Anda di halaman 1dari 24

Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia

JENIUS

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan Pada CV. Usaha Mandiri Jakarta

Denok Sunarsi, S.Pd., M.M.,CHt.


Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang
Email : denoksunarsi@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya


kepemimpinan (X1) terhadap kinerja karyawan CV. Usaha Mandiri (Y), dan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin (X2) terhadap kinerja
karyawan CV. Usaha Mandiri (Y).serta untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh gaya kepemimpinan (X1) dan disiplin (X2) terhadap kinerja karyawan
CV. Usaha Mandiri (Y) secara simultan.
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik
penyebaran kuisioner untuk mendapatkan data primer kepada karyawan
CV.Usaha Mandiri dengan penarikan sample jenuh sebanyak 65 responden.
Hasil analisis simultan membuktikan Gaya Kepemimpinan dan Disiplin
Kerja terbukti secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja dengan nilai F hitung sebesar 84.470 lebih besar dari pada F tabel sebesar
2,76 atau persamaannya 84.470 > 2,76 sedangkan p - valuenya lebih kecil dari
0,05 atau sebesar 0,000 dengan persamaan 0,05 > 0,00 dengan nilai koefisien
determinasi sebesar 72,3% maka sesuai dengan pengukuran standar uji simultan
yaitu Ha diterima dan Ho ditolak.

Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Disiplin Kerja, Kinerja

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017 1


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 2
JENIUS

PENDAHULUAN kondisi tersebut diatas, maka


Latar Belakang dilakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Pesatnya perkembangan ilmu Dan Disiplin Kerja Terhadap
pengetahuan dan teknologi, Kinerja Karyawan CV. Usaha
menciptakan struktur baru, yaitu Mandiri”.
struktur global. Struktur tersebut Batasan Masalah
akan mengakibatkan semua bangsa Pada penelitian ini penulis
di dunia termasuk Indonesia, mau membatasi masalah yang akan
tidak mau akan terlibat dalam suatu diteliti pada hubungan gaya
tatanan global yang seragam, pola kepemimpinan dan disiplin dengan
hubungan dan pergaulan yang kinerja karyawan .
seragam khususnya dibidang ilmu Gaya kepemimpinan adalah
pengetahuan dan teknologi. Aspek kemampuan seseorang dalam
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mengarahkan, mempengaruhi,
(IPTEK) yang semakin pesat mendorong dan mengendalikan
terutama teknologi komunikasi dan orang lain atau bawahan untuk bisa
transportasi, menyebabkan issu-issu melakukan sesuatu pekerjaan atas
global tersebut menjadi semakin kesadarannya dan sukarela dalam
cepat menyebar dan menerpa pada mencapai suatu tujuan tertentu.
berbagai tatanan, baik tatanan Disiplin sebagai kegiatan
politik, ekonomi, sosial budaya manajemen untuk menjalankan
maupun pertahanan keamanan. standar-standar organisasional.
Dengan kata lain globalisasi yang Kegiatan yang dilaksanakan untuk
ditunjang dengan pesat ilmu mendorong para karyawan agar
pengetahuan dan teknologi telah mengikuti berbagai standar dan
menjadikan dunia menjadi transparan aturan, sehinga penyelewengan-
tanpa mengenal batas-batas penyelewengan dapat dicegah
negara. Dengan perkembangan (Handoko, 2012:208).
teknologi yang begitu Kinerja adalah
pesat, masyarakat dunia khususnya pencapaian/prestasi seseorang
masyarakat Indonesia terus berubah berkenaan dengan tugas-tugas yang
sejalan dengan perkembangan dibebankan kepadanya.Kinerja juga
teknologi, dari masyarakat pertanian pula dipandang sebagai perpaduan
ke masyarakat industri dan berlanjut dari hasil kerja (apayang harus
ke masyarakat pasca industri yang dicapai seseorang) dan kompetensi
serba teknologis. Pencapaian tujuan (bagaimana seseorang mencapainya).
dalam bidang politik, ekonomi, (Marwansyah, 2012:228)
sosial budaya dan pertahanan Kinerja kepemimpinan dibatasi
keamanan cenderung akan semakin pada fungsi dan tugasnya dalam
ditentukan oleh penguasaan pelaksanaan penggunaan pengaruh,
teknologi dan informasi, walaupun profesional, pemberdayaan,
kualitas sumber daya manusia mobilitas, motivasi , pengarahan dan
(SDM) masih tetap yang utama. bimbingan, serta pembentukan
Mengingat pentingnya masalah komitmen. Kinerja manajemen pada
tersebut, dan untuk menyikapi aspek keterbukaan, kemandirian,

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 3
JENIUS

kerjasama, akuntanbilitas dan 1. Bagaimana pengaruh gaya


sustainbilitas. kepemimpinan (X1) terhadap
Penelitian dilaksanakan di CV. kinerja karyawan CV. Usaha
Usaha Mandiri. Jakarta, Alamat Jl. Mandiri (Y)?.
Sabar Raya No.14 RT. 09 / RW. 04 2. Bagaimana pengaruh disiplin
Petukangan Selatan Jakarta Selatan (X2) terhadap kinerja
12270. karyawan CV. Usaha Mandiri
Penelitian dilaksanakan pada (Y)?.
tanggal mulai tanggal 1 Januari 2017 3. Bagaimana pengaruh gaya
sampai dengan 30 Maret 2017. kepemimpinan (X1) dan
disiplin (X2) terhadap kinerja
Rumusan Masalah karyawan CV. Usaha Mandiri
Adapun rumusan masalahnya adalah: (Y) secara simultan?.

Kerangka Pemikiran
Gaya Kepemimpinan (X𝟏)
1. Kepemimpinan
berorientasi pada tugas
(initiating structure)
2. Kepemimpinan
berorientasi pada
human relation
Kinerja Karyawan( 𝐘 )

1. Kompetensi kepribadian
2. Kompetensi professional
3. Kompetensi sosial

Disiplin Kerja (𝐗 𝟐 )
1. Tujuan dan
kemampuan
2. Teladan pimpinan
3. Balas jasa
4. Keadilan
5. Waskat (Pengawasan Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
melekat)
6. Sanksi hukuman z
7. Ketegasan
8. Hubungan
kemanusiaan

Tujuan Penelitian kinerja karyawan CV. Usaha


Tujuan penelitian ini adalah : Mandiri (Y).
1. Untuk mengetahui seberapa besar 3. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh gaya kepemimpinan pengaruh gaya kepemimpinan
(X1) terhadap kinerja karyawan (X1) dan disiplin (X2) terhadap
CV. Usaha Mandiri (Y). kinerja karyawan CV. Usaha
2. Untuk mengetahui seberapa besar Mandiri (Y)secara simultan.
pengaruh disiplin (X2) terhadap

