Anda di halaman 1dari 17

LABORATORIUM KIMIA KLINIK

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Bagian : Lampiran 3


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN Halaman : 1 dari 16
YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-2020
Revisi :0
PANDUAN MUTU Paraf MT :

INSTRUKSI KERJA
LABORATORIUM
KIMIA KLINIK

Tanggal MT Paraf Tanggal MT Paraf Tanggal MP Paraf


30-04-20 Bambang 30-04-20 Subrata Tri 30-04-20 Joko Susilo,
Supriyanta, Widada, SKM, SKM, M.Kes
S.Si., M.Sc. M.Sc

DISIAPKAN DIPERIKSA DISETUJUI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
2020
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Bagian : Lampiran 3
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN Halaman : 2. dari 16
YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-2020
Revisi :0
PANDUAN MUTU Paraf MT :

PENGESAHAN

DOKUMEN LEVEL : III

NOMOR : 03 / PM / LKK/ 20

TERBITAN : KESATU

DISIAPKAN OLEH : LABORATORIUM KIMIA KLINIK

DISAHKAN OLEH : DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA

Yogyakarta, 30 April 2020


Direktur,

Joko Susilo, SKM, M.Kes


NIP. 19641224 198803 1 002
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Bagian : Lampiran 3
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN Halaman : 3 dari 16
YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-2020
Revisi :0
PANDUAN MUTU Paraf MT :

DAFTAR ISI DOKUMEN LEVEL III

1. IK 6.4.4. Petunjuk Kalibrasi Spektrofotometer UV – Vis


2. IK 7.10.2. Penyimpanan Rekaman Pekerjaan
3. IK 8.4.2. Pemusnahan Rekaman
4. IK 8.6.1. Pemilihan Peluang untuk Peningkatan Tindakan
5. IK 8.7.3. Cara Penyimpanan Rekaman
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK No. Dok : IK 6.4.4
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 1 dari 3
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-2020
Revisi :0
Paraf MT :
INSTRUKSI KERJA

PETUNJUK KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER UV-Vis

1. Tujuan
Untuk memberi petunjuk cara kalibrasi Spektrofotometer dengan benar, agar fungsi
peralatan terjaga dengan baik.

2. Ruang Lingkup
Cara kalibrasi spektrofotometer UV-Vis

3. Definisi
3.1. Suatu Instrumen untuk menentukan profil dan besarnya interaksi cahaya UV-Vis
dengan suatu senyawa, ion atau sejenisnya.
3.2. Spektrum adalah profil interaksi berupa struktur besarnya serapan dalam fungsi
gelombang/frekuensi/bilangan gelombang atau energi.
3.3. Besarnya interaksi cahaya dengan senyawa dinyatakan dengan : A = є b c
3.4. Transmitansi = Besarnya % cahaya yang diteruskan
T= I/I0 X 100%
Dimana :
I = Intensitas cahaya setelah melalui zat
I0 = Intensitas cahaya sebelum melalui zat

4. Acuan
a. ASTM E- 925-1994 : Standard practice for the periodic Calibration of Narrow Band –
Pass Spectrophotometers
b. Standard Methode for the Examination of Water and Wastewater
c. Petunjuk penggunaan alat Spektrofotometer

5. Pelaksana
Personel bidang pengujian untuk pelaksanaan pengujian dengan tanggung jawab Kepala
Bidang Pengujian

4
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK No. Dok : IK 6.4.4
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 2 dari 3
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-2020
Revisi :0
Paraf MT :
INSTRUKSI KERJA

6. Langkah pelaksanaan
6.1. Analis melaksanakan instruksi kerja yang terkait dengan bidang tugasnya.
6.2. Penyelia bertanggungjawab terhadap pemeriksaan laporan hasil pengujian.
6.3. Menejer Teknik bertanggungjawab terhadap sertifikat hasil pengujian.

