919 1581 1 SM PDF
919 1581 1 SM PDF
JENIUS
ABSTRAK
Kerangka Pemikiran
Gaya Kepemimpinan (X𝟏)
1. Kepemimpinan
berorientasi pada tugas
(initiating structure)
2. Kepemimpinan
berorientasi pada
human relation
Kinerja Karyawan( 𝐘 )
1. Kompetensi kepribadian
2. Kompetensi professional
3. Kompetensi sosial
Disiplin Kerja (𝐗 𝟐 )
1. Tujuan dan
kemampuan
2. Teladan pimpinan
3. Balas jasa
4. Keadilan
5. Waskat (Pengawasan Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
melekat)
6. Sanksi hukuman z
7. Ketegasan
8. Hubungan
kemanusiaan
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian B. Operasionalisasi Variabel
Istilah ”Variabel” merupakan
Penelitian yang dilakukan
istilah yang tidak pernah ketinggalan
penulis pada karyawan CV. Usaha
dalam setiap jenis penelitian, F.N.
Mandiri Jakarta, dilakukan dengan
Kerlinger dalam Suharsimi Arikunto
menggunakan metode Deskriptif
(2006:116) menyebut variabel
dengan teknik survey, yang dalam
sebagai sebuah konsep.
hal ini pengertian deskriptif menurut
Dalam penelitian ini,
Winarno Surakhmad (2005 : 139)
variabel-variabel yang akan diteliti
bahwa :
adalah :
‘Penyelidikan deskriptif tertuju pada
1. Variabel X atau yang disebut
pemecahan masalah yang ada pada
variabel bebas (independen
masa sekarang. Karena banyak sekali
varible), varibel bebas
ragam penyelidikan demikian,
Karyawan terhadap
mampu perusahaan
berkontrib
3 usi dalam 35 29 0 1 0
pencapaian 30 31
tujuan Jumlah 17 9 0
9 5
organisasi 48 48 3 1
Persentasi (%) 0%
Kompetensi Profesional % % % %
Karyawn
Sumber : Data primer
mampu
menangka Dari tabel diatas dapat
4 p peluang 35 29 0 1 0
dengan diketahui bahwa 48% responden
penuh menjawab sangat setuju, 48%
inisiatif
Karyawan responden menjawab setuju, 3%
melaksana responden menjawab cukup setuju,
kan
tugasnya 1% responden menjawab tidak setuju
tanpa dan 0% responden menjawab sangat
5 35 29 0 1 0
harus
diperintah tidak setuju.
pimpinan
terlebih
dahulu D. Uji Kualitas Data
Karyawan 1. Uji Validitas
berinisiatif
memberika Pengujian validitas dilakukan
6 n solusi 27 33 3 2 0 untuk menguji instrumen
dalam
pemecahaa penelitian yang telah disusun
n masalah benar-benar akurat, sehingga
Karyawan
bertanggun mampu mengukur apa yang
g jawab seharusnya di ukur (variabel kunci
atas
7
pekerjaan
25 33 5 2 0 yang sedang di telilti). Validitas
yang menunjukkan sejauh mana suatu
dilaksanak
an alat ukur mampu mengukur suatu
Kompetensi Sosial
data apakah data tersebut valid
atau tidak. Untuk mengelola uji
Karyawan
menyadari validitas penulis menggunakan
bahwa perhitungan statistic dengan
keberhasil
an software SPSS (Statistical
8 29 31 4 1 0
perusahaan Program For Social Science)
adalah
tanggung version 22.0 for windows
jawab diperoleh r hiutng lebih besar dari
bersama
Budaya r table dan nilai r positif, maka
yang butir pernyataan dikatakan valid,
diciptakan
perusahaan nilai r table untuk 65 Responden
9 30 31 4 0 0
mampu dengan taraf kesalahan yang bias
meningkat
kan kinerja ditolerir ialah 5 % ialah 0.244.
karyawan Kuesioner dibagi menjadi
Karyawan
dapat sepuluh (10) pernyataan dalam
menciptak tiga (3) variabel yaitu variabel
1 an budaya
0 yang
28 36 1 0 0 Gaya Kepemimpinan (X1)
nyaman dengan 10 kuesioner, variabel
dan
harmonis Disiplin Kerja (X2) dengan 10
reliabilitas maka penelitian ini dapat tersebut dapat mendekati pada nilai
dilanjutkan pada pengujian populasi secara keseluruhan. Uji
selanjutnya. normalitas ini dapat mengetahui
kemungkinan sampel yang diambil
E. Uji Asumsi Klasik apakah dapat menggambarkan atau
1. Normalitas mewakili keseluruhan populasi.
Hasil pengujian normalitas Namun perlu di ingat pula bahwa uji
data pada variabel Gaya normalitas bukan hal yang
Kepemimpinan dan Disiplin Kerja menentukan keberlanjutan penelitian
terhadap Kinerja kerja karyawan di tetapi, hanya ingin melihat seberapa
peroleh hasil sebagai berikut : besar kemampuan sampel yang
Tabel 4.10 diambil dapat mewakili populasi
Uji normalitas dengan metode karena besar atau kecilnya sampel
Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
yang diambil sangatlah
Gaya
mempengaruhi terhadap nilai
Kepemimpina Disipli Kinerj normalitas.
