memperoleh keuntungan, suatu perusahaan haruslah melakukan salah satu fungsi pokoknya
yakni pemasaran. Pemasaran sendiri memiliki definisi sebagai suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan bisnis yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli
yang ada maupun pembeli potensial. Dengan kata lain, pemasaran sendiri bertujuan untuk
mengenalkan dan memahami pelanggan dengan sedemikian rupa sehingga produk yang di
jual akan sesuai dengan pelanggan.
Setiap perusahan pastilah berupaya untuk mempertahankan produk mereka dari tahap
kemunduran yang ada pada Product Life Cycle, maka dari itu mereka melakukan strategi
pemasaran. Philip Kotler ( 2004, 81 ) menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah pola pikir
pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran
berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya
pengeluaran pemasaran.
Segi harga, PT HM Sampoerna sayangnya mematok harga yang cukup mahal yakni
dengan range harga Rp12.500,00 hingga Rp21.000,00. Harga yang cukup mahal inilah
menjadi kelemahan sampoerna yang terlihat jelas dimata competitor. Namun dibalik itu
semua, harga yang cukup mahal ini disebabkan dari biaya promosi yang besar serta bahan
baku berkualitas yang mahal.
Selain event yang diadakan, Sampoerna juga memiliki media lain untuk melakukan
komunikasi pemasarannya. Media tersebut adalah berupa tersedianya bus SHT (Surabaya Heritage
Track) yang merupakan bus pertama di Surabaya yang berfungsi sebagai sarana transportasi khusus
untuk mengunjungi bangunan bersejarah di Surabaya dengan dilengkapi oleh guide yang
memberikan penjelasan dan bercerita tentang bangunan yang dikunjungi sehingga menggugah rasa
ingin tahu masyarakat. Hadirnya sarana transportasi yang disediakan oleh Sampoerna yaitu bus SHT
(Surabaya Heritage Track) juga dianggap sebagai suatu bentuk komunikasi pemasaran Sampoerna.
House of Sampoerna dikelola oleh pihak dari PT HM Sampoerna dan sasaran dari
pengelolaannya adalah dikembangkan sebagai museum, tempat rekreasi dan tempat untuk
menambah edukasi serta wawasan bagi pengunjung yang datang. Adanya konsep, bangunan, dan
interior cafe House of Sampoerna yang berbau Belanda serta desain-desain lama dan kuno membuat
House of Sampoerna memiliki konsep dan desain yang dinilai bagus, dan lebih mengarah pada
historical museum. Sehingga House of Sampoerna mampu menjadi sebuah museum yang berbeda
dengan museum pada umumnya, serta konsep yang demikian itu juga sangat penting dalam posisi
sebagai penguat dari brand image dari House of Sampoerna. Sebab, konsep tersebut akan memenuhi
elemen dalam membangun brand image berupa simbol visual dari House of Sampoerna. House of
Sampoerna juga menawarkan berbagai pertunjukan pada bagian art gallery. Begitu juga dengan
House of Sampoerna, dimana nama Sampoerna yang telah melekat di nama House of Sampoerna
akan memberikan image sama dengan PT. HM. Sampoerna. Meskipun House of Sampoerna tidaklah
memproduksi rokok melainkan sebagai bangunan yang menyuguhkan beragam benda bersejarah.
Citra perusahaan ini akan muncul dari penilaian konsumen terhadap apa saja yang berkaitan dengan
perusahaan. Kesan yang disampaikan oleh pengunjung berupa respon yang positif dan penilaian
yang baik membuat pengunjung bersedia untuk datang kembali ke tempat House of Sampoerna ini.