Anda di halaman 1dari 10

Nasuwakes: Jurnal Ilmiah Kesehatan

P-ISSN: 1978-631-X,
E-ISSN: 2655-6723
Vol: 14, No: 1, April 2021 http://ejournal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/jn

Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Kompres Dingin terhadap


Tingkat Dismenorea pada Remaja di Sekolah Islam Terpadu Banda Aceh

The Effectiveness of Deep Breath Relaxation Technique and Cold Compress on


Dysmenorrhea Level for Female Teenagers at Islamic Boarding School Banda Aceh
Lisnawati1, Kartinazahri2*, Cut Nurhasanah2
Abstrak: Dismenorea merupakan nyeri saat haid karena kontraksi otot rahim yang dipengaruhi oleh hormon
prostaglandin. Dismenorea pada remaja berkisar antara 43% hingga 93% dan mempengaruhi kegiatan belajar.
Penatalaksanaan dismenorea dapat menggunakan terapi nonfarmakologis seperti teknik relaksasi nafas dalam dan
kompres dingin. Teknik relaksasi nafas dalam dapat meningkatkan relaksasi dan menurunkan ketegangan otot saat haid
dan kompres dingin dapat menghambat reseptor nyeri dan melepaskan pelepasan endorfin yang berperan untuk
mengurangi dismenorea. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas teknik relaksasi nafas dalam dan kompres
dingin terhadap tingkat dismenorea pada remaja di Dayah Markaz Al-Ishlah Al-Aziziyah Banda Aceh. Penelitian ini
bersifat analitik dengan jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan two comparison group pre-test dan post-
test design. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah remaja di Dayah Markaz Al-Ishlah Al-Aziziyah Banda Aceh
yang mengalami dismenorea sebanyak 30 orang. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil
penelitian menunjukkan ada perbedaan tingkat dismenorea antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi teknik
relaksasi nafas dalam dengan nilai signifikansi 0,002 dan ada perbedaan tingkat dismenorea antara sebelum dan sesudah
diberikan intervensi kompres dingin dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan nilai
signifikansi 0,014 < α = 0,05. Kompres dingin lebih efektif menurunkan tingkat dismenorea pada remaja dibandingkan
teknik relaksasi nafas dalam.
Kata Kunci: Dismenorea; kompres dingin; teknik relaksasi nafas dalam.

Abstract: Dysmenorrhea is pain during menstruation caused by contractions of the uterine muscles during
menstruation which are caused by the prostaglandin hormone. Dysmenorrhea suffered by 43% to 93% of teenagers
and affects learning activities. Dysmenorrhea can be treated by the use of non-pharmacological therapies such as deep
breathing and cold compresses. Deep breathing relaxation techniques can improve relaxation and reduce muscle
tension during menstruation and cold compresses can inhibit pain receptors and release endorphins which play a role
in reducing dysmenorrhea. Research Objective to determine the effectiveness of deep breath and cold compress
relaxation techniques for dysmenorrhoea level in female teenagers at Islamic Boarding School Markaz Al-Ishlah Al-
Aziziyah Dayah in Banda Aceh This research is analytical with quasi-experimental research with two comparison
group pre-test and post-test design. The samples in this research were 30 female teenagers with dysmenorrhoea on the
Islamic Boarding School Markaz Al-Ishlah Al-Aziziyah Banda Aceh. Data were analyzed by Wilcoxon test and Mann
Whitney tests. The results showed that there were differences in the level of dysmenorrhoea from before and after the
intervention of deep breathing relaxation techniques with a significance value of 0.002 and there were also differences
in the level of dysmenorrhea from before and after the intervention of cold compresses with a significance value of
0,000. The Mann Whitney test results show a significance value of 0.014 <α = 0.05. Cold compresses are more effective
in reducing the level of dysmenorrhoea in female teenagers compared to deep breathing relaxation techniques.
Keywords: Dysmenorrhea; cold compresses; deep breathing relaxation techniques.

PENDAHULUAN dan masa dimulainya reproduksi.


