Anda di halaman 1dari 24

Pendampingan Pengobatan Kasus PIMS dan HIV

AIDS

MPI: 4
TUJUAN PEMBELAJARAN
 

A. Hasil Belajar (HB)


Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan Pendampingan
Pengobatan HIV AIDS dan PIMS

B. Indikator hasil belajar (IHB)


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Memotivasi dampingan untuk menjalankan terapi ARV
2. Menyediakan dukungan kepatuhan pengobatan
3. Mengidentifikasi dampingan yang tidak kembali ke layanan kesehatan (penelusuran
pasien MA dan LTFU)
4. Menjelaskani Pengertian, tujuan dan prinsip Komunikasi Motivasi
5. Menerapkan Komunikasi motivasi
POKOK BAHASAN
 

Materi Pokok 1:
Mempersiapkan ODHA memulai ART

Materi Pokok 2:
Menyediakan dukungan kepatuhan pengobatan
 
Materi Pokok 3:
Mengidentifikasi dampingan yang tidak kembali ke layanan kesehatan (penelusuran
pasien MA dan LTFU)
 
Materi Pokok 4:
Komunikasi Motivasi: Pengertian, tujuan dan prinsip Komunikasi Motivasi
PENDAMPINGAN

Pendampingan adalah “Upaya terus menerus dan sistematis dalam


mendampingi (menfasilitasi) individu, kelompok maupun
komunitas dalam mengatasi permasalahan dan menyesuaikan diri
dengan kesulitan hidup yang dialami sehingga mereka dapat
mengatasi permasalahan tersebut dan mencapai perubahan hidup
ke arah yang lebih baik. (Yayasan Pulih, 2011)
 
Pendampingan merupakan proses interaksi timbal balik (tidak satu
arah) antara individu/ kelompok/ komunitas yang mendampingi
dan individu/ kelompok/ komunitas yang didampingi yang
bertujuan memotivasi dan mengorganisir individu/ kelompok/
komunitas dalam mengembangkan sumber daya dan potensi
orang yang didampingi dan tidak menimbulkan ketergantungan
terhadap orang yang mendampingi (mendorong kemandirian).
(Yayasan Pulih, 2011)
Prioritas temuan kasus notifikasi pasangan dan anak

Pendampingan dapat dilakukan dalam


berbagai bentuk maupun situasi dengan
pendekatan yang beragam baik formal
maupun non formal, individu, kelompok
maupun komunitas.
SIAPA YANG TERLIBAT DALAM PENDAMPINGAN
PENGOBATAN?

• Pasien
• Petugas Kesehatan
• Konselor
• Kader
• Keluarga
• Lingkungan
MEMPERSIAPKAN ODHA MEMULAI ART

POKOK BAHASAN 1
Apa yang harus diketahui kader?

Contoh pertanyaan dan pernyataan yang sering muncul:


• Memangnya bisa sembuh?
• Kalau Aku gak minum gimana?
• Begini aja aku baik – baik saja?
• Temanku kemarin minum obat malah sakit.
• Obat herbal agak mahal, tapi bagus.. Temanku sehat.
• Nanti aku kena efek samping obat.
• Berapa lama aku minum obat ini?
• Bisa punya anak?
• Nanti ketahuan pacarku / pelangganku.
• Kalau aku lupa minum obat bagaimana?
Apa yang harus diketahui kader?

 Harapan terkait penggunaan ART


 ART = komitmen seumur hidup
 Pentingnya kepatuhan terhadap perawatan dan rencana
pengobatan
 Apa yang bisa terjadi jika Anda tidak mematuhi perawatan dan
pengobatan
 Strategi Kepatuhan / tips
 Mencegah dan mengelola efek samping (dengan bahasa yang
sederhana)
 Pemecahan masalah terkait hambatan kepatuhan, termasuk
penggunaan alat-alat seperti alarm, kotak pil, jam tangan,
ponsel, dll
Apa yang harus diketahui kader? (lanjutan)

 Penggunaan obat lain, termasuk obat tradisional


 Menjelaskan kepada dampingan “Apa yang harus dilakukan
jika ada masalah atau pertanyaan”.
 perencana 2 minggu setelah mulai ARV dan kunjungan tindak
lanjut berikutnya.
 Mengingatkan pentingnya hidup sehat dan seks yang lebih
aman.
 Rujukan ke KDS bila diperlukan / dampingan bersedia
 Simpulkan semua penjelasan dan pertanyaan dan ingatkan
dampingan untuk kembali akses sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam pertemuan pendampingan selanjutnya kader dapat


melanjutkan dengan diskusi / penjelasan sesuai kebutuhan
dampingan
Hal lain yang tidak boleh dilupakan yaitu:

 Alamat dan deskripsi tempat tinggal


 nomor kontak telepon (dan apakah itu nomor sendiri atau
orang lain)
 Informasi kontak orang yang dekat dengan dampingan
 Persetujuan untuk panggilan telepon, SMS dan / atau
kunjungan rumah. (Informasi ini harus diperiksa dan
diperbarui pada setiap Pertemuan atau KUNJUNGAN KLINIK!)
MENYEDIAKAN DUKUNGAN PENGOBATAN
ART

POKOK BAHASAN 2
KEPATUHAN DAN KEBIASAAN

Menilai kepatuhan tidak mudah, keterbukaan dampingan


dan kejujuran adalah kunci
Tujuan pemantauan kepatuhan

 Mencapai keberhasilan pengobatan


 Menilai hambatan yang dihadapi
 Menyediakan dukungan berkelanjutan bagi dampingan terutama keluarga
 Mencegah LTFU
Hal yang perlu diperhatikan

