Makalah Psikologi Kebidanan 001
Makalah Psikologi Kebidanan 001
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
PEGI
SANTRI
RISKA
LISJAYANTI
Puji syukur kepada Allah SWT. Karena Berkat nikmat dan Rahmat-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah ini, dan tidak lupa sholawat dan salam kepada Nabi besar
Dalam makalah ini penulis membahas tentang “Psikologi”. Makalah ini diharapkan
dapat menjadi sumber informasi bagi yang membutuhkan baik dunia pendidikan ataupun para
akademis yang ingin meningkatkan pengetahuannya. Apabila ada kesalahan dalam makalah
ini penyusun minta maaf. Karena kealpaan dan kekhilafan itu adalah sifat manusia yang nyata
di dunia. Apabila ada kritik dan saran membangun dalam penulisan maupun dalam
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Pengertian Psikologi............................................................................. 2
B. Stressor Internal.................................................................................... 4
C. Support Keluarga................................................................................. 5
D. Substance Abuse................................................................................... 8
E. Partner Abuse....................................................................................... 9
A. Kesimpulan........................................................................................... 10
B. Saran..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Psikologi??
2. Apa itu Stressor Internal?
3. Apa itu Support Keluarga?
4. Apa itu Substance Abuse ?
5. Apa itu Partner Abuse ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian psikologi
2. Untuk mengetahui Stressor Internal
3. Untuk mengetahui Support Keluarga
4. Untuk mengetahui Substance Abuse
5. Untuk mengetahui Partner Abuse
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi
Menurut asal katanya psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Psyche dan
Logos. Psyche berarti jiwa, sukma dan roh, sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan
atau studi. Jadi pengertian psikologi secara harfiah adalah ilmu tentang jiwa. Dalam
pengertian lain disebutkan psikologi adalah ilmu tentang fitrah manusia,
kecenderungan manusia, perkembangan manusia, dan pikiran manusia. Ahli psikologi
disebut psikolog.
Sedangkan arti psikologi secara istilah, ada berbagai definisi. Hampir dapat
dikatakan tiap-tiap ahli psikologi memberikan definisi sendiri-sendiri, diantaranya
adalah:
1. Robert S. Woodwort dan D.G. Marquis mengatakan bahwa “psikologi adalah ilmu
yang mempelajari aktifitas-aktifitas individu dalam hubungan dengan
lingkungannya.
2. Garner Murphy “psikologi adalah ilmu yang mempelajari respon yang diberikan
oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.”
3. Clifford T. Morgan “psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dan hewan.
Psikologi atau ilmu jiwa sebagaimana yang diterangkan Ki Fudyartanta dalam
bukunya yang berjudul psikolagi umum, mengartikan psikologi sebagai ilmu yang
mempelajari segala aktivitas jiwa, yaitu mencangkup segala sesuatu yang diperbuat
oleh manusia yang terwujud dalam kegiatan manusia (human activities). Kegiatan
manusia maksudnya kegiatan yang tampak dan tidak tampak, jadi segala kegiatan
manusia.
Istilah psikologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan fenomena
kejiwaan atau gejala psikis umpamanya perasaan-perasaan, angan-angan, pikiran-
pikiran, sikap-sikap, kemauan-kemauan dan sebagainya.
Psikologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
manusia dalam hubungannya dengan alam sekelilingnya, mempelajari tingkah laku
manusia dalam hubunganya dengan sesama manusia dan mempelajari aktivitas-
aktivitas jiwa yang tidak tampak dalam pernyataan-pernyataan, misalnya melamun,
berfantasi yang tidak diekspresikan dan sebagainya.
Selain definisi dan penjelasan diatas, psikologi mempunyai bermacam-macam
aliran yang mendefinisikan psikolgi atau ilmu jiwa menurut pemahaman mereka
masing-masing, yaitu:
1. Aliran Filosofis dalam ilmu jiwa: Ilmu jiwa filsafat adalah ilmu yang mempelajari
hakikat dari jiwa dan proses kejiwaan.
2. Aliran Behaviorisme: Ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia sebagaimana yang tampak dalam kehidupan sehari-hari.
3. Aliran Sosiologisme: Ilmu jiwa adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
proses penyesuaian diri dari manusia dengan alam pikirannya.
