Agassi S. Pratama
12100111030
Perceptor :
dr,. Ummie Wasitoh, Sp.PD
SMF Penyakit Dalam
RSUD Al-Ihsan
Complication Of DM
KOMPLIKASI
DIABETES MELITUS
Macroangiopathy Microangiopathy
Jantung Pembuluh
Penyakit Ginjal Retina
(Penyakit Darah perifer
Cerebrovascular Neuropathy ( Diabetic (Diabetic
Jantung (Ulcus
(Stroke) Nefropathy) Retinopathy)
koroner) Diabeticum)
Retinopati Diabetik
Definisi :
Merupakan penyebab kebutaan yang palig sering
ditemukan pada pasien yang mengidap DM dengan
rentang usia 20-74 tahun.
Klasifikasi :
Retinopati proliferatif
Retinopati non prolifratif
Etio-patogenesis :
State hiperglikemia Pembentukan protein kinase C
Pembentukan sitokin dan GF.
Retinopati Diabetik
Patofisiologi :
Pembentukan mikroaneurisma
Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
Penyumbatan pembuluh darah
Proliferasi pembuluh darah baru
Iskemia jaringan / pecahnya pembuluh darah
Iskemia jaringan dan juga pecahnya pembuluh darah
baik pada aqueous dan vitreous humor dapat
menimbulkan kebutaan pada pasien.
Retinopati Diabetik
Penatalaksanaan :
Kontrol glukosa darah
Diabetic diet – 60% karbo, 20% protein, 20% lemak.
OHO : Metformin 500mg TID
Insulin treatment
Fotokoagulasi
Diabetik Nefropati
Definisi :
Kegagalan fungsi kerja ginjal sebagai akibat lanjutan dari
penyakit diabetes melitus, ditandai dengan adanya protein pada
urin.
Patofisiologi :
Hiperglikemia
Aktifasi Protein Kinase C
Pengaktifan sitokin
Penghambatan produksi NO
Semua faktor diatas akan mengakibatkan kerusakan jaringan pada
ginjal sehingga akan terjadi penurunan fungsi ginjal. Kemudian
diikuti dengan gejala-gejala yang akan timbul seperti edema pada
tungkai, oliguria, ataupun sesak.
Diabetik Nefropati
Penatalaksanaan :
Kontrol glukosa darah
Diabetic diet – 60% karbo, 20% protein, 20% lemak.
OHO : Metformin 500mg TID
Insulin treatment
Pengendalian tekanan darah
Diet rendah garam (<2mg/day)
Obat antihipertensi (ACE-I, ARB)
Perbaikan fungsi ginjal
Obat ACE Inhibitor
Furosemide 20-40mg TID
Diabetik Neuropati
Definisi :
Keadaan yang menunjukan adanya gangguan, baik
klinis,maupun subklinis yang terjadi pada penderita diabetes
melitus tanpa penyebab neuropati perifer yang lain.
Klasifikasi :
Neuropati fungsional / subklinis
Belum ada kelainan patologik, masih bersifat reversible.
Neuropati struktural / klinis
Gejala timbul akibat kerusakan struktur serabut saraf. Pada
fase ini masih ada komponen yang reversible.
Kematian neuron / end stage
Terjadi kematian neuron, pada fase ini sudah irreversible.
Diabetik Neuropati
Patogenesis :
Hiperglikemia yang berkepanjangan akan
mengakibatkan terjadinya :
Peningkatan aktifitas jalur poliol
Glukosa diubah menjadi sorbitol, sorbitol menjadi fruktosa.
Akumulasi sorbitol dan fruktosa dalam sel saraf dapat
menimbulkan kerusakan pada sel saraf tersebut.
Sintesis Advance Glycosilation End produts (AGEs).
Pembentukan radikal bebas dan aktifasi PKC.
Diabetik Neuropati
Manifestasi klinis :
Gangguan sensoris
Gangguan motorik
Gangguan autonomik
Penatalaksanaan :
Kontrol glukosa darah
Diabetic diet – 60% karbo, 20% protein, 20% lemak.
OHO : Metformin 500mg TID
Insulin treatment
Penyakit Jantung Koroner
Definisi :
Merupakan penyakit pada pembuluh darah jantung yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada otot-otot jantung,
yang biasanya disebabkan oleh atherosclerosis.
Faktor resiko pada pasien DM :
Angka kejadian ateroskelrosis lebih tinggi pada pasien DM
dibandingkan dengan non DM
Pasien DM mempunyai resiko lebih tinggi untuk mengalami
trombosis, penurunan fibrinolysis, dan peningkatan respon
inflamasi.