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 4
JENIUS

Hipotesa Penelitian kesadarannya dan sukarela dalam


Berdasarkan kerangka mencapai suatu tujuan tertentu.
pemikiran diatas, maka dapat Disiplin Kerja
diajukan suatu hipotesa penelitian, `(Handoko, 2012:208)
yaitu: mendefinisikan disiplin sebagai
H1 = Diduga terdapat pengaruh kegiatan manajemen untuk
positif dan signifikan gaya menjalankan standar-standar
kepemimpinan (X1) terhadap organisasional. Kegiatan yang
kinerja karyawan CV. Usaha Mandiri dilaksanakan untuk mendorong para
(Y) karyawan agar mengikuti berbagai
H2 = Diduga terdapat pengaruh standar dan aturan, sehinga
positif dan signifikan Disiplin (X2) penyelewengan-penyelewengan
terhadap kinerja karyawan CV. dapat dicegah.
Usaha Mandiri (Y) Hakikat disiplin menurut
H3 = Diduga terdapat pengaruh (Heijrachman dan Husnan dalam
positif dan signifikan antara gaya Sinambela, 2012:238) adalah setiap
kepemimpinan (X1), dan Disiplin perseorangan dan juga kelompok
Kerja (X2), terhadap kinerja yang menjamin adanya kepatuhan
karyawan CV. Usaha Mandiri. (Y). terhadap perintah.
Kinerja
LANDASAN TEORI (Sinambela, dkk., 2011: 136)
Gaya Kepemimpinan mengemukakan bahwa kinerja
Kepemimpinan merupakan pegawai didefinisikan sebagai
tulang punggung pengembangan kemampuan pegawai dalam
organisasi karena tanpa melakukan sesuatu keahlian tertentu.
kepemimpinan yang baik akan sulit Kinerja pegawai sangatlah perlu,
mencapai tujuan organisasi. Jika sebab dengan kinerja ini akan
seorang pemimpin berusaha untuk diketahui seberapa jauh kemampuan
mempengaruhi perilaku orang lain, pegawai dalam melaksanakan tugas
maka orang tersebut perlu yang dibebankan kepadanya. Untuk
memikirkan gaya kepemimpinannya. du diperlukan penentuan kriteria
Gaya kepemimpinan adalah yang jelas dan terukur serta
perilaku dan strategi, sebagai hasil ditetapkan secara bersama-sama
kombinasi dari falsafah, ketrampilan, yang dijadikan sebagai acuan
sifat, sikap, yang sering diterapkan Pengaruh Gaya Kepemimpinan
seorang pemimpin ketika ia mencoba dan Disiplin Kerja Terhadap
mempengaruhi kinerja bawahannya Kinerja
(Tampubolon, 2007:9). Gaya kepemimpinan dan
Berdasarkan definisi gaya disiplin kerja karyawan diindikasikan
kepemimpinan diatas dapat memiliki pengaruh yang secara
disimpulkan bahwa kepemimpinan bersama-sama (simultan) terhadap
adalah kemampuan seseorang dalam kinerja dari karyawan CV. Usaha
mengarahkan, mempengaruhi, mandiri. Tingkat ketidakhadiran
mendorong dan mengendalikan karyawan yang cukup tinggi dan
orang lain atau bawahan untuk bisa sikap pemimpin yang kurang tegas
melakukan sesuatu pekerjaan atas dalam memberi sanksi kepada

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 5
JENIUS

karyawan yang tidak disiplin metode penyelidikan deskriptif lebih


menyebabkan target yang telah merupakan istilah umum yang
ditetapkan oleh perusahaan tidak mencakup berbagai teknik deskriptif,
dapat selesai tepat pada waktunya. diantaranya ialah penyelidikan yang
Hal ini juga menimbulkan menuturkan, menganalisa, dan
kecemburuan sosial antar karyawan. mengklasifikasikan penyelidikan
Hal ini mengindikasikan bahwa gaya dengan teknik survey, interview,
kepemimpinan dan disiplin kerja, angket, observasi, atau teknik test’.
kedua variabel tersebut berdampak Berdasarkan pengertian
atau menimbulkan pengaruh tersebut, penelitian yang dilakukan
terhadap menurunnya kinerja penulis dengan cara melihat
karyawan CV. Usaha mandiri. Gaya langsung kegiatan yang dilakukan
kepemimpinan yang tepat serta pada obyek penelitian, mencatat,
didukung dengan karyawan yang menganalisis, menyimpulkan, serta
disiplin akan mampu menyelesaikan menggunakannya sebagai bahan
target kerja yang telah ditetapkan penyusunan skripsi ini.
oleh perusahaan. Target penjualan Pendekatan analisis yang
akan terpenuhi dan stabil dalam dipakai dalam penelitian ini adalah
setiap bulannya. Selain itu, karyawan menggunakan pendekatan kuantitatif,
juga akan merasa lebih nyaman jenis statistik yang dipakai dalam
dalam bekerja. Hal ini juga akan penelitian adalah statistik non
meningkatkan motivasi dan parametrik. Menurut Sugiyono
semangat kerja dari karyawan. (2007:224):
Dengan demikian, gaya “Statistik non parametrik digunakan
kepemimpinan dan disiplin kerja untuk menguji hipotesis bila datanya
yang tinggi yang tepat akan membuat berbentuk nominal atau ordinal, dan
kinerja karyawan menjadi lebih tidak berlandaskan asumsi bahwa
optimal. Sehingga, dengan distribusi data harus normal“.
optimalnya kinerja karyawan akan Peneliti menggunakan
membawa perusahaan mencapai visi statistik nonparametrik karena data
yang telah ditetapkan. yang diolah berbentuk ordinal.

METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian B. Operasionalisasi Variabel
Istilah ”Variabel” merupakan
Penelitian yang dilakukan
istilah yang tidak pernah ketinggalan
penulis pada karyawan CV. Usaha
dalam setiap jenis penelitian, F.N.
Mandiri Jakarta, dilakukan dengan
Kerlinger dalam Suharsimi Arikunto
menggunakan metode Deskriptif
(2006:116) menyebut variabel
dengan teknik survey, yang dalam
sebagai sebuah konsep.
hal ini pengertian deskriptif menurut
Dalam penelitian ini,
Winarno Surakhmad (2005 : 139)
variabel-variabel yang akan diteliti
bahwa :
adalah :
‘Penyelidikan deskriptif tertuju pada
1. Variabel X atau yang disebut
pemecahan masalah yang ada pada
variabel bebas (independen
masa sekarang. Karena banyak sekali
varible), varibel bebas
ragam penyelidikan demikian,

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 6
JENIUS

merupakan variabel yang Ragu-ragu (R) 3


mempengaruhi variabel lain. Tidak Setuju (TS) 2
Dalam penelitian ini yang Sangat Tidak Setuju (STS) 1
merupakan variabel bebas adalah Sumber: Sugiyono (2007:87)
gaya kepemimpinan dan Disiplin
Kerja 2. Macam Data Penelitian
2. Variabel Y atau yang disebut Dikarenakan Penulis
dengan variabel terikat menggunakan statistik nonparametris
(dependen variabel), variabel untuk analisis datanya maka macam
terikat merupakan variabel yang data penelitian harus dalam bentuk
dipengaruhi oleh variabel lain. ordinal (Sugiyono, 2007:146).
Dalam penelitian ini yang Dimana menurut Sugiyono (2007:15)
merupakan variabel terikat : ”Data-data yang diperoleh dari
adalah kinerja. pengukuran dengan instrumen sikap
dengan Skala Likert misalnya adalah
C. Skala Pengukuran dan Macam berbentuk data interval”
Data Penelitian Berdasarkan pendapat
1. Skala Pengukuran tersebut maka penulis mengubah
Pada penelitian ini penulis data interval menjadi data ordinal
menggunakan Skala Likert. Definisi dengan merubah jumlah nilai skor
Skala Likert menurut Sugiyono dari Skala Likert dalam bentuk
(2007:86) ranking untuk analisis pengolahan
”Skala Likert digunakan data untuk mengetahui hubungan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan variabel X dengan Variabel Y
persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial“ D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian fenomena Adapun data untuk
sosial ini telah ditetapkan spesifik penyusunan penelitian ini diperoleh
oleh peneliti, yang selanjutnya dengan melalui pengumpulan data
disebut variabel penelitian, dimana primer dan data sekunder.
variabel X1 disini adalah gaya 1. Data Primer
kepemimpinan dan variabel X2 Definisi data primer menurut
adalah disiplin kerja, serta Variabel Soeratmo & Lincolin Arsyad
Y adalah kinerja. (2005:76) adalah:
Dalam skala ini responden ”Data yang dikumpulkan dan
diminta untuk membubuhkan tanda diolah sendiri oleh organisasi
checklist () pada salah satu dari yang menerbitkan atau
lima kemungkinan jawaban yang menggunakannya”
tersedia, dengan lima penilaian 2. Data Sekunder
sebagai berikut: Definisi data sekunder menurut
Soeratmo & Lincolin Arsyad
Tabel 3.2 (2005:76):
Skala Likert ”Data yang diterbitkan atau
Pernyataan Responden Skor
digunakan oleh organisasi yang
Sangat Setuju (SS) 5
bukan pengolahnya”.
Setuju (S) 4

