Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
PEGI
SANTRI
RISKA
LISJAYANTI

AKADEMI KEBIDANAN MENARA BUNDA


KOLAKA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. Karena Berkat nikmat dan Rahmat-Nya lah penulis

dapat menyelesaikan makalah ini, dan tidak lupa sholawat dan salam kepada Nabi besar

Muhammad SAW yang telah membebaskan kita dari zaman kebodohan.

Dalam makalah ini penulis membahas tentang “Psikologi”. Makalah ini diharapkan

dapat menjadi sumber informasi bagi yang membutuhkan baik dunia pendidikan ataupun para

akademis yang ingin meningkatkan pengetahuannya. Apabila ada kesalahan dalam makalah

ini penyusun minta maaf. Karena kealpaan dan kekhilafan itu adalah sifat manusia yang nyata

di dunia. Apabila ada kritik dan saran membangun dalam penulisan maupun dalam

pembahasan makalah ini demi kemajuan pendidikan, sangat diharapkan.

Akhir kata dari penyusun mengucapkan terima kasih banyak.

Kolaka, 04 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2

A. Pengertian Psikologi............................................................................. 2

B. Stressor Internal.................................................................................... 4

C. Support Keluarga................................................................................. 5

D. Substance Abuse................................................................................... 8

E. Partner Abuse....................................................................................... 9

BAB III PENUTUP......................................................................................... 10

A. Kesimpulan........................................................................................... 10

B. Saran..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ilmu jiwa atau psikologi adalah suatu cabang dari ilmu pengetahuan yang
mempelajari, menyelidiki atau membahas fungsi-fungsi kejiwaan dari orang yang
sehat. Atau dengan perkataan lain psikologi mempelajari aktivitas kehidupan kejiwaan
dari orang yang normal. Sejarah psikologi berawal dari berkembangnya ilmu filsafat
yang membahas tentang “jiwa”. Sejak zaman filsuf-filsuf besar seperti Socrates (469-
399 SM) telah berkembang filsafat mental yang membahas secara jelas persoalan
“jiwaraga”. Kemudian ada Rene Descartes (1596-1650) mengemukakan bahwa
manusia memiliki dimensi jiwa dan raga yang tidak dapat dipisahkan.
Di dalam lapangan ilmu jiwa atau psikologi sendiri terdapat bermacam-macam
definisi tentang ilmu jiwa. Mulai dari tokoh-tokoh psikologi yang mereka berusaha
mengartikan psikologi sesuai dengan cara pandang dan pikiran mereka masing-masing
hingga lahirnya berbagai aliran dalam psikologi. Semua itu tidak terlepas dari adanya
usaha dalam mengartikan psikologi secara spesifik agar lebih mudah dipahami
khalayak umum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Psikologi??
2. Apa itu Stressor Internal?
3. Apa itu Support Keluarga?
4. Apa itu Substance Abuse ?
5. Apa itu Partner Abuse ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian psikologi
2. Untuk mengetahui Stressor Internal
3. Untuk mengetahui Support Keluarga
4. Untuk mengetahui Substance Abuse
5. Untuk mengetahui Partner Abuse
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi
Menurut asal katanya psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Psyche dan
Logos. Psyche berarti jiwa, sukma dan roh, sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan
atau studi. Jadi pengertian psikologi secara harfiah adalah ilmu tentang jiwa. Dalam
pengertian lain disebutkan psikologi adalah ilmu tentang fitrah manusia,
kecenderungan manusia, perkembangan manusia, dan pikiran manusia. Ahli psikologi
disebut psikolog.
Sedangkan arti psikologi secara istilah, ada berbagai definisi. Hampir dapat
dikatakan tiap-tiap ahli psikologi memberikan definisi sendiri-sendiri, diantaranya
adalah:
1. Robert S. Woodwort dan D.G. Marquis mengatakan bahwa “psikologi adalah ilmu
yang mempelajari aktifitas-aktifitas individu dalam hubungan dengan
lingkungannya.
2. Garner Murphy “psikologi adalah ilmu yang mempelajari respon yang diberikan
oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.”
3. Clifford T. Morgan “psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dan hewan.
Psikologi atau ilmu jiwa sebagaimana yang diterangkan Ki Fudyartanta dalam
bukunya yang berjudul psikolagi umum, mengartikan psikologi sebagai ilmu yang
mempelajari segala aktivitas jiwa, yaitu mencangkup segala sesuatu yang diperbuat
oleh manusia yang terwujud dalam kegiatan manusia (human activities). Kegiatan
manusia maksudnya kegiatan yang tampak dan tidak tampak, jadi segala kegiatan
manusia.
Istilah psikologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan fenomena
kejiwaan atau gejala psikis umpamanya perasaan-perasaan, angan-angan, pikiran-
pikiran, sikap-sikap, kemauan-kemauan dan sebagainya.
Psikologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
manusia dalam hubungannya dengan alam sekelilingnya, mempelajari tingkah laku
manusia dalam hubunganya dengan sesama manusia dan mempelajari aktivitas-
aktivitas jiwa yang tidak tampak dalam pernyataan-pernyataan, misalnya melamun,
berfantasi yang tidak diekspresikan dan sebagainya.
Selain definisi dan penjelasan diatas, psikologi mempunyai bermacam-macam
aliran yang mendefinisikan psikolgi atau ilmu jiwa menurut pemahaman mereka
masing-masing, yaitu:
1. Aliran Filosofis dalam ilmu jiwa: Ilmu jiwa filsafat adalah ilmu yang mempelajari
hakikat dari jiwa dan proses kejiwaan.
2. Aliran Behaviorisme: Ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia sebagaimana yang tampak dalam kehidupan sehari-hari.
3. Aliran Sosiologisme: Ilmu jiwa adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
proses penyesuaian diri dari manusia dengan alam pikirannya.
4. Aliran Biologisme dalam ilmu jiwa: Proses kejiwaan diselidiki secara bio-
psikologis. Jadi yang diselidiki adalah proses perjalanan stimulus (perangsang)
setelah ditterima oleh alat-alat indra sampai pusat susunan syaraf  yaitu otak atau
sumsum tulang belakang (columna spinalis).
5. Aliran Individualisme dalam ilmu jiwa: Menurut aliran ini ilmu jiwa mempelajari
proses-proses kejiwaan menusia sebagai individu. Jadi proses-proses kejiwaan
diabstaksikan lepas tanpa hubunngan orang lain.
6. Aliran Ilmu Jiwa Analitis: Jiwa seolah-olah dianalisir menjadi unsur-unsur atau
elemen-elemen seperti perasaan, tanggapan, pengamatan dan lain-lain.
7. Aliran Ilmu Jiwa Dalam: Yang dipelajari ialah proses-proses kejiwaan yang lebih
dalam lagi sampai alam ketidak sadaran jiwa misalnya proses mimpi, proses
timbulnya dorongan-dorongan (komplek-komplek) yang terdesak.
8. Aliran Refleksiologis dalam ilmu jiwa: aliran ini mempelajari proses-proses
kejiwaan sebagai reflek.
9. Aliran Ilmu Jiwa Gestalt atau Aliran Ilmu Jiwa Totalis: aliran ini menganggap
bahwa proses kejiwaan itu adalah proses keseluruhan dalam arti proses kejiwaan
yang satu menyangkut pula proses kejiwaan lainnya.
10. Aliran Personalisme dalam ilmu jiwa: Menganggap bahwa jiwa itu sebagai
personal , sebagai pribadi.

