Ekonomi Produksi Pertanian: Program Studi Agribisnis
Ekonomi Produksi Pertanian: Program Studi Agribisnis
PERTANIAN
/ZA
(resources) menjadi output (keluaran) berupa
barang dan jasa yang mempunyai nilai tambah.
Outputbisa saja merupakan produk akhir seperti
ban mobil atau setengah jadi seperti karet
remah.
Output dapat juga berupa jasa seperti
pendidikan, jasa perbankan, pengangkutan, jasa
konsultasi, dsb.
2
FAKTOR PRODUKSI:
Faktor produksi (Inputs) adalah sumberdaya yang
digunakan dalam proses produksi untuk
/ZA
menghasilkan barang atau jasa.
Input dapat berupa input tetap (fixed inputs) dan
input variabel (variable inputs).
Input tetap adalah input yang sifatnya tidak habis
dipakai dalam satu proses produksi serta relatif
tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang
dihasilkan.
Input variabel adalah input yang sifatnya habis
dipakai dalam satu periode produksi, serta besar
penggunaannya sangat berkaitan dengan jumlah
3
produk yang dihasilkan
Input pada produksi pertanian:
Lahan
Tenaga kerja
/ZA
Modal (peralatan, gedung, sarana produksi)
Manajemen (Skill)
4
FUNGSI PRODUKSI:
Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang
menunjukkan hubungan teknis antara input dan
/ZA
output pada periode waktu dan tingkat teknologi
tertentu
5
BENTUK-BENTUK
HUBUNGAN INPUT DAN OUPUT
/ZA
Y1/X = Y2/X = ... = Yn/X = b
Y
Output
9 Y = a + bXc
8 Dimana:
7 a0, b>0, dan c=1.
6
Y2 Contoh:
5
X2
4 Y = 1.5 + 0.5X
Y1
3
X1 MP = Y/X =
2
0.5
1 MP konstan dengan
6
X meningkatnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Input penggunaan input.
HUBUNGAN INPUT DAN OUTPUT YANG
MENGGAMBARKAN KENAIKAN HASIL TETAP
Faktor Penambahan Penambahan Produk
Produk
prod faktor prod produk marjinal
(Y)
(X) (X) (Y) (Y/ X)
1 2
/ZA
2 1 2.5 0.5 0.5
3 1 3 0.5 0.5
4 1 3.5 0.5 0.5
4
3.5
Produksi (Y)
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1 2 3 4 7
Faktor Produksi (X)
BENTUK-BENTUK
HUBUNGAN INPUT DAN OUPUT
/ZA
Y
Output Y3/X3 > Y2/X2 > Y1/X1
9
8 MP meningkat dengan
7 Y3 meningkatnya penggunaan
input.
6 X3
5
Y2
4 X2
3 Y1
2 X1
1
8
X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Input
Y, MP Model Umum:
40
Y Y = a + bXc
35
Dimana:
/ZA
30 a0, b>0, dan c>1.
25
Contoh:
20
Y = 0.4X1.5
15
dY/dX = 1.5(0.4)X1.5-1
10
MP = 0.6X0.5
5 MP
0 X
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
MP Y 9
BENTUK-BENTUK
HUBUNGAN INPUT DAN OUPUT
/ZA
Y
Output Y3/X < Y2/X < Y1/X
9
Y3
8 X MP menurun dengan
Y2 meningkatnya
7
X penggunaan input.
6
Y1
5
4 X
3
2
1
10
X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Input
Model Umum:
Y, MP
40
Y
Y = bXc
35 Dimana:
/ZA
30 a0, b>0, dan 0<c<1.
