ARTIKEL PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat
Abstrak
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Menurut KEMENKES
Angka kejadian DBD pada tahun 2017 di Jawa Barat sebanyak 3.350
kasus. Hal ini dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, sikap, dan
upaya masyarakat yang kurang terhadap pencegahan penyakit DBD.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
dan sikap terdahap upaya pencegahan DBD di desa mekarrahayu.
Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain
penelitian studi analitik korelasional yang bersifat cross sectional.
Penelitian dilakukan pada februari 2019 di wilayah kerja Puskesmas
Rahayu. Sampel pada penelitian ini dilakukan pada 21o responden
menggunakan teknik cluster sampling, dimana data yang di gunakan
adalah data primer hasil pengisian kuesioner. Hasil penelitian
berdasarkan pengetahuan 56% responden masuk ke dalam kategori
pengetahuan sedang. Berdasarkan sikap dan upaya mayoritas responden
masuk ke dalam kategori baik sebanyak 55% dan 65%. Analisis data
menggunakan spearman correlation dengan hasil analisis dari
pengetahuan dan upaya tidak terdapat hubungan antar variabel, dengan
nilai P = 0,19, dimana nilai P > 0,05. Sedangkan hasil analisis sikap
terhadap upaya terdapat hubungan antar variabel, dengan nilai P = 0,00,
dimana nilai P < 0,05. Hasil uji statistik multivariat menggunakan
Multiple Logistic Regression Test di menunjukkan bahwa 7% pencegahan
di pengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. sikap lebih dominan
mempengaruhi upaya pencegahan
Tindakan
Abstract
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the main public health
problems in Indonesia. According to the Ministry of Health, the incidence
of DHF throughout 2017 in West Java was 3,350 cases. This can be
influenced by the level of knowledge, attitude, and lack of people's practice
in preventing dengue hemorrhagic fever. This study aims to determine the
relationship between the level of knowledge and attitude towards the
prevention of DHF in the village of mekarrahayu. This study used an
observational analytic method with an analytical cross-sectional study
design. The study was conducted in February 2019 in the working area of
Community Health Center of Rahayu. The sample in this study was
implemented to 210 respondents by using a cluster sampling technique,
which used the primary data from the questionnaire. The results of this
study show that based on the knowledge 56% of total respondents are
classified as moderate category. Based on the attitudes and practice, the
majority of respondents are included in the good category by 55% and
65%. The data analysis used Spearman correlation, which shows that there
is no variable relationship between knowledge and practice, with the P-
value of 0.19 (P=0.19), which the P>0.05. On the other hand, the analysis
result of the attitude towards practice shows that there is a relationship
between these variables, with the P-value of 0.00 (P=0.00), which the
P<0.05. The result of multivariate statistical tests by using Multiple
Logistic Regression Test shows that 7% of the prevention was influenced
by knowledge and attitude. Attitude is more dominantly influenced the
preventive practice.
3
Pendahuluan
oleh infeksi virus dengue yang memiliki antigen serotipe (DENV1, DENV2,
wilayah pasifik barat.2 menurut WHO jumlah kasus DBD pada tahun
2000 – 2008 sebanyak 1.656.870, dan pada tahun 2008 negara Asia
Tenggara, Pasifik Barat dan Amerika telah terjadi aktivitas DBD. Selain
4
100.000 penduduk, dan Provinsi Kalimantan Tenggara sebanyak 183,12
100.000 penduduk.4
Cigondewah Hilir.5
demam berdarah tidak lepas dari sikap dan perilaku. 8 Sikap merupakan
5
dalam penelitian ini adalah sikap terhadap upaya untuk pengendalian dan
Metode
logistik regresi
6
Hasil
orang (61,9%).
3
Gambaran karakteristik responden berdasarkan sikap pada warga
desa Mekarrahayu
penyakit DBD sebagian besar sikap responden sudah cukup baik dalam
4
sebagian besar upaya pencegahan DBD pada warga Desa Mekarrahayu
pencegahan DBD yang baik sebanyak 77 orang (65,21%). Hasil uji statistik
0,193, dimana nilai P > 0,05, berarti tidak terdapat hubungan bermakna
antara tingkat pengetahuan dan upaya pencegahan DBD pada warga Desa
5
pengetahuan dengan upaya pencegahan DBD pada warga Desa
Mekarrahayu.
upaya pencegahan DBD yang kurang sebanyak 74 orang (84,3%). Hasil uji
antara sikap dan upaya pencegahan DBD pada warga Desa Mekarrahayu.
analisis ini terdapat korelasi yang rendah antara sikap dengan upaya
bebas P value r2
model
Upaya 0,0001 0,07
6
pencegahan
Pengetahuan 0,274 0,278 0,324
Sikap 1,223 0,319 0,000
Konstanta 4,129 1,199 0,001
*) Multiple Logistic Regression Test
Pembahasan
usia.11
7
Jika dilihat dari tabel 1 mengenai usia responden, mayoritas pada
memengaruhi pola pikir dan daya tangkap. Semakin bertambah usia, akan
cenderung menerima banyak informasi, baik dari orang lain maupun dari
DBD pada penelitian ini.11 jika dilihat pada tabel 1 hasil penelitian ini
jenjang ini sudah mendapatkan cukup banyak informasi, hal ini juga
terlihat dari hasil pengetahuan warga mengenai DBD yang cukup baik.
yang baik sebanyak 117 orang (55,7%). Dimana hal ini dinilai berdasarkan
skor kuesioner yang diisi oleh responden. Hasil penelitian ini sejalan
8
Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulis atau objek. Sikap secara nyata adalah munculnya
dua arah, yaitu setuju atau tidak setuju. Mendukung atau tidak
objek berarti memiliki sikap yang arah positif dan sebaliknya.13 sikap
pencegahan DBD sudah cukup baik, yang artinya sikap warga desa
DBD.
kategori baik sebanyak 138 orang (65,7%). Dimana hasil penelitian ini
sudah cukup baik. Hal ini dinilai dari hasil skor kuesioner. Hal ini sejalan
9
(practice). Dari ketiga hal tersebut perilaku terjadi diawali dengan
dimana nilai P > 0,05, yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rinaldo (2016)12
sikap yang baik dengan upaya pencegahan DBD yang kurang sebanyak 74
10
di dapatkan hasil nilai P = 0,000, dimana nilai P < 0,05, yang menyatakan
pada warga Desa Mekarrahayu. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
seseorang yang bersikap baik akan mewujudkan praktik yang baik untuk
atau tindakan diantara lain adalah fasilitas, sarana dan pra sarana, dan
dukungan dari pihak lain. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
dan sikap terhadap upaya pencegahan DBD pada warga desa mekarrahayu
dibandingkan pengetahuan P 0,324 dimana nilai P > 0,05 Hal ini dapat
Simpulan
11
Pada penelitian ini, dapat di simpulkan bahwa terdapat hubungan antara
pengetahuan.
Saran
kepada yang terhormat Prof. Hj. Dr. Ieva B. Akbar, dr., AIF sebagai Dekan
FK Unisba., lalu kepada R. Kince Sakinah, dr., MMRS dan Rini Ikiviawati,
dr. sebagai pembimbing I dan II, yang telah membantu dan memberi
memberi izin dan bantuan kepada penulis dalam pengumpulan data untuk
1. Farrar, J., Hotez, P. J., Junghanss, T. & Kang, G., Lallo, D., White, N.J.
2014.
III. 2016;5(1):382-389.
Manado. :503-519.
semarang. 2011.
14