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 7
JENIUS

Untuk mendapatkan data dipelajari dan kemudian ditarik


yang diperlukan, penyusun kesimpulannya”.
menggunakan teknik pengumpulan Populasi adalah gabungan
data melalui: dari seluruh elemen yang berbentuk
a. Penelitian Lapangan (Field peristiwa, hal, atau orang yang
Research) memiliki karakteristik serupa yang
Penelitian dilakukan pada menjadi pusat perhatian peneliti,
karyawan CV. Usaha Mandiri karenanya dipandang sebagai
Jakarta. Teknik pengumpulan semesta penelitian (Ferdianad,
data yang digunakan penulis 2006:57). Populasi dalam penelitian
adalah sebagai berikut: ini adalah seluruh karyawan CV.
- Observasi, yaitu dengan Usaha Mandiri Jakarta.
melakukan pengamatan Yang dimaksud sampel
langsung ke objek yang menurut Sugiyono (2007:73)
dijadikan sasaran peneliti adalah:“Sampel adalah bagian dari
berfungsi sebagai jumlah karakteristik yang dimiliki
pengumpulan data, sedangkan oleh populasi tersebut”.Sampel
pihak-pihak yang dihubungi merupakan subset dari populasi,
sebagai pemberi data atau terdiri dari beberapa anggota
sumber data bagi peneliti. populasi Dalam penelitian ini tidak
- Kuesioner/ angket, yaitu digunakan teknik sampling karena
membagi angket/ kuesioner sampel yang diteliti adalah
kepada karyawan CV. Usaha keseluruhan dari populasi yang ada
Mandiri Jakarta, dimana angket atau disebut dengan sensus.
ini berisi tentang pertanyaan Mengingat jumlah populasi hanya
mengenai Gaya Kepemimpinan sebesar 65 karyawan, maka layak
(X1) dan Disiplin Kerja (X2) untuk diambil keseluruhan untuk
serta Kinerja (Y). dijadikan sampel tanpa harus
b. Penelitian Kepustakaan (Library mengambil sampel dalam jumlah
Research) tertentu. Sehingga sampel dari
Penelitian teoritis dengan penelitian ini adalah seluruh
membaca catatan, literatur dan karyawan CV Usaha Mandiri
sumber-sumber lainnya yang ada Jakarta. Total keseluruhan berjumlah
hubungannya dengan masalah 65 orang karyawan.
yang dibahas atau yang sesuai Berdasarkan perhitungan
dengan kebutuhan. tersebut maka responden yang
diambil untuk sampel penelitian
E. Populasi dan Sampel adalah sebanyak 65 responden.
Besaran populasi menurut
pendapat Sugiyono (2007:72), yang F. Teknik Pengolahan Data
menyatakan bahwa: Teknik pengolahan data
“Populasi adalah wilayah dalam penelitian ini mengikuti
generalisasi yang terdiri atas: Obyek/ langkah-langkah sebagai berikut:
subyek yang mempunyai kualitas 1. Untuk menjawab identifikasi
dan karakteristik tertentu yang masalah pertama, kedua dan
ditetapkan oleh peneliti untuk ketiga yaitu bagaimana

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 8
JENIUS

pelaksanaan gaya kepemimpinan untuk mengetahui konsistensi


dan disiplin kerja serta atau keteraturan hasil pengukuran
bagaimana kinerja dengan suatu instrumen apabila
melakukan pembagian kuesioner instrumen tersebut digunakan
yang kemudian diolah dalam lagi sebagai alat ukur suatu objek
bentuk persentase jawaban yang atau responden. Hasil uji
diperoleh dari nilai skor aktual reliabilitas mencerminkan dapat
dibagi dengan skor ideal dipercaya dan tidaknya suatu
kemudikan dikalikan 100%. instrumen penelitian berdasarkan
2. Uji Validitas dan Reliabilitas tingkat kemantapan dan
Uji validitas atau keshahihan ketepatan suatu alat ukur dalam
digunakan untuk mengetahui pengertian bahwa hasil
seberapa tepat suatu alat ukur pengukuran yang didapatkan
mampu melakukan fungsi. Alat merupakan ukuran yang benar
ukur yang dapat digunakan dari sesuatu yang diukur.
dalam pengujian validitas suatu Salah satu metode pengujian
kuesioner adalah angka hasil reliabilitas yang digunakan
korelasi antara skor pernyataan adalah dengan menggunakan
dan skor keseluruhan pernyataan metode Alpha-Cronbach. Standar
responden terhadap infomasi yang digunakan dalam
dalam kuesioner. Jenis korelasi menentukan reliabel dan tidaknya
yang digunakan adalah korelasi suatu instrumen penelitian
Pearson antara skor setiap umumnya adalah perbandingan
pertanyaan dan skor aktual item. antara nilai r hitung dengan r
Cara memperoleh angka korelasi tabel pada taraf kepercayaan 95%
dalam uji validitas dengan alat atau tingkat signifikasi 5%.
bantu software SPSS sering Apabila dilakukan pengujian
dilakukan dengan dua alternatif. reliabilitas dengan metode ini,
Alternatif pertama pengujian maka nilai r hitung diwakili oleh
validitas dengan SPSS 22.0 nilai alpha. Menurut Santoso
adalah menggunakan angka r (2002), apabila alpha hitung lebih
hasil korelasi pearson yang besar daripada r tabel dan alpha
dihasilkan melalui sub menu hitung bernilai positif, maka
correlate pada pilihan suatu instrumen penelitian dapat
Bivariaten, sedangkan alternatif disebut reliabel.
kedua adalah menggunakan nilai 3. Untuk menjawab identifikasi
r hasil Corrected Item Total masalah ketiga, yaitu seberapa
Correlation melalui sub menu besar hubungan pengendalian
Scalepada pilihan Reliability kerja dengan prestasi kerja akan
Analysis. Pada penelitian ini diuraikan melalui perhitungan
penulis menggunakan alternatif koefisien korelasi dengan
yang kedua. menggunakan analisis koefisien
Setelah pengujian validitas, korelasi Rank Spearman (rs)
selanjutnya dilakukan pengujuan karena data berbentuk ordinal
reliabilitas. Tujuan utama dengan jenis statistik yaitu
pengujian reliabilitas adalah statistik non parametrik,

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 9
JENIUS

dilanjutkan dengan analisis Interpretasi Koefisien Korelasi


koefisien determinasi dan uji Nilai Interpretasi
0,00 – 1,99 Sangat rendah
hipotesis. 0,20 – 0,399 Rendah
Koefisien Korelasi Rank 0,40 – 0,599 Sedang
Spearman 0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Koefisien korelasi antara kedua
Sumber: Sugiyono, 2007:183
variabel data, dengan
menggunakan koefisien korelasi
Spearman (rs). dengan rumus Koefisien Determinasi
Siegel (2005): Setelah itu dilanjutkan dengan
n mencari besarnya kontribusi
6 di 2 variabel X terhadap variabel Y
rs  1  i 1
dengan menggunakan rumus
n n
3
Koefisien Determinasi:
Keterangan: Kd = (rs)2 X 100%
di = perbedaan antara jenjang
ke-I dari masing-masing G. Uji Hipotesis
kelompok Untuk menguji hipotesis penulis
n = banyaknya sampel menggunakan uji dua pihak.
rs = koefisien korelasi Pengujian hipotesis digunakan untuk
i = kelas interval mengetahui hubungan variabel X dan
Jika terdapat ranking yang variabel Y, dalam hal ini variabel X
berangka sama, maka digunakan adalah pengendalian diri dan variabel
rumus koefisien korelasi Y adalah prestasi belajar. Statistik uji
Spearman/ faktor koreksi dengan yang digunakan adalah statistik uji
rumus: hitung dengan rumus:
t3  t
T n2
12 Uji t  rs
1  rs
dimana: T = faktor koreksi
t = banyaknya angka Kriteria pengambilan keputusannya
observasi yang beraneka ragam adalah:
Sehingga analisis korelasi rank Ho : Pengendalian diri tidak
spearman menjadi: memiliki hubungan
dengan prestasi belajar
rs 
 X 2   Y 2   di 2 mahasiswa.
2  X 2 Y 2 H1 : Pengendalian diri
memiliki hubungan
Dengan ketentuan:
dengan prestasi belajar
n3  n
X2  12
  TX mahasiswa.
Hipotesis (H1) ditolak jika t
n3  n
   TY
hitung < t tabel. Untuk mengetahui
Y 2

12 nilai t tabel maka dilihat berdasarkan
Untuk menentukan kuat atau taraf signifikasi 5% (=0,05) dan
lemahnya koefisien korelasi, derajat kebebasan (dk) = n - 2, dalam
maka dapat mengikuti batasan- hal ini lainnya hipotesis diterima,
batasan sebagai berikut: Tabel atau dengan ketentuan:
3.3

