Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mikael Ivander Tingang

NIM : 181542018151562

Mata Kuliah : Teori Ekonomi Makro

Dosen : Dr. Evi Nurifah J., SP, MP

Fakultas / Jurusan: Pertanian / Agbribisnis

1. Penawaran Agregat
Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat adalah (aggregate supply,AS) adalah
jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga. Dengan
perkataan lain, dapat dikatakan bahwa penawaran agregat itu pada dasarnya merupakan nilai
total dari seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan di dalam perekonomian.

Penawaran agregat didalam suatu perekonomian di pengaruhi oleh beberapa factor sebagai
berikut :

 Besarnya angkatan kerja (size of the labor force).

 Besarnya stok kapital (size of capital stock).

 Keadaan atau tingkat teknologi (state of technology).

 Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of


unemployment).

 Harga faktor-faktor produksi.


Berkaitan dengan penawaran agregat ini barangkali penting untuk dibedakan antara
penawaran agregat jangka panjang (short-run aggregate supply,SRAS) dan penawaran
agregat jangka panjang (long-run aggregate supplay,LRAS).pengertian yang telah
dikemukakan di atas adalah dalam artian penawaran agregat jangka pendek (short-run
aggregate supply). Sedangkan penawaran agregat jangka panjang( lomg run aggregate
supply ) lebih menunjuk kepada jumlah output riil yang ditawarkan ketika upah dan harga-
harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing perusahaan memproduksi
output yang memaksimumkan keuntunganya dan perekonomian berada pada tingkat
kesempatan kerja penuh (full employment level).
2. Permintaan Agregat
Permintaan agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang terjadi
dalam suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari
luar negeri.
Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan agregatif, diantaranya tingkat harga
secara umu, jumlah uang yang beredar nominal, jumlah obligasi pemerintah, defisit
tertimbang dan pemanfataan tenaga kerja secara penuh dan lain-lain.
Dalam pembahasan ini, akan menganalisis pengaruh perubahan harga secara umum terhadap
permintaan agregatif disini di tunjukkan oleh besarnya pendapatan nasional (Y).
Dengan demikian kurva permintaan agregatif dapat digunakan untuk melihat hubungan
antara tingkat harga dengan besarnya pendapatan nasional.

3. Permintaan-Penawaran agregat dalam pandangan Keynes


Di dalam model makro ekonomi Keynes, faktor paling penting yang menentukan tingkat
permintaan agregat (AD) adalah kebijakan fiskal (fiscal policy). Sedangkan kebijakan
moneter atau perubahan dalam jumlah uang beredar (money supply) menurut Keynes
pengaruhnya terhadap permintaan agregat adalah lemah dan bahkan dapat dikatakan tidak
ada. dalam model Keynes, perubahan dalam jumlah uang beredar mempengaruhi permintaan
agregat melalui efeknya atas investasi. Pengaruh uang beredar terhadap investasi bersifat
tidak langsung (indirect), yaitu melalui tingkat bunga. Menurut Keynes, suatu kenaikan di
dalam jumlah uang beredar tidak mepunyai pengaruh yang berarti terhadap penurunan dalam
tingkat bunga, dan tingkat bunga itu sendiri menurut Keynes pengaruhnya terhadap investasi
adalah lemah.

Anda mungkin juga menyukai