4. Aliran Biologisme dalam ilmu jiwa: Proses kejiwaan diselidiki secara bio-
psikologis. Jadi yang diselidiki adalah proses perjalanan stimulus (perangsang)
setelah ditterima oleh alat-alat indra sampai pusat susunan syaraf yaitu otak atau
sumsum tulang belakang (columna spinalis).
5. Aliran Individualisme dalam ilmu jiwa: Menurut aliran ini ilmu jiwa mempelajari
proses-proses kejiwaan menusia sebagai individu. Jadi proses-proses kejiwaan
diabstaksikan lepas tanpa hubunngan orang lain.
6. Aliran Ilmu Jiwa Analitis: Jiwa seolah-olah dianalisir menjadi unsur-unsur atau
elemen-elemen seperti perasaan, tanggapan, pengamatan dan lain-lain.
7. Aliran Ilmu Jiwa Dalam: Yang dipelajari ialah proses-proses kejiwaan yang lebih
dalam lagi sampai alam ketidak sadaran jiwa misalnya proses mimpi, proses
timbulnya dorongan-dorongan (komplek-komplek) yang terdesak.
8. Aliran Refleksiologis dalam ilmu jiwa: aliran ini mempelajari proses-proses
kejiwaan sebagai reflek.
9. Aliran Ilmu Jiwa Gestalt atau Aliran Ilmu Jiwa Totalis: aliran ini menganggap
bahwa proses kejiwaan itu adalah proses keseluruhan dalam arti proses kejiwaan
yang satu menyangkut pula proses kejiwaan lainnya.
10. Aliran Personalisme dalam ilmu jiwa: Menganggap bahwa jiwa itu sebagai
personal , sebagai pribadi.
B. Stressor Internal
Faktor psikologis yang berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam diri
ibu hamil (internal) dan dapat juga berasal dari faktor luar diri ibu hamil.
Faktor prikologis yang mempengaruhi kehamilan berasal dari dalam diri ibu dapat
berupa latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang terjadi
selama kehamilan.
a. Latar Belakang Kepribadian
Ibu hamil yang memiliki kepribadian immature (kurang matang) biasanya dijumpai
pada calon ibu dengan usia yang masih sangat muda, introvert (tidak mau berbagi dengan
orang lain) atau tidak seimbang antara prilaku dan perasaannya, cenderung menunjukkan
emosi yang tidak stabil dalam menghadapi kehamilannya dibandingkan dengan ibu hamil
yang memiliki kepribadian yang mantap dan dewasa. Ibu hamil dengan kepribadian seperti
ini biasanya menunjukkan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan terhadap dirinya dan
bayi yang dikandungnya selama kehamilan. Sehingga ibu tersebut lebih mudah mengalami
depresi selama kehamilannya. Ia merasa kehamilannya merupakan beban yang sangat
berat dan tidak menyenangkan (Yeyeh Rukiyah, 2009).
b. Perubahan Hormonal
Perubahan hormone yang berlangsung selama kehamilan juga berperan dalam
perubahan emosi, membuat perasaan jadi tidak menentu, konsentrasi berkurang dan sering
pusing. Hal ini menyebabkan ibu merasa tidak nyaman selama kehamilan dan memicu
timbulnya stess yang ditandai ibu sering murung.
C. Support Keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat
fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi,
dimana sumber stres terbesar terjadi karena dalam rangka melakukan adaptasi terhadap
kondisi tertentu. Dalam menjalani proses itu, ibu hamil sangat membutuhkan dukungan
yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga
perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi
pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga
kehamilan dianggap suati krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti oleh stress
dan kecemasan. Jika krisis tersebut tidak dapat dipecahkan maka mengkibatkan timbulnya
tingkah laku maladatif dalam anggota keluarga dan kemungkinan trjadi perpecahan antara
anggota keluarga. Kemampuan untuk memecahkan krisis dengan sukes adalah kekuatan
bagi keluarga untuk menciptakan hubungan yang baik.
Tugas keluarga yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang
diakibatkan oleh kehamilan dapat ditempuh dengan jalan :
1. Merencanakan dan memepersiapkan kehadiran anak
2. Mengumpulkan dan memberikan informasi bagaimana merawat dan menjadi ibu atau
ayah bagi bayi
Sedangkan dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan dapat berjalan
lancar antara lain :
1. Memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya
2. Memberi dukungan pada ibu untuk menerima dan memepersiapkan peran sebagai ibu
3. Memberi dukungan pada ibu untuk menghilangkan ras takut dan cemas terhadap
persalinan
4. Memberi dukungan pada ibu utuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang
dikandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan yang baik
5. Menyiapkan keluarga lainnya untuk menerima kehadiran anggota keluarga baru.
Dukungan dari suami juga sangat mempengaruhi kehamilan yang dijalani oleh ibu.
