OBAT
KATA PENGANTAR
Penyusun
-2-
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Marilah kita panjatkan rasa syukur ke Hadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kita semua masih
diberikan kesempatan untuk senantiasa bersyukur atas segala
nikmat yang dilimpahkan. Kami atas nama pribadi dan seluruh
keluarga besar Rumah Sakit Petrokimia Gresik menyampaikan
ucapan selamat dan sukses atas diterbitkannya “Panduan
Rekonsiliasi Obat”. Buku ini berisikan tentang “Panduan
kerja Instalasi Farmasi yang mengacu pada visi, misi dan motto RS
Petrokimia Gresik” sehingga dapat digunakan sebagai petunjuk pelaksanaan
pelayanan medis di Rumah Sakit dan bermanfaat bagi instansi terkait. Saya
berharap buku ini dapat menjadi Buku Panduan bagi Unit farmasi yang baku
sebagai arahan praktek klinik medik yang merujuk kepada :
S : Senyum
M : Mitra
L : Lege Artis
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penerbitan buku Pedoman Pelayanan Instalasi Farmasi, semoga
buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan semoga Tuhan YME senantiasa
menyertai langkah kita dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
bagi pasien, keluarga dan masyarakat pada umumnya.
Direktur
-4-
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................... i
Lembar Pengesahan........................................................................................ii
Surat Keputusan Direktur.................................................................................iii
Sambutan Direktur RS.....................................................................................iv
Kata Pengantar................................................................................................v
Daftar Isi.......................................................................................................... vi
BAB 1 DEFINISI............................................................................................1
BAB 2 RUANG LINGKUP..............................................................................2
BAB 3 TATA LAKSANA.................................................................................6
BAB 4 DOKUMENTASI.................................................................................10
-5-
BAB 1
DEFINISI
1.1 Pengertian
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang berorientasi
kepada pelayanan pasien, penyediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis habis Pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinik.
Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah terkait Obat. Tuntutan
pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian,
mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang berorientasi kepada
produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi pada pasien
(patient oriented) dengan filosofi Pelayanan Kefarmasian (pharmaceutical care).
Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang diberikan
Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan
meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena Obat, untuk tujuan
keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas hidup pasien (quality of
life) terjamin.
Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan meliputi pengkajian dan
pelayanan resep, penelusuran riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat,
Pelayanan Informasi Obat (PIO), konseling, visite, Pemantauan Terapi Obat
(PTO), Monitoring Efek Samping Obat (MESO), Evaluasi Penggunaan Obat
(EPO), dispensing sediaan Steril dan Pemantauan Kadar Obat dalam Darah
(PKOD).
Rekonsiliasi obat merupakan salah satu dari pelayanan farmasi klinik
yang dilakukan oleh Apoteker di Rumah Sakit. Rekonsiliasi Obat merupakan
proses membandingkan instruksi pengobatan dengan Obat yang telah didapat
pasien. Rekonsiliasi dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan Obat
(medication error) seperti Obat tidak diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau
interaksi Obat. Kesalahan Obat (medication error) rentan terjadi pada
pemindahan pasien dari satu Rumah Sakit ke Rumah Sakit lain, antar ruang
-6-
perawatan, serta pada pasien yang keluar dari Rumah Sakit ke layanan
kesehatan primer dan sebaliknya.
1.2 Tujuan
a. Memastikan informasi yang akurat tentang Obat yang digunakan pasien.
b. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terdokumentasinya
instruksi dokter.
c. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya instruksi dokter.
-7-
BAB 2
RUANG LINGKUP
BAB 3
TATA LAKSANA
3.1 Fasilitas dan Material yang Diperlukan Untuk Rekonsiliasi Obat Pasien
3.1.1 Sumber Daya manusia (SDM)
Untuk menghasilkan mutu pelayanan yang baik dan aman, maka
dalam penentuan kebutuhan tenaga harus mempertimbangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan jenis pelayanan, tugas, fungsi, wewenang dan
tanggung jawabnya. Pelayanan Kefarmasian harus dilakukan oleh
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Dalam pelayanan kefarmasian
dalam rekonsiliasi obat dilakukan oleh Apoteker. Apoteker harus memenuhi
persyaratan administrasi seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Apoteker berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain (dokter,perawat,bidan) dalam melakukan rekonsiliasi obat
pasien.
dicatat juga dalam lembar Rekam Pemberian Obat (RPO) dalam Rekam
Medik No.13a atau No.13b dengan keterangan “obat pasien”.
c. Penyimpanan
Obat yang dibawa pasien dari rumah pada saat pasien menjalani
opname di Rumah Sakit setelah proses rekonsiliasi obat diterima oleh
perawat/dokter/apoteker dari pasien dan disimpan dalam laci obat
pasien yang berada di nurse station sesuai dengan stabilitas obatnya
serta dikelola oleh farmasi.
d. Pemberian Obat Bila Menggunakan Obat Pasien
Obat yang dimiliki pasien yang dilanjutkan terapinya saat opname
dikelola oleh farmasi dan pemberian obat oleh perawat.
e. Proses saat pasien pulang
Ketika pasien pulang dilakukan komunikasi dengan pasien terkait obat
pasien yang digunakan selama opname dan sisa obat diberikan serta
dilakukan konseling obat tersebut dilanjutkan atau tidak.
BAB 4
DOKUMENTASI
Keterangan :
1. Khusus pemberian antibiotik harus ditulis :
Tujuan pemberian (P = terapi profilaksis, E = Terapi empirik, D = Terapi Definitif) pada kolom Nama Obat, Regimen dosis & Cara Pemberian)
2. Pengisian
- Dokter : Mengisi Nama Obat, Dosis, Signa, cara pemberian & lama pemberian (hari)
- Perawat : Mengisi tanggal & jam pemberian serta memberikan paraf bila obat telah diberikan
- Apoteker : Mengisi perhatian khusus obat pada kolom informasi
serta memberikan paraf bila obat sudah tepat
3 Interval pemberian obat :
1x1 Pagi : 06-07
1x1 malam : 21-22
2x1 : 06-07 18-19
Penerima,
3x1 : 06-07 12-13 19-20
Nama & Tanda Tangan Pasien / Wali / Keluarga
4x1 : 06-07 12-13 12-13 22-23
5x1 : 06-07 10-11 14-15 20-21 23-24
6x1 : 05-06 09-10 13-14 17-18 21-22 01-02
Jadwal ini tidak berlaku untuk antibiotik injeksi & obat dengan program pengobatan khusus