Anda di halaman 1dari 3

Kastawi Abu Nizar/Video materi 8

Menulis Artikel Ilmiah Populer

Berdasarkan bentuknya, tulisan secara garis besar dibagi dalam dua kategori, yaitu fiksi dan non fiksi.
Tulisan fiksi menekankan pada daya imajinasi penulisnya. Walaupun demikian harus didukung data dan
fakta yang benar. Novel, cerpen dan puisi termasuk tulisan fiksi. Semakin bagus imajinasi penulis dengan
dukungan data dan fakta yang benar, maka karya fiksi yang dihasilkan semakin bagus. Tulisan non fiksi
mempunyai aturan dan struktur tertentu yang sudah disepakati. Artikel merupakan salah satu contoh
tulisan non fiksi. Artikel mempunyai beberapa jenis, yaitu artikel ilmiah murni dan ilmiah popular.

Perbedaan artikel ilmiah murni dan ilmiah popular terletak pada standar baku, istilah-istilah, dan gaya
bahasa yang digunakan. Artikel ilmiah murni mempunyai pedoman baku dengan standar tertentu yang
sepakati. Standar penulisan artikel ilmiah murni yang digunakan oleh satu lembaga akan berbeda
dengan standar yang digunakan oleh lembaga lain. Namun, semua lembaga tetap berpedoman pada
tata cara penulisan artikel ilmiah murni yang baku. Skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian
merupakan artikel ilmiah murni. Sedangkan artikel ilmiah popular tidak mempunyai pedoman yang baku
dan kaku.

Istilah-istilah yang digunakan dalam artikel ilmiah murni cenderung sulit untuk dipahami oleh khalayak
umum. Biasanya istilah-istilah tersebut hanya bisa dipahami dengan baik oleh orang-orang yang
mempunyai latar belakang keilmuan sama. Misalnya istilah-istilah kesehatan yang digunakan dokter
tidak mudah dipahami oleh ahli hokum. Demikian juga sebaliknya, istilah-istilah hokum akan sangat sulit
dimengerti oleh praktisi kesehatan. Istilah-istilah yang dipakai dalam artikel ilmiah popular bersifat
umum, mudah dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Selain itu, artikel ilmiah popular
menggunakan gaya bahasa yang cair dan tidak kaku. Berikut akan dijelaskan mengenai struktur dan
sistematika tulisan artikel ilmiah popular yang terdiri atas judul, pendahuluan, isi, penutup dan daftar
pustaka.

1. Judul
Judul merupakan gerbang pertama menuju isi tulisan. Melalui judul pembaca mempunyai
gambaran umum mengenai isi tulisan. Judul mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai identitas
tulisan dan sebagai daya tarik. Sebagai identitas, judul membawa pembaca pada satu tema
tertentu, misalnya tema dakwah, tema keluarga, tema pendidikan, dan lain sebagainya. Judul
yang menarik akan mendorong seseorang untuk membaca. Ustadz Cahyadi Takariawan
memberikan beberapa cara penulisan judul yang baik dan menarik, yaitu:
a. Judul diawali dengan angka-angka. Misalnya, 10 tipe suami idaman, 5 cara menjadi wanita
ahli surga, dan sebagainya.
b. Judul mengandung kata rahasia, misteri, keajaiban, dan kata-kata lain yang mengundang
rasa penasaran pembaca. Misalnya, misteri malam pertama di alam kubur, keajaiban air
zam-zam, rahasia shubuh, dan lain-lain.
c. Judul menawarkan mimpi atau harapan kepada pembaca. Misalnya Kaya dengan menikah,
Sedekah sebagai penyembuh, kaya dengan sedekah, dan sebagainya.
d. Judul berupa pertanyaan yang menarik seseorang untuk membaca agar mendapat jawaban
dari pertanyaan yang ada dalam judul. Misalnya, ingin menjadi penulis hebat? Ini
rahasianya, mau sehat di usia tua? Begini caranya dan lainya.
e. Judul bernuansa unik dan sensasional, artinya memuat kebaruan dan unik. Misalnya, the
power of kepepet.

2. Pendahuluan
Pendahuluan menjadi bagian penting lainnya setelah judul tulisan. Seorang pembaca akan
meneruskan atau berhenti membaca juga dipengaruhi oleh kalimat-kalimat pendahuluan. Oleh
sebab itu pendahuluan harus dibuat dengan baik dan menarik. Ustadz Cahyadi Takariawan
membagikan tips membuat tulisan pendahuluan, yakni:
a. Memunculkan data dan fakta berupa angka-angka hasil survey lembaga terpercaya.
b. Merupakan ringkasan yang memberikan deskripsi isi tulisan.
c. Menuliskan kutipan quote atau penyataan orang-orang terkenal.
d. Menghadirkan gambaran suatu peristiwa atau kronologi suatu kejadian.
e. Membuat pendahuluan dengan sebuah anekdot.
f. Mengandung kalimat tanya
g. Berupa amanat langsung. Artinya mengarahkan pembaca untuk melakukan sesuatu yang
disarankan penulis dalam pendahuluan.

3. Isi
Isi merupakan bagian utama sebuah tulisan. Berbagai pesan yang ingin disampaikan ditulis pada
bagian isi. Untuk itu menulis bagian isi artikel ilmiah popular perlu memperhatikan pola-pola
sebagai berikut:
a. Pola pembagian gagasan. Yakni membagi isi menjadi beberapa sub pokok bahasan, misalya
berupa bab. Pembagian ini berfungsi sebagai jeda bagi pembaca.
b. Pola problem solving. Isi artikel merupakan solusi-solusi yang ditawarkan untuk
menyelesaikan suatu persoalan yang terjadi dalam kehidupan.
c. Pola kronologi. Memaparkan urutan kejadian suatu peristiwa. Dijelaskan secara runut dari
awal hingga akhir
d. Pola opinion and argument (pendapat dan alasan). Isi artikel berupa pendapat-pendapat
penulis tentang sesuatu disertai alasan-alasan yang mendukung pendapat tersebut.
e. Pola pembandingan, yaitu membandingkan satu keadaan dengan keadaan lainnya,
membandingkan satu cara dengan cara lainnya.
f. Pola penuturan, yakni isi tulisan berupa pesan-pesan nasehat penulis mengenai sesuatu hal.

4. Penutup
Penutup biasanya berisi kesimpulan, harapan dan pamitan. Penulis memberikan simpulan atas
tulisan yang dibuatnya. Kemudian menyampaikan harapan akan kemanfaatan atau saran untuk
melakukan sesuatu.

5. Daftar pustaka.
Pada artikel ilmiah popular, daftar pustaka tidak harus disertakan. Artinya boleh dituliskan
ataupun tidak. Artikel ilmiah populer tidak mempunyai kaidah tertentu dalam menuliskan daftar
pustaka.

Walaupun artikel mempunyai struktur dan sistematika penulisan, namun tidak ada ketentuan
harus dimulai dari judul kemudian pendahuluan hingga daftar pustaka. Oleh karena itu mulailah
menulis dari bagian yang dianggap paling mudah.

#Challenge 6
#KMO Basic Batch 34

Anda mungkin juga menyukai