Orang yang paling penting bagi seorang waita hamil adalah suaminya. Banyak bukti yang
ditunjukan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangannya selama
kehamilan akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih mudah melakukan
penyesuaian diri selama kehmilan dan sedikit resiko komplikasi persalinan. Hal ini diykini
karena ada dua kebutuhan utama yang ditunjukan wanita selama hamil yaitu menerima
tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan penerimaan pasangannya
terhadap anaknya.
Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi
anaknya antar lain :
1. Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis kepada
istrinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka
terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu hamil.
2. Dukungan instrumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya.
3. Dukungan informasi yaitu dukungan suami dalm memberikan informasi yang
diperolehnya mengenai kehamilan.
4. Dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan kehamilan
istrinya.
b. Merokok
Ibu hamil yang merokok akan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan
rendah. Kebiasaan merokok sering terjadi pada kelompok sosial rendah, paritas tinggi,
penghasilan rendah, atau ibu dengan problem psikologis seperti depresi, stress, pekerja
berat, dan lain-lain. Efek yang muncul akibat merokok adalah kelahiran BBLR, persalinan
preterm, kematian perinatal.
Pengaruh nikotin terhadap janin dapat menimbulkan efek kenaikan tekanan pada
otak janin dan peningkatan denyut jantung janin. Merokok selain berefek negative pada
janin juga dapat membahayakan ibu. Merokok dapat menyebabkan ibu mengalami
penyakit paru, jantung, hipertensi, arteriosclerosis, kanker paru dan lain-lain.
Wanita hamil yang merokok selama kehamilan sudah terpapar tiga jenis zat yang
dapat membahayakan janinnya yaitu karbon monoksida, sianida dan nikotin.
c. Penggunaan obat-obat selama hamil
Pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak hanya tergantung dari macam
obat, akan tetapi juga tergantung dari saat obat tersebut diberikan. Obat-obat yang
diberikan kepada ibu hamil dapat menimbulkan efek pada janin seperti:
1) Kelainan bentuk anatomik atau kecacatan pada janin, terutama penggunaan obat pada
trimester pertama.
2) Kelainan faal alat tubuh.
3) Gangguan pertukaran zat dalam tubuh.
Kadang-kadang pengaruh obat yang diberikan pada waktu hamil baru akan terlihat
pada bayi yang dilahirkan ketika sudah menginjak usia remaja atau dewasa. Misalnya
pemberian estrogen pada ibu hamil dapat menyebabkan tumor alat kandungan bila bayi
telah berusia remaja atau dewasa. Hampir semua obat yang diberikan pada wanita hamil
dapat melalui plasenta dan mencapai janin dan beberapa diantaranya dapat mengganggu
perkembangan janin.
Tabel 1
Daftar Obat yang Berpotensi Membahayakan atau Menimbulkan Kelainan pada Janin.
Nama obat Kemungkinan kelainan pada bayi
Kloramfenikol Gangguan pernafasan, grey sindrom, (sindrom abu-abu)
Gangguan pertumbuhan tulang, perubahan warna gigi,
Tetrasiklin
gigi rapuh
Dihidrosetreptomisin Tuli
Streptomisisin Gangguan keseimbangan
Amitriptin Iritabilitas neonatus
Iritabilitas, tidak mau menyusu, takhikardi, malformasi
Amfetamin
kardiovaskuler dan muskuluskeletal
Nitrofurantoin Gangguan dalam darah
Fenasetin Gangguan dalam darah
Anti diabetik per oral Kematian janin dalam kandungan
Anti kanker Trombositopenia, cacat bawaan
Anti malaria Kelainan congenital
Aspirin IUGR
Ibu profen Kontriksi duktus arteriosus
Parasetamol Dislokasi sendi paha dan clubfoot
Kerusakan ginjal, defek susunan saraf pusat dan
Vitamin dengan dosis
kranifasial, skorbut, ketidakmampuan belajar,
tinggi
kerusakan hati dan tulang
Fudyartanta Ki. 2001. Psikologi Umum I Dan II. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Sarwono Sarlito W. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.