Anda di halaman 1dari 2

1.

Ketokonazol
Indikasi : untuk hitoplasmosis paru, tulang, sendi, dan jaringan lemak, kriotokokus
non meningial, parakoksidioi, domikosis, dermatomikosis, kandidosis, mukosa
sistemik, kandidiasis mukokutan resisten yang kronis, mukosa saluran cerna
resisten serius, kandidiasis vaginal resisten yang kronis, infeksi dermatofita
pada kulit atau kuku tangan (tidak pada kuku kaki); profilaksis mikosa pada
pasien imunosupresan; kandidiasis mukokutan kronis yang tidak responsif
terhadap nistatin dan obat-obat lain; infeksi mikosis sistemik (kandidiasis,
paraksidioidomikasis, cocci dioidomycosis, hiptoplasmosis).
Kontraindikasi : maningitis kriotokokus, hepar akut, gangguan hati; kehamilan
(teratogenesitas pada hewan, pada kemasan cantumkan peringatan
kehamilan) dan menyusui; pemberian bersamaan dengan terfenadin atau
astemizol.Flukonazol
Indikasi : meningitis kriotokokus, kandidiasis sistemik, kandidiasis orofaringeal,
kandidiasis vaginal.
Kontraindikasi : penderita sensitif terhadap derivat tiazol, wanita hamil dan ibu
menyusui, serta anak dibawah 16 tahun
2. Flusitosin
Indikasi : kandida, kriotokokus, turolopsis
Kontraindikasi : penderita ginjal
3. Griseufulvin
Indikasi : dermatitis berat pada kulit, kuku
Kontraindikasi : Porfiria, kegagalan hepatoselular atau lupus eritematosus,
kehamilan.Iminazol dan mikonazol
Indikasi : kandidiasis lendir, kulit, dan saluran cerna, paronikia, vaginitis,
4. Amfoterisin B
Indikasi : mikosis sistemik atau deep mikosis
Kontraindikasi : gangguan ginjal
5. Anidulafungin
Indikasi : Kandidemia pada pasien dewasa
Kontraindikasi : hiversensivitas
6. Itrakonazol :
Indikasi : kandidiasis orofarings dan vulvo vaginal; ptyriasis versicolor, infeksi
dermatofita lainnya; onychomycosis; histo-plasmosis; terapi alternatif bila
antijamur lain tidak cocok atau tidak efektif pada infeksi sistemik (aspergilosis,
kriptokokosis, kandidiasis termasuk meningitis), terapi pemeliharaan pada
pasien AIDS, profilaksis infeksi jamur pada neutropenia bila terapi standar
tidak cocok
7. Kaspofungin asetat
Indikasi : kandidiasis invasif (diantaranya kandidemia, pada pasien
neutropenik dan non-neutropenik); kandidiasis esofageal; kandidiasis
orofaringeal; aspergilosis invasif (pada pasien yang sukar disembuhkan atau
intoleran terhadap terapi lain)
Kontraindikasi : hipersensitif terhadap kaspofungin asetat.
8. Mikafungin natrium
Indikasi : kandidemia, kandidiasis diseminasi akut, peritonitis kandida dan
abses; kandidiasis esofagus; pencegahan infeksi kandida pada pasien yang
mengalami transplantasi sel punca hematopoietik.
Kontraindikasi : hipersensitivas
9. Posakonazol
Indikasi : infeksi jamur Aspergillosis invasif setelah gagal terapi atau intoleran
dengan amfoterisin B atau itrakonazol; Fusariosis setelah gagal terapi atau
intoleran dengan amfoterisin B; Chromoblatomycosis dan mycetoma pada
pasien setelah gagal terapi atau intoleran dengan itrakonazol;
Coccidiomycosis setelah gagal terapi atau intoleran dengan amfoterisin B,
itrakonazol atau flukonazol; Kandisiasis orofaringeal pada pasien yang
mengidap penyakit berat atau immunocompromised dimana respon terhadap
terapi topikal diperkirakan tidak berhasil.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas; penggunaan bersamaan dengan terfenadin,
astemizol, cisaprid, pimozid, halofantrin dan quinidin (Substrat CYP3A4),
simvastatin, lovastatin dan atorvastatin (inhibitor reduktase HMG-CoA),
alkaloid ergot (ergotamin dan dihidroergotamin).
10. Terbinafin
Indikasi : infeksi dermatofita pada kuku; infeksi kurap (termasuk tinea pedis,
tinea kruris dan tinea korporis), dimana terapi oral diperlukan (disebabkan
tempat, keparahan, atau luas).
11. Vorikonazol
Indikasi : aspergillosis invasif (sebagian besar disebabkan oleh Aspergillus
fumigatus), kandidemia pada pasien non-neutropenik, infeksi serius Candida
(termasuk C. Krusei), kandidiasis esofagal, infeksi serius yang disebabkan
oleh Scedosporium apiospermum (bentuk aseksual dari Pseudallescheria
boydii) dan Fusarium spp., termasuk Fusarium solani, pada pasien yang
intoleran atau refrakter terhadap pengobatan lain.
Kontraindikasi : menyusui, pasien yang hipersensitif terhadap vorikonazol
dan golongan azol lainnya.

Anda mungkin juga menyukai