SK Kebijakan ARK
SK Kebijakan ARK
BUNDA
Jalan Rajawali No 36 Jembrana – Bali
Telp. (0365) 40251 Fax (0365)40089
TENTANG
KEBIJAKAN AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS
PELAYANAN (ARK)
PADA RUMAH SAKIT UMUM BUNDA
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM BUNDA,
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Menetapkan akses ke Rumah Sakit dan kontinuitas pelayanan pada
Pertama :
Rumah Sakit Umum Bunda sebagai mana tercantum dalam lampiran
keputusan ini
Ditetapkan di : Jembrana
Pada tanggal : 5 Februari 2015
Direktur RSU Bunda
F. KONTINUTAS PELAYANAN
1. Adanya kesinambungan dan koordinasi pelayanan diantara profesional pemberi asuhan
(PPA) , manager pelayanan pasien (MPP), pimpinan unit dan staf lain sesuai dengan
regulasi rumah sakit
2. Penunjukan MPP dengan urain tugas antara lain dalam konteks menjaga
kesinambungan dan koordinasi pelayanan bai individu pasien melalui komunikasi dan
kerjasama dengan PPA dan pimpinan unit
3. Kesinambungan dan koordinasi proses pelayanan didukung dengan menggunakan
perangkat pendukung seperti rencana asuhan PPA, atau catatan MPP.
4. Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) sebagai team leader yang
melakukan koordinasi asuhan inter PPA dan bertugas dalam seluruh fase asuhan rawat
inap
5. Bila kondisi/penyakit pasien membutuhkan lebih dari satu DPJP, ditetapkan DPJP
utama yang berperan sebagai koordinator mutu dan keselamatan pasien antar DPJP dan
PPA, termasuk bila terjadi perpindahan DPJP atau pergantian DPJP utama
H. PEMULANGAN PASIEN
1. Pemulangan pasien berdasarkan status kesehatan dan kebutuhan pelayanan
selanjutnya.
2. Rumah sakit membuat rencana pemulangan (discharge planning) dimulai sejak awal
pasien masuk rawat inap melibatkan semua PPA terkait serta difasilitasi oleh MPP,
untuk kesinambungan asuhan sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan
pelayanan pasien
3. DPJP yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien dan harus menentukan kesiapan
pasien yang dipulangkan.
4. Ada kriteria pemulangan pasien.
5. Keluarga dilibatkan dalam proses merujuk maupun memulangkan.
6. Pasien tidak diperkenankan meninggalkan rumah sakit selama dalam proses
pengobatan.
7. Rumah sakit bekerjasama dengan fasilitas kesehatan baik perorangan ataupun institusi
yang berada di komunitas dimana pasien berada yang bertujuan untuk memberikan
bantuan pelayanan.
I. RESUME PELAYANAN MEDIS PASIEN PULANG DAN RAWAT JALAN
1. Resume medis dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang dari rumah sakit.
2. Apabila pasien belum di asesmen oleh DPJP maka resume pulang dibuat oleh dokter
umum yang bertugas saat itu.
3. Salinan resume medis diberikan kepada pasien sebelum pulang maupun dirujuk.
4. Resume pasien pulang harus dilengkapi dan dimasukkan ke rekam medis pasien dalam
kurun waktu 1x24 jam setelah pasien pulang.
5. Resume pasien berisi ; a) alasan masuk rumah sakit, b)penemuan kelainan fisik dan
lainnya yang penting, c) prosedur diagnosis dan pengobatan yang telah dilakukan, d)
pemberian medikamentosa dan pemberian obat waktu pulang, e) status/kondisi pasien
waktu pulang, f) instruksi follow up/tindak lanjut.
6. Rekam medis pasien rawat jalan mencakup resume medis rawat jalan yang berisi :
diagnosis yang penting, alergi terhadap obat, medikamentosa sekarang, prosedur bedah
yang lalu, riwayat perawatan yang lalu.
7. Untuk pasien rawat jalan yang membutuhkan asuhan yang kompleks atau diagnosis
yang kompleks dibuat catatan tersendiri profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ)
dan tersedia untuk PPA, dimana PRMRJ ini mudah ditelusur.
8. Rumah sakit menetapkan criteria pasien rawat jalan dengan asuhan yang kompleks
atau yang diagnosinya kompleks diperlukan PRMRJ
K. TRANSPORTASI
1. Transportasi milik rumah sakit, harus sesuai dengan hukum dan peraturan yang
berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan.
2. Proses Transportasi pasien sesuai dengan kebutuhannya yang meliputi asesmen
kebutuhan transportasi, obat, bahan medis habis pakai, serta alat kesehatan dan
peralatan medis sesui dengan kebutuhan pasien
3. Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi, dilengkapi dengan peralatan
yang memadai, pebekalan dan medikamentosa sesuai dengan kebutuhan pasien yang
dibawa, termasuk memenuhi persyaratan PPI
4. Bila alat transportasi yang digunakan terkontaminasi cairan tubuh pasien atau pasien
dengan penyakit menular harus dilakukan proses dekontaminasi
5. Rumah Sakit membuat mekanisme untuk menangani keluhan proses transportasi
dalam rujukan.
Ditetapkan di : Jembrana
Pada Tanggal : 5 Februari 2015
Direktur RSU Bunda