INSTRUKSI KERJA
LABORATORIUM
KIMIA KLINIK
PENGESAHAN
NOMOR : 03 / PM / LKK/ 20
TERBITAN : KESATU
1. Tujuan
Untuk memberi petunjuk cara kalibrasi Spektrofotometer dengan benar, agar fungsi
peralatan terjaga dengan baik.
2. Ruang Lingkup
Cara kalibrasi spektrofotometer UV-Vis
3. Definisi
3.1. Suatu Instrumen untuk menentukan profil dan besarnya interaksi cahaya UV-Vis
dengan suatu senyawa, ion atau sejenisnya.
3.2. Spektrum adalah profil interaksi berupa struktur besarnya serapan dalam fungsi
gelombang/frekuensi/bilangan gelombang atau energi.
3.3. Besarnya interaksi cahaya dengan senyawa dinyatakan dengan : A = є b c
3.4. Transmitansi = Besarnya % cahaya yang diteruskan
T= I/I0 X 100%
Dimana :
I = Intensitas cahaya setelah melalui zat
I0 = Intensitas cahaya sebelum melalui zat
4. Acuan
a. ASTM E- 925-1994 : Standard practice for the periodic Calibration of Narrow Band –
Pass Spectrophotometers
b. Standard Methode for the Examination of Water and Wastewater
c. Petunjuk penggunaan alat Spektrofotometer
5. Pelaksana
Personel bidang pengujian untuk pelaksanaan pengujian dengan tanggung jawab Kepala
Bidang Pengujian
4
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK No. Dok : IK 6.4.4
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 2 dari 3
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-2020
Revisi :0
Paraf MT :
INSTRUKSI KERJA
6. Langkah pelaksanaan
6.1. Analis melaksanakan instruksi kerja yang terkait dengan bidang tugasnya.
6.2. Penyelia bertanggungjawab terhadap pemeriksaan laporan hasil pengujian.
6.3. Menejer Teknik bertanggungjawab terhadap sertifikat hasil pengujian.
7. Prinsip kerja
7.1. Emisi cahaya putih yang berasal dari sumber cahaya oleh monokromator akan
diubah menjadi monokromatis,setelah melalui penyaring akan direfleksikan oleh
lensa torodial kepembanding dan ke sample.Cahaya tersebut difokusksn oleh lensa
kemudian ditangkap detector yang akan difungsikan menjadi sinyal listrik.Konfersi
sinyal listrik dari sinyal optic masuk ke LOG amplifier kemudian diubah menjadi
data absorbansi.Data ini kemudian diproses sebagai nilai digital yang akan terlihat
pada layer monitor dan tercetak pada kertas.
7.2. Hubungan konsentrasi zat dengan absorbansi dinyatakan dengan hukum Lambert-
Beer:
A=єbc
Dimana : A = Absorbansi
Є = Absortifitas
b = Ketebalan
c = Konsentrasi zat
5
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK No. Dok : IK 6.4.4
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 3 dari 3
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
Paraf MT :
INSTRUKSI KERJA
2. Memipet larutan baku yang telah diketahui kadarnya secara duplo dan
dimasukkan kedalam tabung reaksi.
3. Menambahkan pereaksi kedalam tabung reaksi sesuai dengan jenis pengujian
4. Tuangkan larutan yang akan diuji kedalam kuvet kemudian dimasukkan
kedalam spectrophotometer,baca dan catat serapan masuknya pada panjang gelombang
yang diinginkan
5. Apabila hasil pengukuran secara duplo lebih besar dari 3% periksa
keadaan alat dan ulangi pekerjaan mulai langkah 1 sampai 4.
6. Buatlah kurva kalibrasi dari data 5 diatas dan tentukan persamaan garis
lurusnya.
Koordinator Lab
Tanggal Penyelia Paraf Tanggal Paraf Tanggal MT Paraf
Klinik
Uki M. Atik Bambang
Wulanggit Martsiningsih,
30-04-20 30-04-20 30-04-20 Supriyanta,
a, S. St. S.Si., M.Sc.
S.Si., M.Sc.