Terjadi glikosilasi protein yang akan mempengaruhi integritas
oembuluh darah.
Penyakit Jantung Koroner
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan lesi ateroskeloris
ada pasien DM :
Hiperglikemia
Aktifasi Protein Kinase C
Perangsangan PAF
Peningkatan DAG
Penghambatan produksi NO
Dislipidemia
Peningkatan trigliserida
Penurunan HDL (anti-atrogenik)
Peningkatan LDL
Trombosis dan fibrinolisis (Protrombotik)
Hipertensi kronik
Penyakit Jantung Koroner
Manifestasi klinis :
Angina pecotris
Nyeri dada dan sesak nafas dikarenakan gangguan supply
oksigen.
Angina pectoris tidak stabil
Angina pectoris yang sudah menjadi lebih berat dari
sebelumnya.
Infark miokard
Kerusakan otot jantung akibat obstruksi total arteri koroner.
Dapat mengakibatakan shock cardiogenic ataupun sudden
death.
Penyakit Jantung Koroner
Penatalaksanaan :
Kontrol glukosa darah
Diabetic diet – 60% karbo, 20% protein, 20% lemak.
OHO : Metformin 500mg TID
Insulin treatment
ACE-Inhibitor 25mg TID
ISDN 10-20mg drip sampai sakit hilang, lalu TID.
Aspirin 160-325mg start dose, lalu 80mg tab BID.
Stroke
Definisi :
Merupakan penurunan fungsi neurologis yang
disebabkan adanya gangguan aliran darah ke otak yang
terjadi selama 24jam atau bahkan terjadi kematian.
Etiologi :
Ischemic
Pada komplikasi DM, stroke ischemic lebih sering
terjadi dibandingkan dengan yang hemorrhagic.
Hemorrhagic
Stroke
Etiologi :
Aterosklerosis serebri merupakan penyebab tersering
pada penderita diabets.
Gejala klinis :
Pusing, pingsan
Hemiplagia
Afasia sensorik dan motorik
Pseudo-dementia
Stroke
Penatalaksanaan :
Kontrol glukosa darah
Diabetic diet – 60% karbo, 20% protein, 20% lemak.
OHO : Metformin 500mg TID
Insulin treatment
Penyakit Arteri Perifer
Definisi :
Penyakit yang terjadi ketika pembuluh darah pada kaki menyempit atau
terobstruksi oleh lemak, sehingga aliran darah ke kaki berkurang.
Faktor-faktor resiko:
Hiperglikemia
Aktifasi Protein Kinase C
Perangsangan PAF
Peningkatan DAG
Penghambatan produksi NO
Dislipidemia
Peningkatan trigliserida
Penurunan HDL (anti-atrogenik)
Peningkatan LDL
Trombosis dan fibrinolisis (Protrombotik)
Hipertensi kronik
Penyakit Arteri Perifer
Manifestasi klinis :
Sakit pada daerah kaki,terutama pada saat beraktifitas dan berjalan.
Sakit hilang hika diistirahatkan.
Perasaan baal-baal ,kesemutan , atau kedinginan pada tungkai
bawah.
Luka yang sulit sembuh pada kaki.
5P
Pain
Pulselessness
Pallor
Paresthesias
Paralysis
Ulcus Diabeticum
Definisi :
Merupakan pembentukan luka yang diakibatkan adanya
kelainan metabolik pada pasien diabetes melitus. Dan
termasuk salah satu komplikasi diabetes kronik yang paling
ditakuti.
History
Sampai saat ini, di Indonesia ulcus diabeticum masih
merupakan masalah yang rumit dan belum terkelola dengan
maksimal, karena masih sangat sedikit orang yang concern
terhadap ulcus diabeticum ini. Akan tidak jarang komplikasi
ini dapat berakhir dengan kecacatan dan kematian.
Ulcus Diabeticum
Patofisiologi :
Terjadinya masalah ulkus diawali adanya keadaan
hiperglikemia yang dapat menimbulkan kelainan pada
pembuluh darah ataupun saraf.
Keadaan neuropati baik sensorik, motorik, dan
autonomik dapat mempermudah terjadinya
pembentukan ulkus.
Ulcus Diabeticum
Penatalaksanaan :
Pencegahan primer
Pencegahan sekunder
Mechanical control pressure
Wound control
Microbiological control infection (cephalosporine &
metronidazole)
Vascular control
Metabolic control
Educational control