B. Stressor Internal
Faktor psikologis yang berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam diri
ibu hamil (internal) dan dapat juga berasal dari faktor luar diri ibu hamil.
Faktor prikologis yang mempengaruhi kehamilan berasal dari dalam diri ibu dapat
berupa latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang terjadi
selama kehamilan.
a.       Latar Belakang Kepribadian
Ibu hamil yang memiliki kepribadian immature (kurang matang) biasanya dijumpai
pada calon ibu dengan usia yang masih sangat muda, introvert (tidak mau berbagi dengan
orang lain) atau tidak seimbang antara prilaku dan perasaannya, cenderung menunjukkan
emosi yang tidak stabil dalam menghadapi kehamilannya dibandingkan dengan ibu hamil
yang memiliki kepribadian yang mantap dan dewasa. Ibu hamil dengan kepribadian seperti
ini biasanya menunjukkan kecemasan dan ketakutan  yang berlebihan terhadap dirinya dan
bayi yang dikandungnya selama kehamilan. Sehingga ibu tersebut lebih mudah mengalami
depresi selama kehamilannya. Ia merasa kehamilannya merupakan beban yang sangat
berat dan tidak menyenangkan (Yeyeh Rukiyah, 2009).
b.      Perubahan Hormonal
Perubahan hormone yang berlangsung selama kehamilan juga berperan dalam
perubahan emosi, membuat perasaan jadi tidak menentu, konsentrasi berkurang dan sering
pusing. Hal ini menyebabkan ibu merasa tidak nyaman selama kehamilan dan memicu
timbulnya stess yang ditandai ibu sering murung.

C. Support Keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat
fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi,
dimana sumber stres terbesar terjadi karena dalam rangka melakukan adaptasi terhadap
kondisi tertentu. Dalam menjalani proses itu, ibu hamil sangat membutuhkan dukungan
yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga
perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi
pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga
kehamilan dianggap suati krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti oleh stress
dan kecemasan. Jika krisis tersebut tidak dapat dipecahkan maka mengkibatkan timbulnya
tingkah laku maladatif dalam anggota keluarga dan kemungkinan trjadi perpecahan antara
anggota keluarga. Kemampuan untuk memecahkan krisis dengan sukes adalah kekuatan 
bagi keluarga untuk menciptakan hubungan yang baik.
Tugas keluarga yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang
diakibatkan oleh kehamilan dapat ditempuh dengan jalan :
1.    Merencanakan dan memepersiapkan kehadiran anak
2.    Mengumpulkan dan memberikan informasi bagaimana merawat dan menjadi ibu atau
ayah bagi bayi
Sedangkan dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan dapat berjalan
lancar antara lain :
1.    Memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya
2.    Memberi dukungan pada ibu untuk menerima dan memepersiapkan peran sebagai ibu
3.    Memberi dukungan pada ibu untuk menghilangkan ras takut dan cemas terhadap
persalinan
4.    Memberi dukungan pada ibu utuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang
dikandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan yang baik
5.    Menyiapkan keluarga lainnya untuk  menerima kehadiran anggota keluarga baru.
Dukungan dari suami juga sangat mempengaruhi kehamilan yang dijalani oleh ibu.
Orang yang paling penting bagi seorang waita hamil adalah suaminya. Banyak bukti yang
ditunjukan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangannya selama
kehamilan akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih mudah melakukan
penyesuaian diri selama kehmilan dan sedikit resiko komplikasi persalinan. Hal ini diykini
karena ada dua kebutuhan utama yang ditunjukan wanita selama hamil yaitu menerima
tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan penerimaan pasangannya
terhadap anaknya.
Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi
anaknya antar lain :
1.    Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis kepada
istrinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka
terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu hamil.
2.    Dukungan instrumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya.
3.    Dukungan informasi yaitu dukungan suami dalm memberikan informasi yang
diperolehnya mengenai kehamilan.
4.    Dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan kehamilan
istrinya.

C.      Substance Abuse dan Partner Abuse


1.      Substance Abuse
Substance Abuse adalah pola psikoaktif dari penggunaan zat atau bahan yang
beresiko secara fisik dan psikologis bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya. Pengaruh
psikologis tersebut dapat berupa ketergantungan, kecanduan, dan penyalahgunaan. Gejala-
gejala gangguan psikologis akibat substance abuse antara lain: gangguan dalam sosialisasi,
gelisah, sifat lekas marah, halusinasi, euphoria (ketagihan dan over dosis), paranoid, dan
stress. Pola substance abuse dapat disebabkan oleh:
a.       Alkohol dan kafein
Alkohol yang dikonsumsi oleh ibu hamil dapat membahayakan jantung ibu hamil
dan merusak janin, termasuk menimbulkan kecacatan dan kelainan pada janin dan
menyebabkan kelahiran premature. Efek negative alkohol tidak hanya pada peminum atau
pemakai alkohol rutin, tetapi juga pada pemakai alkohol yang tidak rutin atau insidental.
Wanita hamil seharusnya tidak mengkonsumsi atau mengurangi pemakaian alkohol
sebelum atau selama hamil. Efek pemakaian alkohol dalam kehamilan dapat berupa
pertumbuhan janin terhambat, retardasi mental, kecacatan, kelainan jantung dan kelainan
neonatal. Efek ketidaknormalan pada ibu hamil akan muncul apabila ibu hamil tersebut
mengonsumsi alkohol minimal 28,5 ml perhari dan mengonsumsi alkohol pada trimester
pertama kehamilannya. Kecemasan dan depresi ibu hamil dan merokok sering
meningkatkan konsumsi alkohol.
Apabila seorang wanita hamil meminum alkohol hingga 5–6 gelas sehari, maka
besar kemungkinan akan mengalami yang Sindrom Alkohol pada janin (FAS). Sindrom
alkohol pada janin adalah kondisi dapat menyebabkan bayi lahir dengan mental
terbelakang dan kelainan bentuk tubuh (terutama pada kepala, wajah, tangan dan kaki,
jantung dan susunan saraf pusat). Bayi semacam ini bisa mengalami kesulitan pernafasan,
kontrol suhu tubuh yang buruk, daya tahan tubuh melawan infeksi rendah dan kurangnya
nafsu makan.

b.      Merokok
Ibu hamil yang merokok akan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan
rendah. Kebiasaan merokok sering terjadi pada kelompok sosial rendah, paritas tinggi,
penghasilan rendah, atau ibu dengan problem psikologis seperti depresi, stress, pekerja
berat, dan lain-lain. Efek yang muncul akibat merokok adalah kelahiran BBLR, persalinan
preterm, kematian perinatal.
Pengaruh nikotin terhadap janin dapat menimbulkan efek kenaikan tekanan pada
otak janin dan peningkatan denyut jantung janin. Merokok selain berefek negative pada
janin juga dapat membahayakan ibu. Merokok dapat menyebabkan ibu mengalami
penyakit paru, jantung, hipertensi, arteriosclerosis, kanker paru dan lain-lain.
Wanita hamil yang merokok selama kehamilan sudah terpapar tiga jenis zat yang
dapat membahayakan janinnya yaitu karbon monoksida, sianida dan nikotin.
c.       Penggunaan obat-obat selama hamil
Pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak hanya tergantung dari macam
obat, akan tetapi juga tergantung dari saat obat tersebut diberikan. Obat-obat yang
diberikan kepada ibu hamil dapat menimbulkan efek pada janin seperti:
1)      Kelainan bentuk anatomik atau kecacatan pada janin, terutama penggunaan obat pada
trimester pertama.
2)      Kelainan faal alat tubuh.
3)      Gangguan pertukaran zat dalam tubuh.
Kadang-kadang pengaruh obat yang diberikan pada waktu hamil baru akan terlihat
pada bayi yang dilahirkan ketika sudah menginjak usia remaja atau dewasa. Misalnya
pemberian estrogen pada ibu hamil dapat menyebabkan tumor alat kandungan bila bayi
telah berusia remaja atau dewasa. Hampir semua obat yang diberikan pada wanita hamil
dapat melalui plasenta dan mencapai janin dan beberapa diantaranya dapat mengganggu
perkembangan janin.
Tabel 1
Daftar Obat yang Berpotensi Membahayakan atau Menimbulkan Kelainan pada Janin.
Nama obat Kemungkinan kelainan pada bayi
Kloramfenikol Gangguan pernafasan, grey sindrom, (sindrom abu-abu)
Gangguan pertumbuhan tulang, perubahan warna gigi,
Tetrasiklin
gigi rapuh
Dihidrosetreptomisin Tuli
Streptomisisin Gangguan keseimbangan
Amitriptin Iritabilitas neonatus
Iritabilitas, tidak mau menyusu, takhikardi, malformasi
Amfetamin
kardiovaskuler dan muskuluskeletal
Nitrofurantoin Gangguan dalam darah
Fenasetin Gangguan dalam darah
Anti diabetik per oral Kematian janin dalam kandungan
Anti kanker Trombositopenia, cacat bawaan
Anti malaria Kelainan congenital
Aspirin IUGR
Ibu profen Kontriksi duktus arteriosus
Parasetamol Dislokasi sendi paha dan clubfoot
Kerusakan ginjal, defek susunan saraf pusat dan
Vitamin dengan dosis
kranifasial, skorbut, ketidakmampuan belajar,
tinggi
kerusakan hati dan tulang

d.      Sinar rontgen atau radiasi


      Pengaruh sinar rontgen atau radiasi terhadap kehamilan terutama adalah pada
trimester I (usia kehamilan 4 sampai 9 minggu). Pada kehamilan trimester I merupakan
tahap dasar pembentukan organ termasuk organ vital otak, sumsum tulang belakang,
jantung, ginjal dan pernafasan, sehingga paparan sinar X-ray pada umur kehamilan ini
akan menimbulkan resiko kecacatan janin, malformasi janin, retardasi mental pada janin,
abortus dan persalinan prematurus. Efek radiasi terhadap janin tergantung dari umur
kehamilan beberapa saat paparan radiasi berlangsung dan seberapa besar jumlah radiasi
yang diterima.
e.       Kokain
Kokain merupakan stimulant sistem saraf pusat yang mempengaruhi bagian otak
yang mengatur pusat kesenangan. Zat ini dapat dikonsumsi secara oral, melalui intervena
dan dihisap. Kokain ini menimbulkan rasa senang, menyebabkan vasokontriksi,
peningkatan denyut jantung dan suhu tubuh, ilusi mental muncul dan anastesi local.
Namun euphoria, energi dan efek afrodisiak akan berubah menjadi rasa cemas, rasa lemah
dan depresi.
Kokain sangat berbahaya bagi pertumbuhan janin. Hal ini dihubungkan dengan
vasokontriksi yang menyebabkan hiprtensi, cardiac iskhemika, aborsi spontan, IUFD dan
abrupsio plasenta, kelahiran premature, retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR),
mikrosefalus, cacat congetinal dan saluran reproduksi serta urine yang tidak normal.
f.       Opiates (narkotik)
Pengunaan opiates dalam kehamilan dapat menyebabkan IUGR, kelahiran
premature dan kematian bayi, ibu akan menolak kehamilannya dan menyebabkan stress
pada janin bahkan sampai kematian.
Bayi baru lahir dari ibu pengguna opiates saat hamil harus siap menerima akiba
fatal yaitu Syndrome narkotik.
g.      Ampetamin    
Ampetamin termasuk obat perangsang yang mempunyai efek hampir sama dengan
kokain, berpengaruh pada pengurangan lingkar kepala janin dan meningkatnya risiko
terjadinya abruptio plasenta, IUGR, dan IUFD. Hal ini berhubungan dengan vasokontriksi
yang disebabkan oleh ampetamin. Penggunaan ampetamin pada saat hamil juga
berhubungan dengan penurunan nutrisi dan berat badan.