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 10
JENIUS

t hitung> t tabel maka Ho ditolak 3. Mendesign produk


dan H1 diterima. dengan semenarik
t hitung< t tabel maka Ho mungkin
diterima dan H1 ditolak. 4. Permodalan usaha
secara mandiri
HASIL PENELITIAN 5. Menghasilkan
A. Gambaran Umum Obyek profit
Penelitian 6. Memberikan
1. Sejarah Perusahaan pelayananan dan
CV. Usaha Mandiri didirikan kepuasan terhadap
oleh Hadi Kartini pada tahun konsumen
1989 bermula dari bisnis
bordir topi. Dengan modal B. Deskripsi Data
satu juta rupiah, hadi kartini 1. Karakteristik Responden
mengembangkan bisnis Berdasarkan Jenis kelamin
topinya hingga memiliki 22 Tabel 4.1
counter di Jakarta, bandung Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persen
dan beberapa wilayah di Laki-laki 38 58 %
Indonesia. Target pemasaran Perempuan 27 42 %
Total 65 100%
topinya berupa bodir topi Sumber : Data Primer
perusahaan dan
dikembangkan di Indonesia Berdasarkan pada tabel dan
dan mancanegara, omzet diagram di atas, diketahui bahwa
profit bisa mencapai rp. 350 responden dalam penelitian ini terdiri
juta per bulan. dari laki-laki berjumlah 38 dan
Saat ini CV. Usaha Mandiri responden perempuan terdiri dari 27
tidak hanya menghasilkan orang. Dimana, hal ini membuktikan
produk topi, tetapi merambah bahwa laki-laki mendominasi dalam
ke bordir baju, kemeja, jaket, pekerjaan operational. Hal ini
sweater, gravir dan lain dikarenakan dalam segi fisik laki-
lainnya. laki dominan lebih kuat dari pada
a. Visi Usaha perempuan. Akan tetapi bukan
Menjadi perusahaan berarti perempuan itu lemah, hanya
yang bermutu secara saja di beberapa bidang pekerjaan
kualitatif dan tertentu yang membutuhkan
kuantitatif, mandiri, ketahanan fisik kuat laki-laki
menguasai dan memang lebih dominan.
mencapai target pasar,
serta dikenal luas oleh 2. Karakteristik Responden
masyarakat. Berdasarkan Masa Kerja
b. Misi usaha Tabel 4. 2
1. Melakukan Masa Kerja
Masa kerja Frekuensi Persen
klasifikasi bahan (%)
produksi 0-1 tahun 9 14 %
1-3 tahun 29 45 %
2. Meningkatkan 3-5 tahun 23 35 %
kualitas SDM Di atas 5 tahun 5 8%

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 11
JENIUS

Total 65 100 % mencapai


Sumber : Data Primer sesuatu dengan
cara mereka
Dari data tabel dan diagram sendiri.
masa kerja di atas maka dapat Pemimpin
menghargai dan
diketahui bahwa responden yang 4 memuji para 41 23 0 1 0
berjumlah 65 orang tersebut, karyawan yang
kinerjanya bagus
mempunyai frekuensi dengan rentan Pemimpin sadar
waktu masa kerja 1-3 tahun sebesar apabila ada
permasalahan
45 persen (%). Masa kerja 3-5 tahun berusaha
sebesar 35 persen (%). Masa kerja 0- 5
membantu
40 24 0 1 0
dengan
1 tahun sebesar 14 persen (%). Masa kemampuannya
kerja di atas 5 tahun sebesar 8 persen untuk
memecahkan
(%). Data tersebut cukup dengan baik
membuktikan bahwa CV. Usaha Kepemimpinan Berorientasi Pada Human Relation
Mandiri telah memberikan Pemimpin
kenyamanan bagi karyawan- 6
pandai membuat
38 26 0 1 0
konsep/pemikira
karyawannya dalam bekerja. Hal ini n yang actual
dapat dilihat dari jumlah rentan Pemimpin
terbuka bagi
waktu masa kerja paling besar antara semua pihak
7 36 28 0 1 0
1-3 tahun sebesar 45 persen (%) dan untuk
mengembangkan
yang kedua masa kerja 3-5 tahun perusahaan
sebesar 35 persen (%). Pemimpin
konsisten dan
8 komit terhadap 34 28 2 1 0
C. Analisis Deskriptif kemajuan
karyawan
1. Gaya Kepemimpinan Pemimpin
mampu
Tabel 4. 3 memberikan
9 keteladanan 32 32 0 1 0
Jawaban Responden Gaya yang baik
Kepemimpinan (X1) kepada seluruh
Skala Likert karyawan.
No Pernyataan
SS S CS TS STS Pemimpin dapat
Kepemimpinan Beorientasi Pada Tugas (Initiating menerima kritik
structure) dan saran dari
10 siapapun untuku 41 23 0 1 0
Pemimpin
kemajuan
sering
perusahaan
menekankan
bersama
pentingnya
Jumlah 370 266 4 10 0
1 tugas dan 37 27 0 1 0
meminta anda Persentasi (%) 57% 41% 1% 2% 0
melaksanakan Sumber : Data primer
tugas dengan
sebaik-baiknya.
Pimpinan Dari tabel diatas dapat diketahui
mempengaruhi bahwa 57% responden menjawab
cara pandang
2 untuk 28 35 1 1 0 sangat setuju, 41% responden
menyelesaikan menjawab setuju, 1% responden
masalah
pekerjaan. menjawab cukup setuju, 2%
Pemimpin responden menjawab tidak setuju
mengkomunikasi
kan tujuan dan dan 0% responden menjawab sangat
3 43 20 1 1 0
memberikan tidak setuju.
kesempatan bagi
karyawan untuk

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 12
JENIUS

2. Disiplin Kerja Peraturan yang


ditetapkan
Tabel 4. 4 menjadikan
Jawaban Responden Disiplin Kerja (X2) saya termotivasi
8 dalam 34 28 2 1 0
Skala Likert
menyelesaikan
No Pernyataan tugas yang
ST
SS S CS TS diberikan
S
pimpinan
Tujuan Dan kemampuan Sanksi Hukuman
Saya datang Saya harus
tepat waktu bersedia
1 37 27 0 1 0
dalam bekerja. dikenakan
sanksi sesuai
Saya ikut 9 dengan 32 32 0 1 0
andil dalam peraturan jika
memberikan melanggar
2 28 35 1 1 0
kontribusi peraturan
dalam setiap tersebut
kegiatan.
Ketegasan
Teladan Pimpinan Saya harus
pulang dari
Saya secara 10 kantor sesuai 41 23 0 1 0
rutin
dengan jam
mendapatkan
3 43 20 1 1 0 kantor
saran dan
arahan dari Jumlah 370 266 4 10 0
pemimpin. Persentasi (%) 57% 41% 1% 2% 0%
Sumber : Data primer
Balas Jasa
Jarak tempat Dari tabel diatas dapat
tinggal dan
tempat kerja diketahui bahwa 57% responden
4 tidak 41 23 0 1 0 menjawab sangat setuju, 41%
mempengaruhi
ketepatan waktu responden menjawab setuju, 1%
saya. responden menjawab cukup setuju,
Keadilan 2% responden menjawab tidak setuju
Saya menaati dan 0% responden menjawab sangat
aturan yang ada
5
dalam
40 24 0 1 0 tidak setuju.
perusahaan.

