Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AKHIR PESANTREN

CALON DOKTER ANGKATAN IV/2019


PENGGUNAAN KURMA SEBAGAI OBAT MENURUT
ASPEK ISLAM DAN MEDIS

Penulis
Nama: Bakti Gumelar
Npm : 12100117113

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pohon kurma atau kurma (Phoenix dactylifera L., Family Arecaceae) telah
memainkan peran penting sebagai tanaman ketahanan pangan di kawasan Timur
Tengah dan Afrika Utara (MENA), yang menyediakan makanan berharga bagi
manusia selama 5000 tahun terakhir. Sebagai penghargaan atas buahnya, pohon
kurma disebut sebagai pohon suci, pohon kehidupan , dan roti gurun

Banyak penelitian yang menguatkan akan kebenaran banyaknya manfaat


madu bagi kesehatan, salah satunya dalam penelitian Pengaruh Pemberian Sari
Kurma (Phoenix dactylifera) terhadap Kadar Hemoglobin bahwa kurma sebagai
salah satu jenis obat. Madu juga memiliki banyak protein, serat, glukosa,
vitamin, biotin, niasin, dan asam folat. Kurma juga mengandung mineral seperti,
kalsium, sodium dan potasium. 2

“Dan di Bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-


kebun anggur, tanaman-tanaman, dan pohon kurma yang bercabang dan yang
tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian
tanaman-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
berfikir.” (Q.S Ar-Ra’d: 4)

Kita sudah sepakat bahwa Al-Qur’an merupakan mukjizat. Oleh karena itu,
setiap huruf, kalimat (kata), ayat, surah, layout, penomoran, dan apapun yang ada
serta disebut oleh Allah di dalam Al-Qur’an merupakan mukjizat dan itu berarti
sesuatu yang sangat penting untuk dikaji dan/atau dilaksanakan. Begitu pula
dengan kurma yang sampai 20 kali disebutkan oleh Allah pasti merupakan
sesuatu yang berharga baik dari segi keunikannya maupun dari segi
kemanfaatannya. 3

1.2. Fokus Masalah


Kurma mengandung sejumlah senyawa Buah kurma mengandung 6,5-
11,5% total serat makanan (84-94% serat tidak larut dan 6-16% serat makanan
larut), sekitar 1% lemak, 2% protein, dan 2% abu dan merupakan sumber
antioksidan fenolik yang kaya ( 1–2%) Variasi dalam komposisi kimia buah
kurma diharapkan dapat mempengaruhi nilai gizi, kualitas sensorik, dan
pemanfaatan industri. Biji kurma, mewakili 10–15% dari seluruh buah adalah
produk sampingan yang berharga dari industri pengolahan buah kurma dan
ditandai dengan tingginya tingkat serat1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Deskripsi Masalah


Kurma dalam bahasa (Arab, Tamr ; nama latin Phoenix dactylifera)
adalah tanaman palma (  Arecaceae) dalam genus Phoenix, buahnya dapat
dimakan. Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25
meter secara tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari
sebuah sistem akar tunggal. Daunnya memiliki panjang 3-5 m, dengan duri
pada tangkai daun, menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda;
daun mudanya berukuran dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan
penuh mahkotanya berkisar dari 6-10 m. Pohon kurma merupakan tanaman
jenis  yaitu memiliki tanaman jantan dan betina yang hidup secara
terpisah. Peneliti pangan menyebut kurma adalah makanan yang hampir ideal
yang menyediakan nutrisi esensial secara lengkap denganmanfaat,kesehatan
Bahkan  berpotensi sebagai makanan terbaik di masa depan. Pohon kurma mem
punyai daya adaptabilitas yang tinggi. Pohon betina kurma mudah
kawinan dengan 'siapa saja' maka tidak mengherankan kalau varietas kurma
sampai saat ini dapat mencapai 1000 varietas lebih. Mirip manusia Indonesia
yang bersuku-suku dengan kekhasan sendiri tetapi tetap satu bangsa, Bhineka
Tunggal Ika. Maka kurma juga mempunyai kebhinekaan namun tetap tunggal
sebagai kurma yang  super food Buah kurma dikelompokan menjadi
tiga golongan utama yaitu: lunak (contohnya 'Barhee', 'Halaw', 'Khadrawy',
'Medjool'), semi-kering (contohnya 'Dayri', 'Deglet Noor', 'Zahidi') dan kering
(contohnya 'Thoory'). 

2.2. Analisis dengan Perspektif Islam


 “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon
itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka
makan, minum, dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang
manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa
untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara
dengan seorang manusia pun pada hari ini,’” (Q.S Maryam: 25-26)

Maryam as. pada saat itu berada pada kondisi yang tidak berdaya akibat
kehamilannya. Dan tak mampu melakukan apapun. Itu sebuah hal yang mustahil
baginya untuk memperoleh sesuatu Dan Allah swt. memerintahkan untuk
menggoyangkan pohon kurma yang dimana pohon itu sangatlah kokoh dan kuat,
tidak sebanding dengan kekuatan yang ada pada diri Maryam as pada saat itu.
Akan tetapi, Allah menghendaki segala sesuatu, batang yang kokoh dan kuat itu
menjatuhkan buahnya yang empuk lagi lezat sebagai reski bagi Maryam as.
.
“Apabila salah seorang diantara kamu ingin berbuka puasa, maka
hendaklah memulainya dengan kurma, karena ia memiliki keberkahan, jika tidak
ada kurma, maka mulailah dengan air minum, karena ia menyucikan.” (H.R Abu
Daud dan Tirmidzi)

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, kurma memiliki kandungan


gula yang penyerapannya oleh tubuh lebih cepat daripada nasi. Penyerapan unsur
gula yang dikandung nasi di dalam tubuh sekitar 5 jam, sedangkan untuk
kandungan gula Kurma sekitar 45-60 menit (sekitar 1 jam). Itu sebabnya kurma
merupakan makanan yang sangat baik untuk berbuka puasa karena dapat
menyuplai asupan energi secara cepat.

BAB III
KESIMPULAN

Banyak cara menggunakan kurma sebagai pengobatan. Ada yang


meminumnya langsung, ada juga yang dicampur dengan berbagai bahan
dasar lain agar lebih bagus khasiatnya. Kurma juga terkenal sebagai
penambah darah. Kurma juga dapat membantu proses melahirkan Selain itu
baik digunakan untuk berbuka puasa Dalam Islam, kurma merupakan obat
dan di sunahkan untuk memakannya terutama ketika berbuka puasa
DAFTAR PUSTAKA

1. Husen A. Bajry, Tubuh Anda adalah Dokter yang Terbaik, h. 143.


2. Husen A. Bajry, Tubuh Anda adalah Dokter yang Terbaik, h. 145.
3. Jurnal Kimia Riset, Volume 2 No. 1, Juni 2017
4. Mualij Mustaqim. Thibbun Nabawi Perubatan Wahyu Nabi. 2010
5. Yuniarti Prima. Voice of al Islam. Khasiat Madu bagi Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai