Anda di halaman 1dari 2

Anggota Kelompok:

Ferry Humaini
Fiana Mahmudah

Review hasil kuliah dengan narasumber BNNP dan Bapas.

Narasumber dari BNNP Kalimantan Tengah


Narasumber pertama dari BNNP bernama Riska Aprillia Yunartho. Narasumber
bertugas sebagai psikolog atau konselor di bidang rehabilitasi.
Kegiatan yang biasa dilakukan narasumber memberikan pertanyaan untuk melengkapi
data administrasi, assesment, memberikan surat pernyataan serah terima klien dari keluarga
kepada BNNP, data pendukung KTP dan kartu keluarga, konsultasi dan konseling kepada
klien wajib lapor setiap minggu. Setelah menyelesaikan data administrasi dilanjutkan dengan
assesment untuk mengetahui tingkat atau katagori penyalahgunaan zatnya. Proses assesment
dilakukan dengan tes urin dan wawancara disesuaikan dari keadaan serta pemahaman klien
dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, istilah yang disederhanakan misalnya
dari tingkat pendidikan klien kemudian melakukan konfirmasi untuk mengetahui sama atau
tidak maksud dari konselor.
Konseli yang dihadapi oleh narasumber, yaitu klien voluntary dan compulsory dari
berbagai usia mulai anak-anak sampai usia dewasa. Klien voluntary datang secara sukarela
untuk melakukan kegiatan rehabilitasi. Pertama, klien voluntary sadar secara penuh dan
terbuka dalam proses assesmen maupun wawancara. setelah melakukan assesment konselor
meminta adanya pendamping (keluarga) untuk ditanyakan dan dicek kegiatan klien selama
dirumah untuk mendapatkan data pendukung. Kedua, klien compulsory adalah klien yang
datang karena berkasus atau berhadapan dengan hukum misalnya karena razia atau tanggapan
dari polisi maupun BNNP. Klien yang memiliki kasus hukum biasanya perlu melakukan
assesment yang mendalam dan bisa dilakukan berkali-kali. Klien cenderung tertutup ketika
dibawa ke BNNP sehingga konselor perlu membangun rapport sambil diberikan motivasi
untuk kebaikan klien/konseli. Keluarga klien compulsory datang setelah semua proses selesai.
Banyak klien yang dipaksa dan terpaksa serta merasa tidak berbuat kesalahan.
Kegiatan rehabilitasi yang ada di Instansi BNNP narasumber diantaranya melakukan
layanan rawat jalan, konsultasi/konseling dan penyuluhan. Awalnya klien, melengkapi data
administrasi,lalu konsultasi dan ditanyakan tentang waktu terakhir menggunakan obat-
obatan/ narkoba. Lalu dilakukan tes urin dan selanjutnya dilakukan konseling. Jika saat
konseling beberapa kali konseli/klien terlihat tidak fokus maka akan dilakukan tes urin secara
random. Klien datang untuk wajib lapor dan melakukan konseling dengan tema yang berbeda
setiap minggunya. Selain itu, jika klien atau pihak keluarga menginginkan klien untuk rawat
inap dan memenuhi persyaratan serta memiliki finansial maka BNNP Kalimantan Tengah
akan membuatkan surat rujukan, membantu menyiapkan berkas administrasi seperti KTP,
kartu keluarga dan berkas assesment. Bidang rehabilitasi juga melakukan penyuluhan atau
sosialisasi ke daerah-daerah tertentu misalnya ke Lamandau dan Buntok, sekolah-sekolah
maupun lembaga-lembaga rehabilitasi.
Tantangan yang dihadapi narasumber dalam bekerja terkadang konselor mengahadapi
klien dan keluarga yang tidak koperatif. Klien tidak datang dari jadwal yang telah ditentukan,
nomor yang untuk dihubungi diganti atau dinonaktifkan, harus turun ke jalan untuk melihat
kondisi sebenarnya dan klien yang memberikan banyak alasan untuk menghindari wajib
lapor. Ada juga klien yang memanipulatif atau berbohong tentang keadaan dirinya sehingga
konselor harus peka dengan perubahan klien. BNNP saat ini tidak memiliki tempat dan
fasilitas untuk klien rawat inap. Klien yang ingin rawat inap karena lingkungannya tidak
kondusif dan tidak dapat mengontrol dirinya akan dirujuk ke Institusi Penerima Wajib Lapor
misalnya di rumah sakit, lembaga rehabilitasi dan sosial yang ditunjuk pemerintah. Klien
yang ingin rawat inap dipertimbangkan mampu secara finansial karena ada beberapa hal yang
tidak gratis misalnya tranaportasi klien ke tempat rehabilitasi dan kebutuhan klien yang
bersifat khusus. Kemudian klien akan dirujuk ke Balai Rehab Tanah Merah Samarinda, Balai
Rehab Lido Bogor dan Galih Pakuan Bogor. Selain itu terdapat klien yang kabur sebelum
diantar ke Balai rehab sehingga petugas mencari klien tersebut. Selain itu menghadapi stigma
menganggap pengguna obat atau narkoba dianggap aib oleh keluarga dan ada penolakan
sehingga konselor harus sesabar mungkin ketika melakukan konseling.

Narasumber dari BAPAS

Narasumber kedua dari BAPAS yaitu

Anda mungkin juga menyukai