Anda di halaman 1dari 7

KESEHATAN DAERAH MILITER III/SILIWANGI

RUMKIT TK II 03.05.01 DUSTIRA

PANDUAN

PERSETUJUAN UMUM (GENERAL CONSENT)

POKJA III HAK PASIEN DAN KELUARGA

RUMAH SAKIT TK. II 03.01 DUSTIRA


DAFTAR ISI

Halaman

Keputusan Kepala Rumah Sakit

Bab I a. Latar Belakan .............................................................................................. 1


b. Definisi ........................................................................................................ 1
c. Tujuan ......................................................................................................... 2
Bab II Ruang Lingkup ................................................................................................ 3
Bab III Prosedur / Tata Laksana ................................................................................ 3
Bab IV Dokumentasi .................................................................................................. 7
KESEHATAN DAERAH MILITER III SILIWANGI
RUMKIT TK. II 03.05.01 DUSTIRA

PANDUAN PERSETUJUAN UMUM GENERAL CONSENT

NOMOR : 02. 03. 18/ 1/ 2019

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar belankang

Pelayanan medis modern memberikan kesempatan melalui persetujuan umum


sebagai prinsif dasar yang benar kepada pasien untuk menerima atau menolak
bermacam-macam tindakan medis tertentu. Para profesional dalam pelayanan kesehatan
meningkatkan perhatian tentang pentingnya informasi yang cukup sebagai isi pernyataan
general consent dari pasien yang meliputi prioritasprosedur treatmen atau clinical trial.
Dengan sederhana general consent disifikasi lebih rinci atau dikhususkan sebagai aturan
pelaksanaan pelayanan kesehatan. Tujuannya adalah untuk regulasi/memberikan
kesempatan peran aktif pasien dalam pengambilan keputusan medis.
Pendekatan dalam pelaksanaan General Consent yang legal dan benar itu sendiri
tidak hanya berisi keputusan medis. Legalitasnya sangat dibutuhkan, hal ini bukan hanya
dianggap sebagai kewajiban melainkan sebagai dasar dalam komunikasi antara tenaga
kesehatan dan pasien. Jika dilaksanakan ketika pasien tidak tahu atau memahami, maka
mereka dianggap sudah paham padahal tidak. Secara empiris penelitian menghasilkan
kesimpulan dari berbagai kasus, pasien cenderung merasa harus melakukan apa saja
yang dihasilkan oleh dokter, menjadi kurang agresif untuk mencari alternatif dan menjadi
lemah tidak mempunyai kekuatan dari berbagai macam informasi yang disampaikan.
Komunikasi yang efektif bukan berarti informasi yang terlalu banyak, penelitian
menunjukan bahwa informasi yang berlebihan dari pernyataan-pernyataan
memungkinkan diterlupakan oleh si sakit, menjadi cemas dan kadang-kadang
bertentangan oleh pasien

b. Definisi

1. Persetujuan untuk perawatn dan pengobatan adalah persetujuan


pemeriksaan dan tindakan medis yang meliputi pemerikasaan radiologi,
1
laboratorium, pemasangan infus, pemberian dan penyuntikan obat farmasi,
pemasangan selang makan, skin test, keduali yang membutuhkan persetujuan
khusus.

2. Persetujuan pelepasan informasi adalah pasien mengijinka untuk


memberikan informasi tentang diagnosanya kepada Rumah Sakit untuk
kepentingan asuransi, dan pasien juga mengijinkan kepada 3 orang keluarga untuk
tidak bertanggung jawwab atas kehilangan barang-barang tersebut.

3. Barang-barang milik pasien adalah barang-barang yang dibawa ke Rumah


Sakit menjadi tanggung jawab pasien atau keluarga, Rumah Sakit tidak
bertanggung jawab atas kehilangan barang-barang tersebut.

4. Hak dan tanggung jawab adalah pasien memiliki hak tentang pengambilan
keputusan dalam hal perawatan medis dan rencana pengobatan.

5. Informasi rawat inap adalah informasi tentang perhitungan kamar rawat


inap, jam berkunjung, dan tata tertib Rumah Sakit.

6. Privasi adalah persetujuan pasien untuk siapa saja yang boleh tahu tentang
penyakitan selama dirawar.

7. Informasi biaya adalah informasi tentang cara pembayaran selama dirawat


di Rumah Sakit, baik ebagai pasien umum maupun sebagai pasien asuransi atau
jaminan.