Menstruasi merupakan salah satu Menstruasi umumnya terjadi pada usia
perubahan biologis yang terjadi pada remaja remaja yaitu 10-16 tahun1. Pada saat ini
remaja mengalami perubahan secara fisik
1
Mahasiswa Prodi D-IV Kebidanan, Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh,
Indonesia
2
Corresponding Author: Email: kartinazahri71@gmail.com, Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes
Aceh, JL. Soekarno Hatta, Kampus Terpadu Poltekkes Kemenkes Aceh RI Aceh Lampeneurut, Aceh
Besar. Telp.065146126. kode pos 23352.
© The Authors 2021. This is an Open Access article. 35
Publisher: Poltekkes Kemenkes Aceh
Lisnawati, Kartinazahri, Cut Nurhasanah 36
Nasuwakes: Jurnal Ilmiah Kesehatan,
Vol: 14, No: 1, April 2021 (35-44)

dan psikologis. Menstruasi pada remaja Mengkonsumsi obat anti nyeri secara terus
biasanya disertai dengan ketidaknyamanan menerus dapat mengakibatkan efek
seperti nyeri perut bawah yang disebut samping. Terdapat banyak cara yang mudah
2
dengan dismenorea . dilakukan untuk mengurangi dismenorea
Menurut data dari World Health selain secara farmakologi, dan dapat juga
Organization (WHO) didapatkan sebesar dengan tehnik terapi alternatif atau
1.769.425 jiwa (90%) perempuan nonfarmakologi5. Teknik mengatasi
mengalami dismenorea dan sekitar 10-15% dismenorea dapat dilakukan dengan
mengalami dismenorea berat. Angka relaksasi nafas dalam, menenangkan diri,
kejadian dismenorea di dunia rata-rata lebih berolahraga ringan, mengkonsumsi sayur
dari 50%, di Amerika dengan angka 60%, di dan buah-buahan, mengompres bagian yang
Swedia 72% sementara di Indonesia terasa sakit dengan air hangat atau dingin6.
diperkirakan 55% wanita usia reproduksi Smeltzer & Bare menyatakan teknik
mengalami dismenorea, dengan angka relaksasi nafas dalam merupakan suatu
3
kejadian terbesar pada remaja . bentuk asuhan dengan mengajarkan kepada
Angka kejadian dismenorea di klien cara melakukan nafas dalam dengan
Indonesia sebesar 107.673 jiwa (64,24%), menarik nafas dalam, menahan inspirasi
yang terdiri dari 59.671 jiwa (54,89%) secara maksimal dan menghembuskan
mengalami dismenorea primer dan 9.496 secara perlahan. Selain dapat menurunkan
jiwa (9,36%) mengalami dismenorea intensitas nyeri, teknik relaksasi napas
sekunder. Dismenorea terjadi pada remaja dalam juga dapat meningkatkan ventilasi
dengan prevalensi berkisar antara 43% paru dan oksigenasi darah7.
hingga 93%, sekitar 74-80% remaja Penelitian Hapsari menunjukkan teknik
mengalami dismenorea primer, sementara relaksasi nafas dalam sangat efektif
angka kejadian dismenorea sekunder akibat terhadap penurunan intensitas dismenorea.
endometriosis pada remaja diperkirakan 25- Hal ini dikarenakan teknik relaksasi nafas
4
38% . dalam dapat memusatkan fokus remaja pada
Remaja sering mengabaikan daerah yang mengalami nyeri atau
dismenorea tanpa melakukan penanganan ketegangan otot pada perut bagian bawah
yang tepat, kondisi tersebut dapat sehingga nyeri dapat berkurang8.
mengganggu aktivitas belajar. Remaja Selain relaksasi nafas dalam, kompres
menangani dismenorea dengan rutin dingin dapat mengurangi nyeri dismenorea.
mengkonsumsi obat anti nyeri karena Penurunan suhu kulit dan otot mengurangi
praktis dan tidak menyita waktu. aliran darah ke jaringan yang didinginkan
Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Kompres Dingin terhadap …. 37

