Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah
(kabupaten/kota) adalah besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pada dasarnya
PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu
daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi suatu wilayah. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai
tambah barang dan jasa (the value added of goods and services) yang dihitung dengan
menggunakan harga berlaku pada setiap tahun perhitungan.
Analisis ini diperlukan untuk melihat lebih detail struktur PDRB berdasarkan jenis
lapangan usaha (sektoral). Struktur PDRB Kabupaten Penajam Paser Utara berdasarkan sektor
kegiatan ekonominya dapat dibagi menjadi 9 (sembilan) jenis lapangan usaha, meliputi (1)
sektor Pertanian, (2) Pertambangan dan Pengolahan, (3) Industri Pengolahan, (4) Listrik dan
Gas, (5) Bangunan, (6) Perdagangan Hotel dan Restoran, (7) Keuangan, (8) Persewaan dan
Jasa Perusahaan dan (9) sektor Jasa-jasa. Adapun gambaran struktur PDRB Kabupaten
Penajam Paser Utara pada tahun 2013, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Penajam Paser Utara berdasarkan
Lapangan Usaha menurut harga berlaku, Tahun 2009 - 2013 (dalam jutaan rupiah)
No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013
1 Pertanian 473,943 564,597 646,426 678,140 731,020
2 Pertambangan & Pengolahan 948,993 977,586 1,508,794 1,604,627 1,653,647
3 Industri Pengolahan 443,664 489,499 557,644 593,851 646,851
4 listrik dan Gas 5,899 6,535 8,196 8,919 9,723
5 Bangunan 87,754 98,845 120,567 128,250 134,395
6 Perdagangan, hotel dan Rest. 395,096 484,998 652,548 706,647 775,571
7 Pengankutan & Komunikasi 33,999 38,317 54,841 60,299 65,189
Keuangan, Persewaan & Jasa
8
Perush 68,335 79,988 94,982 107,448 121,973
9 Jasa-jasa 160,166 182,802 201,141 218,634 137,831
Sumber: Kabupatan PenajamPaser Utara Dalam Angka,tahun 2014
Dari tabel di atas menjelaskan kontribusi lapangan usaha dalam prosen (%) terhadap
pembentukan PDRB. Hasil analisis menunjukkan kesimpulan yang sama dengan analisis
Analisis ini diperlukan untuk melihat pertumbuhan setiap lapangan usaha, sehingga
dapat diketahui jenis lapangan usaha yang memiliki perkembangan pesat dan jenis lapangan
usaha yang memiliki perkembangan lambat. Analisis ini merupakan “potret” awal untuk
menilai jenis lapangan usaha yang potensial. Hasil pengolahan data perkembangan lapangan
usaha, dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini.
2. Jenis usaha Listrik dan Gas yang memberikan kontribusi terhadap PDRB sangat
kecil yaitu di bawah 1%, justru mengalami pertumbuhan relatif besar di mana pada
tahun 2010 tumbuh sebesar 10,78%, 2011 sebesar 25,42%, 2012 sebesar 8,82%
dan tahun 2015 tumbuh sebesar 9,01%. Hal ini menunjukkan, bahwa sudah ada
upaya dari Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara untuk mendongkrak
pertumbuhan lapangan usaha Listrik dan Gas, beberapa tahun belakangan ini.
3. Pertumbuhan yang sangat pesat terjadi pada jenis lapangan usaha Jasa-Jasa yang
pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 54,52%
Untuk melihat perbandingan pertumbuhan ke-9 jenis lapangan usaha, dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Analisis ini digunakan untuk menghitung perbandingan relatif sumbangan nilai tambah
sebuah sektor di suatu daerah (Kabupaten/Kota) terhadap sumbangan nilai tambah sektor
yang sama dalam skala regional (Provinsi). Hasil perhitungan analisis LQ untuk Kabupaten
Penajam Paser Utara, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Ada 5 (lima) lapangan usaha yang memiliki nilai LQ > 1 yaitu (1) Pertanian, (2)
Bangunan, (3) Perdagangan Hotel dan Restoran, (4) Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan serta (5) Jasa-jasa . Hal ini menunjukkan bahwa sektor tersebut di
samping dapat memenuhi kebutuhannya sendiri (Kabupaten Penajam Paser
Utara), juga memberikan peluang untuk diekspor ke wilayah lainnya (Kabupaten di
Kalimantan Timur). Dapat dikatakan pula bahwa wilayah tersebut terspesialisasi
pada sektor yang bersangkutan, dan sektor tersebut merupakan sektor basis.