25
Contoh:
20
Y = 8X0.5
15
dY/dX = 0.5(8)X0.5-1
10
MP = 4X-0.5
5
MP
0 X
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
11
MP Y
Fungsi Produksi Klasik
/ZA
Y
X Y
0 0
M
1 4 50
2 14
40 TPP
3 30 O
4 40 30
B = Titik Balik
5 48
20 O = Titik Optimal
6 50 B M = Titik Maksimal
7 48 10
8 42 0 X 12
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Produksi Rata-rata (Average Physical Product, APP) dan
Produksi Marjinal (Marginal Physical Product, MP)
/ZA
X Y AP MP 30
0 0 -- 4 25
1 4 4 10 20
2 14 7 16 15
3 30 10 10
10
4 40 10 6
5 48 9.6 2 5 APP
0
6 50 8.3 -2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
7 48 6.9 -6 -5
13
MPP
8 42 5.3 -10
Hubungan antara TPP-APP-MPP
/ZA
saat TPP mencapai titik B
/ZA
15
= APP . X dimana APP = f (X)
10
Jika fungsi diatas diturunkan thdp
5 X, maka:
AP
P
0 Y/X = APP. X/X + (APP/X).X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Y/X = MPP ;(APP/X) = Slope APP
-5
MP
P MPP = APP + (Slope APP).X
-10
/ZA
dan III.
2. Daerah I dan III disebut dengan
daerah Irrasional:
• Daerah I: Peningkatan input masih
dapat meningkatkan produksi rata-
rata.
• Daerah III: Peningkatan input
bahkan dapat menurunkan output.
3. Daerah II disebut dengan daerah
rasional: daerah yang memberikan
keuntungan maksimum.
16
Elastisitas Produksi
/ZA
input
Y / Y*100% Y X
p = =
X / X *100% X Y
Y
p > 1 0<p<1 p < 0 = MP ; dan
Y
= AP atau
X
= 1/AP
X X Y
p = MP / AP
Daerah I p > 1
:
Daerah II : 0 < p < 1 17
1. Fungsi Linear:
Y = a + bX (tidak mempunyai titik maksimum)
/ZA
2. Fungsi Nonlinear:
Y = aXb (tidak mempunyai titik maksimum)
Y = a + bX + cX2
Jika a0; b>0; dan c<0 (Mempunyai titik Maksimum)
Y = a + bX + cX2 + dX3
Jika a 0; b 0; c>0; dan d<0 (Mempunyai titik Maksimum)
/ZA
Untuk menentukan penggunaan input yang
menghasil APP maksimum:
APP = Y/X.
dAPP/dX = 0 dan d2APP/dX2 < 0.
Contoh:
Y = 12X2 – 3X3
APP = 12X - 3X2
dAPP/dX = 12 – 6X = 0
19
X* = 12/6 = 2.
(penggunaan input yang efisien secara teknis)
Pendekatan Matematik
Fungsi Produksi dengan satu Input Variabel
/ZA
Dimana:
Y = produksi padi (kwt/ha)
x = jumlah pupuk nitrogen (kg/ha)
/ZA
2. Pada penggunaan input X berapakah :
• Produksi total mencapai maksimum?
• Produksi Marjinal mencapai maksimum?
• Produksi Marjinal sama dengan Produksi Rata-
rata?
3. Pada kisaran penggunaan input berapakah daerah
yang rasional untuk berproduksi?
4. Berapa elastisitas produksi pada saat penggunaan
input (X) sebanyak 10 satuan?