Waskat (Pengawasan Melekat)


3. Kinerja
Tabel 4. 5
Absensi Jawaban Responden Kinerja (Y)
kehadiran
menurut saya Skala Likert
N Pernyataa
6 sangat penting 38 26 0 1 0
o n C T ST
dalam SS S
penegakan S S S
disiplin kerja Kompetensi Kepribadian
Saya harus
Karyawan
melaksanakan
dapat
tugas - tugas
bekerja
dengan
1 secara 36 28 1 0 0
7 tanggung jawab 36 28 0 1 0
kelompok
dan sesuai
dengan
dengan waktu
kompak
yang telah
ditentukan Karyawan
saling
Hubungan Kemanusiaan 2 membantu 27 36 1 1 0
dalam
kesulitan

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 13
JENIUS

Karyawan terhadap
mampu perusahaan
berkontrib
3 usi dalam 35 29 0 1 0
pencapaian 30 31
tujuan Jumlah 17 9 0
9 5
organisasi 48 48 3 1
Persentasi (%) 0%
Kompetensi Profesional % % % %

Karyawn
Sumber : Data primer
mampu
menangka Dari tabel diatas dapat
4 p peluang 35 29 0 1 0
dengan diketahui bahwa 48% responden
penuh menjawab sangat setuju, 48%
inisiatif
Karyawan responden menjawab setuju, 3%
melaksana responden menjawab cukup setuju,
kan
tugasnya 1% responden menjawab tidak setuju
tanpa dan 0% responden menjawab sangat
5 35 29 0 1 0
harus
diperintah tidak setuju.
pimpinan
terlebih
dahulu D. Uji Kualitas Data
Karyawan 1. Uji Validitas
berinisiatif
memberika Pengujian validitas dilakukan
6 n solusi 27 33 3 2 0 untuk menguji instrumen
dalam
pemecahaa penelitian yang telah disusun
n masalah benar-benar akurat, sehingga
Karyawan
bertanggun mampu mengukur apa yang
g jawab seharusnya di ukur (variabel kunci
atas
7
pekerjaan
25 33 5 2 0 yang sedang di telilti). Validitas
yang menunjukkan sejauh mana suatu
dilaksanak
an alat ukur mampu mengukur suatu
Kompetensi Sosial
data apakah data tersebut valid
atau tidak. Untuk mengelola uji
Karyawan
menyadari validitas penulis menggunakan
bahwa perhitungan statistic dengan
keberhasil
an software SPSS (Statistical
8 29 31 4 1 0
perusahaan Program For Social Science)
adalah
tanggung version 22.0 for windows
jawab diperoleh r hiutng lebih besar dari
bersama
Budaya r table dan nilai r positif, maka
yang butir pernyataan dikatakan valid,
diciptakan
perusahaan nilai r table untuk 65 Responden
9 30 31 4 0 0
mampu dengan taraf kesalahan yang bias
meningkat
kan kinerja ditolerir ialah 5 % ialah 0.244.
karyawan Kuesioner dibagi menjadi
Karyawan
dapat sepuluh (10) pernyataan dalam
menciptak tiga (3) variabel yaitu variabel
1 an budaya
0 yang
28 36 1 0 0 Gaya Kepemimpinan (X1)
nyaman dengan 10 kuesioner, variabel
dan
harmonis Disiplin Kerja (X2) dengan 10

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 14
JENIUS

kuesioner dan variabel Kinerja bahwa kuesioner yang berisi


(Y) dengan 10 kuesioner. Jadi, pernyataan-pernyataan yang
kuesionernya terdiri dari total berdasarkan indikator variabel
jumlah pernyataan 30 kuesioner. Disiplin Kerja (X1) adalah valid
Ukuran validitas tiap butir-butir atau memenuhi batas uji validitas
pernyataan dan pertanyaan dapat 0,244 dan dapat dilanjutkan
dilihat pada tabel-tabel di bawah kepada pengujian regresi
ini : berikutnya.
Tabel 4. 6
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Tabel 4. 7
Kepemimpinan (X1) Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin
N Kuesio r- r- Has Kerja (X2)
o ner tabel hitung il
N Kuesio r- r- Has
Uji
o ner tabel hitung il
1 Pernyat Val
0,2 0,7 Uji
aan id
44 30 1 Pernyat 0,2 0,8 Val
butir 1
aan 44 09 id
2 Pernyat 0,2 Val
0,8 butir 1
aan 44 id
36 2 Pernyat 0,2 0,8 Val
butir 2
aan 44 71 id
3 Pernyat 0,2 Val
0,8 butir 2
aan 44 id
47 3 Pernyat 0,2 0,7 Val
butir 3
aan 44 86 id
4 Pernyat 0,2 Val
0,8 butir 3
aan 44 id
78 4 Pernyat 0,2 0,8 Val
butir 4
aan 44 36 id
5 Pernyat 0,2 Val
0,8 butir 4
aan 44 id
44 5 Pernyat 0,2 0,8 Val
butir 5
aan 44 41 id
6 Pernyat 0,2 Val
0,8 butir 5
aan 44 id
52 6 Pernyat 0,2 0,8 Val
butir 6
aan 44 86 id
7 Pernyat 0,2 Val
0,8 butir 6
aan 44 id
85 7 Pernyat 0,2 0,7 Val
butir 7
aan 44 40 id
8 Pernyat 0,2 Val
0,8 butir 7
aan 44 id
51 8 Pernyat 0,2 0,7 Val
butir 8
aan 44 61 id
9 Pernyat 0,2 Val
0,8 butir 8
aan 44 id
40 9 Pernyat 0,2 0,8 Val
butir 9
aan 44 31 id
1 Pernyat 0,2 Val
0,8 butir 9
0 aan 44 id
02 1 Penyata 0,2 0,7 Val
butir 10
0 an butir 44 16 id
Sumber : Hasil olahan SPSS 10
Sumber : Hasil olahan SPSS
Berdasarkan data pada tabel
di atas, maka hasil penelitian Hasil olah data,
menunjukkan bahwa dari menghasilkan bahwa seluruh butir
pengujian tingkat validitas seluruh pernyataan variabel Disiplin Kerja
butir pernyataan yang ada pada
adalah valid. Hal ini dapat dilihat
kuesioner yang berdasarkan pada
indikator variabel Gaya bahwa nilai korelasi 10 item
Kepemimpinan (X1) dan pernyataan lebih besar dari 0,244.
mempunyai nilai r hitung lebih Oleh karenanya data ini dapat
besar dari 0,244 sebanyak sepuluh dilanjutkan pada analisis regresi
(10) pernyataan. Berdasarkan hal linear berganda.
tersebut maka dapat dikatakan

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 15
JENIUS

Untuk mengelola uji


Tabel 4. 8 reliabilitas digunakan software SPSS
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y) (Statistical Program For Social
N Kuesio r- r- Has
o ner hitung hitung il Science) version 22.0 for windows,
Uji jika nilai alpha cronbach > r table
1 Pernyat 0,2 0,8 Val
aan 44 76 id
dan nilai r positif maka butir
butir 1 pernyataan dikatakan reliable,
2 Pernyat 0,2 0,7 Val
aan 44 88 id
adapun nilai r table (two tailed)
butir 2 untuk 65 responden dengan taraf
3 Pernyat 0,2 0,8 Val
aan 44 58 id
kesalahan 5%, maka 0,244.
butir 3
4 Pernyat 0,2 0,8 Val Tabel 4.9
aan 44 73 id
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
butir 4
Variabel Batas Alpha Keterangan
5 Pernyat 0,2 0,9 Val
Reabilitas Chronbach’s
aan 44 18 id
butir 5 Kinerja (Y) 0,244 0,964 Reliabel
6 Pernyat 0,2 0,9 Val Gaya 0,244 0,952 Reliabel
aan 44 15 id Kepemimpinan
butir 6 (X1)
7 Pernyat 0,2 0,8 Val
aan 44 66 id Disiplin Kerja 0,244 0,940 Reliabel
butir 7 (X2)
8 Pernyat 0,2 0,9 Val Sumber : Hasil olahan SPSS
aan 44 11 id
butir 8
9 Pernyat 0,2 0,8 Val Berdasarkan tabel di atas
aan 44 84 id dapat dilihat bahwa hasil perhitungan
butir 9
1 Pernyat 0,2 0,8 Val Uji reabilitas melalui program
0 aan 44 23 id komputer SPSS 24.0 menunjukkan
butir 10
Sumber : Hasil olahan SPSS
bahwa jumlah chronbach alpha
variabel Kinerja (Y) lebih besar
Berdasarkan hasil pengolahan nilainya sebesar 0,964 dari pada
uji validitas dalam pernyataan pada batas reabilitas 0,244 hal ini
kuesioner varibel Kinerja (Y) pada menunjukkan bahwa variabel kinerja
tabel 4. 8 di atas, seluruh kuesioner reliabel, Gaya Kepemimpinan (X1),
adalah valid. Di mana setiap butir lebih besar nilainya sebesar 0,952
pernyataan memiliki nilai korelasi dari pada batas reabilitas 0,244 maka
lebih besar dari 0,244. Dengan kata dapat dikatakan bahwa variabel gaya
lain data ini dapat digunakan untuk kepemimpinan reliabel dan variabel
analisis regresi. Disiplin Kerja (X2) lebih besar
nilainya sebesar 0,940 dari pada
2. Uji Reliabilitas batas reliabilitas 0,244 maka dapat
Reliabilitas merupakan dikatakan bahwa variabel disiplin
serangkaian pengukuran atau kerja reliabel. Berdasarkan pada
serangkaian alat ukur yang memiliki pendapat tersebut di atas maka dapat
konsistensi bila pengukuran yang diartikan bahwa hasil jawaban
dilakukan dengan alat ukur itu responden terhadap kuesioner yang
dilakukan secara berulang, berisi pernyataan dan variabel-
(Sugiyono, 2015). variabel dalam penelitian ini reliabel
atau memenuhi standar uji