Terdapat 4 (empat) lapangan usaha yang memiliki nilai LQ < 1 yaitu (1)
Pertambangan dan Pengolahan, (2) Industri Pengolahan, (3) Listrik dan Gas, serta
(4) sektor Pengangkutan Komunikasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa sektor
tersebut tidak cukup memenuhi kebutuhan wilayahnya sendiri (Kabupaten
Penajam Paser Utara), sehingga wilayah tersebut harus mengimpor dari wilayah
lain (Kabupaten lain di Kalimantan Timur). Dapat dikatakan pula bahwa wilayah
tersebut tidak terspesialisasi pada sektor yang bersangkutan, karena sektor
tersebut merupakan sektor non basis.
G R S p Sd
dimana:
G = Perubahan total di daerah
R = Regional share
S p = Proporsional shift
Sd = Differential shift
Dalam kajian terhadap kinerja dan perekonomian Kabupaten Penajam Paser Utara
dengan menggunakan analisis shift-share pada rentang waktu tahun 2009 - 2013 diperoleh
nilai proportional shift dan differentia shift seperti pada tabel dibawah ini.
Berdasarkan nilai proportional shift dan differential shift di atas, kemudian dipetakan
dalam suatu kuadran yang terdiri dari 4 kuadran dengan rincian tiap kuadran sebagai berikut :
a. Kuadran Winner : proportional dan differential positif
b. Kuadran Losers : proportional dan differential negatif
c. Kuadran Mixed Winners : proportional negatif dan differential positif
d. Kuadran Mixed Lossers : proportional positif dan differential negatif
Hasil pemetaan dalam kuadran terhadap posisi 9 jenis lapangan usaha di Kabupaten Penajam
Paser Utara dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Diferential Shift
WINNER
MIXED
WINNER
Listrik Gas ; Bangunan; Perdag Htl;
Pengangkutan
Pertanian
Indust , Pertamb
Keuangan, persewaan Jasa Perush
Jasa-jasa
Propotional Shift
MIXED
LOSERS LOSERS
Analisis kuadran terhadap posisi 9 jenis lapangan usaha di Kabupaten Penajam Paser
Utara, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Ada 7 (tujuh) jenis lapangan usaha, yaitu : (1) sektor Pertanian, (2) Listrik dan Gas,
(3) Bagunan, (4) Perdagangan Hotel dan Restoran, (5) Pengangkutan, (6)
Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan, dan (7) Jasa-jasa, masuk dalam kuadran
Winner. Hal ini mengindikasikan bahwa ketujuh jenis usaha tersebut adalah jenis
usaha potensial karena dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang seharusnya
2. Terdapat 2 (dua) jenis lapangan usaha, yaitu (1) Industri Pengolahan dan (2)
Pertambangan & Pengolahan , yang masuk dalam kuadran Mixed Winner. Hal ini
berarti bahwa tingkat pertumbuhan kedua jenis lapangan usaha tersebut masih di
bawah tingkat pertumbuhan Provinsi KalimantanTtimur, akan tetapi secara
sektoral (berdasarkan jenis usaha) tingkat pertumbuhannya lebih tinggi
dibandingkan dengan pertumbuhan sektoral Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat disimpulkan, bahwa kedua jenis
lapangan usaha tersebut merupakan sektor potensial untuk dikembangkan,
sehingga diharapkan pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan sektor yang sama
pada wilayah referensi (Provinsi Kalimantan Timur).
