Anda di halaman 1dari 8

Dinding Penahan Tanah Batu Belah (Tipe

Gravitasi)
Oleh
 Moldy Ramadhan
 
7776
 
0

BERBAGI 

Facebook
 
Twitter
 
 

Bantu support blog asdar.id agar bisa lebih berkembang lagi untuk membagikan


ilmu pengetahuan secara gratis. Caranya yaitu dengan menyisihkan sedikit rejeki
anda melalui tombol Donasi. Semoga apa yang anda berikan bisa menjadi penolong
di Akhirat kelak, Amin Ya Rabbal 'Alamin :-)

dinding penahan tanah batu belah


Dinding penahan tanah berfungsi menyokong tanah serta mencegahnya dari bahaya
kelongsoran. Ada beberapa tipe dinding penahan tanah, diantaranya:
1. Dinding Penahan Tanah Tipe Gravitasi
2. Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever
3. Dinding penahan tanah non – konstruksi
Tapi disini kita hanya membahas dinding penahan tanah tipe gravitasi. Dinding
gravitasi (gravity walls) umumnya terbuat dari batu belah. Kekuatan dinding tipe
gravitasi ini sepenuhnya tergantung pada berat sendirinya. Sedangkan dinding non-
gravity mengandalkan konstruksi dan kekuatan bahan untuk kestabilannya.

Pada umumnya dinding penahan tanah gravitasi berbentuk trapesium dan


direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan gaya tarik akibat gaya
yang bekerja.

Baca Juga:
 [Lengkap] Pengertian, Fungsi, dan Jenis Turap
 Jenis Struktur Dinding Penahan Tanah Untuk Menahan Longsor
Sebuah dinding penahan tanah yang baik harus memiliki beberapa kriteria, yaitu:

Stabilitas terhadap guling

Stabilitas terhadap geser


Stabilitas terhadap daya dukung tanah
Stabilitas guling terjadi apabila momen yang dihasilkan oleh beban lebih besar dari
pada momen yang ditahan oleh dinding dengan mengambil sebuah titik pada
dinding sebagai acuan.

Dan stabilitas geser adalah fungsi dari kekasaran permukaan bawah dinding dan
gaya gesek tanah. Dinding bergeser akibat adanya tekanan tanah lateral yang
terjadi pada dinding.

Besarnya tekanan tanah sangat dipengaruhi oleh fisik tanah, sudut geser, dan
kemiringan tanah terhadap bentuk struktur dinding penahan.

Sedangkan untuk menghitung stabilitas daya dukung tanah sama seperti


menghitung daya dukung pondasi telapak.

Menghitung Stabilitas Dinding Penahan Tanah

Berikut adalah contoh sederhana dalam menghitung stabilitas dinding penahan


tanah:
Diketahui sebagai berikut:
 H1 = 2 m, H2 = 0.3 m
 b1 = b2 = 0.6 m
 q = 10 kN/m2, γ tanah = 20 kN/m2, θ tanah = 30°, c = 10

Penyelesaian:

Stabilitas Terhadap Guling

menghitung berat dinding


Berat dinding (gunakan berat jenis, γb = 25 kN/m3)

 W1 = b1 * H1 * γb = 0.6 x 2.0 x 25 x 1 m= 30 kN


 W2 = 1/2 * b1 * H1 * γb =1/2 x 0.6 x 2.0 x 25 x 1 m = 15 kN
Jarak beban terhadap titik putar asumsi, o,

 X1 = 1/2 * b1 + b2 = 1/2 * 0.6 + 0.6 = 0.9 m


 X2 = 1/2 * b2 = 1/2 * 0.6 = 0.3 m
Momen terhadap ujung dinding penahan, o,

 Mb1 = W1 * X1 = 30 x 0.9 = 27 kNm


 Mb2 = W2 * X2 = 15 x 0.3 = 4.5 kNm
 ΣW = 45 kN, ΣMb = 31.50 kNm
menghitung tekanan tanah
Koefisien tekanan aktif (Ka)