dengan mengaktifkan refleks vasokon- menstruasi 123 santri dan yang mengalami
striktif simpatik yang mengurangi edema, dismenorea sebanyak 107 santri.
memperlambat mediator inflamasi dan Pengukuran dismenorea dengan skala nyeri
9
reduksi inflamasi pada area yang terkena . numerik dari 15 santri yang sedang
Potter dan Perry menyatakan penurunan menstruasi, didapatkan 5 santri mengalami
tingkat dismenorea dikarenakan kompres dismenorea ringan, 8 santri mengalami
dingin bekerja dengan menstimulasi dismenorea sedang dan 2 mengalami
permukaan kulit untuk mengontrol nyeri. dismenorea berat. Sebanyak 5 santri
Kompres dingin dapat diletakkan pada mengakui rutin minum obat penghilang
bagian atau daerah yang terasa nyeri nyeri dan 2 santri pernah izin tidak
biasanya pada bagian pinggang, perut mengikuti mata pelajaran saat dismenorea
bagian bawah dan lipatan paha dengan dan sisanya membiarkan rasa dismenorea
menggunakan buli-buli yang berisi air es saat mengikuti proses belajar. 10 dari 15
atau es10. santri mengakui kesulitan untuk fokus pada
pelajaran.
Penelitian ini serupa dengan penelitian
Irawan yang menunjukkan penurunan Berdasarkan uraian di atas dan saran
dismenorea dengan kompres dingin lebih peneliti sebelumnya, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian untuk
efektif dibandingkan teknik relaksasi nafas
mengetahui efektivitas teknik relaksasi
dalam dengan t-value kompres dingin
nafas dalam dan kompres dingin terhadap
18,380 lebih besar dari teknik relaksasi
tingkat dismenorea pada remaja di Dayah
nafas dalam sebesar 6,263. Hal ini terjadi
Markaz Al-Ishlah Al-Aziziyah Banda Aceh.
karena efek kompres dingin dapat
meningkatkan pelepasan endorfin yang METODE
memblok transmisi nyeri sehingga terjadi Rancangan penelitian yang digunakan
penurunan rasa nyeri. Namun pada adalah metode Quasy-Eksperimental
penelitian tersebut, peneliti tidak langsung Design Pre-Test and Post-Test dimana
mengobservasi perlakuan teknik relaksasi observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
nafas dalam pada responden, sehingga sebelum eksperimen dan sesudah
memerlukan studi selanjutnya10. eksperimen. Obeservasi yang dilakukan
sebelum eksperimen disebut Pre-Test dan
Berdasarkan studi pendahuluan di
observasi sessudah eksperimen disebut
Dayah Markaz Al-Ishlah Al-Aziziyah
Post-Test. Sampel dalam penelitian ini
Banda Aceh diperoleh jumlah santri
berjumlah 15 remaja kelompok intervensi
erempuan sebanyak 136 santri. Hasil
dengan relaksasi nafas dalam dan 15 remaja
wawancara dari 136 santri yang sudah
intervensi dengan kompres dingin.
Lisnawati, Kartinazahri, Cut Nurhasanah 38
Nasuwakes: Jurnal Ilmiah Kesehatan,
Vol: 14, No: 1, April 2021 (35-44)

Metode pengambilan sampel yang nyeri numerik (Numerik Rating Scale)


digunakan adalah consecutive sampling, dengan kriteria 0 tidak nyeri, 1-3 nyeri
yaitu semua sampel yang datang dan ringan, 4-6 nyeri sedang dan 7-10 nyeri
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berat.
dijadikan sampel hingga jumlah sampel Data yang telah didapatkan dianalisis
terpenuhi dalam kurun waktu tertentu11. melalui tahapan analisis univariat dan
Kriteria inklusi responden adalah remaja bivariat. Untuk analisis bivariat maka
dengan dismenorea primer, dismenorea menggunakan uji statistik Wilcoxon test
pada hari kedua, berusia 12-19 tahun, dan Uji Mann Whitney. Uji Wilcoxon test
dismenorea dengan skala nyeri sedang dan digunakan untuk membandingkan nilai
berat dan bersedia menjadi responden sebelum dan sesudah intervensi dengan
sedangkan kriteria eksklusi remaja yang skala data ordinal12, yaitu tingkat
sedang menderita penyakit kandungan dan dismenorea sebelum dan sesudah diberikan
sedang mendapatkan intervensi lain. intervensi relaksasi nafas dalam dan
Jenis data yang dikumpulkan dalam kompres dingin dan uji Mann Whitney test
penelitian ini adalah data primer dan untuk membandingkan perbedaan antara 2
sekunder. Data primer dalam penelitian ini kelompok yang tidak berpasangan yaitu
adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti perbedaan efektivitas teknik relaksasi nafas
melalui pembagian kuesioner dan data dalam dan kompres dingin terhadap tingkat
sekunder didapatkan data dari dayah yang dismenorea remaja dengan nilai signifikan
berupa laporan jumlah siswa dan siswi. p<α (0.05).
Pengumpulan data primer dilakukan
HASIL
oleh mahasiswa jurusan kebidanaan Prodi
Efektivitas teknik relaksasi nafas dalam
D-IV Poltekkes Kemenkes Aceh dan
terhadap tingkat dismenorea remaja
dibantu oleh Enumerator. Adapun
penelitian yang dilakukan untuk Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa
mengetahui efektivitas teknik relaksasi terjadi penurunan nilai rata-rata skor nyeri
nafas dalam dan kompres dingin terhadap remaja. Penurunan skor dismenorea rata-
tingkat dismenorea pada remaja dengan
pengukuran tingkat dismenorea pada pre-
test dan post-test relaksasi nafas dalam dan
kompres dingin.
Instrumen dalam penelitian ini adalah
kuesioner yang berisi skala pengukuran
Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Kompres Dingin terhadap …. 39

rata sesudah konseling adalah 4,87 menjadi terdapat efektivitas relaksasi nafas dalam
3,27 dengan nilai P Value 0,002 sehingga terhadap tingkat dismenorea remaja. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan dapat terjadi karena penurunan nyeri dengan
antara rata-rata nilai pengetahuan pre-test teknik relaksasi adalah dengan cara
dan post-test pada kelompok dengan mempertahankan keseimbangan ling
intervensi teknik relaksasi nafas dalam. kungan internal individu. Pada kondisi
Penelitian ini sejalan dengan penelitian rileks tubuh menghentikan hormon
yang dilakukan oleh Nurianningsih (2015) adrenalin, hormon yang menyebabkan
menunjukkan bahwa teknik relaksasi nafas stress, termasuk prostaglandin dan
dalam memiliki pengaruh yang sangat menghasilkan hormon yang dapat
signifikan dari 82 responden sebanyak mengurangi dismenorea seperti endorpin
62,19 % mengalami tingkat dismenorea dan enkefalin. Endorphin merupakan
ringan, 31,72% mengalami tingkat neuroregulator jenis neuromodulator yang
dismenorea sedang dan 6,09% responden terlibat dalam sistem analgesia, ditemukan
mengalami tingkat dismenorea berat. di hipotalamus dan area sistem analgesia.
Setelah diberikan teknik relaksasi nafas Hal ini terjadi melalui penyampaian impuls
dalam sebanyak 98,78% mengalami tingkat saraf ke otak7.
dismenorea ringan dan hanya 1,22% Secara fisiologi sistem saraf otonom
mengalami dismenorea sedang dan tidak yang merupakan bagian dari sistem saraf
ada lagi responden yang mengalami perifer saat terjadi pelepasan mediator kimia
dismenorea berat dengan nilai signifikansi seperti bradikinin, prostaglandin dan
0,000 < α=0,00513. substansi p, akan merangsang saraf simpatis
Serupa pula dengan penelitian Azizah sehingga menyebabkan vasokostriksi,
(2013) menunjukkan bahwa nilai z- 4,472 meningkatkan tonus otot, spasme otot,
(p<0,05) diartikan ada perbedaan yang penekanan pembuluh darah, mengurangi
berrnakna penurunan skala nyeri sebelum aliran darah dan meningkatkan metabolisme
dilakukan relaksasi dan setelah dilakukan otot yang menimbulkan pengiriman implus
relaksasi. Rata-rata skala nyeri sebelurn nyeri dari medulla spinalis ke otak dan
dilakukan relaksasi 4.52 dan setelah dipresepsikan sebagai nyeri7.
dilakukan relaksasi 2.56. Hal ini Tubuh akan menghentikan produksi
menunjukkan ada pengaruh yang signifikan hormon adrenalin dan semua hormon lain
terhadap penurunan skala nyeri haid pada kondisi rileks yang berpengaruh
remaja14. terhadap nyeri. Impuls nyeri dihantarkan
Penelitian ini menunjukkan bahwa saat sebuah pertahanan dibuka dan implus
Lisnawati, Kartinazahri, Cut Nurhasanah 40
Nasuwakes: Jurnal Ilmiah Kesehatan,
Vol: 14, No: 1, April 2021 (35-44)

dihambat saat sebuah pertahanan tertutup.


Upaya menutup pertahanan tersebut
merupakan dasar terapi untuk
menghilangkan nyeri. Pemblokan ini dapat
dilakukan melalui mengalihkan perhatian
ataupun dengan tindakan relaksasi13.
Adapun teknik relaksasi nafas dalam
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa
mengacu pada pernafasan diafragma selama
terjadi penuru nan nilai rata-rata skor nyeri
inspirasi dan ekspirasi dengan
dismenorea remaja dengan kompres dingin.
memperhatikan prosedur yang benar
penurunan nilai rata-rata skor nyeri remaja
didukung dengan lingkungan yang tenang,
sesudah kompres dingin adalah 5,07
konsentrasi dan berusaha tetap rileks. Selain
menjadi 2,67 dengan nilai P Value 0,000
itu pada saat menarik nafas dan
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
menghembuskannya melalui mulut secara
perbedaan antara tingkat dismenorea remaja
perlahan sambil merasakan ekstremitas atas
pre-test dan post-test pada kelompok
dan bawah rileks7.
intervensi kompres dingin.
Dapat diasumsikan pemberian teknik
Penelitian serupa dari Seingo (2016)
relaksasi nafas dalam selama 15 kali nafas
menunjukkan kompres dingin memberi
dengan diselingi istirahat singkat setiap 5
pengaruh yang signifikan dalam penurunan
kali selama 10 menit yang dilakukan dengan
dismenorea dengan p-value (0,000) <
konsentrasi dapat meningkatkan fokus
(0,050). Kompres dingin dapat menurunkan
remaja untuk relaksasi. Saat relaksasi nafas
3,75 kali lebih cepat dismenorea pada
dalam dilakukan maka secara tidak sadar
wanita. Terlihat pada data sebelum
sistem saraf mengirimkan sinyal ke otak
diberikan kompres dingin 70% wanita
untuk menghentikan produksi hormon
mengalami nyeri berat terkontrol sedangkan
adrenalin, prostaglandin dan lain-lain dan
sesudah diberikan kompres dingin terdapat
menghasilkan zat endorfin guna
penurunan intensitas nyeri menjadi sedang
menurunkan ketegangan otot, kecemasan
sebanyak 60%15.
dan ketidaknyamanan saat dismenorea.
Begitu pula dengan studi Rahmadaniah
Efektivitas kompres dingin terhadap
(2018) menunjukkan bahwa nilai signifikan
tingkat dismenorea remaja
0,048 (p < 0,05) terdapat perbedaan antara
Tabel 2 Perbedaan tingkat dismenorea
pemberian kompres hangat dan kompres
remaja sebelum dan sesudah diberikan
dingin terhadap tingkat nyeri menstruasi.
kompres dingin
Kompres dingin lebih efektif dari pada
Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Kompres Dingin terhadap …. 41

kompres hangat untuk mengurangi nyeri Dapat diasumsikan pemberian kompres


menstruasi. Tingkat nyeri menstruasi dingin menggunakan buli-buli yang berisi
sesudah diberi kompres hangat responden air es yang bersuhu antara 15-18 ˚C selama
yang mengalami nyeri menstruasi ringan 10 menit menurunkan respon nyeri yang
sebanyak 3 orang (15 %) dan nyeri dihantarkan ke otak karena efek dingin yang
mentruasi berat sebanyak 17 orang (85%). dominan dapat mengalihkan rasa nyeri
Sedangkan sesudah diberi kompres dingin dengan merangsang pelepasan hormon
responden yang mengalami nyeri endorfin sebagai hasil dari penyampaian
menstruasi ringan sebanyak 16 orang (80%) impuls saraf ke otak dengan mekanisme
dan nyeri mentruasi berat sebanyak 4 orang penghambat nyeri yang bekerja cepat dan
(20%)16. singkat karena remaja langsung merasakan
Terapi dingin menginduksi efek anestesi efek kompres pada area nyeri sehingga
lokal, yang disebut sebagai neurapraxia mengakibatkan tingkat dismenorea
yang diinduksi dingin, dengan mengurangi berkurang.
ambang aktivasi nosiseptor jaringan dan
Efektifitas teknik relaksasi nafas dalam
kecepatan konduksi sinyal saraf yang dan kompres dingin terhadap tingkat
menyampaikan rasa sakit. Reseptor kunci dismenorea remaja
yang responsif terhadap dingin lingkungan Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa
yang memiliki peran dalam rata-rata kelompok kompres dingin sesudah
coldhyperalgesia mengurangi suhu otot diberikan intervensi sebesar 19.10 lebih
juga mengurangi kejang otot melalui
besar dari rata-rata sesudah diberikan
penghambatan loop cordreflex tulang
kelompok relaksasi nafas dalam yang hanya
belakang9.
sebesar 11.90. Hasil pengujian secara
Tamsuri menjelaskan stimulasi pada statistik Mann-Whitney test bahwa
kulit yang ditangkap oleh serabut saraf perbedaan rata-rata kelompok teknik
berdiameter besar A-Beta menurunkan relaksasi nafas dalam dan kelompok
transmisi impuls nyeri melalui serabut kecil kompres dingin didapatkan p value = 0,014.
A-delta dan serabut saraf C dan juga
meningkatkan pelepasan endorfin yang
memblok transmisi stimulasi nyeri.
Kompres dingin dapat mengurangi
intensitas nyeri karena perubahan kadar
endorfin. Semakin tinggi kadar endorfin,
maka semakin ringan rasa nyeri yang
dirasakan7.
Lisnawati, Kartinazahri, Cut Nurhasanah 42
Nasuwakes: Jurnal Ilmiah Kesehatan,
Vol: 14, No: 1, April 2021 (35-44)

Hasil penelitian ini didukung pula relaksasi nafas dalam menghambat adanya
dengan penelitian yang dilakukan oleh pelepasan mediator kimia sehingga
Irawan (2018) bahwa penurunan vasokonstriksi juga dihambat, spasme otot
dismenorea dengan kompres dingin lebih berkurang, penekanan pembuluh darah
efektif dibandingkan teknik relaksasi nafas berkurang akhirnya nyeri berkurang.
dalam dengan t-value kompres dingin Sedangkan kompres dingin menstimulasi
18,380 lebih besar dari teknik relaksasi permukaan kulit untuk mengontrol nyeri,
nafas dalam sebesar 6,263. Namun pada terapi kompres dingin yang diberikan akan
penelitian tersebut, peneliti tidak langsung mempengaruhi impuls yang dibawa oleh
mengobservasi perlakuan teknik relaksasi serabut taktil A-beta untuk lebih
nafas dalam pada remaja. Maka, pada mendominasi sehingga impuls nyeri
penelitian ini peneliti melakukan menjadi berkurang atau terhalangi sehingga
pengamatan langsung terhadap kedua nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang
kelompok intervensi dan hasilnya untuk sementara7.
menunjukkan bahwa kompres dingin lebih Respon nyeri pada setiap orang sangat
efektif dibandingkan teknik relaksasi nafas berbeda-beda dan bersifat subjektif.
10
dalam . Khususnya pada tingkat dismenorea remaja
Studi Kristanto menunjukkan cold pack sangat dipengaruhi oleh faktor usia, umur
lebih efektif dari teknik relaksasi nafas menarche, persepsi terhadap nyeri,
dalam pada nyeri pasca bedah, dilihat dari pengalaman tentang nyeri, faktor kejiwaan,
perbedaan rasa nyeri post analgetik antara penyakit yang diderita, endokrin, faktor
kelompok cold pack (5,33 poin) dengan alergi dan pada keadaan tertentu remaja
relaksasi nafas dalam (5,4 poin) sebelum tidak selalu mengalami dismenorea pada
dilakukan kompres dingin cold pack dan tingkat nyeri yang sama setiap siklus
relaksasi nafas dalam. Hal tersebut berarti menstruasi2. Respon terhadap terapi
sebelum mendapat intervensi baik dengan dismenorea yang diberikan juga bergantung
cold pack maupun relaksasi nafas dalam, pada setiap individu yang diberikan terapi.
kondisi nyeri pasien hampir sama. Setelah Saat peneliti melakukan pengumpulan
diintervensi, terdapat selisih dari data pada bulan Februari mulai tanggal 15
pengukuran 1-4 yang bermakna secara Februari 2019 hanya menemukan remaja
statistik (p<0,05). Hal tersebut dengan dismenorea sebanyak 4 orang, pada
menunjukkan bahwa cold pack lebih efektif bulan Maret sebanyak 20 orang dan di bulan
17
menurunkan rasa nyeri post analgetik . April sampai dengan tanggal 24 April 2019
Sesuai dengan teori bahwa teknik sebanyak 6 orang. Jumlah resonden yang
Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Kompres Dingin terhadap …. 43

didapatkan tidak sama setiap bulannya dingin lebih efektif menurunkan tingkat
karena mempertimbangkan kriteria, jadwal dismenorea remaja di Dayah Markaz Al-
kegiatan remaja dan peneliti. Remaja pada Ishlah Al-Aziziyah Banda Aceh
saat itu sedang melakukan persiapan untuk
DAFTAR PUSTAKA
menghadapi ujian sekolah.
1. Gant dan Cuningham. 2010. Dasar-Dasar
Peneliti berasumsi bahwa baik kompres Ginekologi dan Obstetri. Jakarta: EGC.
dingin maupun teknik relaksasi nafas dalam 2. Saraswati, S. 2014. 52 Penyakit
dapat menurunkan tingkat nyeri Perempuan. Yogyakarta: Katahati.

dismenorea. Namun kompres dingin lebih 3. Proverawati dan Misaroh. 2009.