7. Prinsip kerja
7.1. Emisi cahaya putih yang berasal dari sumber cahaya oleh monokromator akan
diubah menjadi monokromatis,setelah melalui penyaring akan direfleksikan oleh
lensa torodial kepembanding dan ke sample.Cahaya tersebut difokusksn oleh lensa
kemudian ditangkap detector yang akan difungsikan menjadi sinyal listrik.Konfersi
sinyal listrik dari sinyal optic masuk ke LOG amplifier kemudian diubah menjadi
data absorbansi.Data ini kemudian diproses sebagai nilai digital yang akan terlihat
pada layer monitor dan tercetak pada kertas.
7.2. Hubungan konsentrasi zat dengan absorbansi dinyatakan dengan hukum Lambert-
Beer:
A=єbc
Dimana : A = Absorbansi
Є = Absortifitas
b = Ketebalan
c = Konsentrasi zat

8. Langkah kerja alat


8.1. Petunjuk umum
8.2. Menghidupkan alat
a. Menghubungkan instrument dengan sumber listrik 220V
b. Switch on instrument
c. Pilih panjang gelombang yang diinginkan dan mode (A,%T,C)
d. Mengukur larutan blangko

Pembuatan kurva kalibrasi


1. Mengoptimalkan alat spectrophotometer sesui dengan petunjuk penggunaan alat

5
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK No. Dok : IK 6.4.4
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 3 dari 3
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
Paraf MT :
INSTRUKSI KERJA

2. Memipet larutan baku yang telah diketahui kadarnya secara duplo dan
dimasukkan kedalam tabung reaksi.
3. Menambahkan pereaksi kedalam tabung reaksi sesuai dengan jenis pengujian
4. Tuangkan larutan yang akan diuji kedalam kuvet kemudian dimasukkan
kedalam spectrophotometer,baca dan catat serapan masuknya pada panjang gelombang
yang diinginkan
5. Apabila hasil pengukuran secara duplo lebih besar dari 3% periksa
keadaan alat dan ulangi pekerjaan mulai langkah 1 sampai 4.
6. Buatlah kurva kalibrasi dari data 5 diatas dan tentukan persamaan garis
lurusnya.

Koordinator Lab
Tanggal Penyelia Paraf Tanggal Paraf Tanggal MT Paraf
Klinik
Uki M. Atik Bambang
Wulanggit Martsiningsih,
30-04-20 30-04-20 30-04-20 Supriyanta,
a, S. St. S.Si., M.Sc.
S.Si., M.Sc.
DISIAPKAN DIPERIKSA DISETUJUI

6
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Bagian : IK 7.10.2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 1 dari 4
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
Paraf MT :

INSTRUKSI KERJA

PENYIMPANAN REKAMAN PEKERJAAN

1. Tujuan
Memastikan agar setiap dokumen, data dan catatan diarsip dengan baiik.

2. Ruang lingkup
Seluruh dokumen hardcopy dan/atau elektronik dari implementasi Sistem Pengendalian
Mutu Laboratorium Klinik Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

3. Definisi
1) Data adalah kumpulan catatan pada periode tertentu (mingguan, bulanan, triwulan,
semester atau tahunan).
2) Catatan adala dokumen yang telah diisi dengan informasi tertentu sesuai dengan
tujuan dan manfaat dari dokumen tersebut.
3) Cap Controlled digunakan untuk mencap dokumen, data atau catatan yang akan
didistribusikan ke bagian tertentu dengan menggunakan Formulir
Dristribusi/Sosialisasi Dokumen , Data atau Catatan Terkendali.
4) Cap Uncontrooled digunakan untuk dokumen, data dan catatan yang dipublikasikan
dan tidak dicatat pada Formulir Distribusi/Sosialisasi Dokumen, Data atau Catatan
Terkendali sehingga dokumen, data atau catatan tersebut tidak dikendalikan.
5) Cap Obsolete digunakan untuk mencap dokumen, data atau catatan kadaluarsa.
6) Sistem Pengendalian Mutu adalah sistem pengelolaan yang dirancang untuk dapat
menjamin mutu layanan dan hasil pekerjaan laboratorium sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
7) Instruksi Kerja (IK) adalah urutan - urutan kerja individu yang dilakukan untuk suatu
pekerjaan tertentu.
8) Rekaman adalah bukti pelaksanaan sistem manajemen mutu di Jurusan Analis
Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, baik tercetak (hardcopy) maupun
digital (softcopy).
9) PD : Pembantu Ketua Jurusan Analis Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
10) TPS : Tata Usaha Program Studi (Administrasi)

7
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Bagian : IK 7.10.2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 2 dari 4
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
Paraf MT :