5. Gambarkan ketiga persamaan tersebut dalam 21
bentuk grafik
y = 0.75x + 0.0042x2 - 0.000023x3
MPx = 0.75 + 0.0084x- 0.000069x2
APx = 0.75 + 0.0042x - 0.000023x2
/ZA
Pupuk N Padi (kw) MPP AP VMP
0 0.00 0.75 0.75 3000.00
20 16.50 0.89 0.82 3561.60
40 35.25 0.98 0.88 3902.40
60 55.15 1.01 0.92 4022.40
80 75.10 0.98 0.94 3921.60
100 94.00 0.90 0.94 3600.00
120 110.74 0.76 0.92 3057.60
140 124.21 0.57 0.89 2294.40
160 133.31 0.33 0.83 1310.40
180 136.94 0.03 0.76 105.60
200 134.00 -0.33 0.67 -1320.00
220 123.38 -0.74 0.56 -2966.40 22
VMP = P . MPx
/ZA
= 4000 (0.75 + 0.0084x- 0.000069x2)
= 3000 + 33.6x - 0.276x2
Px = 2000
VMP = Px
3000 + 33.6x - 0.276x2 = 2000
0.276x2 – 33.6x – 1000 = 0
X = (-b b2-4ac)/2a
FUNGSI PRODUKSI
Hubungan Output dan Dua Input Variabel
/ZA
Tenaga Kerja (L) dan Modal (K)
• K dan L bersifat variabel dalam jangka
panjang
• Berbagai kombinasi penggunaan K dan L
dapat dilakukan untuk menghasilkan
sejumlah output
• Isoquant: kurva yang menghubungkan titik-
titik kombinasi K and L yang menghasilkan
sejumlah output tertentu. 25
MENGGAMBARKAN
KURVA ISOQUANT
K
/ZA
K0 A
K1 B
K2 C
Q =10
L
L0 L1 L2 26
MENGGAMBARKAN
KURVA ISOQUANT
K
/ZA
K0 A
K1 B
K2 C
Q =10
L 27
L0 L1 L2
Penambahan jumlah salah satu input pada kombinasi
awal (misal pd titik B) akan menghasilkan kurva
isoquant baru dengan tingkat output yang lebih besar
(Q=15)
K
/ZA
K0 A
K1 B D
Q =15
K2 C
Q =10
L 28
L0 L1 L2
Isoquant Map
K
/ZA
Output
makin besar
Q =25
Q =20
Q =15
Q =10
L
29
Apa yang menentukan kombinasi K dan L
yang akan dipilih?
SLOPE KURVA ISOQUANT
(MARGINAL RATE OF TECHNICAL SUBSTITUTION, MRTS)
/ZA
Pergerakan sepanjang
isoquant:
-ΔK*MPK = ΔL*MPL
slope = - (ΔK/ΔL)
K1 B
MPL
- ΔK =
K2 C MPK
Q =10
ΔL
L 30
L1 L2
SLOPE KURVA ISOQUANT
/ZA
maka:
• MPL makin kecil
• MPK makin besar
L
31
L1 L2
DIMINISHINGMARGINAL RATE
OF TECHNICAL SUBSTITUTION
K MRTS = - (ΔK/ΔL)
/ZA
Antara titik A dan B:
8 A MRTS = 2 / 1 = 2
K=2
MRTS = 2 Antara titik C dan D:
6 B
MRTS = 2 / 3.5 = 0.57
L=1
4 C
MRTS = 0.57
K=2
2 D Q
L=3.5
/ZA
change in the MRTS along an isoquant
33
%( K / L) d ( K / L) MRTS ln( K / L)
%MRTS dMRTS K / L ln MRTS
/ZA
34
is the ratio of these
proportional changes
K
measures the
curvature of the
MRTSA
isoquant
A
MRTSB
B
(K/L)A Q = Q0
(K/L)B
L
ELASTICITY OF SUBSTITUTION
/ZA
K/L
35
the isoquant will be relatively flat
/ZA
input case raises several complications
36
if we define the elasticity of substitution between two
inputs to be the proportionate change in the ratio of
the two inputs to the proportionate change in RTS,
we need to hold output and the levels of other inputs
constant
RETURNS TO SCALE
Jika fungsi produksi adalah Q = f(K,L) dan semua input
dikalikan dengan suatu bilangan konstan positif yang sama
(t >1), maka:
/ZA
Q TC ATC
10 150 15
60
25 300 12.5
35 450 15.75
C
w=10; r=5
B
30
A Q =35
Q =25
Q =10
L 39
15 30 45
Isocost (Isoexpenditure) : Garis yang menghubungkan
titik-titik kombinasi input K dan L yang menghasilkan
tingkat biaya yang sama.
