Anda di halaman 1dari 1

Rangkuman Jurnal Bahasa Inggris

Judul Comparison of intranasal midazolam with intravenous diazepam for


treating febrile seizures in children: prospective randomised study

Jurnal British Medical Journal Volume 321 8 Juli 2000

Penulis Eli Lahat, Michael Goldman, Joseph Barr, Tzvi Bistritzer,


Matithyahu Berkovitch

Tujuan penelitian Untuk membandingkan keamanan dan kemanjuran midazolam


diberikan secara intranasal dengan diazepam diberikan intravena
dalam perawatan anak-anak dengan kejang demam yang
berkepanjangan

Metode Penelitian Studi Prospektif Acak pada 47 anak berusia enam bulan hingga lima
tahun dengan kejang demam yang berkepanjangan (setidaknya 10
menit) selama periode 12 bulan.
Intervensi yang diberikan midazolam intranasal (0,2 mg / kg) dan
diazepam intravena (0,3 mg / kg).
Hasil Penelitian midazolam intranasal dan intravena diazepam sama efektifnya.
Secara keseluruhan, 23 dari 26 kejang dikontrol dengan midazolam
dan 24 dari 26 dengan diazepam. Waktu yang berarti sejak
kedatangan di rumah sakit untuk memulai perawatan secara
signifikan lebih pendek dalam kelompok midazolam (3,5 (SD 1,8)
menit, 95% interval kepercayaan 3,3 hingga 3,7) dibandingkan
diazepam grup (5.5 (2.0), 5.3 hingga 5.7). Waktu yang berarti untuk
mengendalikan kejang secara signifikan lebih cepat (6.1 (3.6), 6.3
hingga 6.7) dalam kelompok midazolam daripada diazepam grup
(8,0 (0,5), 7,9 hingga 8,3). Tidak ada efek samping yang signifikan
diamati pada kedua kelompok.

Kesimpulan Kejang dikendalikan lebih cepat dengan diazepam intravena


dibandingkan dengan intranasal midazolam, meskipun midazolam
aman dan efektif seperti diazepam. Waktu keseluruhan untuk
penghentian kejang setelah tiba di rumah sakit lebih cepat dengan
midazolam intranasal dibandingkan dengan intravena diazepam.
Rute intranasal dapat digunakan tidak hanya di pusat medis tetapi
dalam praktik umum dan, dengan instruksi yang sesuai, oleh
keluarga dari anak-anak dengan kejang demam berulang di rumah.

Anda mungkin juga menyukai