 Ka = 1 – sin θ /  1 + sin θ = 1 – sin 30 /  1 + sin 30 = 1/3


Koefisien tekanan pasif(Kp)

 Kp = 1/Ka = 1 : 1/3 = 3
Tekanan tanah aktif (Pa)

 Pa1 = Ka * q * H1 = 1/3 x 10 x 2 = 20/3 kN


 Pa2 = 1/2 Ka* γ’ * H1^2 =  1/2 x 1/3 x (20 – 10) x 2^2 = 20/3 kN
 Pa3 = 1/2 * γ air * H1^2 =  1/2 x 10 x 2^2 = 20 kN
 Pp = 1/2 *  γ * Kp * H2^2 = 1/2 * 20 * 3 * 0.3^2 = 2.7 kN
Jarak beban terhadap titik putar asumsi, o,

 Y1 = 1/2 * H1 = 1/2 x 2 = 1 m


 Y2 = Y3 = 1/3 * H1 = 1/3 x 2 = 2/3 m
 Yp = 1/3 * H2 = 1/3 x 0.3 = 0.1 m
Momen terhadap ujung dinding penahan, o,

 Mp1 = Pa1 * Y1 = 20/3 x 1 = 6.67 kNm →


 Mp2 = Pa2 * Y2 = 20/3 x 2/3 = 4.45 kNm  →
 Mp3 = Pa3 * Y3 = 20 x 2/3 = 13.33 kNm  →
 Mpp =Pp * Yp = 2.7 x 0.1 = 0.27 kNm ←
 ΣPa = 33.33 kN ΣMp (1-3) = 24.45 kNm
[ΣMb / ΣMp] ≥ 1.5 (Safety factor)

[31.50 / 24.45] = 1.29 < 1.5 … ( Penampang dinding penahan tanah harus
diperbesar)

Revisi Ukuran Dinding dengan merubah b1=

Berat dinding (gunakan berat jenis, γb = 25 kN/m3)

 W1 = b1 * H1 * γb = 0.8 x 2.0 x 25 x 1 m= 40 kN


 W2 = 1/2 * b1 * H1 * γb =1/2 x 0.6 x 2.0 x 25 x 1 m = 15 kN
Jarak beban terhadap titik putar asumsi, o,

 X1 = 1/2 * b1 + b2 = 1/2 * 0.8 + 0.6 = 1 m


 X2 = 1/2 * b2 = 1/2 * 0.6 = 0.3 m
Momen terhadap ujung dinding penahan, o,

 Mb1 = W1 * X1 = 40 x 1 = 40 kNm


 Mb2 = W2 * X2 = 15 x 0.3 = 4.5 kNm
 ΣW = 55 kN, ΣMb = 44.50 kNm
[ΣMb / ΣMp] ≥ 1.5 (Safety factor)

[44.50 / 24.45] = 1.82 > 1.5 … ( Penampang dinding penahan tanah Aman)

Stabilitas Terhadap Geser

Σ Rh = cd . B + W tan δb. dimana,

 Σ Rh = tahanan dinding penahan tanah terhadap penggeseran


 cd = adhesi antara tanah dan dasar dinding = c (dengan menganggap
permukaan dinding sangat kasar)
 B = lebar pondasi ( m )
 W = berat total dinding penahan tanah
 δb = sudut geser antara tanah dan dasar pondasi
Maka, Σ Rh = 10 * 1.4 + 55 tan 30° = 45.75 kN

Jumlah Gaya – Gaya Horizontal

 Σ Ph = Σ Pa – Σ Pp = 33.33 kN – 2.7 kN = 30.63


[ΣRh / ΣPh] ≥ 1.5

[45.75 / 30.63] = 1.49 ~ 1.5 … ( Penampang dinding penahan tanah Aman)

Anda mungkin juga menyukai