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 16
JENIUS

reliabilitas maka penelitian ini dapat tersebut dapat mendekati pada nilai
dilanjutkan pada pengujian populasi secara keseluruhan. Uji
selanjutnya. normalitas ini dapat mengetahui
kemungkinan sampel yang diambil
E. Uji Asumsi Klasik apakah dapat menggambarkan atau
1. Normalitas mewakili keseluruhan populasi.
Hasil pengujian normalitas Namun perlu di ingat pula bahwa uji
data pada variabel Gaya normalitas bukan hal yang
Kepemimpinan dan Disiplin Kerja menentukan keberlanjutan penelitian
terhadap Kinerja kerja karyawan di tetapi, hanya ingin melihat seberapa
peroleh hasil sebagai berikut : besar kemampuan sampel yang
Tabel 4.10 diambil dapat mewakili populasi
Uji normalitas dengan metode karena besar atau kecilnya sampel
Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
yang diambil sangatlah
Gaya
mempengaruhi terhadap nilai
Kepemimpina Disipli Kinerj normalitas.
n n Kerja a
2. Heteroskedastisitas
N 65 65 65 Pengujian heteroskedasitas bertujuan
Normal Mean 45.32 44.42 44.22
Parametersa,, Std. untuk menguji apakah dalam suatu
4.975 4.915 5.340
b
Deviatio model regresi terjadi ketidaksamaan
n varians residual dari suatu
Most Absolute .174 .128 .145 pengamatan yang lain. Model regresi
Extreme Positive .174 .128 .139
Differences yang baik adalah regresi yang tidak
Negative -.155 -.123 -.145
Kolmogorov-Smirnov 1.400 1.031 1.172
terdapat heteroskedatisitas, yaitu
Z model regresi yang memiliki
Asymp. Sig. (2-tailed) .080 .238 .128 persamaan variance residual suatu
a. Test distribution is Normal. periode pengamatan dengan periode
b. Calculated from data. pengamatan yang lain. Uji
Sumber : Hasil olahan SPSS
heteroskedastisitas ini dapat dilihat
pada gambar 4.2 di bawah ini :
Berdasarkan hasil olah data,
diketahui bahwa data variabel Gaya Scatterplot
Kepemimpinan memiliki nilai Dependent variable: Kinerja
Asymp. Sig 0.80 lebih besar dari
0.05. kemudian variabel disiplin
kerja memiliki nilai Asymp. Sig
lebih besar dari 0.05 dan variabel
kinerja memiliki nilai Asymp. Sig
lebih besar dari 0.05. Hasil ini
menyimpulkan bahwa data adalah
Gambar 4. 2 Scatterplot
normal. Suatu data dikatakan normal
apabila memiliki nilai Asymp. Sig Berdasarkan gambar hasil
lebih besar dari 0.05 atau disebut pengolahan SPSS 22.0 (Scatterplot)
dengan p-value. di atas maka dapat di artikan bahwa
Secara umum uji normalitas data yang di peroleh dengan
digunakan untuk melihat variasi nilai menggunakan kuesioner merupakan
dan kemungkinan bahwa nilai

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 17
JENIUS

data murni dari responden. Hal ini kecil dari 10 maka dapat dikatakan
dapat dilihat pada gambar di atas tidak terjadi Multikolinearitas.
titik residual data tidak memiliki
kesamaan antara responden yang F. Pembahasan Penelitian
satu dengan responden yang lainnya, 1. Uji Parsial (uji t)
sehingga data yang di peroleh dari Menurut Bambang Tri
penyebaran kuesioner telah Cahyono (2005:99) menyatakan uji
memenuhi uji hesteroskedastisitas. parsial (uji t) digunakan untuk
mengetahui apakah estimator
3. Multikolinearitas terhadap parameter berbeda secara
Pengujian multikolinearitas signifikan dari nol. Untuk pengujian
bertujuan untuk menguji pengaruh pengaruh antara variabel Gaya
dari variabel independen yaitu Gaya Kepemimpinan (X1) dan Disiplin
Kepemimpinan (X1) dan Disiplin Kerja (X2) masing-masing terhadap
Kerja (X2) terhadap variabel Kinerja (Y) dapat dilakukan uji
dependen Kinerja (Y) disajikan statistik t (uji parsial). Sebagai
melalui tabel 4.11 Di bawah ini. pembanding untuk melihat pengaruh
Tabel 4. 11 signifikan, maka digunakan kriteria
Uji Multikolinearitas taraf signifikan sebesar 5 % (0,05)
Coefficientsa dan membandingkan t-hitung dengan
Collinearit t-tabel dengan kriteria sebagai
Correlations y Statistics berikut :
Zero a. Jika t-hitung < t-tabel
- berharti H0 diterima dan Ha
orde Parti Par Toleranc
Model r al t e VIF
di tolak
b. Jika t-hitung > t-tabel
1 (Constant)
berarti H0 ditolak dan Ha
Gaya .564 .254 .20 .638 2.878 diterima
Kepemimpin 2
an
Adapun ketentuan t-tabel
diperoleh dengan cara
Disiplin .609 .371 .30 .572 1.826
Kerja 6 membandingkan jumlah sampel
a. Dependent Variable: Kinerja dengan taraf signifikan (65 sampel :
Sumber hasil olahan SPSS 0,05) maka diperoleh t-tabel sebesar
Berdasarkan data hasil :
Pengujian menggunakan Nilai dk = n-k-1
Tolerance da VIF menunjukkan
bahwa nilai variabel gaya dimana n adalah jumlah responden
kepemimpinan (X1) memiliki nilai dan k adalah jumlah variabel yang
tolerance 0.638 lebih kecil dari 1.00 diteliti, kemudian dengan
dan nilai VIF 2.878 lebih kecil dari membandingkan t hitung dengan t tabel
10 maka dapat dikatakan tidak terjadi dengan kriteria:
Multikolinearitas. Begitupula ➢ Jika t hitung ≥ t tabel, (a;dk),
variabel disiplin kerja (X2) memiliki berarti H01 ditolak dan
nilai tolerancenya 0,572 lebih kecil Ha1 diterima.
dari 1.00 dan nilai VIF 1.826 lebih