 Untuk anak – anak yang dalam ART, berbicaralah dengan orang tua dan pengasuh
tentang pentingnya kepatuhan pada setiap pertemuan dan dapat secara langsung ke
anak tersebut jika mereka cukup umur untuk mengerti yang kita sampaikan.
 Penting bagi dampingan untuk datang kembali ke layanan kesehatan sesuai penjadwalan.
 Membuat kepatuhan bagian normal yang dijalani, kepatuhan dan dukungan psikososial
dapat berubah dari waktu ke waktu.
 Jangan menghakimi dampingan apabila melewatkan dosis. Buatlah dampingan merasa
nyaman dan tidak takut bahwa mereka akan dihukum atau dihakimi jika mereka secara
terbuka mendiskusikan tentang tantangan kepatuhan.
Hal yang perlu diperhatikan

 Membangun hubungan saling percaya dan


mendorong dampingan untuk benar – benar
jujur dengan kader terkait kepatuhan.
 Bicarakan dan diskusikan tentang hambatan
kepatuhan dampingan kepada tim di Layanan
kesehatan.
 Gunakan alat untuk membantu menilai dan
meningkatkan kepatuhan, seperti :
o Penghitungan pil
o Buku harian obat
o kalender ambil obat
o dan lain-lain
Contoh percakapan

 Bisakah Anda ceritakan tentang bagaimana Anda mengkonsumsi ARV bulan ini?
 Apakah Anda pernah melewatkan atau terlambat dalam 7 hari terakhir?
 Apa yang anda rasakan setelah mengkonsumsi obat?
 Bisakah Anda ceritakan tentang masalah yang Anda rasakan dengan obat - obatan Anda bulan ini?
 Kesulitan apa yang Anda hadapi dalam minum obat Anda bulan ini?
 Dukungan apa saja yang Anda miliki sehingga anda mau terus menerus minum obat Anda?
 Apakah Anda pernah berbagi obat-obatan Anda dengan anggota keluarga, seperti suami / istri atau
anak-anak?
 Kapan waktu paling sulit saat anda mengingat obat?
 Tidaklah mudah untuk minum obat setiap hari, Apa yang membuat anda merasa sulit untuk
mengkonsumsi pil Anda?
 Menurut anda, cara apa yang dapat membantu untuk minum obat?
 Memang selalu sulit untuk memberikan obat ke anak – anak. Masalah apa yang membuat anda sulit
memberikan ARV ke anak Anda?
Jika dampingan memiliki masalah

Jika Anda merasa bahwa dampingan mengalami beberapa masalah atau tantangan dengan
kepatuhan
 Berikan konseling khusus atau merujuk ke seorang konselor untuk kasus-kasus yang sulit.
 Cobalah untuk mengidentifikasi tantangan – tantangan tersebut.
 Diskusi khusus tentang bagaimana tantangan tersebut mempengaruhi kepatuhan.
 Membantu memecahkan tantangan dan mengurangi hambatan.
 Diskusikan pentingnya kepatuhan.
 Memberikan rujukan ke KDS atau organisasi lainnya.
 Rencana untuk langkah selanjutnya, termasuk tanggal kembali ke layanan.
 Pujilah dampingan karena mau berbagi terkait hambatan tersebut.
 Catat sesi pertemuan pada catatan dampingan.
 Menindaklanjuti pada kunjungan berikutnya.
Mengidentifikasi dampingan yang tidak kembali ke layanan kesehatan
(Penelusuran pasien Tidak hadir (ALPA) dan LTFU).

POKOK BAHASAN 3
DEFINISI

ALPA – TIDAK HADIR adalah situasi dimana Pasien


melewatkan penjadwalan kunjungan pengambilan obat di
dalam periode 1 – 30 hari.

Lost To Follow UP (LTFU) adalah kondisi dimana pasien


melewatkan penjadwalan kunjungan pengambilan obat lebih
dari 30 hari.

Apabila ditemukan catatan Alpa atau LTFU di layanan,


biasanya petugas di layanan akan menginformasikan pasien
Alpa/tidak hadir atau LTFU kepada Kader untuk ditelusuri,
beberapa layanan yang telah melakukan pertemuan rutin
biasanya menginformasikan data pasien Alpa/tidak hadir dan
LTFU di dalam pertemuan.
TUJUAN PENELUSURAN (TRACING)

Mendorong ODHA untuk Kembali ke dalam pengobatan.

namun selain itu kita dapat mengidentifikasi kondisi ODHA


tersebut. Dengan adanya penelusuran kita dapat mengetahui
bahwa:
 Pasien ditemukan bersedia dirujuk
 Pasien ditemukan menolak dirujuk
 Pasien meninggal
 Pasien / alamat tidak ditemukan
 Pasien Pindah Layanan (rujuk keluar)
 Atau mungkin terjadi kesalahan pencatatan di petugas
kesehatan.
CONTOH ALUR PENELUSURAN (TRACING)

Jaringan Indonesia Positif (JIP) - 2019


APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK
MENCEGAH LTFU?

Pastikan untuk selalu memperbaharui:


 Nama
 Alamat dan deskripsi (jika diperlukan)
 Nomor kontak telepon (dan apakah itu mereka sendiri atau
orang lain)
 Kontak orang terdekat
 Persetujuan untuk panggilan telepon, SMS dan / atau
kunjungan rumah
 Kunjungan pasien sangat direkomendasikan untuk dilakukan
walaupun pasien tidak dalam kondisi LTFU
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai