EDUKASI
marah)
Keterbatasan fisik dan kognitif
Keterbatasan pasien untuk menerima informasi
Setelah melalui tahap asesmen pasien, ditemukan :
Pasien dalam kondisi baik semua dan emosionalnya senang, maka
senang, maka verifikasi yang dilakukan adalah: menanyakan kembali edukasi yang telah
diberikan. Pertanyaannya adalah : “Dari materi edukasi yang telah disampaikan, kira-kira apa
hambatan fisik, maka verifikasinya adalah dengan pihak keluarganya dengan pertanyaan yang
sama: “Dari materi edukasi yang telah disampaikan, kira-kira apa yang bapak/ibu bisa pelajari?”.
Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, ada hambatan emosional
(marah atau depresi), maka verifikasinya adalah dengan tanyakan kembali sejauh mana
pasiennya mengerti tentang materi edukasi yang diberikan dan dipahami. Proses
pertanyaan ini bisa via telepon atau datang langsung ke kamar pasien setelah pasien tenang.
GENERAL CONSENT
General Consent atau persetujuan umum yang diberikan oleh
petugas rumah sakit pada saat pasien rawat jalan yang datang
pertama kali di rumah sakit maupun pasien rawat inap setiap
kali masuk rumah sakit, berisikan tentang hak dan kewajiban
pasien, identitas pasien, dan tertera tanda tangan pasien dan
petugas rumah sakit.
Tujuan:
• Sebagai panduan dalam melakukan edukasi kesehatan.
• Memahami bagaimana cara dan proses melakukan edukasi
kesehatan di rumah sakit.
• Agar pasien & keluarga berpartisipasi dalam keputusan
perawatan dan proses perawatan.
• Pasien/Keluarga memahami penjelasan yang diberikan,
memahami pentingnya mengikuti rejimen pengobatan yang
telah ditetapkan.
Bila ada pasien baru mendaftar rawat jalan, pasien tersebut
adalah pasien baru pertama kali berobat, apa saja yang
anda lakukan, tolong jelaskan ?
Saya sampaikan salam, perkenalkan diri, siapkan
formulir pendaftaran, dan form general consent
serta leaflet Hak dan kewajiban pasien. Kemudian
Jelaskan form dan leaflet tsb secara singkat dan
jelas.
Apa yang anda lakukan bila ada pengunjung
pasien yang menanyakan tentang diagnose
pasien, tolong jelaskan?
Ambil formulir general consent, lihat daftar
nama keluarga pasien yg berhak
mendapatkan keterangan.
Tanyakan nama pengunjung pasien tersebut,
bila ada dalam daftar baru boleh memberikan
keterangan
Informed consent adalah penyampaian informasi dari dokter atau
perawat kepada pasien sebelum suatu tindakan medis dilakukan.
Hal ini penting dilakukan karena setiap pasien berhak mengetahui
risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan dijalaninya.
Setelah mendapatkan penjelasan dari dokter dan
memahaminya, pasien dapat memutuskan untuk menyetujui
tindakan medis yang direkomendasikan atau menolaknya.
Di klinik, puskesmas, atau rumah sakit, informed consent biasanya akan
diminta dalam suatu formulir atau lembar surat tertulis yang mencakup:
• Identitas pasien dan dokter
• Nama penyakit atau informasi mengenai diagnosis atau kondisi medis
pasien
• Jenis prosedur pemeriksaan atau pengobatan yang direkomendasikan
atau akan dilakukan oleh dokter
• Risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan dilakukan
• Risiko dan manfaat alternatif tindakan, termasuk jika tidak memilih
prosedur tersebut
• Perkiraan biaya tindakan medis dan pengobatan
• Harapan kesembuhan atau tingkat keberhasilan tindakan atau terapi
Setelah pasien membaca dan menyetujui informed consent,
artinya pasien tersebut:
• Menerima semua informasi tentang pilihan prosedur dan
pengobatan yang akan diberikan oleh dokter
• Memahami informasi yang diberikan dan memiliki
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
• Memutuskan apakah akan menjalani langkah penanganan
yang direkomendasikan atau menolak tindakan tersebut
Beberapa tindakan medis yang umumnya memerlukan informed
consent dari pasien adalah:
• Pemberian obat bius atau anestesi
• Transfusi darah dan donor darah
• Terapi radiasi atau radioterapi dan kemoterapi
• Penjahitan luka
• Imunisasi
• Pemeriksaan medis kejiwaan
• Pemeriksaan penunjang tertentu, misalnya biopsi, aspirasi
sumsum tulang, pungsi lumbal, dan tes HIV atau VCT
• Prosedur donor dan penerimaan organ
Informed consent umumnya diberikan kepada pasien yang sudah
dewasa secara hukum (usia 18 tahun atau lebih), bisa memahami
penjelasan dokter dengan baik, sadar penuh, dan memiliki kondisi
kejiwaan yang sehat.
Untuk pasien usia muda, seperti bayi dan anak-anak, atau remaja
di bawah usia 18 tahun, persetujuan informed consent dapat
diwakilkan oleh orang tua atau walinya.
Untuk pasien dengan kondisi kehilangan kesadaran, seperti pingsan
atau koma, sehingga tidak memungkinkan untuk diberikan penjelasan
atau diminta pendapatnya, persetujuan informed consent dapat
diwakilkan oleh keluarga atau walinya.
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN &
KELUARGA
• Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang
merupakan kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan
moralitas dan legalitas.
• Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak
boleh bila tidak dilaksanakan.