INSTRUKSI KERJA

4. Referensi
a. No.PR.34.1 Prosedur PM - Perencanaan Pengendalian Mutu

5. Pelaksana
Personel bidang pengujian untuk pelaksanaan pengujian dengan tanggung jawab Manajer
Teknis

6. Prosedur
Nama rekaman, lama penyimpanan dan tempat penyimpanan rekaman ditulis. Contoh :

No Nama Dokumen/Rekaman Tempat Lama


1. No.2.1.1- Formulir Registrasi Sek - PD, 5 tahun
Dokumen dan Rekaman Terkendali TPS

1. Cap yang digunakan dalam pengendalian dokumen dibagi menjadi 4 cap :


a. Cap “Controlled Document”, digunakan untuk mencap dokumen atau rekaman
yang akan didistribusikan ke bagian tertentu dengan menggunakan Formulir
Distribusi/Penarikan Dokumen dan Rekaman. Dengan cap tersebut, dokumen
dan rekaman tidak boleh digandakan.
b. Cap “Uncontrolled Document”, digunakan untuk dokumen dan rekaman yang
dipublikasikan dan tidak dicatat pada Formulir Distribusi/Penarikan Dokumen
dan Rekaman. Jika ada perubahan, dokumen tersebut tidak akan ditarik.
c. Cap “External Document”, digunakan untuk dokumen yang berasal dari luar
Poltekkes dan dipakai sebagai dokumen proses, contoh : Peraturan DIKTI,
Peraturan Tenaga Kerja, gambar, buku training, dsb.
d. Cap “Obsolete Document”, digunakan untuk mencap dokumen dan rekaman
kadaluarsa.
2. Cap tersebut pada poin 4, dikendalikan oleh BPM melalui Tata Usaha Program Studi,
Sekretaris Direktur dan Sekretaris Wakil Direktur I dan II sesuai dengan lingkup
kerja.

8
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Bagian : IK 7.10.2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 3 dari 4
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
Paraf MT :

INSTRUKSI KERJA

3. Standar sap (stempel) yang digunakan adalah :

EXTERNAL
UNCONTROLLED DOCUMENT
DOCUMENT Bagian : ______
Poltekkes Jogja Tgl/tahun : _____/___
No. DE : ______

Poltekkes Jogja

4. Dokumen dan rekaman yang boleh dipinjamkan dan diperbanyak adalah dokumen
dengan cap “UNCONTROLLED DOCUMENT”

Pengendalian Dokumen External dan Softcopy


1. Memberikan identitas dokumen eksternal berupa cap “Extenal Document” dan
memperbaharui Daftar Induk Dokumen dan Rekaman yang telah teridentifikasi oleh
masing - masing bagian terkait.
2. Jika ada revisi / perubahan terhadap dokumen eksternal, maka wajib menarik
yang lama jika tidak dipergunakan lagi dan memberi cap “Obsolete Document” /
langsung disingkirkan / dimusnahkan dari tempat pemakaian.
3. Dokumen mutu Softcopy yang terkendali disimpan di komputer BPM, dan
yang memiliki hak akses adalah BPM.

Pengarsipan
1. Dokumen dan Rekaman yang layak diarsip adalah dokumen dan rekaman yang
memenuhi uraian yang terdapat pada pengendalian dokumen dan rekaman.
2. Pengarsipan dilakukan oleh setiap Tata Usaha Program Studi dan Sekretaris
Direktur serta Sekretaris Wakil Direktur.
3. Media pengarsipan dokumen dan rekaman adalah odner berwarna dan tempat
penyimpanan odner adalah lemari - untuk sementara di bagian tertentu sudah
memiliki lemari penyimpanan, dengan kondisi ini lemari penyimpanan belum diberi
kode penyimpanan lemari.
4. Pengarsipan dokumen, data dan catatan diarsip sesuai dengan kode odner
penyimpanan.
5. Klasifikasi penyimpanan arsip :

9
 Penyimpanan arsip diklasifikasikan sesuai dengan Status / Sifat Arsip sesuai
dengan yang tercatat di Formulir Daftar Induk Dokumen dan Rekaman di
bagiannya masing - masing.

LABORATORIUM KIMIA KLINIK


JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Bagian : IK 7.10.2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 4 dari 4
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
Paraf MT :

INSTRUKSI KERJA

 Arsip yang memiliki Status / Sifat rahasia / konfidental / terbatas, disimpan di


lemari atau sejenisnya yang terkunci atau aksesnya terkendali.

Koordinator Lab
Tanggal Penyelia Paraf Tanggal Paraf Tanggal MT Paraf
Klinik
Uki M. Atik
Bambang
Wulanggita, Martsiningsih,
30-04-20 30-04-20 30-04-20 Supriyanta,
S. St. S.Si., M.Sc.
S.Si., M.Sc.