/ZA
w = upah tenaga kerja
r = harga modal
C = Biaya
C = rK + wL
rK = C – wL
K = C/r – (w/r)L
40
Slope = -(w/r) Rasio harga input
MENGGAMBARKAN GARIS ISOCOST
K
Misal:
/ZA
w = 10
C/r =20
r =5
C = 100 100 = 5K + 10L
100 = 5K + 10L
10
K = (100/5) – (10/5)L
= 20 – 2L
Slope = -(w/r) = -2
L
5 C/w =10
41
K
40
w = 10
r =5
/ZA
30
20
Biaya makin
besar
L
10 15 20 42
K Least cost combination
40
Menentukan kombinasi penggunaan
K dan L yang menghasilkan output
/ZA
30
tertentu dengan biaya terendah.
Q =10
L 43
6 10 15 20
K
Pilihan Teknologi
/ZA
Bila upah TK relatif
lebih murah thdp harga
Modal.
B 2. Capital Intensive (B):
Bila harga Modal relatif
A lebih murah thdp upah
TK.
Q =10
L
44
Hubungan antara Isoquants dan
Biaya Rata-rata Jangka Panjang
/ZA
18
16
15.75 Q TC ATC
15
14 10 150 15
12
12.5 25 300 12.5
10
ATC 35 450 15.75
8
6
4
2
0
10 15 20 25 30 35
Output
45
Pendekatan Matematik
Fungsi Produksi dengan Dua Input Variabel
/ZA
Min. C = wL + rK C = Biaya untuk menghasilkan output
Dengan kendala: pada tingkat Qo.
w = upah tenaga kerja
F(K,L) = Qo
r = biaya modal
Permasalahan diatas adalah permasalahan optimisasi dengan
kendala Digunakan Metode Lagrangian.
/ZA
Penggunaan input yang optimal terjadi pada saat rasio
produk marjinal terhadap harga sama pada untuk
kedua input .
MPK(K,L) / r = MPL(K,L) / w
/ZA
• This implies the firm
could spend an
additional dollar on
labor and save more
than a dollar by
reducing its
employment of capital
and keep output
constant
48
• At point F MPL w
(or )
MPL MPK
MPK r w r
/ZA
• This implies the firm
could spend an
additional dollar on
capital and save more
than a dollar by
reducing its
employment of labor
and keep output
constant
49
COBB-DOUGLAS
PRODUCTION FUNCTION
FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS
/ZA
merupakan bentuk fungsional dari fungsi
produksi yang secara luas digunakan untuk
mewakili hubungan output untuk input.
51
Q = ALα Kβ
/ZA
Keterangan :
Q = Total produksi;
L = Tenaga kerja;
K = Modal
A = Produktivitas faktor total;
α dan β = masing-masing elastisitas tenaga kerja dan modal,
Nilai-nilai konstan ditentukan oleh teknologi yang tersedia.
52
Q = ALα Kβ
Model log -linear:
/ZA
log Q = log A + log L + log K
53
Bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas bersifat
sederhana dan mudah penerapannya.
/ZA
Fungsi produksi Cobb-Douglas mampu menggambarkan
keadaan skala hasil (return to scale), apakah sedang
meningkat, tetap atau menurun.
Koefisien-koefisien fungsi produksi Cobb-Douglas secara
langsung menggambarkan elastisitas produksi dari
setiap input yang digunakan dan dipertimbangkan untuk
dikaji dalam fungsi produksi Cobb-Douglas itu.
Koefisien intersep dari fungsi produksi Cobb-Douglas
merupakan indeks efisiensi produksi yang secara
langsung menggambarkan efisiensi penggunaan
54
input dalam menghasilkan output .
Spesifikasi variabel yang keliru akan menghasilkan
elastisitas produksi yang negatif atau nilainya terlalu
/ZA
besar atau terlalu kecil.