3. Tidak terdapat jenis lapangan usaha yang termasuk dalam kuadran MixedLosser
dan Losser. Hal ini memberi kesimpulan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi 9
jenis lapangan usaha di Kabupaten Penajam Paser Utara relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan pertumbuhan jenis lapangan usaha di Provinsi Kalimantan
Timur. Kesimpulan lain yang biasa diambil adalah kinerja perekonmian Kabupaten
Penajam Paser Utara baik, karena sejalan dengan dinamisnya perkembangan
ekonomi secara makro, di mana terjadi pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi
di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Rata2
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
Perubahan
Pendapatan Regional Perkapita 16.52 17.48 22.15 22.88 24.03 10.21%
Jumlah Penduduk 137165 142922 149144 153470 157944 3.59%
Sumber: Kecamatan Penajam Dalam Angka, 2014 Diolah.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara yang
berisi visi, misi, arah kebijakan dan strategi akan memberikan pedoman bagi perencanaan
pembangunan Kawasan Industri Buluminung, Gersik, Pantai Lango. Salah satu dukungan
untuk mewujudkan Visi Kabupaten Penajam Paser Utara yaitu “Terwujudnya Kabupaten
Penajam Paser Utara yang Berakhlak Baik, Mandiri, Sehat dan Sejahtera Berbasis Pada
Ekonomi Kerakyatan” adalah dengan melibatkan peran aktif dunia usaha dan kemudahan
dalam pengembangan investasi daerah di berbagai bidang (Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, 2005-2025).
Pengembangan industri yang lebih menitik beratkan pada pengolahan sumber bahan
baku lokal ini sangat penting artinya dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat
lokal, melalui pengembangan dan pemanfaatan sumber bahan baku selain untuk
menciptakan spesialisasi jenis industri. Adanya spesialisasi ini, dalam kontek kerangka
perwilayahan yang lebih luas, akan lebih menguntungkan bagi Kabupaten Penajam Paser
Uatara. Hal ini dikarenakan kawasan industri yang dikembangkan akan menjadi bagian dari
pengembangan kegiatan industri di Kabupaten Penajam Paser Utara pada khususnya dan
Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya.
4.3 Peluang Industri yang Dikembangkan di Kabupaten Penajam Paser Utara dan
Sekitarnya
Banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang industri masih tetap sebanyak 1.117
perusahaan sejak tahun 2010 hingga 2014 yang tersebar di empat kecamatan (Kabupaten
Penajam Paser Utara dalam Angka, 2014). Melihat potensi daerah dan sekitarnya, jumlah
industri ini dapat dikembangkan lagi, terlebih dengan akan dibangunnya Kawasan Industri
Buluminung - Gersik - Pantai Lango, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kabupaten Penajam Paser Utara mempunyai potensi hasil pertanian yang tinggi.
Produk-produk pertanian menjadi andalan Kabupaten Penajam Paser Utara. Untuk tanaman
Hasil produksi tanaman meningkat dari tahun ke tahun, namun pernah mengalami
penurunan pada tahun 2013 seperti pada Tabel IV.10 dan Gambar IV.11. Produksi kelapa
sawit pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 30,41% dibanding tahun 2012 menjadi
Populasi ternak di Kabupaten Penajam Paser Utara cukup besar, yaitu sapi dan kerbau
masing-masing sebanyak 10.879 ekor dan 490 ekor seperti tampak pada tabel di bawah ini.
No Ternak Jumlah
1 Sapi 10.879
2 Kerbau 490
3 Kambing 3.531
4 Babi 693
5 Rusa 194
6 Ayam Ras 104.205
7 Ayam Buras 212.334
8 Itik 15.077
Sumber: Kabupaten Penajam Paser Utara dalam Angka, 2014
Untuk produksi perikanan dibedakan menjadi dua, yaitu perikanan laut dan perikanan
darat, di mana produksi perikanan laut pada tahun 2013 sebesar 44.667 ton, dan produksi
perikanan darat terjadi penurunan sebesar 83,02% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi
9.747,82 ton. Tabel 4.12 dan Gambar 4.13 menunjukkan perkembangan produksi perikanan
di Kabupaten Penajam Paser Utara.
4.4 Peran Kawasan Industri Buluminung - Gersik - Pantai Lango di Kalimantan Timur
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri
di dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 35/M-IND/PER/2010
tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri, bahwa pengelolaan kawasan industri dapat
dilakukan oleh suatu lembaga berbadan hukum yaitu Perusahaan Kawasan Industri yang
dapat berbentuk:
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
2. Koperasi, atau
3. Badan Usaha Swasta