DISIAPKAN DIPERIKSA DISETUJUI

10
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Bagian : IK 8.4.2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 1 dari 2
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
Paraf MT :

INSTRUKSI KERJA

INSTRUKSI KERJA PEMUSNAHAN REKAMAN

1. Tujuan
Sebagai pedoman agar proses pemusnahan rekaman/catatan mutu sesuai dengan sistem
penjaminan mutu internal Laboratorium Kimia Klinik Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2. Ruang Lingkup
Instruksi kerja ini mengatur tindakan pemeliharaan dan pemusnahan rekaman/catatan
mutu
3. Definisi
Rekaman adalah semua hasil atau bukti melaksanakan aktivitas sesuai dengan prosedur
kerja, instruksi kerja dan sesuai formulir yang ditetapkan
4. Acuan
a. Standar Nasional Indonesia (SNI) Sistem Manajemen Mutu (SMT) – Persyaratan ISO
9001:2008, Badan Standardisasi Nasional
b. Peraturan perundang-undangann yang relevan
5. Pelaksana
Personel bidang pengujian untuk pelaksanaan pengujian dengan tanggung jawab Kepala
Bidang Pengujian
6. Prosedur
6.1 Mengumpulkan semua jenis dokumen sistem mutu Laboratorium Kimia Klinik
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang telah lewat masa penyimpanan
6.2 Mendaftakan atau mencatat rekaman dalam formulir Daftar Rekaman Usul
Pemusnahan
6.3 Membuat surat pengajuan usul pemusnahan rekaman kepada Unit
Perekaman/Kearsipan dengan dilampiri Daftar Rekaman Usul Pemusnahan
6.4 Membuat Surat Permohonan Persetujuan Pemusnahan Rekaman kepada Direktur,
Wakil Direktur I, dan Ketua Jurusan Analis Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dengan
dilampiri Daftar Rekaman Usul Pemusnahan
6.5 Melakukan pemusnahan rekaman setelah diterbitkan Surat Keputusan Pemusnahan
Rekaman

11
6.6 Membuat Berita Acara Pemusnahan Rekaman setelah dilakukan pemusnahan
rekaman.

LABORATORIUM KIMIA KLINIK


JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK Bagian : IK 8.4.2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Halaman : 2 dari 2
KESEHATAN YOGYAKARTA Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
Paraf MT :

INSTRUKSI KERJA

Koordinator Lab
Tanggal Penyelia Paraf Tanggal Paraf Tanggal MT Paraf
Klinik
Uki M. Atik
Bambang
Wulanggita, Martsiningsih,
30-04-20 30-04-20 30-04-20 Supriyanta,
S. St. S.Si., M.Sc.
S.Si., M.Sc.

DISIAPKAN DIPERIKSA DISETUJUI

12
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Bagian : IK 8.6.1
KESEHATAN YOGYAKARTA Halaman : 1 dari 2
Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
INSTRUKSI KERJA Paraf MT :

INSTRUKSI KERJA PEMILIHAN PELUANG UNTUK PENINGKATAN TINDAKAN

1. Tujuan
Laboratorium kimia klinik poltekkes kemenkes yogyakarta harus mengidentifikasi dan memilih
peluang untuk peningkatan dan melaksanakan tindakan yang diperlukan.

2. Ruang Lingkup
Instruksi kerja ini mengatur pemilihan peluang untuk peningkatan tindakan/persyaratan
mutu.

3. Definisi
pemilihan peluang untuk peningkatan tindakan merupakan salah satu persyaratan untuk
memperoleh mutu yang lebih baik dan mencegah, memperbaiki kualitas mutu yang ada
di laboratorium sesuai Instruksi Kerja yang ditetapkan.

