Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RS SAIFUL ANWAR MALANG
JAWA TIMUR 
2016 – 2017
KISTA/ABSES BARTHOLIN
Q 2
1. Penumpukan nanah atau cairan yang membentuk benjolan (pembengkakan) di
Pengertian salah satu kelenjar bartholin yang terletak di setiap sis lubang vagina
(Definisi)
2. Anamnesis 1. yeri saat berjalan! duduk! beraktifitas fisik atau berhubungan seksual
2. "mumnya tidak diserati demam kecuali jika terinfeksi dengan organisme
yang ditularkan melalui hubungan seksual
#. Pembengkakan pada vulva selama 2$% hari
%. &iasanya ada secret di
vagina '. erasa ganjalan di
vagina
. *enstruasi tidak teratur
+. &A, sering
#. Pembengkakan kelenjar bartholin di arah jam ' atau jam +

Pemeriksaan A. Anamnesis
-isik  &erikut gejala yang timbul pada pasien dengan agenesis vagina
1. ,riteri 1. yeri saat berjalan! duduk! beraktifitas fisik atau berhubungan seksual
a 2. "mumnya tidak diserati demam kecuali jika terinfeksi dengan
Diagnosis organisme yang ditularkan melalui hubungan seksual
#. Pembengkakan pada vulva selama 2$% hari
%. &iasanya ada secret di
vagina '. erasa ganjalan
di vagina
. *enstruasi tidak teratur
7. &A, seringPemeriksaan fisik 

&. Pemeriksaan -isik 


Pembengkakan kelenjar bartholin di arah jam ' atau jam +

2. Diagnosis KISTA/ABSES BARTHOLIN


,erja
#. Diagnosis 1. ,ista sebaseus
&anding
2. ,ista disontogenetik 
3. ematoma
4. /ipoma
5. ,ista inklusi vagina
6. ,ista duktus gardner 
7. ernia inguinalis
%.
$ ,ultur jaringan
$ laboratorium
Pemeriksaan
Penunjang
'. erapi $ ,alau ada infeksi sekunder dapat diberikan antibiotic spectrum luas
$ ,ateter 0ard
$ perasi kecil 
o marsupialisasi 
1. setelah dilakukan persiapan yang steril dan pemberian
anastesi local! dinding kista dijepit dengan dua hemostat
kecil
2. insisi pada mukosa vagina sampai terlihat kista
3. dibuat incise vertical pada vestibular mele3ati bagian
tengah kista dan bagian luar dari hymenal ring. 4nsisi
dapat dibuat hingga # cm! tergantung pada besarnya
kista
4. setelah kista di insisi! isi rongga akan keluar. 5ongga ini
dapat diirigasi dengan larutan saline! dan lokulasi dapat
dirusak dengan hemostat
5. dinding kista ini lalu di$eversikan dan ditempelkan pada
dinding vestibular mukosa dengan jahitan interrupted
menggunakan
 benang absorbable #.6
6. dipasang drain untuk mengalirkan cairan atau darah dalam
rongga kista keluar.
$ 7ksisi dilakukan jika terjadi rekurensi berulang

. Diperlukan bila 
a. Direncanakan operasi
Pera3atan  b. Disertai penyulit seperti infeksi
rumah sakit
+. 7dukasi 1. ,ondisi penyakit terhadap pasien
2. ujuan dan tatacara tindakan medis
3. Alternatif tindakan medis dan resikonya
4. 5encana pera3atan! pemberian obat$obatan dan tindakan yang
dilakukan
5. ,emungkinan resiko dan komplikasi yang bisa terjadi terhadap pasien
6. Prognosa penyakit dan prognosa terhadap tindakan yang dilakukan
8. Prognosis Dubia a t b onam
9. 4:44:444:4;
ingkat
7videns A:&:<
16. ingkat
5ekomendas 1. 5ahajeng! dr.
i =p>$, 
11. Penelaah
,ritis 1. idak terjadi
12. 4ndikator komplikasi
*edis

1#. ,epustakaa 1. &erek ? ova@s >ynecology. /00


n (;ancouver) 2. -rit A! =peroff /! <linical >ynaecology. B7ndocrinology and infertilityC!
eight edition. /00
#. ones 0! 5ock A. elnde@s perative >ynecology. /ippincot 0illiam
and 0ilkins. 261'

Anda mungkin juga menyukai