Kesalahan pengukuran variabel ini terletak pada validitas
data, apakah data yang dipakai sudah benar, terlalu
ekstrim ke atas atau sebaliknya. Kesalahan pengukuran
ini akan menyebabkan besaran elastisitas menjadi terlalu
tinggi atau terlalu rendah.
Dalam praktek, faktor manajemen merupakan faktor yang
juga penting untuk meningkatkan produksi, tetapi variabel
ini kadang-kadang terlalu sulit diukur dan dipakai dalam
variabel independent dalam pendugaan fungsi produksi 55
Cobb-Douglas.
Jika kenaikan yang proporsional dalam
semua input sama dengan kenaikan yang
proporsional dalam output (εp = 1), maka tingkat
/ZA
pengembalian terhadap skala konstan (constant
returns to scale).
Jika kenaikan yang proporsional
dalam output kemungkinan lebih besar daripada
kenaikan dalam input (εp > 1), maka tingkat
pengembalian terhadap skala meningkat
(increasing returns to scale).
Jika kenaikan output lebih kecil dari proporsi
kenaikan input (εp < 1), maka tingkat
pengembalian terhadap skala menurun
(decreasing returns to scale). 56
Return to Scale
Jika + = 1, menunjukkan constant returns to scale.
Jika + > 1, menunjukkan increasing returns to scale,
/ZA
Jika + < 1, menunjukkan diminishing returns to scale.
Q IRTS: 10K0,6L0,7
CRTS: 10K0,6L0,4
DRTS: 10K0,5L0,4
57
K,L
A line that connects the cost-
minimizing input combinations as
EXPANSION PATH the quantity of output (Q) varies,
holding input prices constant
/ZA
to B to C when inputs are normal
58
EXPANSION PATH
As output increases, the cost minimization path moves from
point A to B when labor is an inferior input
/ZA
Inferior Input: An input whose cost-
minimizing quantity decreases as the firm
produces more output
59
RIDGELINES
For isoquants to be negatively sloped, both MPL and
MPK must be positive
/ZA
Ridgelines trace out boundary in isoquant map where
marginal products are positive
60
RIDGELINES
For isoquants to be negatively sloped,
both MPL and MPK must be positive
/ZA
isoquant map where marginal
products are positive
D
Ridgelines are isoclines (equal
slopes) where MRTS is either
zero or undefined for different
levels of output
61
How do we derive the cost function for a competitive
firm given only production information and market
prices?
/ZA
To derive the cost function, you need the following
information:
i. production function
ii. cost equation
iii. equation of the expansion path
/ZA
(cost equation)
EXAMPLE
/ZA
Equation of the
EXAMPLE expansion path
64
Now use the 3 pieces of information:
/ZA
EXAMPLE 65
Now use the cost equation:
/ZA
EXAMPLE 66
┌Total Fixed Cost
/ZA
EXAMPLE 67
Using the previous example:
/ZA
EXAMPLE 68
/ZA
MARGINAL COST 69
Profit Maximization
(using output formulation rather than input formulation)
/ZA
value of inputs where profits are maximized.
└cost function
PROFIT MAXIMIZATION 70
1st order condition:
/ZA
So profits are maximized for the output level where
PROFIT MAXIMIZATION 71
/ZA
2nd order condition:
PROFIT MAXIMIZATION 72
What does this mean?
C″ y is the slope of the MC function
/ZA
C″ y > 0 slope of MC function is positive or MC
function is upward sloping.
PROFIT MAXIMIZATION 73
What does this mean?
Graphically,
/ZA
PROFIT MAXIMIZATION 74
If the market price for this commodity is p0, then equating
p0 to MC yields the profit maximizing level of output y0.
/ZA
curve (satisfying the 2nd order condition).
PROFIT MAXIMIZATION 75
A familiar example:
/ZA
We solved earlier: