Fermentasi Alkohol
Fermentasi Alkohol
I. Pendahuluan
A. Landasan teori
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerob
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu betuk respirasi
dalam lingkungan anaerob dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi untuk meghasilkan etanol
dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena
asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO 2 selanjutnya asam asetat diabah
menjadi alkohol.
1
3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase dibuah menjadi alkohol (etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 2 C2H2OH + 2 NAD
Alkohol dehidrogenase
enzim
B. Tujuan pratikum
Adapun tujuan pratikum ini untuk mengetahui proses fermentasi alkohol serta
mengidentifikasi zat-zat yang dihasilkan pada proses fermentasi alkohol.
II. Pembahasan
A. Alat dan bahan
Botol bekas 2 buah
Penutup botol / sandal jepit (dibuat 2 lubang menyesuaikan dengan ukuran
selang)
Selang timbangan 13 cm 1 buah
Selang timbangan 40 cm 1 buah
Termometer suhu 1 buah
Plastisin / vaselin
Air 50 ml
Air kapur / larutan Ca(OH)2 50 ml
Fermipan 5 gr
Gula pasir 10 gr
B. Langkah kerja
1) Masukkan air ke dalam botol A, larutkan gula dan fermipan dengan
perbandingan 2:1.
2) Amati warna, bau, dan ukur suhunya pada larutan pada larutan A dan B
sebelum proses fermentasi.
3) Tutup botol A dan B dengan tutup botol. Letakan termometer pada botol A dan
letakkan selang 13 cm pada botol B. Hubungkan kedua botol dengan
menggunakan selang 40 cm.
2
Gunakan plastisin / vaselin untuk menutupi semua celah pada kedua tutup
botol hingga rapat.
4) Amati perubahan warna dan keadaan larutan A dan B setelah 15 menit.
Perhatikan perubahan suhu pada botol A.
5) Setelah 30 menit buka tutup pada botol A dan B. Amati perubahan warna, bau,
keadaan larutan dan suhunya.
6) Catat data pengamatan kedalam tabel.
Suhu 30 oC 32 oC 32 oC 29 oC - -
semakin lama waktu fermentasi
maka dihasilkan gelembung semakin lama waktu fermentasi
Keterangan
semakin banyak dan disertai semakin keruh warna larutan
peningkatan suhu
D. Jawaban pertanyaan
1) Fungsi dari fermipan dan gula pada botol A, gula merupakan bahan baku
fermentasi, sedangkan fermipan untuk menoksidasi gula menjadi etanol
beserta CO2.
2) Terlihat pada tabel hasil pengamatan adanya perubahan keadaaan pada kedua
botol, hal ini dikarenakan pada botol A mulai terjadinya reaksi sehingga
terjadi kekeruhan serta pada botol B karena CO2 dari hasil reaksi di botol A
berpindah ke botol B dan bereaksi dengan Ca(OH)2 membentuk CaCO3.
3
3) Pada tabel terlihat teradi perubahan suhu, hal ini disebabkan adanya
perpindahan energi dari sistem ke lingkungan.
4) Terdapat gelembung gas pada botol A dan B, terlihat botol A lebih banyak
gelembung gas dibandingkan botol B.
5) Pada akhir percobaan terdsapat banyak endapan pada botol B, hal ini terjadi
reaksi Ca(OH)2(aq) + CO2(g) CaCO3(s)
Saccharomyces
8) C6H12O6 cerevisiae
2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP
III. Penutup
A. Kesimpulan
Proses fermentasi alkohol, glukosa melalui glikolisis diubah menjadi asam
piruvat. Asam piruvat melepaskan karbondioksida (dekarboksilasi) menjadi
asetaldehida. Selanjutnya, asetaldehida mengalami dehidrogenasi membentuk etil
alkohol (etanol).
C6H12O6 Saccharomyces
2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP
cerevisiae
Hasil fermentasi alkohol setiap 1 molekul glukosa, yaitu 2 etanol, 2 CO2, dan 2
ATP.
4
LAMPIRAN