Menarche Menstruasi Pertama Penuh
efektif dibandingkan relaksasi nafas dalam Makna. Yogyakarta: Nuha Medika.
karena efeknya langsung dirasakan oleh 4. Hestiantoro, dkk.2012. Best Practices On
remaja saat diletakkan pada area nyeri dan Imperial. Jakarta: Sagung Seto.
meningkatkan pelepasan endorfin yang 5. Judha dkk. 2012. Teori Pengukuran Nyeri
Dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta: Nuha
menurunkan dismenorea. Proses Medika.
mekanisme hambatan nyeri pada kompres 6. Laila, NN. 2011. Buku Pintar Menstruasi.
dingin lebih cepat dan singkat dibandingkan Yogjakarta: Buku Biru.
dengan relaksasi nafas dalam. Selain itu, 7. Andarmoyo, S. 2013. Konsep dan Proses
Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar-Ruz
rasa dingin yang lebih dominan dapat Medika.
mengalihkan sensasi nyeri saat dismenorea. 8. Hapsari. 2013. Efektivitas Teknik
Lain halnya dengan teknik relaksasi nafas Relaksasi Nafas Dalam dan Metode
Pemberian Cokelat terhadap Penurunan
dalam mengurangi nyeri memerlukan Intensitas Dismenore pada Remaja Puteri
proses metabolisme hormon yang Di SMK Swagaya 2 Purwokerto. Jurnal
Involusi Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari
memerlukan konsentrasi dan kesungguhan 2013, 26-38. Diakses Tanggal 10
pada remaja dalam melakukan relaksasi Desember 2018.
nafas dalam untuk dapat menurunkan 9. Malanga GA, dkk. 2015. Mechanisms
and Efficacy Of Heat And Cold Therapies
dismenorea.
For Musculoskeletal Injury. Postgrad
Setelah melakukan penelitian terhadap Med. 2015;127 (1):57-65.Diakses
Tanggal 14 Januari 2019.
30 responden pada tanggal 15 Februari - 24
10. Irawan. 2018. Perbandingan Tekhnik
April 2019, maka dapat disimpulkan Relaksasi Nafas Dalam dan Kompres
terdapat perbedaan tingkat dismenorea Dingin terhadap Penurunan Tingkat
Nyeri Haid (Dismenore) pada Mahasiswi
remaja sebelum dan setelah intervensi Di Asrama Sanggau Dan Ikatan Keluarga
relaksasi nafas dalam dan kompres dingin Belu Di Landungsari Kota Malang.
Nursing News Volume 3, Nomor 1, 2018.
mengalami penurunan umumnya berada Diakses Tanggal 10 Desember 2018.
pada dismenorea ringan, serta kompres 11. Dharma, K. 2011. Metodologi Penelitian
Keperawatan. Jakarta : TIM
Lisnawati, Kartinazahri, Cut Nurhasanah 44
Nasuwakes: Jurnal Ilmiah Kesehatan,
Vol: 14, No: 1, April 2021 (35-44)

12. Hidayat, A. 2012. Metode Penelitian


Kebidanan dan Tehnik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika
13. Nurrianingsih, P. 2015. Pengaruh Teknik
Relaksasi Terhadap Tingkat Dismenorea
pada Siswi SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan’aisyiyah Yogyakarta.
http://digilib.unisayogya.ac.id /702/
Diakses tanggal 8 Desember 2018.
14. Azizah. 2013. Aplikasi Relaksasi Nafas
Dalam Sebagai Upaya Penurunan Skala
Nyeri Menstrliasi (Dismenorrhea) Pada
Siswi MTs. Ibtidaul falah Samirejo Dawe
Kudus Tahun 2013 Jurnal Ilmu
Keperawatan Dan Kebidanan Vol. 5. No.l
Januari 2014 hal:14-22.
https://ejr.stikesmuhkudus.ac.id/index.
Diakses Tanggal 31 Juli 2019.
15. Seingo.2016. Pengaruh Kompres Dingin
terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada
Wanita yang Mengalami Dismenore Di
Rayon Ikabe Tlogomas Tahun 2016. Vol
3, No 1 tahun 2018.
https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/
fikes/article/view/761. Diakses Tanggal
14 Januari 2019.
16. Rahmadaniah. 2017. Perbandingan
Pemberian Kompres Hangat Dan
Kompres Dingin Terhadap Tingkat Nyeri
Menstruasi di Akbid Abdurahman
Palembang cendekia medika Vol 3 No 1,
April 2018.
http://jurnal.stikesalmaarif.ac.id/index.ph
p/cendekiamedika/article/view/25.
Diakses Tanggal 31 Juli 2019.
17. Kristanto. 2016. Efektiftas Penggunaan
Cold Pack Dibandingkan Relaksasi Nafas
Dalam untuk Mengatasi Nyeri Pasca
Open Reduction Internal Fixation (ORIF)
Indonesian Journal of Nursing Practices
Vol. 1 No. 1 Desember 2016.
http://journal.umy.ac.id/index.php/ijnp/ar
ticle/view/3421/2980. Diakses Tanggal
31 Juli 2019.

Anda mungkin juga menyukai