4. Acuan
Laboratorium kimia klinik poltekkes kemenkes yogyakarta harus mencari umpan balik,
baik positif maupun negatif, dari pelanggannya. Umpan balik harus dianalisis dan
digunakan untuk meningkatkan sistem manajemen, aktivitas laboratorium dan layanan
pelanggan.
a. Standar Nasional Indonesia (SNI) Sistem Manajemen Mutu (SMT) – Persyaratan ISO
9001:2008, Badan Standardisasi Nasional
b. Peraturan perundang-undangann yang relevan

5. Pelaksana
Personel bidang pengujian untuk pelaksanaan pengujian dengan tanggung jawab Kepala
Bidang Pengujian.

6. Prosedur
6.1 melaksanakan tindakan yang dibutuhkan.
6.2 meninjau keefektifan tindakan korektif yang diambil.
6.3 memperbarui risiko dan peluang yang ditentukan selama perencanaan, jika perlu.
6.4 membuat perubahan pada sistem manajemen, jika perlu.
6.5 harus menyimpan rekaman sebagai bukti:

13
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN Bagian : IK 8.6.1
KESEHATAN YOGYAKARTA Halaman : 1 dari 2
Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
INSTRUKSI KERJA Paraf MT :

6.6 sifat ketidaksesuaian, sebab dan tindakan selanjutnya yang diambil; hasil tindakan
korektif

Koordinator Lab
Tanggal Penyelia Paraf Tanggal Paraf Tanggal MT Paraf
Klinik
Uki M. Atik
Bambang
Wulanggita, Martsiningsih,
30-04-20 30-04-20 30-04-20 Supriyanta,
S. St. S.Si., M.Sc.
S.Si., M.Sc.

DISIAPKAN DIPERIKSA DISETUJUI

14
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN No. Dok : IK 8.7.3
KESEHATAN YOGYAKARTA Halaman : 1 dari 2
Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
INSTRUKSI KERJA Paraf MT :

PETUNJUK CARA PENYIMPANAN REKAMAN

7. Tujuan
Untuk memberi petunjuk cara penyimpanan rekaman/catatan mutu yang terkait dengan
Sistem Penjaminan Mutu di suatu lembaga atau organisasi, agar data rekaman dapat
tersimpan dan terjaga dengan baik dan benar

8. Ruang lingkup
Instruksi Kerja ini mencakup aktivitas penyimpanan semua rekaman/catatan mutu yang
berlaku di suatu lembaga atau organisasi

9. Definisi
Penyimpanan rekaman adalah penyimpanan dokumen yang berisi hasil dari suatu
kegiatan atau bukti bahwa suatu kegiatan telah dikerjakan

10. Acuan
1) Standard SMT ISO 9001 : 2008 klausul 4.2.4
2) Panduan Sistem Manajemen Mutu sub bab 4.2.4

11. Pelaksana
Koordinator pada masing-masing bagian, bidang atau kejuruan bertanggung jawab
memastikan rekaman tersedia dan disimpan dengan baik sehingga mudah ditemukan dan
terhindar dari kerusakan

12. Prosedur
6.1. Penyimpanan rekaman berupa cetakan
6.1.1 Setiap bagian atau bidang atau kejuruan menyimpan rekaman sesuai
dengan fungsi dan lokasi aktivitasnya
6.1.2 Rekaman disimpan pada file dan dipisahkan berdasarkan lokasi bagian
dan fungsi formulir dari rekaman itu. Identifikasi dilakukan dengan
pemberian initial nama dan nomor formulir yang terdapat dalam file
tersebut.
6.1.3 Penyimpanan rekaman cetakan bisa disimpan pada media file arsip, binder
arsip, lemari arsip atau ruang arsip
6.2. Penyimpanan rekaman elektronik
6.2.1 Penyimpanan rekaman elektronik dilakukan dengan cara menyimpan
pada file media computer (berupa hard disk, CD atau server data), file

15
media suara (pita rekaman, cakram padat). Untuk memudahkan
pengambilan
LABORATORIUM KIMIA KLINIK
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN No. Dok : IK 8.7.3
KESEHATAN YOGYAKARTA Halaman : 2 dari 2
Tgl.Terbit : 30-04-20
Revisi :0
INSTRUKSI KERJA Paraf MT :

6.2.2 data maka setiap file harus diberi initial nam file dan kode simpannya
(nomor, media simpan, folder computer dan lokasi simpannya)
6.2.3 Penyimpanna rekaman diberi identitas dan pemisahan lokasi untuk
memudahkan mengidentifikasi ulang rekaman dan menghindari hilangnya
rekaman.

Koordinator Lab
Tanggal Penyelia Paraf Tanggal Paraf Tanggal MT Paraf
Klinik
Uki M. Atik
Bambang
Wulanggita, Martsiningsih,
30-04-20 30-04-20 30-04-20 Supriyanta,
S. St. S.Si., M.Sc.
S.Si., M.Sc.

DISIAPKAN DIPERIKSA DISETUJUI


16

Anda mungkin juga menyukai