2.      Partner Abusive


Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah
wanita yang telah bersuami. Partner abusive merupakan kekerasan atau penyiksaan yang
dilakukan oleh pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan.
Kekerasan tersebut dapat berupa kekerasan emosional, seksual atau fisik, kekerasan seperti
pemukulan, penyiksaan dibebani kerja berat. Kekerasan psikologi, seperti tidak
diperhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab yang pasti, istri menanggung beban
keluarga, tingkah laku suami yang buruk (pemabuk, penjudi, pemarah).
Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai
oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi membahayakan ibu dan
bayinya. Efek psikologis yang muncul akibat partner abusive adalah gangguan rasa aman
dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang
akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan lainnya.
Kekerasan terhadap wanita dapat terjadi pada semua kebudayaan, pendidikan, ras,
agama, dan latar belakang sosial ekonomi. Wanita yang mendapatkan kekerasan dalam
rumah tangganya akan merasa harga dirinya rendah, kurang percaya diri, terlihat cemas
dan depresi, ketakutan terjadi kekeran berulang, ketakutan adanya ancaman pembalasan
apabila dia meninggalkan pasangan sehingga wanita harus terus tinggal di dalam rumah
dan terus berharap keadaan ideal akan terjadi pada keluarganya.
Kejadian ini akan terus berlangsung bahkan akan meningkat selama kehamilan.
Pasangan melakukan kekerasan biasanya pada bagian abdomen, dada dan genetalia,
sehingga ini akan mengakibatkan abortus, abruption plasenta, premature, dan still birth.
Pelaku melakukan kekerasan tersebut dengan sadar berusaha mengakhiri kehamilan karena
merasa cemburu melihat istrinya hamil dan akan mempunyai anak.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan terutama factor
psikologis. Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :
1.      Stressor internal dan eksternal
      Faktor psikologis internal adalah factor psikologis yang berasal dari dalam diri ibu
dapat berupa latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan dan pengaruh
hormonal yang terjadi selama kehamilan.
      Faktor psikologis eksternal adalah factor psikologis yang berasal dari luar  diri ibu
dapat berupa pengalaman ibu misalnya ibu mengalami masa anak-anak yang bahagia  dan
mendapatkan cukup cinta kasih,berasal dari keluarga yang bahagia sehingga mempunyai
anak di anggap sesuatu yang diinginkan dan menyenangkan maka ia akan terdorong secara
psikologis untuk mampu memberikan kasih sayang kepada anaknya
2.      Support keluarga
Ibu merupakan  salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga
apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi  keadaan keluarganya.
Dalam menjalani proses itu ,ibu hamil sangat membutuhkan dukungan intensif dari
keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
3.      Substance abus dan partner abuse
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat membekas dan
sangat memengaruhi kepribadiannya. Perlakuan kekerasan terhadap fisik atau kekerasan
seksual yang di lakukan pasangannya. Satu kekerasan wanita hamil yaitu aborsi
DAFTAR PUSTAKA

Andiharyadi. 2000. Dimensi Spiritual Psikologi. Bandung. Pustaka Hidayah.

Fudyartanta Ki. 2001. Psikologi Umum I Dan II. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Sarwono Sarlito W. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sujanto, Agus. 2001. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.

Asrinah, dkk.2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu


Lilik,Hj,Amkeb.,M.Kes.2009.Asuhan Kebidanan I (kehamilan ).Jakarta : CV. Trans Info
Media  
Rukiah, Yeyeh Ai.dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan). Jakarta: CV. Trans Info
Media.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai