya untuk terjebak dalam ikhtilat. Kerana dalam keretapi itu
para penumpang lelaki dan perempuan berada dalam gerbong yang sama
dan saling berdesak-desakan satu sama lain.
Contoh ikhtilat lainnya, para penumpang lelaki dan perempuan di dalam bus
atau angkot. Pada waktu-waktu yang sibuk, para penumpang itu pasti akan
berdesak-desakan. Keadaan seperti itu disebut ikhtilat. Contoh lainnya,
misalnya di sebuah restoran, ada satu meja yang mana terdapat lelaki dan
perempuan yang bukan mahram, mereka makan dan berbincang bersama.
Ini juga merupakan ikhtilat.
satu tempat yang sama, misalnya di ruang kereta yang yang sama, di ruang
yang sama, di dalam bus yang sama, rumah yang sama, dan seterusnya.
sebagainya.
Jika perempuan dan lelaki duduk berdampingan di dalam sebuah bus, tapi
tidak terjadi interaksi apapun, maka keadaan itu tidak disebut ikhtilat
(hukumnya tidak mengapa). Tapi jika di antara mereka lalu terjadi interaksi,
misalnya perbincangan, berkenalan, dan seterusnya, maka barulah keadaan
ini disebut ikhtilat (haram hukumnya). Sebaliknya jika di antara lelaki dan
perempuan terjadi interaksi, misalnya berbicara, tapi melalui telefon, maka
situasi ini tidak disebut ikhtilat kerana mereka tidak berada di satu tempat
atau tidak terjadi pertemuan (ijtima’) di antara keduanya.
Maka, yang disebut sebagai ikhtilat itu mestilah memenuhi 2 (dua) kriteria
secara bersamaan, yaitu :
antara lelaki dan perempuan. Jika tidak ada kemestian terhadap pertemuan
antara lelaki dan perempuan, hukumnya tetap tidak boleh. Sebagai contoh
ikhtilat yang dibolehkan, adalah urusan jual beli. Misalnya, si penjualnya
keadaan seperti ini, boleh berlaku ikhtilat antara perempuan dan lelaki itu,
agar terjadi akad jual beli antara penjual dan pembeli. Hal ini berbeda
oleh seorang lelaki, atau sendirian oleh seorang perempuan. Tidak terdapat
boleh makan di restoren. Maka hukumnya tetap haram seorang lelaki dan
Perlu diperhatikan juga, di samping dua syarat di atas, tentunya para lelaki
dan perempuan wajib mematuhi hukum-hukum syariah lainnya dalam
kehidupan umum, misalnya kewajiban menundukkan pandangan (ghaddhul
bashar), yaitu tidak memandang aurat (TMQ An Nuur : 30-31), kewajiban
berbusana muslimah, yaitu memaki hijab (TMQ An Nuur : 31) dan jilbab atau
tsaub (TMQ Al Ahzaab : 59), keharaman berkhalwat (berdua-duaan dengan
lain jenis) (HR Ahmad), dan sebagainya.
Bahaya-Bahaya Ikhtilat
Dan yang lebih mengerikan lagi, jika zina sudah merajalela di suatu negeri,
maka akan terjadi kerusakan atau bencana umum bagi sebuah negeri.
Maka dari itu, jelaslah ikhtilat adalah perbuatan buruk yang wajib kita jauhi.
Jika tidak, berbagai kemaksiatan akan terjadi, dan bahayanya pun akan
merajalela pula di tengah-tengah umat Islam. Nauzhu billah min dzalik.