n n Kerja a
2. Heteroskedastisitas
N 65 65 65 Pengujian heteroskedasitas bertujuan
Normal Mean 45.32 44.42 44.22
Parametersa,, Std. untuk menguji apakah dalam suatu
4.975 4.915 5.340
b
Deviatio model regresi terjadi ketidaksamaan
n varians residual dari suatu
Most Absolute .174 .128 .145 pengamatan yang lain. Model regresi
Extreme Positive .174 .128 .139
Differences yang baik adalah regresi yang tidak
Negative -.155 -.123 -.145
Kolmogorov-Smirnov 1.400 1.031 1.172
terdapat heteroskedatisitas, yaitu
Z model regresi yang memiliki
Asymp. Sig. (2-tailed) .080 .238 .128 persamaan variance residual suatu
a. Test distribution is Normal. periode pengamatan dengan periode
b. Calculated from data. pengamatan yang lain. Uji
Sumber : Hasil olahan SPSS
heteroskedastisitas ini dapat dilihat
pada gambar 4.2 di bawah ini :
Berdasarkan hasil olah data,
diketahui bahwa data variabel Gaya Scatterplot
Kepemimpinan memiliki nilai Dependent variable: Kinerja
Asymp. Sig 0.80 lebih besar dari
0.05. kemudian variabel disiplin
kerja memiliki nilai Asymp. Sig
lebih besar dari 0.05 dan variabel
kinerja memiliki nilai Asymp. Sig
lebih besar dari 0.05. Hasil ini
menyimpulkan bahwa data adalah
Gambar 4. 2 Scatterplot
normal. Suatu data dikatakan normal
apabila memiliki nilai Asymp. Sig Berdasarkan gambar hasil
lebih besar dari 0.05 atau disebut pengolahan SPSS 22.0 (Scatterplot)
dengan p-value. di atas maka dapat di artikan bahwa
Secara umum uji normalitas data yang di peroleh dengan
digunakan untuk melihat variasi nilai menggunakan kuesioner merupakan
dan kemungkinan bahwa nilai
data murni dari responden. Hal ini kecil dari 10 maka dapat dikatakan
dapat dilihat pada gambar di atas tidak terjadi Multikolinearitas.
titik residual data tidak memiliki
kesamaan antara responden yang F. Pembahasan Penelitian
satu dengan responden yang lainnya, 1. Uji Parsial (uji t)
sehingga data yang di peroleh dari Menurut Bambang Tri
penyebaran kuesioner telah Cahyono (2005:99) menyatakan uji
memenuhi uji hesteroskedastisitas. parsial (uji t) digunakan untuk
mengetahui apakah estimator
3. Multikolinearitas terhadap parameter berbeda secara
Pengujian multikolinearitas signifikan dari nol. Untuk pengujian
bertujuan untuk menguji pengaruh pengaruh antara variabel Gaya
dari variabel independen yaitu Gaya Kepemimpinan (X1) dan Disiplin
Kepemimpinan (X1) dan Disiplin Kerja (X2) masing-masing terhadap
Kerja (X2) terhadap variabel Kinerja (Y) dapat dilakukan uji
dependen Kinerja (Y) disajikan statistik t (uji parsial). Sebagai
melalui tabel 4.11 Di bawah ini. pembanding untuk melihat pengaruh
Tabel 4. 11 signifikan, maka digunakan kriteria
Uji Multikolinearitas taraf signifikan sebesar 5 % (0,05)
Coefficientsa dan membandingkan t-hitung dengan
Collinearit t-tabel dengan kriteria sebagai
Correlations y Statistics berikut :
Zero a. Jika t-hitung < t-tabel
- berharti H0 diterima dan Ha
orde Parti Par Toleranc
Model r al t e VIF
di tolak
b. Jika t-hitung > t-tabel
1 (Constant)
berarti H0 ditolak dan Ha
Gaya .564 .254 .20 .638 2.878 diterima
Kepemimpin 2
an
Adapun ketentuan t-tabel
diperoleh dengan cara
Disiplin .609 .371 .30 .572 1.826
Kerja 6 membandingkan jumlah sampel
a. Dependent Variable: Kinerja dengan taraf signifikan (65 sampel :
Sumber hasil olahan SPSS 0,05) maka diperoleh t-tabel sebesar
Berdasarkan data hasil :
Pengujian menggunakan Nilai dk = n-k-1
Tolerance da VIF menunjukkan
bahwa nilai variabel gaya dimana n adalah jumlah responden
kepemimpinan (X1) memiliki nilai dan k adalah jumlah variabel yang
tolerance 0.638 lebih kecil dari 1.00 diteliti, kemudian dengan
dan nilai VIF 2.878 lebih kecil dari membandingkan t hitung dengan t tabel
10 maka dapat dikatakan tidak terjadi dengan kriteria:
Multikolinearitas. Begitupula ➢ Jika t hitung ≥ t tabel, (a;dk),
variabel disiplin kerja (X2) memiliki berarti H01 ditolak dan
nilai tolerancenya 0,572 lebih kecil Ha1 diterima.
dari 1.00 dan nilai VIF 1.826 lebih
https://emperordeva.wordpress.com/
about/sdm-indonesia-
dalam-persaingan-global.
diakses Jumat, 27 Januari
2017, pukul 20.05
https://finance.detik.com/berita-
ekonomi-bisnis/d-3107891
diakses Jumat, 27 Januari
2017, pukul 20.20)