DISIAPKAN DIPERIKSA DISETUJUI
6
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Bagian : IK 7.10.2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 1 dari 4
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
Paraf MT :
INSTRUKSI KERJA
1. Tujuan
Memastikan agar setiap dokumen, data dan catatan diarsip dengan baiik.
2. Ruang lingkup
Seluruh dokumen hardcopy dan/atau elektronik dari implementasi Sistem Pengendalian
Mutu Laboratorium Klinik Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
3. Definisi
1) Data adalah kumpulan catatan pada periode tertentu (mingguan, bulanan, triwulan,
semester atau tahunan).
2) Catatan adala dokumen yang telah diisi dengan informasi tertentu sesuai dengan
tujuan dan manfaat dari dokumen tersebut.
3) Cap Controlled digunakan untuk mencap dokumen, data atau catatan yang akan
didistribusikan ke bagian tertentu dengan menggunakan Formulir
Dristribusi/Sosialisasi Dokumen , Data atau Catatan Terkendali.
4) Cap Uncontrooled digunakan untuk dokumen, data dan catatan yang dipublikasikan
dan tidak dicatat pada Formulir Distribusi/Sosialisasi Dokumen, Data atau Catatan
Terkendali sehingga dokumen, data atau catatan tersebut tidak dikendalikan.
5) Cap Obsolete digunakan untuk mencap dokumen, data atau catatan kadaluarsa.
6) Sistem Pengendalian Mutu adalah sistem pengelolaan yang dirancang untuk dapat
menjamin mutu layanan dan hasil pekerjaan laboratorium sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
7) Instruksi Kerja (IK) adalah urutan - urutan kerja individu yang dilakukan untuk suatu
pekerjaan tertentu.
8) Rekaman adalah bukti pelaksanaan sistem manajemen mutu di Jurusan Analis
Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, baik tercetak (hardcopy) maupun
digital (softcopy).
9) PD : Pembantu Ketua Jurusan Analis Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
10) TPS : Tata Usaha Program Studi (Administrasi)
7
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Bagian : IK 7.10.2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 2 dari 4
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
Paraf MT :
INSTRUKSI KERJA
4. Referensi
a. No.PR.34.1 Prosedur PM - Perencanaan Pengendalian Mutu
5. Pelaksana
Personel bidang pengujian untuk pelaksanaan pengujian dengan tanggung jawab Manajer
Teknis
6. Prosedur
Nama rekaman, lama penyimpanan dan tempat penyimpanan rekaman ditulis. Contoh :
8
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Bagian : IK 7.10.2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 3 dari 4
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
Paraf MT :
INSTRUKSI KERJA
EXTERNAL
UNCONTROLLED DOCUMENT
DOCUMENT Bagian : ______
Poltekkes Jogja Tgl/tahun : _____/___
No. DE : ______
Poltekkes Jogja
4. Dokumen dan rekaman yang boleh dipinjamkan dan diperbanyak adalah dokumen
dengan cap “UNCONTROLLED DOCUMENT”
Pengarsipan
1. Dokumen dan Rekaman yang layak diarsip adalah dokumen dan rekaman yang
memenuhi uraian yang terdapat pada pengendalian dokumen dan rekaman.
2. Pengarsipan dilakukan oleh setiap Tata Usaha Program Studi dan Sekretaris
Direktur serta Sekretaris Wakil Direktur.
3. Media pengarsipan dokumen dan rekaman adalah odner berwarna dan tempat
penyimpanan odner adalah lemari - untuk sementara di bagian tertentu sudah
memiliki lemari penyimpanan, dengan kondisi ini lemari penyimpanan belum diberi
kode penyimpanan lemari.
4. Pengarsipan dokumen, data dan catatan diarsip sesuai dengan kode odner
penyimpanan.
5. Klasifikasi penyimpanan arsip :
9
Penyimpanan arsip diklasifikasikan sesuai dengan Status / Sifat Arsip sesuai
dengan yang tercatat di Formulir Daftar Induk Dokumen dan Rekaman di
bagiannya masing - masing.