8. Jam besuk menjelaskan tentang peraturan jam besuk pasien yang mana
untuk pasgi jam 10.00 s.d 12 Wib. dan yang siang adalah 16.00 s.d 18.00 wib.

9. Pasien menyetujui segala ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit dan


menandatanganinya.

c. Tujuan
1. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran umum tentang
General Consent dan kaitannya dengan tindakan yang dilakukan.
2. Agar pasien/keluarga pasien memahamiperaturan, hak dan kewajibannya.
3. Sebagai acuan staff Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas di Rumah
Sakit Dustira.

2
Adapun beberapa kaidah yang harus diperhatikan dalam menyusun dan
memberikan General Consent agar tidak melanggar hukum, diantaranya adalah :
1. Tidak bersifat memperdaya (fraud).
2. Tidak berupaya menekan (force).
3. Tidak menciptakan ketakutan (fear).

BAB II
RUANG LINGKUP
1. Persetujuan umum/ General Consent ini diberikan kepada setiap pasien baru yang
berkunjung ke Poliklinik dan setiap pasien yang akan di rawat inap di Rumah Sakit Tk. II
03.05.01 Dustira.
2. General Consent ini berlaku di Rawat Inap dan Rawat Jalan.

BAB III
TATA LAKSANA

1. Pasien datang ke administrasi dengan membawa surat pengantar rawat dari


poli/UGD yang merujuk rawat inap.

2. Pasien diminta untuk mengisi form PERSETUJUAN UMUM/ GENERAL CONSENT


dan petugas menjelaskan masing-masing point kepada pasien/keluarga isi dari
persetujusn umum tersebut.

a. Setiap pasien baru rawat jalan dan pasien yang akan di rawat inap harus
mwngisi General Consent.

b. Pasien dengan kasus gawat darurat dan atau tidak diantar keluarga,
pengisian General Consent dilakukan setelah dapat berkomunikasi atau pada saat
ada pihak kluarga Pelaksanaan pengisian formulir General Consent dilakukan
dibagian Pendaftaran.

c. Diisi dan ditandatangani oleh pasien/keluarga pasien setelah dibaca dan


dimengerti.

d. Beri penjelasan oleh petugas bila pasien tidak mengerti isi formulir.

3
e. Formulir General Consent dibuat rangkap 2 (dua), lembar pertama disimpan
dalam status rekam medis, lembar kedua diserahkan kepada pasien/keluarga
pasien.

f. Petugas ruang poliklinik/rawat inap agar mengecek kelengkapan formulir


General Consent. Bila belum ada/belum lengkap pengisiannya agar dilengkapi
mengisi identitas paseian yang dirawat.

g. Jika diisi oleh keluarga, maka data keluarga juga diisi.

h. Persetujuan umtuk perawatan dan pengobatan menjelaskan tentang


persetujuan pemeriksaan penunjang selama rawat inap.

i. Persetujuan pelepasan informasi menjelaskan tentang ijin memberikan


informasi diagnosa pasien kepada asuransi, dan pasien menuliskan 3 orang nama
yang diijinkan untu boleh mengetahui diagnosa pasien tersebut.

j. Barang-barang milik pasien menjelaskan tentang Rumah Sakit tidak


bertanggung jawab atas barang berharga milik pasien selama diarawat di Rumah
Sakit.

k. Hak dan tanggung jawab pasien menjelaskan tentang pasien memiliki hak
dalam keputusan mengenai pengobatan selama rawat inap di Rumah Sakit.

l. Informasi rawat inap menjelaskan tentang peraturan sakit selama dirawat


inap, termasuk perhitungan jam masuk rawat inap, jam berkunjung keluarga.

m. Atau penunggu pasien menggunakan tanda pengenal seperti kalung


penunggu pasien.

n. Privasi menjelaskan tentang privasi pasien jika ada pasien yang tidak
berkenan untuk dibesuk oleh keluarga atau siapapun maka pasien mengisi nama
dan hubungannya.

3. Apabila sudah dimengerti pasien/keluarga, petugas dan sanksi menandatangani


Surat persetujuan tersebut.

4
BAB IV
DOKUMENTASI DAN REVISI
1. Persetujuan umum ini didokumentasikan di dalam rekam medis pasien.
2. Panduan ini akan di revisi sewaktu-waktu jika ada perubahan.

Cimahi, 5 – 1 – 2019
Kepala Rumah Sakit Dustira

dr. Agus Ridho Utama, Sp. THT-KL.,MARS


Kolonel Ckm NRP 32560

Anda mungkin juga menyukai