TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Katarak
2.2.1 Definisi Katarak
Katarak adalah kekeruhan lensa. Katarak memiliki derajat kepadatan yang sangat
bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, tetapi biasanya berkaitan dengan penuaan.
Katarak berasal dari Yunani Katarrahakies, Inggris Cataract dan Latin cataracta
yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup
air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang
dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat
kedua- duanya. Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga
akibat kelainan kongenital.
Katarak merupakan suatu keadaan patologik lensa dimana lensa menjadi keruh
akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat gangguan
metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia tertentu. Katarak dapat terjadi
pada saat perkembangan serat lensa masih berlangsung atau sesusah serat lensa berhenti dalam
perkembangannya dan telah memulai proses degenerasi.
2.2.2 Etiologi
Penyebab terjadinyakekeruhan lensa ini dapat:
1. Primer, berdasarkan gangguan perkembangan dan metabolisme dasar lensa.
2. Sekunder, akibat tindakan pembedahan lensa.
3. Komplikasi penyakit lokal ataupun umum.
2.2.3 Epidemiologi
2.2.4. Patofisiologi
Dengan menjadi tuanya seseorang maka lensa mata akan kekurangan air dan menjadi
lebih padat. Lensa akan menjadi keras pada bagian tengahnya, sehingga kemampuannya
memfokuskan benda dekat berkurang. Hal ini mulai terlihat pada usia 40 tahun, dimana mulai
timbul kesukaran melihat dekat (presbiopia). Lensa juga mulai kehilangan kebeningannya,
keadaan ini akan berkembang dengan beratnya katarak dijumpai pada usia 60 tahun hampir 2/3
mulai mengalami katarak. Perkembangan katarak menjadi berat memakan waktu dalam bulan
hingga tahun.
2.2.5. Klasifikasi Katarak
1. Katarak kongenital, katarak yang sudah terlihat pada usia dibawah 1 tahun.
2. Katarak juvenil, katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun.
3. Katarak senil, katarak yang terjadi setelah usia 50 tahun.
Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah
lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun. Katarak kongenital merupakan penyebab kebutaan
pada bayi yang cukup berarti terutama akibat penangan kurang tepat.
Biasanya katarak sukar terlihat tanpa alat pembantu khusus, penglihatan berangsur –
angsur menurun tanpa rasa sakit dapat berakhir dengan kebutaan. Pada mata normal pupil akan
terlihat berwarna hitam, namun pada katarak akan terlihat berwarna putih.
2.2.6. Diagnosis
- Tajam Penglihatan
Pemeriksaan tajam penglihatan merupakan penilaian fungsi penglihatan mata yakni
dengan menggunakan kartu snellen.
- Refleks Merah
Untuk lebih mudah melihat adanya katarak dilakukan dengan refleks merah didalam
manik mata atau pupil dengan oftalmoskop. Mata tanpa katarak akan terlihat reflek
merah pada pupil yang merupakan reflek retina yang terlihat melalui pupil. Bila
terdapat kekeruhan padat pada pupil maka refleks merah ini tidak akan terlihat4.
2.2.7. Penatalaksanaan
Teknik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapular, dimana isi lensa
dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior sehingga korteks dan
nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan tersebut. Namun pada teknik ini dapat timbul
penyulit katarak sekunder. Dengan teknik ekstraksi katrak intrakapsular tidak terjadi katarak
skunder karena seluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, sebaiknya ditanam lensa intraokular
pada saat pembedahan, sehingga tidak perlu memaki kacamata afakia yang tebal atau lensa
kontak.10.