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 18
JENIUS

➢ Jika t hitung ≤ t tabel, (a;dk), - Variabel Gaya Kepemimpinan


berarti H02 diterima dan (X1) terbukti berpengaruh
Ha2 ditolak terhadap Kinerja sebesar 0.364.
Dimana drajat kebebasan (dk) - Variabel Disiplin Kerja
adalah: terbukti berpengaruh terhadap
dk = n-k-1 Kinerja sebesar 0.510
= 65-3-1 b) Membandingkan Thitung lebih
= 61 besar dari ttabel
t tabel = t (a;dk) - Variabel Gaya Kepemimpinan
= (0,05 ; 61) memiliki nilai Thitung lebih
= 2,000 besar dari ttabel yaitu 2.285 >
Adapun hasil pengolahan 2,000. ini menjelaskan bahwa
menggunakan program SPSS 22.0, pengaruh Gaya Kepemimpinan
pengaruh variabel Gaya terhadap Kinerja adalah positif,
Kepemimpinan (X1) dan Disiplin yang artinya jika variabel Gaya
Kerja (X2) terhadap variabel Kinerja Kepemimpinan naik, maka
(Y) sebagai berikut : Kinerja karyawan naik.
Tabel 4. 12 - Variabel Disiplin Kerja
Analisis Regresi Linear Berganda memiliki nilai Thitung lebih
Coefficientsa
besar dari ttabel yaitu 3.202 >
Standardiz 2,000. ini menjelaskan bahwa
Unstandardi ed
zed Coefficien pengaruh Disiplin Kerja
Coefficients ts terhadap Kinerjaadalah positif,
Std. Sig yang artinya jika variabel
Model B Error Beta T . Disiplin Kerjanaik, maka
1 (Constant) 1.87 3.281 .571 .57 Kinerja kerja karyawan naik.
3 0
c) Membandingkan Nilai
Gaya .391 .171 .364 2.28 .02 signifikansi 0.05
Kepemimpi 5 6
nan - Variabel Gaya
Disiplin .555 .173 .510 3.20 .00
Kepemimpinan memiliki
Kerja 2 2 nilai sig lebih kecil dari 0.05
a. Dependent Variable: Kinerja yaitu 0.026 > 0.05. ini
Sumber : Data diolah SPSS menjelaskan bahwa pengaruh
Berdasarkan output data tabel Gaya Kepemimpinan
di atas dapat di peroleh hasil sebagai terhadap Kinerja adalah
berikut : signifikan, yang artinya Gaya
a) Persamaan Regresi Y = 1.873 + Kepemimpinan secara nyata
0.364(X1) + 0.510(X2) dapat mempengaruhi Kinerja
- Konstanta sebesar 1.873, seseorang dalam bekerja.
menjelaskan meskipun tidak - Variabel Disiplin Kerja
ada variabel Gaya memiliki nilai sig lebih kecil
Kepemimpinan dan Disiplin dari 0.05 yaitu 0.002 > 0.05.
yang mempengaruhi kinerja ini menjelaskan bahwa
karyawan tetap memiliki nilai pengaruh Disiplin Kerja
kinerja sebesar 1.873. terhadap Kinerja adalah
signifikan, yang artinya

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 19
JENIUS

Disiplin Kerja secara jelas df 1 = k-1 atau 3-1 = 2, dan


dapat mempengaruhi Kinerja
df 2 = k-2 atau 3-1 = 2 (k adalah
seseorang dalam bekerja.
jumlah variabel), di dapat F tabel
adalah 2,76.
2. Uji simultan (Uji f)
Menurut Ghozali ( 2005:98) 1) Ho : β = 0
menyatakan bahwa uji simultan atau Tidak ada pengaruh Gaya
uji f dilakukan untuk mengetahui Kepemimpinan dan Disiplin
pengaruh variabel-variabel indepen Kerja terhadap Kinerja
terhadap variabel dependent. Hasil karyawan secara simultan.
pengujian simultan (uji f) ini juga 2) Ha : β ≠ 0
digunakan untuk melihat secara Adanya pengaruh Gaya
simultan apakah variabel Kepemimpinan dan Disiplin
independen yaitu variabel Gaya Kerja terhadap Kinerja
Kepemimpinan (X1) mempengaruhi karyawan secara simultan.
dan variabel Disiplin Kerja (X2) Dari hasil pengolahan data terhadap
secara bersama-sama berpengaruh statistic F maka diperoleh tabel
terhadap variabel dependen yaitu sebagai berikut :
Kinerja (Y). Sebagai pembanding
untuk melihat pengaruh signifikan, Tabel 4. 13
maka digunakan kriteria taraf Uji Simultan (F)
signifikan sebesar 5 % (0,05) dan ANOVAb

membandingkan F hitung dengan F Sum of Mean


Model Squares df Square F Sig.
tabel. Kriteria F hitung adalah
1 Regression 1335.035 2 667.518 84.470 .000a
sebagai berikut :
1) Jika F hitung < F tabel berarti Residual 489.949 62 7.902
H0 diterima dan Ha ditolak. Total 1824.985 64
2) Jika F hitung > F tabel berarti a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan,
H0 ditolak dan Ha diterima. Disiplin Kerja
Adapun ketentuan F tabel di b. Dependent Variable: Kinerja.
peroleh dengan cara membandingkan Sumber : Data di olah SPSS
jumlah variabel independen dengan
taraf signifikan (2 variabel : 0,05), Hasil tabel 4.13 di atas
maka diperoleh F tabel sebesar : menyimpulkan bahwa nilai dari F
dk = n-k-1 hitung sebesar 84.470 lebih besar
=65-3-1 dari pada F tabel sebesar 2,76 atau
=61 persamaannya 84.470 > 2,76
F tabel = F (a;dk) sedangkan p - valuenya lebih kecil
= (0,05 ; 62) dari 0,05 atau sebesar 0,000 dengan
= 2,76 persamaan 0,05 > 0,00 maka sesuai
F hitung dan F tabel dengan pengukuran standar uji
simultan yaitu Ha diterima dan Ho
F hitung adalah 84.470 (lihat pada tabel
ditolak. Hal tersebut berarti bahwa
anova)
variabel Gaya Kepemimpinan dan
F tabel dapat dicari pada tabel statistik variabel Disiplin Kerja secara
pada signifikansi 0,05: simultan bersama-sama memiliki

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 20
JENIUS

pengaruh positif dan signifikan Kepemimpinan dan Disiplin Kerja


terhadap variabel Kinerja. dapat menjelaskan fluktuasi
3. Uji Koefisien Determinasi variabel Kinerja.
Menurut Ghozali (2005:102) 2) Hasil uji determinasi pada tabel
menyatakan bahwa koefisien 4.14 di atas juga menyimpulkan
2
determinasi (R ) bertujuan untuk bahwa koefisien determinasi
mengetahui seberapa besar memiliki nilai sebesar 0,723 yang
kemampuan variabel independen berarti bahwa pengaruh Gaya
menjelaskan variabel dependen. Kepemimpinan dan Disiplin
Dalam output SPSS, koefisien Kerja terhadap Kinerja karyawan
determinasi terletak pada tabel memiliki tingkat persentasi
Model Summaryb dan tertulis sebesar 72,3%. Hal ini
adjusted R square. menyatakan bahwa jelas jika
Berdasarkan definisi uji perusahaan ingin lebih
determinasi tersebut maka, penelitian meningkatkan Kinerja karyawan
ini memperoleh tabel sebagai berikut maka dapat menggunakan
: indikator-indikator pada Gaya
Tabel 4.14 Kepemimpinan dan Disiplin
Hasil Uji Determinasi Kerja untuk lebih ditingkatkan
Model Summary
lagi sehingga Kinerja karyawan
R Adjusted R Std. Error of pun akan meningkat. Variabel-
Model R Square Square the Estimate
variabel lain yang dapat
1 .855a .732 .723 2.811
digunakan perusahaan dalam
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan ,
Disiplin Kerja upaya untuk meningkatkan
Sumber : Data di olah SPSS Kinerja karyawan memiliki
tingkat presentasi sebesar 27,7%.
Berdasarkan data hasil uji Pendapat tersebut sesuai dengan
determinasi dari tabel 4.14 di atas pendapat yang dikemukakan oleh
maka dapat di tarik kesimpulan Bambang Tri Cahyono ( 2005:99)
sebagai berikut : yang menyatakan bahwa koefisien
1) Hasil uji determinasi pada tabel determinasi (R2) digunakan untuk
4.14 di atas mengartikan bahwa melihat berapa persen dari variasi
nilai Adjusted R2 pada uji variabel dependen dapat
determinasi variabel Gaya diterangkan oleh variasi dari
Kepemimpinan dan Disiplin variabel independen.
Kerja terhadap Kinerja karyawan
sebesar 0,723. Mengingat bahwa KESIMPULAN, DAN SARAN
nilai tersebut tidak mencapai 1 Kesimpulan
maka Sesuai dengan pendapat Berdasarkan hasil penelitian
Ghozali (2005:102) menyatakan yang telah dilakukan mengenai
jika nilai R2 berkisar antara 0 pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
sampai dengan 1, berarti semakin Disiplin Kerja terhadap Kinerja
kuat kemampuan variabel karyawan, maka dapat di tarik
independen dapat menjelaskan kesimpulan sebagai berikut :
fluktuasi variabel dependen. Maka 1. Berdasarkan hasil analisis
berarti jelas bahwa variabel Gaya regresi variabel Gaya