INSTRUKSI KERJA
Koordinator Lab
Tanggal Penyelia Paraf Tanggal Paraf Tanggal MT Paraf
Klinik
Uki M. Atik
Bambang
Wulanggita, Martsiningsih,
30-04-20 30-04-20 30-04-20 Supriyanta,
S. St. S.Si., M.Sc.
S.Si., M.Sc.
10
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Bagian : IK 8.4.2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 1 dari 2
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
Paraf MT :
INSTRUKSI KERJA
1. Tujuan
Sebagai pedoman agar proses pemusnahan rekaman/catatan mutu sesuai dengan sistem
penjaminan mutu internal Laboratorium Kimia Klinik Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2. Ruang Lingkup
Instruksi kerja ini mengatur tindakan pemeliharaan dan pemusnahan rekaman/catatan
mutu
3. Definisi
Rekaman adalah semua hasil atau bukti melaksanakan aktivitas sesuai dengan prosedur
kerja, instruksi kerja dan sesuai formulir yang ditetapkan
4. Acuan
a. Standar Nasional Indonesia (SNI) Sistem Manajemen Mutu (SMT) – Persyaratan ISO
9001:2008, Badan Standardisasi Nasional
b. Peraturan perundang-undangann yang relevan
5. Pelaksana
Personel bidang pengujian untuk pelaksanaan pengujian dengan tanggung jawab Kepala
Bidang Pengujian
6. Prosedur
6.1 Mengumpulkan semua jenis dokumen sistem mutu Laboratorium Kimia Klinik
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang telah lewat masa penyimpanan
6.2 Mendaftakan atau mencatat rekaman dalam formulir Daftar Rekaman Usul
Pemusnahan
6.3 Membuat surat pengajuan usul pemusnahan rekaman kepada Unit
Perekaman/Kearsipan dengan dilampiri Daftar Rekaman Usul Pemusnahan
6.4 Membuat Surat Permohonan Persetujuan Pemusnahan Rekaman kepada Direktur,
Wakil Direktur I, dan Ketua Jurusan Analis Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dengan
dilampiri Daftar Rekaman Usul Pemusnahan
6.5 Melakukan pemusnahan rekaman setelah diterbitkan Surat Keputusan Pemusnahan
Rekaman
11
6.6 Membuat Berita Acara Pemusnahan Rekaman setelah dilakukan pemusnahan
rekaman.
INSTRUKSI KERJA
Koordinator Lab
Tanggal Penyelia Paraf Tanggal Paraf Tanggal MT Paraf
Klinik
Uki M. Atik
Bambang
Wulanggita, Martsiningsih,
30-04-20 30-04-20 30-04-20 Supriyanta,
S. St. S.Si., M.Sc.
S.Si., M.Sc.
12
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Bagian : IK 8.6.1
KESEHATAN YOGYAKARTA Halaman : 1 dari 2
Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
INSTRUKSI KERJA Paraf MT :
1. Tujuan
Laboratorium kimia klinik poltekkes kemenkes yogyakarta harus mengidentifikasi dan memilih
peluang untuk peningkatan dan melaksanakan tindakan yang diperlukan.
2. Ruang Lingkup
Instruksi kerja ini mengatur pemilihan peluang untuk peningkatan tindakan/persyaratan
mutu.
3. Definisi
pemilihan peluang untuk peningkatan tindakan merupakan salah satu persyaratan untuk
memperoleh mutu yang lebih baik dan mencegah, memperbaiki kualitas mutu yang ada
di laboratorium sesuai Instruksi Kerja yang ditetapkan.
4. Acuan
Laboratorium kimia klinik poltekkes kemenkes yogyakarta harus mencari umpan balik,
baik positif maupun negatif, dari pelanggannya. Umpan balik harus dianalisis dan
digunakan untuk meningkatkan sistem manajemen, aktivitas laboratorium dan layanan
pelanggan.
a. Standar Nasional Indonesia (SNI) Sistem Manajemen Mutu (SMT) – Persyaratan ISO
9001:2008, Badan Standardisasi Nasional
b. Peraturan perundang-undangann yang relevan
5. Pelaksana
Personel bidang pengujian untuk pelaksanaan pengujian dengan tanggung jawab Kepala
Bidang Pengujian.
6. Prosedur
6.1 melaksanakan tindakan yang dibutuhkan.
6.2 meninjau keefektifan tindakan korektif yang diambil.
6.3 memperbarui risiko dan peluang yang ditentukan selama perencanaan, jika perlu.
6.4 membuat perubahan pada sistem manajemen, jika perlu.
6.5 harus menyimpan rekaman sebagai bukti:
13
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Bagian : IK 8.6.1
KESEHATAN YOGYAKARTA Halaman : 1 dari 2
Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
INSTRUKSI KERJA Paraf MT :
6.6 sifat ketidaksesuaian, sebab dan tindakan selanjutnya yang diambil; hasil tindakan
korektif
Koordinator Lab
Tanggal Penyelia Paraf Tanggal Paraf Tanggal MT Paraf
Klinik
Uki M. Atik
Bambang
Wulanggita, Martsiningsih,
30-04-20 30-04-20 30-04-20 Supriyanta,
S. St. S.Si., M.Sc.
S.Si., M.Sc.
14
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN No. Dok : IK 8.7.3
KESEHATAN YOGYAKARTA Halaman : 1 dari 2
Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
INSTRUKSI KERJA Paraf MT :
7. Tujuan
Untuk memberi petunjuk cara penyimpanan rekaman/catatan mutu yang terkait dengan
Sistem Penjaminan Mutu di suatu lembaga atau organisasi, agar data rekaman dapat
tersimpan dan terjaga dengan baik dan benar
8. Ruang lingkup
Instruksi Kerja ini mencakup aktivitas penyimpanan semua rekaman/catatan mutu yang
berlaku di suatu lembaga atau organisasi
9. Definisi
Penyimpanan rekaman adalah penyimpanan dokumen yang berisi hasil dari suatu
kegiatan atau bukti bahwa suatu kegiatan telah dikerjakan
10. Acuan
1) Standard SMT ISO 9001 : 2008 klausul 4.2.4
2) Panduan Sistem Manajemen Mutu sub bab 4.2.4
11. Pelaksana
Koordinator pada masing-masing bagian, bidang atau kejuruan bertanggung jawab
memastikan rekaman tersedia dan disimpan dengan baik sehingga mudah ditemukan dan
terhindar dari kerusakan
12. Prosedur
6.1. Penyimpanan rekaman berupa cetakan
6.1.1 Setiap bagian atau bidang atau kejuruan menyimpan rekaman sesuai
dengan fungsi dan lokasi aktivitasnya
6.1.2 Rekaman disimpan pada file dan dipisahkan berdasarkan lokasi bagian
dan fungsi formulir dari rekaman itu. Identifikasi dilakukan dengan
pemberian initial nama dan nomor formulir yang terdapat dalam file
tersebut.
6.1.3 Penyimpanan rekaman cetakan bisa disimpan pada media file arsip, binder
arsip, lemari arsip atau ruang arsip
6.2. Penyimpanan rekaman elektronik
6.2.1 Penyimpanan rekaman elektronik dilakukan dengan cara menyimpan
pada file media computer (berupa hard disk, CD atau server data), file
15
media suara (pita rekaman, cakram padat). Untuk memudahkan
pengambilan
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN No. Dok : IK 8.7.3
KESEHATAN YOGYAKARTA Halaman : 2 dari 2
Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
INSTRUKSI KERJA Paraf MT :
6.2.2 data maka setiap file harus diberi initial nam file dan kode simpannya
(nomor, media simpan, folder computer dan lokasi simpannya)
6.2.3 Penyimpanna rekaman diberi identitas dan pemisahan lokasi untuk
memudahkan mengidentifikasi ulang rekaman dan menghindari hilangnya
rekaman.
Koordinator Lab
Tanggal Penyelia Paraf Tanggal Paraf Tanggal MT Paraf
Klinik
Uki M. Atik
Bambang
Wulanggita, Martsiningsih,
30-04-20 30-04-20 30-04-20 Supriyanta,
S. St. S.Si., M.Sc.
S.Si., M.Sc.