Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rahmi nurbadriyah N

NIM : 702018062

Resume Pengamalan Sila-Sila Pancasila

Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum yang ada di Negara
Kesatuan Republik Indonesia, merupakan Maha karya pendahulu bangsa yang
tergali dari jati diri dan nilai-nilai adi luhur bangsa yang tidak dimiliki oleh
bangsa lain. Dengan berbagai kajian ternyata didapat beberapa kandungan dan
keterkaitan antara sila tersebut sebagai sebuah satu kesatuan yang tidak bisa di
pisahkan dikarenakan antar sila tersebut saling menjiwai satu dengan yang lain.
Ini dengan sendirinya menjadi ciri khas dari semua kegiatan serta aktivitas desah
nafas dan jatuh bangunnya perjalanan sejarah bangsa yang telah melewati masa-
masa sulit dari jaman penjajahan sampai pada saat mengisi kemerdekaan.
Arah dan tujuan reformasi yang utama adalah untuk menanggulangi dan
menghilangkan dengan cara mengurangi secara bertahap dan terus-menerus krisis
yang berkepanjangan di segala bidang kehidupan, serta menata kembali ke arah
kondisi yang lebih baik atas system ketatanegaraan Republik Indonesia yang telah
hancur, menuju Indonesia baru.
Sebagai warga negara yang baik, setia kepada nusa dan bangsa, seharusnyalah
mempelajari dan menghayati pandangan hidup bangsa yang sekaligus sebagai
dasar filsafat negara, seterusnya untuk diamalkan dan dipertahankan. Pancasila
selalu menjadi pegangan bersama bangsa Indonesia, baik ketika negara dalam
kondisi yang aman maupun dalam kondisi negara yang terancam. Hal itu tebukti
dalam sejarah dimana pancasila selalu menjadi pegangan ketika terjadi krisis
nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa indonesia.
Pancasila merupakan cerminanri karakter bangsa dan neg indonesia yang
beragam. Semua itu dapat diterlihat dari fungsi dan kedudukan pancasila, yakni
sebagai; jiwa bangsa indonesia, keribadian bangsa, pandangan hidup bangsa,
sarana tujuan hidup bangsa indonesia, dan pedoman hidup bangsa indonesia.
Oleh karena itu, penerapan pancasila dalam setiap aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara sangat penting dan mendasar oleh setiap warga
negara, dalam segala aspek kenegaraan dan hukum di Indonesia. Pengamalan
pancasila yang baik akan mempermudah terwujudnya tujuan dan cita-cita
bangsa Indonesia.
Tingkah laku sehari-hari kita harus mencerminkan nilai-nilai luhur
Pancasila. Untuk mengamalkan Pancasila kita tidak harus menjadi aparat
negara. Kita juga tidak harus menjadi tentara dan mengangkat senjata. Kita
dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Kita dapat memulai dari hal-hal kecil dalam keluarga. Misalnya
melakukan musyawarah keluarga. Setiap keluarga pasti mempunyai masalah.
Nah, masalah dalam keluarga akan terselesaikan dengan baik melalui
musyawarah. Kalian dapat belajar menyatukan pendapat dan menghargai
perbedaan dalam keluarga. Biasakanlah melakukannya dalam keluarga.
Pola pelaksanaan pedoman pelaksanaan pengamalan pancasila dilakukan
agar Pancasila sungguh-sungguh dihayati dan diamalkan oleh segenap warga
negara, baik dalam kehidupan orang seorang maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan. Oleh sebab itu, diharapkan lebih terarah usaha-usaha
pembinaan manusia Indonesia agar menjadi insan Pancasila dan
pembangunan bangsa untuk mewujudkan masyarakat Pancasila.

a) bidang pendidikan
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pengamalan
Pancasila, baik pendidikan formal (sekolah-sekolah) mapun pendidikan
nonformal (di keluarga dan lingkungan masyarakat), keduanya sangat erat
kaitanya dengan kehidupan manusia. Dalam pendidikan formal semua
tindak-perbuatannya haruslah mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Dalam pendidikan keluarga pengamalan Pancasila harus ditanamkan dan
dikembangkan sejak anak-anak masih kecil, sehingga proses pendarah-
dagingan nilai-nilai Pancasila dengan baik dan menuntut suasana keluarga
yang mendukung. Lingkungan masyarakat juga turut menentukansehingga
harus dibina dengan sungguh-sungguh supaya menjadi tempat yang subur
bagi pelaksanaan pengamalan Pancasila.

b) bidang media massa


Peranan media massa sangat menjanjikan karena pengaruh media
massa dari dahulu sampai sekarang sangat kuat, baik dalam pembentukan
karakter yang positif maupun karakter yang negatif, sasaran media massa
sangat luas mulai dari anak-anak hingga orang tua. Sosialisasi melalui
media massa begitu cepat dan menarik sehingga semua kalangan bisa
menikmati baik melalui pers, radio, televisi dan internet. Hal itu membuka
peluang besar golongan tertentu menerima sosialisasi yang seharusnya
belum saatnya mereka terima dan juga masuknya sosialisasi yang tidak
bersifat membangun. Media massa adalah jalur pendidikan dalam arti luas
dan peranannya begitu penting sehingga perlu mendapat penonjolan
tersendiri sebagai pola pedoman pengamalan Pancasila. Sehingga dalam
menggunakan media massa tersebut harus dijaga agar tidak merusak mental
bangsa dan harus seoptimal mungkin penggunaannya untuk sosialisasi
pembentukan kepribadian bangsa yang pancasilais. Jadi, untuk sosialisasi-
sosialisasi yang mengancam penanaman pengamalan Pancasila harus
disensor.