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 21
JENIUS

Kepemimpinan (X1) terbukti kepemimpinan,


berpengaruh positif dan berdasarkan kuesioner
signifikan terhadap kinerja gaya kepemimpinan dapat
sebesar 0.364. Hasil ini meningkatkan kinerja
menjawab rumusan masalah karyawan yang lebih baik
satu dan Ha diterima serta Ho lagi.
ditolak. b. Hendaknya disiplin kerja
2. Berdasarkan hasil analisis lebih di tingkatkan lagi
regresi variabel Disiplin untuk mencapai tujuan
Kerja terbukti berpengaruh perusahaan yaitu
positif dan signifikan mendapatkan profit yang
terhadap Kinerja karyawan setinggi-tingginya dan
sebesar 0.510. Hasil ini menjaga kepercayaan
menjawab rumusan masalah konsumen.
dua dan Ha diterima serta Ho c. Hendaknya karyawan
ditolak. memberikan inisiatif
3. Hasil analisis simultan membemberikan solusi
membuktikan Gaya dalam pemecahan masalah
Kepemimpinan dan Disiplin di dalam perusahaan
Kerja terbukti secara d. Hendaknya karyawan
bersama-sama berpengaruh lebih bertanggung jawab
positif dan signifikan atas pekerjaan yang di
terhadap Kinerja dengan nilai bebankan kepada nya.
F hitung sebesar 84.470 lebih 2. Bagi Penelitian Selanjutnya
besar dari pada F tabel Hasil Uji R2 menunjukkan masih
sebesar 2,76 atau ada variabel-variabel lain yang
persamaannya 84.470 > 2,76 harus diperhatikan dalam
sedangkan p - valuenya lebih penelitian ini. Penelitian-
kecil dari 0,05 atau sebesar penelitian lebih lanjut, hendaknya
0,000 dengan persamaan 0,05 menambah variabel lain yang
> 0,00 dengan nilai koefisien dapat mempengaruhi kinerja
determinasi sebesar 72,3% karyawan, karena dengan semakin
maka sesuai dengan baik kinerja dari karyawan maka
pengukuran standar uji akan berpengaruh baik juga bagi
simultan yaitu Ha diterima perusahaan.
dan Ho ditolak.
Saran DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan kesimpulan yang A.A. Anwar Prabu Mangkunegara
telah dilakukan maka saran yang (2012), Manajamen Sumber
dapat diberikan dalam penelitian ini Daya Manusia Perusahaan,
yaitu: PT Remaja Rosdakarya,
1. Bagi Perusahaan Bandung.
a. Hendaknya perusahaan
dalam meningkatkan Arikunto, Suharsimi (2006),
kinerja karyawan lebih Prosedur Penelitian Suatu
menitikberatkan pada gaya

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 22
JENIUS

Pendekatan Praktek, Rineka Kerebet, Widjayakusuma (2000),


Cipta. Jakarta. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Bumi Aksara.
Aritonang, Keke.T. (2015), Jakarta.
Kompensasi Kerja, Disiplin
Kerja Guru Dan Kinerja Marwansyah (2012), Manajemen
Guru SMP Kristen BPK Sumber Daya Manusia,
PENABUR. Jurnal Alfabeta. Jakarta.
Pendidikan Penabur. Jakarta.
Nanang, Fatah (2012), Landasan
Burhanuddin (2014), Manajemen Manajemen Pendidikan.
Sumber Daya Manusia. Rosdakarya. Bandung.
Erlangga. Jakarta.
Nawawi, Hadari ( 2012),
Dessler (2010), Manajemen Sumber Manajemen Sumber Daya
Daya Manusia. Indeks. Manusia Untuk Bisnis yang
Jakarta. Kompetitif,cetakan keempat,
Gadjah Mada University
Gomes (2005), Organisasi dan Press, Yogyakarta.
Manajemen- Perilaku-
Struktur-Proses, terjemahan Noe, Gerhart, Wright (2006),
Djoerban Wahid, Penerbit Manajemen Sumber Daya
Erlangga, Jakarta. Manusia, Salemba Empat.
Jakarta.
Guritno, Bambang dan Waridin
(2015),Pengaruh Persepsi Riduwan, (2009), Metode dan
Karyawan Mengenai tehnik menyusun tesis,
Perilaku Kepemimpinan, Alfabeta, Bandung.
Kepuasan Kerja Dan
Motivasi Terhadap Rivai, Veithzal. (2003), Manajemen
Kinerja.JRBI. Jakarta. Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan, PT.
Handoko T. Hani, (2012), Rajagrafindo Persada. Jakarta
Manajemen Personalia dan
Sumber Daya Robbins, Stephen. P. (2006),
Manusia, edisi kedua, Perilaku organisasi. Edisi
BPFE, Yogyakarta Bahasa Indonesia. PT Indeks
Kelompok GRAMEDIA.
Hasibuan, Malayu SP (2012), Jakarta.
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Revisi, Sadili Samsudin (2005), Manajemen
Penerbit Bumi Aksara, Sumber Daya Manusia,
Jakarta. Pustaka Setia, Bandung.
Henry Simamora (2005), Manajemen
Sumber Daya Manusia, STIE Setiyawan, Budi dan Waridin.
YKPN Bandung. (2016).

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 23
JENIUS

Pengaruh Disiplin Kerja Hubungan Antara Gaya


Karyawan Dan Budaya Kepemimpinan Dengan
Organisasi Terhadap Kinerja Kinerja Pendidik Perusahaan
Di Divisi Radiologi RSUP Bisnis. Empirika. Jakarta.
Dokter Kariadi Semarang.
JRBI. Jakarta. Susilo Martoyo (2005), Manajemen
Sumber Daya Manusia,
Siagian, Sondong. P. (2002), Kiat Edisi Kedua, BPFE,
Meningkatkan Produktivitas Yogyakarta.
Kerja, PT Rineka Cipta.
Jakarta. Suwatno (2011), Manajemen Sumber
Daya Manusia, Alfabeta.
Sinambela, Poltak (2012), Jakarta.
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Bumi Aksara. Tampubolon, Biatna. D. (2007),
Jakarta. Analisis Faktor Gaya
Kepemimpinan Dan Faktor
Sudjana (2012), Manajemen Praktis Etos Kerja Terhadap Kinerja
Sumber Daya Manusia. Pegawai Pada Organisasi
Mandar Maju. Bandung. Yang Telah Menerapkan SNI
19-9001-2001,Jurnal
Sugiyono (2011), Metode Standardisasi. Jakarta.
Penelitian Administrasi :
dilengkapi dengan Metode Tohardi, Ahmad (2012), Pemahaman
R & D, , Alfabeta, Bandung. Praktis Manajemen Sumber
Daya Manusia, Mandar Maju.
Suharsimi Arikunto (2006), Jakarta.
Manajemen Penelitian, Edisi
Revisi, Cetakan Ketujuh, Triyono, Ayon (2012), Paradigma
Rineka Cipta, Jakarta. Baru Sumber Daya Manusia,
Oryza. Jakarta.
Suherman, Asep (2012), Sistem
Sumber Daya Manusia, Triton Prawira Budi (2006), SPSS
Academia. Jakarta. 13.0 Terapan, Riset Statistik
Parametrik, Andi,
Sunyoto, Danang (2013), Yogyakarta.
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Caps Publishing. Wilson, Bangun J.B. (2011),
Jakarta. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Erlangga.Jakarta.
Surakhmad Winarno (2005),
Pengantar Penelitian Ilmiah, Winardi (2005). Manajemen
Tarsito, Bandung. Supevisi, Penerbit Mandar
Maju, Bandung.
Suranta, Sri. (2012), Dampak
Motivasi Karyawan Pada

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017


Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia 24
JENIUS

Wirawan (2012), Manajemen


Sumber Daya Manusia,
Salemba Empat.Jakarta.

https://emperordeva.wordpress.com/
about/sdm-indonesia-
dalam-persaingan-global.
diakses Jumat, 27 Januari
2017, pukul 20.05

https://finance.detik.com/berita-
ekonomi-bisnis/d-3107891
diakses Jumat, 27 Januari
2017, pukul 20.20)

JENIUS. Vol. 1, No. 2, Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai