Seorang anak laki-laki (A) umur 4 tahun 5 bulan, datang dengan konstipasi sejak 1 tahun yang

lalu. Menurut orang tuanya A selalu terlihat kesakitan setiap mau BAB (Buang air besar), dan
keluarnya sedikit sekali, kadang-kadang 4 hari sekali, demikian berulang-ulang. Sampai sejak 2
minggu yang lalu si anak selalu menahan kalau mau BAB, dan selalu berdiri setiap terasa mulas
dan tidak mau ke toilet. Sering terlihat adanya bercakan feses di celananya.
Penilaian:
1. Apa yang anda harus segera lakukan untuk menilai keadaan anak tersebut ?
Ajukan pertanyaan kepada untuk mengetahui kondisi anak
What
Apakah anak mengalami sembelit ?
.Apakah feses yang dikeluarkan keras?

Who
Apakah anak kurang aktivitas fisik?
.Apakah anak kurang makanan makanan berserat?

Why
Apakah anak sedang dalam pengobatan tertentu?
Apakah anak sedeng mengkonsumsi obat tertentu?
When
Sejak kapan anak memiliki gejala tersebut?
Seberapa sering anak buang air besar?

Where

How

2. Berdasarkan pada temuan yang ada, apakah diagnosis anak tersebut?

Konstipasi
3. Berdasarkan diagnosis tersebut apakah tata laksana pada pasien ini ?
Terapi Farmakologi dan Terapi Non Farmakologi
4. Berdasarkan diagnosis, lakukan tata laksana yang sesuai?
Terapi Non Farmakologi
a. Edukasi kepada orang tua untuk meningkatkan konsumsi serat pada anak
b. Edukasi kepada anak agar meningkatkan aktifitas fisik pada anak
c. Edukasi pada orang tua untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung
bahan berpengawet yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri pada usus
d. Dianjurkan makan makanan yang menadung prebiotic
e. Dianjurkan kepada orang tua untuk toilet learning pada anak
f. Dianjurkan untuk defekasi rutin pada waktu tertentu, baik itu ada keinginan untuk
buang air besar ataupun tidak.
Terapi Farmakologi
a. Berikan laxansia Enema kepada penderita dosis 1 kali sehari maksimal selama 5 hari
5. Apakah yang harus dipantau untuk penatalaksanaan lebih lanjut?
Yang harus dipantau adalah frekuensi dan keenceran feses bila defekasi lebih dari tiga
kali sehari dengan konsentrasi encer maka pengobatan dapat dihentikan