c) melalui organisasi sosial politik


Pengamalan Pacansila harus diterapkan dalam setiap elemen bangsa
dan negara Indonesia. Organisasi sosial politik adalah wadah pemimpin-
pemimpin bangsa dalam bidangnya masing-masing sesuai dengan
keahliannya, peran dan tanggung jawabnya. Sehingga segala unsur-unsur
dalam organisasi sosial politik seperti para pegawai Republik Indonesia
harus mengikuti pedoman pengmalan Pancasial agar berkepribadian
Pancasila karena mereka selain warga negara Indonesia, abdi masyarakat
juga sebagai abdi masyarakat, dengan begitu maka segala kendala akan
mudah dihadapi dan tujuan serta cita-cita hidup bangsa Indonesia akan
terwujud.

d) Bidang ekonomi
Ekonomi yang berdasarkan Pancasila tidak dapat dilepaskan dari sifat
dasar individu dan sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain untuk memenuhi semua kebutuhanya tetapi manusia juga
mempunyai kebutuhan dimana orang lain tidak diharapkan ada atau turut
campur. Ekonomi menurut pancasila adalah berdasarkan asas kebersamaan,
kekeluargaan artinya walaupun terjadi persaingan namun tetap dalam
kerangka tujuan bersama sehingga tidak terjadi persaingan bebas yang
mematikan (Kaelan, 1996: 193). Dengan demikian pelaku ekonomi di
Indonesia dalam menjalankan usahanya tidak melakukan persaingan bebas,
meskipun sebagian dari mereka akan mendapat keuntungan yang lebih
besar dan menjanjikan. Hal ini dilakukan karena pengamalan dalam bidang
ekonomi harus berdasarkan kekeluargaan. Jadi interaksi antar pelaku
ekonomi sama-sama menguntungkan dan tidak saling menjatuhkan
sehingga usaha-usaha kecil dapat berkembang dan mendukung
perekonomian Indonesia menjadi kuat.

e) Bidang budaya
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, moral, hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat (Soerjono Soekanto, 2005: 172). Begitu luas cakupan
kebudayaan tetapi dalam pengamalan Pancasila kebudayaan bangsa
Indonesia adalah budaya ketimuran, yang sangat menjunjung tinggi sopan
santun, ramah tamah, kesusilaan dan lain-lain. Budaya Indonesia memang
mengalami perkembangan misalnya dalam hal Iptek dan pola hidup,
perubahan dan perkembangan ini didapat dari kebudayaan asing yang
berhasil masuk dan diterima oleh bangsa Indonesia. Semua kebudayaan
asing yang diterima adalah kebudayaan yang masih sejalan dengan
Pancasila. Walaupun begitu tidak jarang kebudayaan yang jelas-jelas
bertentangan dengan budaya Indonesia dapat berkembang di Indonesia. Ini
menunjukan bahwa filter Pancasila tidak berperan optimal, itu terjadi
karena pengamalan Pancasila tidak sepenuhnya dilakukan oleh bangsa
Indonesia. Oleh karena itu harus ada tindakan lanjut agar budaya bangsa
Indonesia sesuai dengan Pancasila. Pembudayaan Pancasila tidak hanya
pada kulit luar budaya misalnya hanya pada tingkat propaganda, pengenalan
serta pemasyarakatan akan tetapi sampai pada tingkat kemampuan mental
kejiwaan manusia yaitu sampai pada tingkat akal, rasa dan kehendak
manusia.

f) Bidang pendidikan
Pendidikan adalah salah satu piranti untuk membentuk kepribadian. Maka
dari itu pendidikan yang dilaksanakan harus sesuai diperhatikan. Pendidikan
nasional harus dipersatukan atas dasar Pancasila. Menurut Notonegoro
(1973), perlu disusun sistem ilmiah berdasarkan Pancasila tentang ajaran,
teori, filsafat, praktek, pendidikan nasiona, yang menjadi dasar tunggal bagi
penyelesaian masalah-masalah pendidikan nasional. Dengan begitu
diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat terwujud dengan mudah.
Tujuan pendidikan nasional adalah menciptakan manusia yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
demokratis, dan bertanggung jawab.

g) Ilmu pengetahuan dan teknologi


Iptek harus memenuhi etika ilmiah, yang paling berbahaya adalah yang
menyangkut hidup mati, orang banyak, masa depan, hak-hak manusia dan
lingkungan hidup. Di samping itu Ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila karena Iptek pada
dasarnya adalah untuk kesejahteraan umat manusia.
Bangsa Indonesia mempunyai pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa
dan bernegara Indonesia, nilai dan norma yang terkandung di dalamnya
merupakan keinginan dari bangsa Indonesia yang harus di amalkan. Pengamalan
Pancasila secara subjektif akan memperkuat pengamalan Pancasila secara
objektif. Pengamalan Pancasila ini harus di lakukan dalam berbagai bidang
kehidupan di negara Indonesia agar Pancasila benar-benar berperan sebagaimana
Fungsi dan kedudukannya dan supaya tujuan serta cita-cita bangsa Indonesia
mudah terwujud.

Anda mungkin juga menyukai